“BANDUL SEDERHANA”
Disusun Oleh :
NPM : E1I021057
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
I. NAMA PERCOBAAN
Bandul Sederhana
II. TUJUAN
Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat beraun secara bebas dan periodik
yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding kuno yang mempunyai ayunan.Dalam bidang
fisika,prinsip ini pertama kali ditemukan pada tahun 1602 oleh Galileo Galiler,bahwa perioda (lama
gerak osilasi satu ayunan, T) dipengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi mengikuti
rumus:T= 2π Ө ( Sudut – ayunan) >> 1 dimana L adalah panjang tali dan g adalah percepatan
gravitasi. (Novitasari,2013)
Gerakan ayunan bandul sederhana berkaitan dengan panjang tali, sudut awal, massa bandul,
amplitudo, dan periode ayunan. Panjang tali yang digunakan untuk mengikat bandul merupakan tali
tanpa massa dan tidak dapat mulur. Bandul yang digunakan dianggap sebagai massa titik. Jika tidak
ada gesekan maka suatu ayunan akan terus berosilasi tanpa berhenti. Namun kenyataannya jika kita
mengayunkan bandul, setelah sekian lama amplitudo osilasi teredam dikarenakan adanya gesekan
(Khotimah, 2011).
Perioda ayunan adalah waktu yang dibutuhkan ayunan untuk melakukan satu kali gerakan bolak
balik perioda pada ayunan sederhana diperoleh oleh persamaan gaya pemulih dan hukum kedua
newton, yaitu: - mg sin Ө= m.a (Rustiawan,Suganda,2010:51)
Apabila suatu benda dilepaskan dari ketinggian tertentu, maka benda tersebut akan jatuh dan
bergerak mengarah ke pusat bumi. Percepatan yang dialami oleh benda yang jatuh tersebut
disebabkan oleh adanya gravitasi bumi. Percepatan gravitasi bumi dapat diukur dengan beberapa
metode eksperimen salah satunya adalah dengan ayunan bandul yang terdiri atas titik massa yang
digantung dengan menggunakan seutas tali tak bermassa (massa diabaikan) dengan ujung atasnya
dikaitkan dinding diam. Pada sisitem bandul matematis, benda bergerak pada sumbu gerak yang
hanya dikendalikan oleh gravitasi bumi dengan periode ayunan (Halliday danResnick, 2011).
Gaya yang bekerja pada bola pendulum adalah gaya berat (w = mg) dan gaya tegangan tali FT.
Gaya berat memiliki komponen mg cos θ yang searah tali dan mg sin θ yang tegak lurus tali.
Pendulum berosilasi akibat adanya komponen gaya berat mg sin θ. Karena tidak ada gaya gesek
udara, maka pendulum melakukan osilasi sepanjang busur lingkaran dengan besar amplitudo tetap
sama (Prihanto, 2013).
Pada mulanya, dibuat tiga asumsi tentang bandul. Pertama, tali di mana massa beban berayun
adalah tidak bermassa, tidak meregang, dan selalu tetap tegang. Kedua, massa beban adalah massa
titik. Ketiga, gerak terjadi dalam bidang dua dimensi, yaitu pendulum tidak berayun masuk dan
keluar dari bidang. (Sihono, 2007: 18)
IV. DATA PERCOBAAN
Table 3.1
Ralat Mutlak :
√
❑
ΔX = ∑
❑
( x−x̄ )
n(n−1)
¿
√ 1,6345
3(−1)
¿
√ 1,6345
6
Ralat Nisbi :
ΔX
ΔI = x 100%
x rata−rata
0 ,21 3
= x 100%
9,22
= 2,3%
Hasil Pengukuran : X rata – rata ± ΔX
9,22 + 0.213 = 9,433
9,22– 0,0213 = 9,007
Keseksamaan : K = 100% - ΔI
= 100% - 2,3%
=97,3%
Jadi hasil pengukuranya 9,007 sampai dengan 9,433 adalah
HP= 8,94
No Data ¿) ¿ )2
(x)
1. 9,68 -0,11 0,0121
2. 9,78 -0,01 0,0001
3. 9,92 0,13 0,0169
Ralat Mutlak :
√
❑
ΔX = ∑
❑
(X −X ) ²
n(n−1)
=
√ 1,6345
3 (3−1)
=
√ 16345
6
1,278
= = 0,213
6
Ralat Nisbi :
ΔX
ΔI = x 100%
x rata−rata
0,213
=
9,22
= 2,3
Hasil Pengukuran :
X ± ΔX = 9,79 + 0,028 = 9,818
X-∆X = 9,79 – 0,028 = 9.762
Keseksamaan : K = 100% - ΔI
= 99,66%
√∑ √ √
❑
0,0462 0,214
ΔX = ¿¿¿¿ = = = 0,035
❑ 3 (3−1) 6
Ralat Nisbi :
ΔX 0,035
ΔI = x 100% = x 100% = 0,3%
x rata−rata 9,35
No Data ¿) ¿ )2
(x)
Ralat Mutlak :
√∑ √ √
❑
0,0096 0,097
ΔX = ¿¿¿¿ = = = 0,06
❑ 3 ( 3 – 1) 6
Ralat Nisbi :
ΔX 0,010
ΔI = x 100% = x 100% = 0,81%
x rata−rata 9,93
No Data ¿) ¿ )2
(x)
√ √ √
❑
0,17 0,412
ΔX = ∑
❑
¿¿¿¿ =
3 ( 3 – 1)
=
6
= 0,068
Ralat Nisbi :
ΔX 0,068
ΔI = x 100% = x 100% = 0,5 %
x rata−rata 11,4
Ayunan 40 kali ( 80 )
No Data ¿) ¿ )2
(x)
=
√ 0,3396
3 (3 – 1)
=
√ 0,3396
6
0,582
=
6
= 0,097
Ralat Nisbi :
ΔX
ΔI = x 100%
x rata−rata
0,097
= x 100%
12,7
= 0,7 %
Keseksamaan : K = 100% - ΔI
= 100% - 0,7%
= 99,3%
V. PEMBAHASAN
Bandul sederhana hasil dari percobaan yang dilakukan itu bergantung pada panjang tali dan
percepatan gravitasi. Ketika panjang tali pada ukuran panjang 60 cm waktu yang diperoleh dalam satu
putaran bandul akan semakin cepat. Ketika panjang tali pada ukuran 70 cm waktu yang diperoleh
dalam satu putaran bandul memerlukan waktu yang lumayan lama dan ketika panjang tali 80 cm waktu
yang diperoleh dalam satu putaran bandul memerlukan waktu yang lama. Sehingga dapat disimpulkan
semakin rendah tali yang dipakai semakin cepat waktu yang dibutuhkan beban untuk mencapai satu
putaran penuh. Sedangkan semakin tinggi tali yang dipakai semakin lama waktu yang dibutuhkan
beban atau pendulum untuk mencapai satu putaran penuh.Percepatan gravitasi sangat berpengaruh
dalam penentuan jumlah periode pada bandul atau beban.
Sebuah bandul adalah massa (m) yang digantungkan pada salah satu ujung tali dengan panjang
(l) dan membuat simpangan dengan sudut kecil. Gaya yang menyebabkan bandul ke posisi
kesetimbangan dinamakan gaya pemulih yaitu dan panjang busur adalah Kesetimbangan gayanya. Bila
amplitudo getaran tidak kecil namun tidak harmonik sederhana sehingga periode mengalami
ketergantungan pada amplitudo dan dinyatakan dalam amplitudo sudut.
V. Kesimpulan
3. Semakin banyak perulangan osilasi yang dilakukan, maka hasil yang didapatkan akan semakin
akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Khotimah Khusnul. 2011. Ayunan Sederhana : Pengaruh Panjang Tali, Sudut Awal, dan Massa
Bandul terhadap Periode serta Menentukan Konstanta Redaman. Bandung : SNIPS.
Halliday, D dan Resnick, R., 2011. Fisika Dasar. Jakarta : Erlangga.
Erdamansyah, Y. Supriadi, B. dan Yushardi. 2014.Pengaruh Panjang Tali Pada Bandul
Matematis Terhadap Hasil Perhitungan Percepatan Gravitasi Bumi.Jurnal Penelitian
Fisika, 4(2): 1-2
Saripudin,Aip,Dede Rustiawan,dan Adit Suganda.2010.Praktis Belajar Fisika. Jakarta : Visindo.
Novitasari,Elsha.2013.Laporan Fisika Ayunan Bandul sederhana (online).