PEMBAHASAN
A. Pengertian Tenaga Kesehatan
Sumber : https://kampushebat.com/pengertian-tenaga-kesehatan-dan-tenaga-medis/
B. Covid 19
a) Apa itu COVID-19?
Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat COVID-19 adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Penderita COVID-19 dapat
mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas.
Sumber : https://corona.kendalkab.go.id/berita/profil/kenalan-dengan-covid-19
C. Dampak Covid 19
Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang cukup signifikan dalam penurunan
kualitas hidup manusia dalam berbagai aspek, baik fisik, psikologis, maupun lingkungan
(Banarjee et al., 2020; Epifanio et al., 2021). Dampak langsung dari pandemi COVID-19
terjadi di aspek kesehatan. Pada aspek kesehatan, dampak pandemi COVID-19 adalah
tingginya jumlah kasus positif dan kematian akibat COVID-19. WHO menyatakan bahwa
selama kurang lebih 17 bulan sejak kasus infeksi pertama di Wuhan, Cina, COVID-19 sudah
menjadi wabah di lebih dari 220 negara dengan kasus positif berjumlah 160 juta jiwa dengan
kematian mencapai 31 juta orang (WHO, 2021).
Tingginya jumlah kasus positif COVID-19 membuat sumber daya yang dimiliki oleh
pemerintah, baik pusat maupun daerah dikonsentrasikan untuk penanganan COVID-19.
Sebagai akibatnya, pelayanan kesehatan untuk selain COVID-19 menjadi terhambat
(Moynihan et al., 2021; Pangoempia etal., 2021; Purnamasari & Ali, 2021). Selain itu,
penurunan layanan kesehatan juga dipengaruhi oleh sikap pengguna layanan kesehatan yang
merasa khawatir untuk mengakses layanan kesehatan.
Sumber : https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejurnal-
litbang.patikab.go.id/index.php/jl/article/view/249/
D. Upaya Penanganan
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kesiapan fasilitas
pelayanan kesehatan dalam penanganan pandemi COVID-19. Upaya tersebut sesuai pedoman
CDC yang meliputi perlindungan tenaga kesehatan dan perlindungan pada pasien.
Dalam perlindungan tenaga kesehatan, pertama, vaksinasi tenaga kesehatan sebagai
jaminan SDM kesehatan sesuai dengan kapasitas pelayanan kesehatan yang mencukupi.
Kedua, skrining pasien dan pengunjung sesuai anjuran dari Kementerian Kesehatan.
Ketiga, penggunaan alat pelindung diri (APD) secara layak oleh tenaga kesehatan
yang merawat secara langsung pasien. Keempat, melakukan inventarisasi APD secara berkala
dan jumlah beserta kualitasnya harus sesuai yang dibutuhkan. Kelima, mendorong pegawai
yang sakit untuk tetap di rumah seperti yang mengalami demam, gangguan saluran
pernapasan atau gejala mirip COVID-19. Pastikan tenaga kesehatan mendapat hak cuti sesuai
aturan ketenagakerjaan yang berlaku serta pastikan karyawan memahaminya.
Sedangkan upaya perlindungan pasien, pertama menangani pasien sesuai pedoman
tata laksana klinis terbaru, mengacu pedoman organisasi profesi dan Kementerian Kesehatan.
Kedua, memisahkan ruangan perawatan bagi pasien COVID-19 sesuai tingkatan gejalanya
baik tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, gejala berat atau kritis. Serta memastikan
pemisahan pasien dengan pasien non-COVID-19 dengan ruangan berventilasi cukup.
Ketiga, memastikan pasien mendapatkan vaksinasi COVID-19 dan memastikan
optimalisasi upaya preventif lainnya untuk mencegah penularan di dalam rumah sakit seperti
kedisiplinan protokol kesehatan. Keempat, mempertimbangkan strategi mengefektifkan
kapasitas rumah sakit misalnya dengan memanfaatkan teknologi telemedicine dan
alat assesement.
Sumber : https://covid19.go.id/p/berita/perlindungan-tenaga-kesehatan-dan-pasien-upaya-
antisipasi-lonjakan-kasus-covid-19
Sumber : /IE/V7M7OQQ4/rutler,+4.+ARTIKEL+ILMIAH+NURHALIZA+KADI[1].pdf