K e p a t u h a n Te n a g a
K e s e h a t a n Te r h a d a p
Protokol Kesehatan
Covid-19
4. Riwayat Pekerjaan :
• Kepala Divisi Intrahospital IGD RSUD Provinsi NTB
5. Riwayat Organisasi :
• Sekretaris DPW PPNI Provinsi NTB
• Wk. Ketua III Palang Merah Indonesia (PMI) NTB Bidang Kesos dan UDD
• Ketua DPW Forum Indonesia Anti Narkoba (FIAN) NTB
• Wakil Ketua III Asosiasi Kesehatan Haji (AKHI) Wilayah NTB
• Wakil Ketua III Bidang Hukum dan Advokasi HIPGABI NTB
UUDNRI 1945
Indonesia adalah negara hukum, Psl 1 ayat (3) UUD 1945. salah satu unsur pokok negara
hukum adalah memberikan perlindungan atas hak-hak asasi manusia. (Julius Stahl)
Salah satu elemen pokok hak asasi manusia adalah kesehatan, kesehatan merupakan salah satu unsur penting
dalam mewujudkan kesejahteraan sebagai cita-cita bangsa Indonesia. Tujuan filosofis tersebut direalisasikan
melalui pembentukan peraturan perUUan bidang kesehatan diantaranya adalah UU RI No. 36 Th 2009 Tentang
Kesehatan.
UUD NRI 1945 menjamin hak asasi manusia terhadap kesehatan melalui norma dasar
Pasal 28H ayat (1), bahwa: “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.
Perangkat penting dalam pembangunan kesehatan tersebut diwujudkan pula dengan
pelayanan Kesehatan, UUD NRI 1945 setelah Amandemen mengamanatkan pada
Pasal 34 ayat (3) UUD NRI 1945 menyatakan bahwa “Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak”,
Pelayanan Kesehatan dalam penanganan wabah Covid-19 ini menjadi prioritas dari semua
layanan yang diberikan oleh Pemerintah, termasuk pelayanan Keperawatan di dalamnya
Dasar Hukum
1. UU RI No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
2. UU RI No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
3. UU RI No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
4. UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. UU RI No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
6. UU RI No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
7. UU RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
8. UU RI No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
9. UU RI No. 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Masyarakat
10. UU RI No. 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan
11. UU RI No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
12. UU RI No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
13. UU RI No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
14. PP No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
15. Kepres No. 11 Tahun 2020 Tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019
(COVID-19)
16. Permenkes RI No. 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang dapat menimbulkan
wabah dan upaya penanggulangan
17. Permenkes RI No. 75 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan
18. Kepmenkes RI No. 104/2020 tentang Penetapan Infeksi Novel Corona Virus sebagai penyakit yang dapat
menimbulkan wabah dan upaya penanggulangannya
19. Kepmenkes RI No. 413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
20. PERDA ATAU PERATURAN KEPALA DAERAH (PERGUB, PERBUP, PERWAL) Tentang PSBB
Dampak Regulasi
Pemerintah sangat
BUDAYA SOSIAL berhati-hati dalam
mengambil kebijakan
administratif maupun
KESEHATAN teknis, hal ini menjadi
tantangan bagi Tenaga
Kesehatan dalam
upaya pencegahan
EKONOMI POLITIK dan pengendalian
Covid-19 .
Beberapa isu dan tantangan Tenaga Kesehatan
dalam pengendalian COVID-19
FUNGSI :
1. MENENTUKAN PETUGAS MASUK SESUAI BEBAN
KERJA
2. MEMBAGI POLA KETENAGAAN DENGAN
MEMPERHATIKAN KONDISI PETUGAS JAGA & BEBAN
PASIEN
3. MENENTUKAN TIM MASUK (MAX 2 JAM ) / SIRKULER /
DARURAT
4. MENJALIN KOMUNIKASI DENGAN
DOKTER/PASIEN/KELUARGA
5. PERTANGGUNGJAWABAN LANGSUNG KE
KOORDINATOR RUANGAN
6. BRIEFING PETUGAS JAGA SEBELUM MASUK
Pemantauan Kesehatan Petugas
• Pemantauan petugas terhadap gejala
panas dilakukan selama 1 minggu
setelah kontak
dengan pasien PIE
• Petugas dengan gejala demam harus
segera berobat dan harus tinggal
dirumah sampai 24jam setelah panas
hilang.
• Apabila disertai batuk dan pilek, yang
bersangkutan harus menerapkan
kebersihan.
pernapasan dan etiket batuk
• Perlunya vaksinasi bagi petugas RS
MODIVIKASI ASKEP PERI
Operatif
Penundaan operasi sangat tergantung dari SDM dan fasilitas serta apakah
rumah sakit tersebut terlibat dalam penanganan pasien COVID-19
Operasi yang disarankan untuk dibatalkan atau ditunda selama masa pandemi
COVID-19 adalah operasi yang bersifat elektif.13 Penundaan operasi elektif
ditujukan untuk meningkatkan ketersediaan jumlah tenaga medis, alat pelindung
diri, ventilator, ruang rawat inap, dan ICU, bagi penderita COVID-19.14
TERIMA KASIH
38
38