Gz
NIM : 2005043
MATA KULIAH : GLOBAL HEALTH
DOSEN : Sumengen Sutomo, SKM, MPH, DrPH.
TUGAS 1
2. Faktor Eksternal
Indonesia masih setengah-setengah melakukaan kebijakan
lockdown dan dalam penanganan Covid 19. Indonesia,
tindakan lockdown artinya membatasi suatu wilayah dan itu memiliki
implikasi ekonomi, sosial, dan keamanan. Karena itu,
kebijakan lockdown belum bisa diambil dan saat ini yang paling tepat
juga efektif adalah kebijakan social distancing, yaitu membatasi jarak
penduduk sehingga penularannya terkendali.
Pemerintah ingin aktivitas ekonomi tetap berjalan meskipun
penyebaran virus ini terus menyebar, apalagi banyak sekali warga
Indonesia yang bekerja mengandalkan upah harian.
Dengan lockdown semua orang akan berada di rumah, maka aktivitas
ekonomi juga berhenti.
MAKALAH
Dosen Pengampu :
Sumengen Sutomo, SKM, MPH, DrPH
3.1 Kesimpulan
Kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran penularan virus
Corona agar tidak menyebar luas di dalam masyarakat, seperti: kebijakan
berdiam diri di rumah; Pembatasan Sosial; Pembatasan Fisik; Penggunaan Alat
Pelindung Diri; Menjaga Kebersihan Diri; Bekerja dan Belajar di rumah;
Menunda semua kegiatan yang mengumpulkan orang banyak; Pembatasan
Sosial Berskala Besar; hingga kebijakan pemberlakuan kebijakan New Normal,
tidak akan berjalan efektif jika pemerintah tidak menyiapkan informasi yang
akurat terkait sumber dan penyebaran virus Corona serta penanganannya. Yang
jauh lebih penting adalah pemerintah selaku leader and decision maker, harus
menyiapkan skema kebijakan perlindungan sosial (social protection) tidak
hanya untuk para golongan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS)
seperti: buruh bangunan, buruh pabrik, buruh tani, nelayan, ojek, pedagang,
karyawan, pekerja kontrak, pekerja serabutan, petani, peternak, supir,
wiraswasta, tetapi juga semua golongan kelas sosial dalam masyarakat.
3.2 Saran
Penerapan system Lockdown di Indonesia kurang tepat dilakukan
sebaiknya lebih mengadopsi Social Dystancing.
DAFTAR PUSTAKA
World Health Organization. (2020). Advice on the use of masks for children in
the community in the context of COVID-19. Interim Guidance WHO.
Chen, N., Zhou, M., Dong, X., Qu, J., Gong, F., Han, Y., Qiu, Y., Wang, J., Liu,
Y., Wei, Y., Xia, J., Yu, T., Zhang, X., & Zhang, L. (2020). Epidemiological
and clinical characteristics of 99 cases of 2019 novel coronavirus pneumonia
in Wuhan, China: a descriptive study. The Lancet.
https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30211-7
Kashiouris, M. G., L’heureux, M., Cable, C. A., Fisher, B. J., Leichtle, S. W., &
Fowler, A. A. (2020). The emerging role of vitamin C as a treatment for
sepsis. In Nutrients. https://doi.org/10.3390/nu12020292.
Satria, A. (2020). Peran Kampus di Masa Pandemi Covid-19. Laporam Khusus
Inovasi Pendidikan Melawan Corona. Kusut Bantuan Sosial. Program Jaring
Pengaman Sosial Untuk Meredam Dampak COVID-19 Acak-acakan.
Tumpang tindih, dan salah sasaran akibat data amburadul. Tempo, Mei 20.
Suharto, E. (2008). Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik; Peran
pembangunan kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial dalam mewujudkan
negara kesejahteraan (welfare state) di Indonesia. Penerbit.
Syamsulhakim, E. (2020). Peran Bank Dunia Dalam Mendukung Penanganan
Wabah Covid- 19 di Indonesia. Presentasi disampaikan pada Webinar
“Membangun Kerja Sama Pembangunan Internasional Dalam Penanganan
COVID-19” Hari Rabu, Tanggal 6 Mei 2020.
Karyono, A. (2020). Kerjasama Luar Negeri Dalam Upaya Percepatan
Pembangunan Kesejahteraan Sosial, webinar membangun kerjasama mitra
internasional dalam penanganan pandemi Covid-19, Tanggal 6 Mei 2020.