Anda di halaman 1dari 7

OPTIMISME MENGHADAPI PANDEMI COVID-19

Oleh
Nofia Putri Darma
2051006
Fakultas Ilmu Hukum, Universitas International
Batam
( UTS Bahasa Indonesia )
PENDAHULUAN

Dengan semakin meningkatnya jumlah kasus COVID-19 setiap harinya, maka


hal ini menjadi permasalahan yang pastinya meresehkan sebagian besar warga
masyarakat dibelahan dunia. Di indonesia sendiri, dikarenakan COVID-19 ini
kehidupan setiap masyarakat terhentikan. Terjadinya pembatasan sosial dan
penutupan sekolah yang memiliki dampak pada pendidikan, kesehatan mental
masyarakat, pelayanan kesehatan dasar bahkan perekonomian suatu negara
menjadi menurun sehingga diperlukannya tanggapan international yang
terkoordinasi.

Sebelum itu kita perlu tahu apa itu definisi COVID-19. Pada novel Coronavirus
(COV) dijelaskan bahwa Coronavirus merupakan suatu penyakit yang pertaman
kalinya diidentifikasi di wuhan, tiongkok dan diberi nama coronavirus disease
2019 ( COVID-19 ), virus ini berasal dari satu keluarga yang sama dengan
severe acute respiratory syndrome (SARS) dan beberapa jenis flu biasa
( UNICEF,2020)

Berdasarkan Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah resmi kasus


virus corona global sekarang setidaknya lima kali jumlah penyakit influenza
parah yang tercatat setiap tahun. Angka paling tinggi dicatatkan Amerika
Serikat pada pertengahan juli 2020, dengan 77.299 kasus dalam sehari
sedangkan lonjakann kasus di negara asia selatan itu mengubah total kasus
global menjadi 25.074.751.

Penanganan COVID-19 Di Indonesia

mengingat semakin banyaknya penderita akibat Covid-19 di indonesia,


pemerintah mengambil langkah tindakan untuk mengurangi penularan COVID-
19 adalah masyarakat diminta untuk melakukan social distancing atau
didefinisikan sebagai suatu tindakan yang diambil untuk memperlambat
pandemi atau penyebaran virus COVID-19 dengan cara menangguhkan proses
pembelajaran tatap muka dikelas, semua rapat, dan pertemuan besar dikampus
dengan beralih keproses pembelajaran berbasis teknologi, pertemuan
dilakukan dengan teleconference, perusahaan bisnis dan pemerintahan
melakukan pengaturan pembagian kerja shift atau Work From Home.
Pemerintah juga membatasi dan menutup semua fasilitas publik pemerintah
maupun swasta, seperti taman rekreasi pusat perbelanjaan seperti mall,
supermarket,bahkan rumah ibadah.

Apa sih cara efektif untuk menerapkan Social Distancing ?

Menjaga jarak anda dari org lain tidak mengesampingkan kemungkinan


menulari orang lain. Beberapa cara yang dapat dipastikan untuk mempraktikkan
social distancing secara efektif yang tidak akan melibatkan sikap anti sosial
sepenuhnya menurut departemen kesalamatan dan keamanan Universitas
Chicago, yaitu:

1. Mematuhi anjuran kesehatan masyarakat yang higienis dengan cara


mencuci tangan setelah menyentuh benda atau bersentuhan dengan
orang sakit.
2. Mencuci tangan yang benar mencakup menggosok tangan setidaknya
selama 20 detik dengan sabun dan air.
3. Menghindari menyentuh wajah, hidung, dan mulut dan hindari
menggosok mata.
4. Buanglah sampah baik tisu ataupun plastik pada tempatnya.
5. Hindari kontak dengan orang menunjukkan gejala penyakit.
6. Usahakan menjaga jarak dikeramaian.

Covid-19 telah menimbulkan banyak dampak dari segi korban


jiwa,ekonomi,sosial,pendidikan,budaya,bahkan lingkungan. Dampak yang
sangat terasa dirasakan oleh masyarakat saat ini adalah dampak ekonomi dan
sosial. Beberapa dampak sosial yang dirasakan oleh masyarakat saat ini,yaitu:
a. Perekonomian masyarakat mengalami penurunan dan bahkan
anjlok,banyak pengusaha,pedagang mengalami kerugian bahkan
tidak dapat beroperasi lagi.
b. Penderita COVID-19 yang baik telah dinyatakan positif, PDP
( pasien dalam pengawasan ) maupun ODP ( orang dalam
pengawasan ) mengalami disfungsi sosial.
c. Dampak dari virus corona membuat pemerintah melalui
kementerian hukum dan Ham mengeluarkan permenhukumham
no.10 tahun 2020 dan keputusan menteri hukum dan HAM nomor
M.HH-19.PK.01.04.04 tahun 2020 tentang pengeluaran dan
pembebasan Narapidana.
Tindakan apa saja yang harus kita lakukan sebagai masyarakat dalam
menyikapi situasi pandemi virus Covid-19 sehingga dampak sosial yang ada
bisa diminimalisi?
Adapaun tindakan yang dilakukan masyarakat untuk meminimalisirkan dampak
sosial pada situasi pandemi adalah:
1. Mulailah mengikuti segala anjuran kebijakan pemerintah dalam
mencegah meluasnya wabah Covid-19 yaitu untuk selalu jaga jarak
(fisical distancing), tetap dirumah jika tidak memiliki keperluan
mendesak, memakai masker saat akan keluar rumah, dan selalu
mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
2. Tingkatkan rasa peduli,toleransi,dan berbagi antar sesama.
3. Stop Diskriminasi korban Covid-19, baik itu pasien posistif,PDP,ODP
maupun tim medis yang melakukan perawatan pasien covid.
4. Tetap selalu wapada terhadap tindakan kriminalitas yang meningkat
akibat pandemi ini, namun selalu berpikiran positif dan membuka ruang
bagi para eks-narapidana untu, kembali bersosialisasi di masyarakat.

Masalah kesehatan mental selama masa krisi Covid-19


Dalam proses penanggulangan pandemic COVID-19 ini pemberitahuan angka
kasus yang terus meningkat tentu saja akan membuat cemas banyak
masyarakat. Center for Disease Control and Prevention (2020) menyatakan
bahwa ketakutan dan kecemasan tentang suatu penyakit menular
menyebabkan perasaan sedih,tertekan,khawatir,bingung,takut,ataupun marah
selama krisis pandemi berlangsung.
CDCP (2020) menambahkan bahwa orang-orang yang sangat rentan
mengalami stress dalam masa krisis pandemi ini adalah orang tuadan orang-
orang yang memiliki riwayat penyakit kroni, anak-anak ataupun remaja, orang-
orang yang memberikan bantuan langsung kepada penderita positif COVID-
19,dan orang-orang dengan masalah kondisi mental.
IASC (2020) juga menjelaskan bahwa secara umum reaksi orang-orang yang
terkena dampak pandemi COVID-19 baik langsung maupun tidak langsung,
yaitu :
a. Kecemasan tertular virus
b. Menghindari fasilitas kesehatan karena takut terinfeksi saat dirawat
c. Takut kehilangan mata pencarian karena tidak bekerja selam aisolasi
dan diberhentikan dari pekerjaan
d. Merasa tidak berdaya dalam melindungi orang-orang yang dicintainya
atau takut kehilangan karena virus
e. Ketakutan dikucilkan ketika harus dikarantina
f. Perasaan tidak berdaya,kebosanan, kesepian, dan depresi selama di
isolasi dan karantina

Kesimpulan
Untuk mengatasi masalah kesehatan mental akibat dampat dari pandemi
COVID-19 berikut beberapa kutipan rekomendasi yang diberikan American
Psychological Association (2020) sebagai berikut:
1. Membatasi komsumsi informasi hanya dari sumber terpercaya
2. Buatlah jadwal rutinitas
3. Tetap melakukan komunikasi dengan keluarga dan teman melalui email,
paggilan telfon dan memanfaatkan platfrom media sosial
4. Pertahankan gaya hidup sehat
5. Menggunakan strategi psikologi untuk mengelola stress dan tetap positif
Daftar Pustaka
Anonim. 2020. ”cerita lengkap asal mula munculnya virus corona di wuhan”.
https://www.merdeka.com/dunia/cerita-lengkap-asal-mula-munculnya-virus-
corona-di-wuhan.html

Rizal, Jawahir. 2020. “25 Juta Orang Terinfeksi Covid-19 di Dunia, Ini 10
Negara dengan Kasus Terbanyak”.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/30/194600865/25-juta-orang-
terinfeksi-covid-19-di-dunia-ini-10-negara-dengan-kasus?page=all
Coleman, T.D. 2020. “What is social distancing? Does it actually work agains
coronavirus?”. https://www.nj.com/coronavirus/2020/03/what-is-social-
distancing-does-it-actually-work-against-coronavirus.html
IASC (Inter-Agency Standing Comitte). 2020. “Reference Group on MHPSS in
Emergency Setting. Addresing Mental Health and Psychososial Aspect of Covid
of Covid-19 Outbreak Version 1.5”. https://reliefweb.int/report/world/interim-
briefing-note-addressing-mental-health-and-psychosocial-aspects-covid-19

Anda mungkin juga menyukai