Anda di halaman 1dari 4

RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan tenaga kesehatan ?


2. Apa saja penjelasan mengenai covid 19 !
3. Bagaimana dampak covid 19 pada masyarakat di bidang kesehatan!
4. Bagaimana cara tenaga kesehatan dalam menangani masyarakat di era gempuran pandemi !
5. Bagaimana sudut padat masyarakat terhadap tenaga kesehatan dalam penanganan covid 19 !

PEMBAHASAN
A. Pengertian Tenaga Kesehatan

Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, tenaga


Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan


kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum.

Sumber : https://kampushebat.com/pengertian-tenaga-kesehatan-dan-tenaga-medis/

B. Covid 19
a) Apa itu COVID-19?
Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat COVID-19 adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Penderita COVID-19 dapat
mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas.

b) Apakah COVID-19 Menular?


Benar, infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan (droplet) dari saluran
pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin. Jarak jangkauan droplet biasanya
hingga 1 meter. Droplet bisa menempel di benda, namun tidak akan bertahan lama di udara.
Waktu dari paparan virus hingga timbulnya gejala klinis antara 1-14 hari dengan rata-rata 5
hari. Maka, orang yang sedang sakit diwajibkan memakai masker guna meminimalisir
penyebaran droplet.
c) Apa Penyebab COVID-19?
Sampai saat ini belum diketahui penyebab dari virus Corona, tetapi diketahui virus ini
disebarkan oleh hewan dan mampu menjangkit dari satu spesies ke spesies lainnya, termasuk
manusia. Diketahui virus Corona berasal dari Kota Wuhan di China dan muncul pada
Desember 2019.

d) Bagaimana Gejala COVID-19?


Orang yang terinfeksi memiliki gejala ringan seperti demam, batuk, dan kesulitan bernafas.
Gejala dapat berkembang menjadi pneumonia berat.

e) Bagaimana Cara Mencegah COVID-19?


Tindakan pencegahan untuk mengurangi kemungkinan infeksi antara lain tetap berada di
rumah, menghindari bepergian dan beraktivitas di tempat umum, sering mencuci tangan
dengan sabun dan air, tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang tidak
dicuci. Segera hubungi Hotline jika Anda mengalami gejala atau memiliki riwayat
perjalanan/berpergian dari Negara yang terjangkit.

Sumber : https://corona.kendalkab.go.id/berita/profil/kenalan-dengan-covid-19

C. Dampak Covid 19
Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang cukup signifikan dalam penurunan
kualitas hidup manusia dalam berbagai aspek, baik fisik, psikologis, maupun lingkungan
(Banarjee et al., 2020; Epifanio et al., 2021). Dampak langsung dari pandemi COVID-19
terjadi di aspek kesehatan. Pada aspek kesehatan, dampak pandemi COVID-19 adalah
tingginya jumlah kasus positif dan kematian akibat COVID-19. WHO menyatakan bahwa
selama kurang lebih 17 bulan sejak kasus infeksi pertama di Wuhan, Cina, COVID-19 sudah
menjadi wabah di lebih dari 220 negara dengan kasus positif berjumlah 160 juta jiwa dengan
kematian mencapai 31 juta orang (WHO, 2021).
Tingginya jumlah kasus positif COVID-19 membuat sumber daya yang dimiliki oleh
pemerintah, baik pusat maupun daerah dikonsentrasikan untuk penanganan COVID-19.
Sebagai akibatnya, pelayanan kesehatan untuk selain COVID-19 menjadi terhambat
(Moynihan et al., 2021; Pangoempia etal., 2021; Purnamasari & Ali, 2021). Selain itu,
penurunan layanan kesehatan juga dipengaruhi oleh sikap pengguna layanan kesehatan yang
merasa khawatir untuk mengakses layanan kesehatan.

Sumber : https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejurnal-
litbang.patikab.go.id/index.php/jl/article/view/249/
D. Upaya Penanganan
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kesiapan fasilitas
pelayanan kesehatan dalam penanganan pandemi COVID-19. Upaya tersebut sesuai pedoman
CDC yang meliputi perlindungan tenaga kesehatan dan perlindungan pada pasien.
Dalam perlindungan tenaga kesehatan, pertama, vaksinasi tenaga kesehatan sebagai
jaminan SDM kesehatan sesuai dengan kapasitas pelayanan kesehatan yang mencukupi.
Kedua, skrining pasien dan pengunjung sesuai anjuran dari Kementerian Kesehatan.
Ketiga, penggunaan alat pelindung diri (APD) secara layak oleh tenaga kesehatan
yang merawat secara langsung pasien. Keempat, melakukan inventarisasi APD secara berkala
dan jumlah beserta kualitasnya harus sesuai yang dibutuhkan. Kelima, mendorong pegawai
yang sakit untuk tetap di rumah seperti yang mengalami demam, gangguan saluran
pernapasan atau gejala mirip COVID-19. Pastikan tenaga kesehatan mendapat hak cuti sesuai
aturan ketenagakerjaan yang berlaku serta pastikan karyawan memahaminya.
Sedangkan upaya perlindungan pasien, pertama menangani pasien sesuai pedoman
tata laksana klinis terbaru, mengacu pedoman organisasi profesi dan Kementerian Kesehatan.
Kedua, memisahkan ruangan perawatan bagi pasien COVID-19 sesuai tingkatan gejalanya
baik tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, gejala berat atau kritis. Serta memastikan
pemisahan pasien dengan pasien non-COVID-19 dengan ruangan berventilasi cukup.
Ketiga, memastikan pasien mendapatkan vaksinasi COVID-19 dan memastikan
optimalisasi upaya preventif lainnya untuk mencegah penularan di dalam rumah sakit seperti
kedisiplinan protokol kesehatan. Keempat, mempertimbangkan strategi mengefektifkan
kapasitas rumah sakit misalnya dengan memanfaatkan teknologi telemedicine dan
alat assesement.

Sumber : https://covid19.go.id/p/berita/perlindungan-tenaga-kesehatan-dan-pasien-upaya-
antisipasi-lonjakan-kasus-covid-19

E. Persepsi Masyarakat kepada Tenaga Kesehatan


Mengambil contoh dari RSUP Ratatotok Buyat
1. Persepsi masyarakat tentang Reliability (Keandalan) yaitu petugas kesehatan pada rawat
inap melayani dengan tepat waktu namun di rawat jalan dokter datang tidak sesuai jadwal
dan untuk pelayanan administrasi tidak sulit.
2. Persepsi masyarakat tentang Responsiveness (ketanggapan dan kepedulian) yaitu
pelayanan di rawat inap direspon dengan cepat oleh petugas kesehatan namun di rawat
jalan harus menunggu sedikit lama dan untuk penyampaian informasi kepada pasien jelas
juga gampang dimengerti.
3. Persepsi masyarakat tentang Emphaty (empati) yaitu komunikasi petugas kesehatan
dengan informan bagus, lancar, menggunakan bahasa yang sopan dan memberikan
dukungan untuk cepat sembuh. Pelayanan untuk pasien BPJS dan pasien umum di RSUP
Ratatotok Buyat sudah bagus dan tidak di beda - bedakan.
4. Persepsi masyarakat tentang Tangibles (bukti fisik) yaitu nyaman dengan fasilitas
kesehatan yang ada dan semua alat berfungsi dengan baik namun masih ada ruangan yang
tidak ada kipas angin juga untuk toilet ada yang tidak bisa digunakan karena sementara
perbaikan dan hanya beberapa toilet yang bersih, dilingkungan RS ada yang bersih serta
ada yang masih kotor. Petugas kesehatan berpenampilan rapih dan mengikuti protokol
kesehatan saat melayani pasien.
5. Persepsi masyarakat tentang Assurance (jaminan) yaitu seluruh petugas kesehatan ramah
dan sopan, seluruh dokternya bagus namun perawat hanya sebagian yang murah senyum
dan sabar, masyarakat nyaman saat mendapatkan penanganan dari petugas kesehatan tapi
sempat ragu karena takut dikatakan terinfeksi COVID-19.

Sumber : /IE/V7M7OQQ4/rutler,+4.+ARTIKEL+ILMIAH+NURHALIZA+KADI[1].pdf

Anda mungkin juga menyukai