Oleh:
OKTOBER 2022
a. Tujuan
1. Mempelajari difraksi cahaya laser oleh kisi.
2. Menentukan panjang gelombang cahaya laser.
b. Dasar teori
Difraksi merupakan peristiwa tersebarnya cahaya melalui celah sempit. Difraksi
dapat dibedakan berdasarkan penyebab terjadinya difraksi itu sendiri, yaitu difraksi pada
celah tunggal, difraksi pada celah ganda, dan difraksi pada banyak celah atau difraksi
pada kisi. Difraksi dapat diartikan sebagai pelenturan cahaya ketika suatu cahaya
melewati celah sempit. Dikatakan melentur, karena cahaya yang telah melewati celah
akan berbeda arah berdasarkan gelombang awal. Dengan begitu, gelombang baru akan
mengalami pelenturan berdasarkan cahaya pada gelombang awal. (Deslauriers et al.,
2011)
Difraksi yang terjadi karena banyaknya celah disebur dengan difraksi pada kisi.
Kisi merupakan kumpulan dari beberapa celah pada suatu penampang. Kisi biasanya
terdiri dari banyak celah dalam tiap sentimeternya (cm). terjadinya difraksi dari kisi harus
memiliki lebar celah yang sama. Lebar celah memiliki ukuran sangat kecil dan jarak antar
celah juga sangat kecil. Difraksi pada kisi akan menghasilkan pola gelap terang dengan
sebuah terang pusat. Difraksi pada kisi juga terdapat proses interferensi sepert pada celah
ganda. (Deslauriers et al., 2011)
Apabila suatu berkas cahaya mengenai banyak celah, dan di bagian belakang
banyak celah tersebut diletakkan sebuah layar maka pada layar akan terjadi pita terang di
pusat yang di bagian kanan dan kirinya dikelilingi oleh beberapa pita lagi yaitu gelap dan
terang secara berselang seling. Perististiwa ini disebut difraksi, yang terjadi jika panjang
gelombang cahaya yang digunakan lebih pendek dari jarak antar celah.
𝑑 𝑠𝑖𝑛 𝜃𝑚
𝜆=
𝑚
Dengan d adalah jarak antar celah pada kisi, 𝜃𝑚 adalah besar sudut untuk terang
ke-m (gambar.1), m = 0,±1, ±2, ±3,…………
e. Prosedur percobaan
1. Mengatur peralatan seperti Gambar 3
2. Memilih kisi dengan jarak antar celah yang paling kecil, memasangkannya
pada statif.
3. Menghidupkan laser.
4. Mengamati pita-pita gelap terang pada layar di belakang kisi.
5. Mengukur jarak titik terang pertama dari pusat (x). Mengukur juga
jarak dari kisi ke terang pusat (L).
6. Mengulangi langkah 1 s.d. 3 untuk lebar celah kisi yang lain. Untuk pengukuran
panjang gelombang laser yang digunakan.
7. Mengulangi langkah 1 s.d. 4 serta mengukur jarak layar ke kisi.
f. Data pengamatan
Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut;
No. d = 1/ 100 mm d = 1/ 300 mm d = 1/ 600 mm
x (cm) L (cm) x (cm) L (cm) x (cm) L (cm)
1. 2,5 33 6,5 33 14,2 33
2. 3 44 8,7 44 18,7 44
3. 3,7 55 11,2 55 23,2 55
4. 4,5 66 12.7 66 27,2 66
5. 5,2 77 15,2 77 31 77
g. Analisis data
a) Metode Analisis
Pada percobaan ini analisis data yang digunakan merupakan ralat rambat.
Rumus-rumus yang akan digunakan yaitu:
Mencari nilai 𝜆
𝑥𝑑
𝜆 = 𝑚𝐿
Mencari nilai 𝑆 𝜆
2 2
𝜕𝜆 2 𝜕𝜆 2
√
𝑆 𝜆 = | . . ∆𝑥| + | . . ∆𝐿|
𝜕𝑥 3 𝜕𝐿 3
Mencari nilai 𝑅𝜆 (ralat relative):
𝑆𝜆
𝑅𝜆 = 𝑥 100%
𝜆
b) Sajian Hasil
No. Panjang Gelombang Ralat relative
1⁄100 𝑚𝑚
1 7,578 . 10 ± 1,013 . 10−8
−7 1,3368%
2 6,818 . 10−7 ± 7,593 . 10−9 1,1137%
3 6,727 . 10−7 ± 6,074 . 10−9 0,9029%
4 6,818 . 10−7 ± 5,062 . 10−9 0,7424%
5 6,753 . 10−7 ± 4,339 . 10−9 0,6425%
1⁄300 𝑚𝑚
1 6,559 . 10 ± 3,428 . 10−9
−7 0,5226%
2 6,584 . 10−7 ± 2,572 . 10−9 0,3906%
3 6,781 . 10−7 ± 2,06 . 10−9 0,3038%
4 6,407 . 10−7 1 ± ,713 . 10−9 0,2673%
5 6,573 . 10−7 ± 1,469 . 10−9 0,2235%
1⁄600 𝑚𝑚
1 7,186 . 10 ± 1,836 . 10−9
−7
0,255%
2 7,097 . 10−7 ± 1,375 . 10−9 0,1937%
3 7,044 . 10−7 ± 1,098 . 10−9 0,1559%
4 6,882 . 10−7 ± 9,122 . 10−10 0,1324%
5 6,723 . 10−7 ± 7,793 . 10−10 0,1159%
a. 𝑑 = 1⁄100 𝑚𝑚
𝑥 = 0,025 𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝐿 = 0,33 𝑚
0,025. 10−5
𝜆=
1. 0,33
𝜆 = 7,578 . 10−7
2 2
10−5 2 0,025 . 10−5 2
𝑆 𝜆 = √| . . 5.10−4 | + |− . . 5.10−4 |
0,33 3 0,332 3
𝑆 𝜆 = 1,013 . 10−8
𝑅𝜆 = 1,3368%
b. 𝑑 = 1⁄300 𝑚𝑚
𝑥 = 0,065 𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝐿 = 0,33 𝑚
0,065. 3,33. 10−6
𝜆=
1. 0,33
𝜆 = 6,559 . 10−7
𝑆𝜆
2 2
3,33. 10−6 2 0,065 . 3,33. 10−6 2
= √| −4
. . 5.10 | + |− . . 5.10−4 |
0,33 3 0,332 3
𝑆 𝜆 = 3,428 . 10−9
𝑅𝜆 = 0,5226%
c. 𝑑 = 1⁄600 𝑚𝑚
𝑥 = 0,142 𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝐿 = 0,33 𝑚
0,142. 1,67.10−6
𝜆=
1. 0,33
𝜆 = 7,186 . 10−7
𝑆𝜆
2 2
1,67.10−6 2 0,142 . 1,67.10−6 2
= √| −4
. . 5.10 | + |− . . 5.10−4 |
0,33 3 0,332 3
𝑆 𝜆 = 1,836 . 10−9
𝑅𝜆 = 0,255%
𝑥 = 0,187 𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝐿 = 0,44 𝑚
0,187 . 1,67.10−6
𝜆=
1. 0,44
𝜆 = 7,097 . 10−7
𝑆𝜆
2 2
1,67.10−6 2 0,187 . 1,67.10−6 2
= √| . . 5.10−4 | + |− . . 5.10−4 |
0,44 3 0,442 3
𝑆 𝜆 = 1,375 . 10−9
𝑅𝜆 = 0,1937%