Kurang+baik
Cukup+baik
Crosstabs Pengetahuan pada Puskesmas Cakupan Tertinggi Jika Dummy Variabel adalah :
cukup+kurang
baik+kurang
Cukup dengan kurang 151 82.1 33 17.9 184 100.0 0.000 9.5
Baik dengan kurang 96 93.2 7 6.8 103 100.0 0.012 38.0
Total 247 80.5 40 19.5 287 100.0
Tahap awal sekijang
Lower Upper
Lower Upper
Step 1 a
D.Ortu 1.984 .672 8.703 1 .003 7.270 1.946 27.162
cek or
OR tdk ada
OR ada Perubahan
variabel pengetahuan pengetahua
OR
n
pengetahuan 1.093
-
D.Teman 8.838 9.099
2.953156823
-
D.Guru 5.176 5.24
1.236476043
-
D.Ortu 7.148 7.27
1.706771125
D.Nakes 18.571 18.303 1.443110226
Lower Upper
cek nilai or
Lower Upper
Lower Upp
ortu^nakes
Lower
Low
puskesmas langgam
tahap awal
Lower Upper
Lower Upper
cek OR
pengetahuan 29.029 28.826
0.699300699
D.Teman 23.64 23.403 1.002538071
D.Guru 8.356 8.194 1.938726663
D.Ortu 2.49 2.472 0.722891566
D.Nakes 0.95
d.nakes tidak confounding
Lower Upper
cek OR
OR tdk ada Perubahan
variabel OR ada D.ortu
D. ortu OR
D.Ortu 2.472
Lower Upper
Lower Upper
tahap akhir
Lower Upper
Step 1 a
D.Guru 2.103 .961 4.786 1 .029 8.194 1.245 53.936
gabungann
Lower Upper
Tujuan dari analisis bivariat penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan
pengetahuan anemia, dukungan teman sebaya, dukungan guru, dukungan orang tua dan
dukungan tenaga kesehatan dengan kepatuhan konsumsi TTD. Analisis dilakukan di
Puskesmas cakupan tertinggi, di Puskesmas cakupan terendah, dan gabungan antara
Puskesmas cakupan tertinggi dan terendah.
a. Analisis Bivariat di Puskesmas dengan Cakupan Tertinggi
Hasil analisis bivariate di Puskesmas dengan cakupan tertinggi dapat dilihat pada
tabel 4.25.
Tabel 4.25
Hasil Analisis Bivariat di Puskesmas dengan Cakupan Tertinggi
Kepatuhan Konsumsi
Variabel TTD
Tidak Patuh Total P. POR
Patuh Valu
n % n % n % e
Pengetahuan
Anemia
Kurang 95 95.0 5 5 10 100.0
Baik 57 65.5 30 34.5 0 100.0 0.000 10.000
87
Total 152 81.3 35 18.7 18 100.0
7
Dukungan Teman
Sebaya
Kurang Baik 138 97.2 4 2.8 14 100.0
Baik 14 31.1 31 68.9 2 100.0 0.000 76.393
45
Total 152 81.3 35 18.7 18 100.0
7
Dukungan Guru
Kurang Baik
Baik 128 98.5 2 1.5 13 100.0
24 42.1 32 57.9 0 100.0 0.000 88.000
57
Total 152 81.3 35 18.7 18 100.0
7
Dukungan Orang
Tua
Kurang Baik 136 93.8 9 6.2 14 100.0
Baik 16 38.1 26 61.9 5 100.0 0.000 24.556
42
Total 152 81.3 35 18.7 18 100.0
7
Dukungan Tenaga
Kesehatan
Kurang Baik 107 99.1 1 0.9 10 100.0
Baik 45 57.0 34 43.0 8 100.0 0.000 80.844
79
Total 152 81.3 35 18.7 18 100.0
7
4. Analisis Multivariate
a. Analisis Multivariate di Puskesmas dengan Cakupan Tertinggi
Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi
kepatuhan konsumsi TTD dengan menggunakan uji regresi logistik ganda melalui
beberapa langkah:
1) Melakukan pemilihan variabel yang potensial dimasukkan sebagai kandidat model.
Variabel yang dipilih sebagai kandidat adalah variabbel yang memiliki nilai
signifikan.
2) Dalam pemodelan ini variabel kandidat yang memiliki nilai P.Value <0.25 pada uji
bivariat (Uji-Chi Square) dimasukkan secara bersama-sama dalam uji multivariat.
3) Penggunaan kemaknaan statistik 0.25 sebagai persyaratan dalam uji regresi logistik
berganda untuk memungkinkan variabel-variabel yang secara terselubung
sesungguhnya secara substansi sangat penting dimasukkan dalam model multivariat.
4) Dari hasil uji bivariat, dari 5 variabel yang diuji bivariat semuanya dijadikan
kandidat model multivariat karena semuanya memiliki nilai signifikan <0.25 yaitu
pengetahuan (P.Value=0.000), dukungan teman sebaya (P.Value=0.000), dukungan
guru (P.Value=0.021), dukungan orang tua (P.Value=0.077) dan dukungan tenaga
kesehatan (P.Value=0.052).
5) Selanjutnya semua variabel yang menjadi kandidat dimasukkan ke analisis
multivariat secara bersamaan dengan menggunakan metode enter untuk
mengidentifikasi faktor yang paling dominan terhadap kepatuhan konsumsi TTD.
Metode enter yaitu memilih variabel yang dianggap penting yang masuk dalam
model, dengan cara mempertahankan variabel yang mempunyai P.Value <0.05 dan
mengeluarkan variabel P.Value >0.05 yang diurutkan dari yang terbesar. Hasil
analisis uji regresi logistik berganda tahap pertama selengkapnya dapat dilihat pada
tabel 4.28.
Tabel 4. 28
Hasil Uji Regresi Logistik Tahap Pertama
B Sig. Exp 95% C.I.for EXP(B)
(B) Lower Upper
Pengetahuan .089 .914 1.093 .219 5.460
DukunganTeman Sebaya 2.179 .009 8.838 1.725 45.270
Dukungan Guru 1.644 .098 5.176 .737 36.345
Dukungan Orang Tua 1.967 .004 7.148 1.849 27.635
Dukungan Tenaga Kesehatan 2.922 .011 18.571 1.962 175.810
Berdasarkan tabel 4.28 menunjukkan bahwa dari 5 variabel yang diuji regresi
logistik berganda pada tahap pertama terlihat dua variabel memiliki nilai P.Value > 0.05
dan yang terbesar adalah variabel pengetahuan (p=0.914). Dan selanjutnya variabel
pengetahuan dikeluarkan dari pemodelan pada regresi logistik tahap pertama, hasilnya
sebagai berikut.
Tabel 4. 29
Hasil Uji Regresi Logistik Tahap Kedua
B Sig. Exp 95% C.I.for EXP(B)
(B) Lower Upper
DukunganTeman Sebaya 2.208 .005 9.099 1.925 43.008
Dukungan Guru 1.656 .094 5.240 .755 36.386
Dukungan Orang Tua 1.984 .003 7.270 1.946 27.162
Dukungan Tenaga 2.907 .011 18.303 1.962 170.746
Kesehatan
Berdasarkan tabel 4.29 menunjukkan bahwa variabel yang diuji regresi logistik
berganda pada tahap kedua terlihat variabel memiliki P.Value > 0.05 terbesar
selanjutnya adalah variabel dukungan guru (p=0.094). Dan selanjutnya variabel
dukungan guru dikeluarkan dari pemodelan pada regresi logistik tahap kedua, hasilnya
sebagai berikut.
Tabel 4. 30
Hasil Uji Regresi Logistik Tahap Ketiga
B Sig. Exp 95% C.I.for EXP(B)
(B) Lower Upper
DukunganTeman Sebaya 2.977 .000 19.634 5.086 75.791
Dukungan Orang Tua 2.251 .001 9.500 2.606 34.629
Dukungan Tenaga Kesehatan 2.944 .009 19.000 2.065 174.783
Berdasarkan tabel 4.32 menunjukkan bahwa dari 5 variabel yang diuji regresi
logistik berganda pada tahap pertama terlihat dua variabel memiliki nilai P.Value > 0.05
dan yang terbesar adalah variabel dukungan tenaga kesehatan (p=0.951). Dan
selanjutnya variabel dukungan tenaga kesehatan dikeluarkan dari pemodelan pada
regresi logistik tahap pertama, hasilnya sebagai berikut.
Tabel 4. 33
Hasil Uji Regresi Logistik Tahap Kedua
B Sig. Exp 95% C.I.for EXP(B)
(B) Lower Upper
Pengetahuan 3.361 .005 28.826 2.745 302.728
DukunganTeman Sebaya 3.153 .001 23.403 3.955 138.470
Dukungan Guru 2.103 .029 8.194 1.245 53.936
Dukungan Orang Tua .905 .268 2.472 .498 12.257
Berdasarkan tabel 4.33 menunjukkan bahwa variabel yang diuji regresi logistik
berganda pada tahap kedua terlihat variabel memiliki P.Value > 0.05 terbesar
selanjutnya adalah variabel dukungan orang tua (p=0.268). Dan selanjutnya variabel
dukungan orang tua dikeluarkan dari pemodelan pada regresi logistik tahap kedua,
hasilnya sebagai berikut.
Tabel 4. 34
Hasil Uji Regresi Logistik Tahap Ketiga
B Sig. Exp 95% C.I.for EXP(B)
(B) Lower Upper
Pengetahuan 3.392 .005 29.732 2.831 312.222
DukunganTeman Sebaya 3.157 .000 23.506 3.977 138.944
Dukungan Guru 2.365 .011 10.639 1.708 66.274