Anda di halaman 1dari 9

KARYA TULIS ILMIAH

MENYAMBUT HUT RI KEMERDEKAAN RI KE-75

MODEL LAYANAN LESEHATAN MENUJU INDONESIA SEHAT


DI ERA PANDEMI COVID-19

Disusun Oleh :
Jihan Fajriah Kurniawan (1906301500)

UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembanguan
Berkelanjutan merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para
pemimpin dunia, termasuk Indonesia, yang berguna untuk mengakhiri
kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17
Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. Salah
satu tujuannya yaitu tujuan ke-3 yang berisi tentang bagaimana menjamin
kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala
usia. Namun, sampai sekarang ini Indonesia masih mempunyai tantangan besar
dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di bidang kesehatan yang kian hari
semakin kompleks.
Baru-baru ini, Indonesia dan Dunia dihadapkan dengan Kejadian Luar Biasa
(KLB) yaitu munculnya sebuah virus yang dinamakan Virus Corona. Virus
Coronoa sendiri merupakan bagian dari keluarga virus yang dapat menyebabkan
penyakit pada hewan atau manusia. Kasus ini diduga berasal dari Wuhan,China
dan berkaitan dengan kegiatan jual beli berbagai jenis binatang disana, seperti
Ular, Kelelawar, dan berbagai jenis tikus.
Kasus ini juga dimulai dengan gejala Pneumonia atau radang paru-paru
misterius pada Desember 2019. Kasus infeksi Pneumonia memang banyak
ditemukan di pasar hewan Wuhan tersebut. Oleh karena itu, gejala yang
ditimbulkan pun tidak berbeda jauh dengan gejala Pneumonia seperti, badan
terasa panas, flu, sesak nafas, dan lain sebagainya.
Jumlah kasus yang terkena Virus Corona terus bertambah setiap harinya
bahkan, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia telah melampau jumlah kasus
di China. Pada hari Sealasa tanggal 21 Juli 2020 sudah tercatat terjadi
penambahan kasus positif Covid-19 sebesar 1.655 sehingga kasusnya menjadi
89.869 yang sudah terkonfirmasi Covid-19 (WHO 2020). Sedangkan di Dunia
sudah mencapai sekitar 15juta kasus.
Salah satu penyebab terus bertambahnya kasus positif Covid-19 adalah
rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai Virus Covid-19 ini. Bahkan
masyarakat-masyarakat yang tinggal dipelosok daerah atau desa seperti tidak tahu
betapa bahayanya Virus Covid-19 yang disebabkan minimnya informasi yang
diterima. Namun demikian, Pemerintah dan para tenaga medis pun sudah
berusaha semaksimal mungkin untuk terus mengurangi penyebaran Covid-19 ini
tentunya dengan bantuan kita semua sebagai warga Negara Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Peran Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dalam menangani
kasus Virus Covid-19?
2. Bagaimana strategi pengembangan dan implementasi model layanan
kesehatan di Indonesia?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Untuk memberikan informasi mengenai gagasan apa yang dapat digunakan
oleh pemerintah untuk mengoptimalkan upaya preventif dan promotif dalam
bidang kesehatan di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat
ini.
2. Untuk menjelaskan startegi pengembangan model layanan kesehatan yang
digagas dan implementasiannya di Indonesia.
3. Menjadikan salah satu jejak sejarah bangsa di era pandemic Covid-19

1.4 Manfaat
1. Meningkatkan pengetahuan, pendidikan, dan rasa peduli masyarakat
mengenai Covid-19 dan terhadap kesehatan yang berkelanjutan di Indonesia.
2. Memberikan sumbangan pemikiran dan alternative untuk program integrase
dalam pelayanan kesehatan di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Program Indonesia Sehat


Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu: (1)
Paradigma sehat. Pilar ini dilakukan dengan strategi penguatan promotif preventif.
(2) Penguatan pelayanan kesehatan. Pilar ini dilakukan dengan strategi
peningkatan akses pelayanan kesehatan dan optimalisasi sistem rujukan. (3)
Jaminan kesehatan nasional. Pilar ini menggunakan pendekatan continuum of care
dan intervensi berbasis risiko (Kemenkes RI, 2015).
Titik berat rencana pelayanan kesehatan di Indonesia oleh Kementerian
Kesehatan RI (Kemenkes) adalah penguatan pelayanan kesehatan primer dalam
kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, serta mendorong lintas
sektor mewujudkan gerakan masyarakat hidup sehat. Prioritas ini didasari oleh
permasalahan kesehatan yang mendesak seperti angka positif Covid-19 terus
bertambah, masyarakat yang sudah melupakan bahwa virus Covid-19 itu masih
ada dan bahkan bias saja hidup berdampingan dengan kita. Membangun layanan
terpadu di pelayanan kesehatan primer adalah strategi penting untuk membangun
sistem perawatan kesehatan berkualitas tinggi dan terjangkau

2.2 Integrasi Layanan Kesehatan (Integrated Care)


Integrated care merupakan strategi penting untuk memperbaiki proses dan
layanan kesehatan. Dasar teoritis dari model layanan terintegrasi dijelaskan oleh
teori Rainbow Model of Integrated Care yang terdiri dari 6 dimensi integrasi
(integrasi klinis, profesional, organisasi, sistem, fungsional dan normatif).
Integrasi pelayanan Rainbow Model membedakan empat dimensi yang
memainkan peran saling terhubung pada integrasi sistem makro, meso (organisasi,
profesional) dan tingkat mikro (integrasi klinis) dan dua dimensi (integrasi
fungsional dan normatif) yang memungkinkan konektivitas antara berbagai tingkat
integrasi. Berdasarkan Rainbow Model of Integrated Care, integrasi layanan
makro dapat dicapai jika integrasi layanan mikro telah terbentuk dengan baik
(Valentijn, 2016). Integrasi kesehatan dibutuhkan di semua tingkat, termasuk
pendekatan Interprofessional Collaboration (IPC) di tingkat mikro yaitu integrasi
klinis dan fungsional.
BAB III
ANALISIS SINTESIS

3.1 Analisis Permasalahan Kesehatan di Indonesia


Permasalahan Kejadian Pandemi Covid-19 merupakan masalah kesehatan
masyarakat layaknya fenomena gunung es yang tidak terlihat dipermukaan dan
menempati posisi tinggi dalam permasalahan kesehatan di Indonesia.
Permasalahan pandemic Covid-19 disebabkan oleh banyak hal, salah satunya
adalah minimnya upaya preventif dan promotif, status nutrisi ibu yang buruk,
pencatatan dan pelaporan kesehatan yang tidak lengkap dan simpang siur, layanan
kesehatan yang terbatas misalnya terdapat Rumah Sakit yang tidka dapat
menangani pasien yang terkena Virus Covid-19.

3.2 Alasan Mengapa Covid-19 Menjadi Pandemi


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan Virus Corona
COVID-19 sebagai pandemi pada Rabu (11/03/2020). Ini disebabkan karena
terjadi setelah wabah mirip SARS itu menjangkiti semakin banyak orang di mana
pada Kamis pagi angkanya mencapai 126.063 kasus. Dengan total korban tewas
sebanyak 4.616 orang dan sembuh sebanyak 67.071 orang, meburut
Worldometers. WHO menekankan bahwa penggunaan istilah pandemi tidak
berarti ada anjuran yang berubah. Semua negara tetap diminta untuk mendeteksi,
mengetes, merawat, mengisolasi, melacak, dan mengawasi pergerakan
masyarakatnya.

“Perubahan istilah tidak mengubah apapun secara praktis mengingat beberapa


pekan sebelumnya dunia telah diingatkan untuk mempersiapkan diri menghadapi
potensi pandemi,” kata Dr. Nathalie MacDermott King’s Colege London.

“Namun penggunaan istilah ini menyoroti pentingnya negara-negara di


seluruh dunia untuk bekerja secara kooperatif dan terbuka satu sama lain dan
bersatu sebagai front persatuan dalam upaya untuk mengendalikan situasi ini.”

3.3 Upaya Pencegahan


Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini,
yaitu:

a. Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter


dari orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan
mendesak
b. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian,
termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan
c. Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai
positif terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam,
batuk, atau pilek.
d. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di
luar rumah atau di tempat umum.
e. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP
(orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada
beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang
lain, yaitu:
a. Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain
untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar
tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang
lain.
b. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
c. Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya
hubungi dulu pihak rumah sakit untuk menjemput.
d. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda
sampai Anda benar-benar sembuh.
e. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang
sedang sedang sakit.
Kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan langsung oleh dokter di
rumah sakit, seperti melahirkan, operasi, cuci darah, atau vaksinasi anak, perlu
ditangani secara berbeda dengan beberapa penyesuaian selama pandemi COVID-
19. Tujuannya adalah untuk mencegah penularan virus Corona selama Anda
berada di rumah sakit. Konsultasikan dengan dokter mengenai tindakan terbaik
yang perlu dilakukan.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Indonesia memiliki tantangan dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan,
mulai dari kematian ibu dan bayi yang masih tinggi hingga munculnya kasus
Pandemi Covid-19 dan gizi buruk di beberapa daerah. Minimnya data kesehatan di
Indonesia menyebabkan terlambatnya intervensi medis dan terhambatnya skrining
dan deteksi dini. Model layanan kesehatan berbasis integrasi data digital dari layanan
kesehatan Integrated Health Care di Indonesia dibutuhkan untuk memperoleh data
yang valid, sehingga upaya prediktif, preskriptif dan genomik dapat dilakukan.
Optimalisasi model membutuhkan literasi data, literasi teknologi dan literasi manusia.

4.2 Saran
Dibutuhkan koordinasi dan kolaborasi yang lebih intensif antara praktisi dan
pembuat kebijakan dengan pendekatan yang lebih terorganisir untuk mencapai hasil
yang maksimal. Dalam konteks implementasi model layanan kesehatan Integrated
Health Care diperlukan kerja keras bersama dari pihak terkait untuk terus
menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita di Indonesia serta mencegah
kejadian outbreak dan gizi buruk sebagaimana target yang ditetapkan dalam
Sustainable Development Goals (SDGs).
Pada tingkat lokal, diperlukan lebih banyak dukungan untuk memaksimalkan
infrastruktur jaringan di seluruh wilayah Indonesia, sehingga model layanan ini juga
dapat menjangkau daerah terpencil dan perbatasan.
DAFTAR PUSTAKA

Alkema, L.D. Chou, D. Hogan et al. 2016. Global, regional, and national levels and
trends in maternal mortality between 1990 and 2015, with scenariobased
projections to 2030: a systematic analysis by the un Maternal Mortality
Estimation Inter-Agency Group. e Lancet, vol. 387, no. 10017, pp. 462–474.
A. Spinelli, G. Pellino. 2020. COVID ‐19 pandemic: perspectives on an unfolding
crisis. BJS (British Journal of Surgery)/Volume 107, Issue 7.
Brandling-Bennett HA et al. 2005. Delivering health care in rural Cambodia via
store-and-forward telemedicine: a pilot study. Telemedicine Journal and e-
Health,11(1):56–62.
D Sachs, Jeff rey.2012. From Millennium Development Goals to Sustainable
Development Goals. The Lancet; London Vol. 379, Iss. 9832,  (Jun 9-Jun 15,
2012): 2206-11. DOI:10.1016/S0140-6736(12)60685-0
J. Presl, M. Weitzendorfer, M. Varga, H. Kryeziu . 2020. The COVID Surgery
Service (CSS ) within the Salzburg COVID‐Emergency Plan (SCEP). B JS
(British Journal of Surgery)/Volume 107, Issue 8.
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2016. Kemenkes RI, Pusdatin Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan. 2013. Laporan Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan
Litbang Kesehatan.
Liffler, M., & Tschiesner, A. 2013. The Internet of Things and the Future of
Manufacturing. McKinsey & Company.
Lim, Michelle M. L. 2018. Reframing the sustainable development goals to achieve
sustainable development in the Anthropocene-a systems approach, vol.23, no.
10575.
Liu, Li; Oza, Shefali; Hogan, Dan; Chu, Yue; Perin, Jamie; et al. 2017. Global,
regional, and national causes of under-5 mortality in 2000-15: an updated
systematic analysis with implications for the Sustainable Development Goals.
The Lancet; London Vol. 388, Iss. 10063,  
Rehman et al, 2016. Big data reduction framework for value creation in sustainable
enterprises, International Journal of Information Management.
Thirumalaisamy P. Velavan, Christian G. Meyer. 2020. The COVID-19 epidemic.
https://remote-lib.ui.ac.id:2116/10.1111/tmi.13383
Tjandrawina, R.R. (2016). Industri 4.0: Revolusi industri abad ini dan pengaruhnya
pada bidang kesehatan dan bioteknologi. Jurnal Medicinus, Vol 29, Nomor 1,
Edisi April.
 Valentijn, P P 2016 Rainbow of Chaos: A study into the Theory and Practice of
Integrated Primary Care. International Journal of Integrated Care, 16(2): 3, pp. 1–
4.

Anda mungkin juga menyukai