Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

BANDUL SEDERHANA

Disusun Oleh:

Nama : Fernando Sahat Pangihutan Siregar

NPM : E1G020080

Prodi : Teknologi Industri Pertanian

Kelompok :-

Shift : Rabu, 19.00-20.00 WIB

Dosen : Drs. Bosma Sidebang

Ko-Ass : 1. Auliya Rahma Dhita

2. Pera Atria S.TP

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
1.1 Nama Percaan
BANDUL SEDERHANA

1.2 Tujuan Percobaan


1. Memahami gerak harmonis sederhana
2. Mengukur secara langsung perioda bandul sederhana
3. Menentukan percepatan gravitasi ( g ), dengan menggunakan bandul sederhana

1.3 Teori disertai daftar pustaka


Bandul sederhana adalah sebuah benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa, yang
digantungkan pada tali ringan yang tidak dapat mulur. Jika bandul ditarik ke samping dari posisi
seimbangnya dan dilepaskan, maka bandul akan berayun dalam bidang vertikal pengaruh
gravitasi. Gerakannya merupakan gerak osilasi dan periodik, sehingga dapat disebut menempuh
sebuah ayunan sederhana. Bandul juga dapat diartikan sebagai benda yang terikat pada sebuah
tali dan dapat berayun secara bebas dan periodik yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam
dinding kuno yang mempunyai ayunan (Monika, 2013).
Gerak periodik adalah gerak yang kondisi serupa dapat dijumpai lagi pada waktu
berikutnya atau tempat yang lain. Bentuk yang dari gerak periodik adalah benda yang berosilasi
pada ujung pegas. Selang waktu atau pun beda posisi dari 2 keadaan sejenis yang berlangsung
berturutan disebut periode (Monika, 2013).
Gerak bandul adalah gerak harmonika sederhana hanya jika amplitudo geraknya kecil
(Paul A. Tepler, 1998). Bandul Sederhana adalah sistem mekanik lain yang menunjukkan gerak
perodik suatu bandul yang terdiri atas cakram yang menyerupai pertikal bermassa m yang
digantungkan pada seutas tali ringan dengan suatu panjang L dan yang bagian atasnya tidak
bergerak dan diikatkan ke suatu titik (Serway, 2009).
Gaya-gaya yang berkerja pada cakram adalah suatu gaya T yang dihasilkan oleh tali dan
suatu Gaya Gravitasi mg. Komponen tangen sial dari gaya gervitasi, mg sin θ, selalu bergerak ke
arah θ = 0, berlawanan arah dengan perpindahan bola bandulnya dari posisi terendah. Oleh
kerena itu, komponen tangensialnya adalah gaya pemuli, dan kita dapat menerapkan hukum
newton II untuk gerakan dalam arah tangensialnya.
d2 s
f 1=−mg sin θ=m
dt 2
Di mana s adalah suatu posisi bandul yang di ukur sepanjang busrnya dan tanda negatif
bahwa menunjukkan gaya tangansialnya yang berkerja ke arah posisi setimbang dengan
(vertikal). Oleh kerena itu S = Lθ dan L konstan, persamaan ini dapat di sederhanakan menjadi
(Serway, 2009).
d 2 θ −g
= sin θ
dt 2 L
Dengan kata lain, periode dan frekuensi bandul sederhana hanya begantung pada panjang
tali dan percepatan yang diakibatkan oleh gravitasi. Oleh karena periode tidak bergantung pada
masa, maka kita simpulkan bahwa semua bandul sederhana dengan panjang yang sama dan
berada pada lokasi yang sama (sehingga konstan) akan berosilasi dengan periode yang sama pula
maka momentum inersianya dapat di peroleh dengan suatu mengukur periodenya (Serway, 2009).
1.4 Data Percobaan

Panjang Waktu untuk 20 Priode Priode T2 g

Tali Kali ayunan, T(s) Rata-rata

1 (cm) 1 (cm)

31,04 s 1,552 2,408704 9,81 m/s2

60 30,75 s 1,5375 4,6335 2,36390625 10 m/s2

30,88 s 1,544 2,383936 9,91 m/s2

33,20 s 1,66 2,7556 10 m/s2

70 33,54 s 1,677 5,002 2,812329 9,80 m/s2

33,30 s 1,665 2,772225 9,94 m/s2

35,86 s 1,793 3,214849 9,80 m/s2

80 35,40 s 1,77 5,338 3,1329 10,05 m/s2

35,50 s 1,775 3,150625 9,99 m/s2


Panjang Waktu untuk 40 Priode, T Peride T2 G
Tali
Ayunan, (s) Rata-rata
1 (cm)
1 (cm)

62,12 s 1,553 2,411809 9,80 m/s2

60 61,55 s 1,53875 4,64175 2,36775156 9,98 m/s2

62,0 s 1,55 2,4025 9,83 m/s2

67,13 s 1,67825 2,81652306 9,79 m/s2

70 67,20 s 1,68 5,01825 2,8224 9,77 m/s2

66,40 s 1,66 2,7556 10 m/s2

71,72 s 1,793 3,214849 9,80 m/s2

80 71,60 s 1,79 5,353 3,2041 9,83 m/s2

b70,80 s 1,77 3,1329 10,06 m/s2

B. Analisa Data dengan menggunakan Teori Ralat


 Waktu untuk 20 kali ayunan 1 (cm)

(X) (X rata-rata) (X-X rata-rata)2

9,81 -0,09 0,0081

60 10 0,1 0,01

9,91 0,01 0,0001

X rata-rata = 9,90 ∑(X-X rata-rata)2 = 0,0182

 Ralat Mutlak

∑ ( X− X rata−rata ) 2
∆ X=
√ n(n−1)

0,0182
∆X¿
√ 3 (3−1)

∆ X=√ 0,003

∆ X=0,054 cm

 Ralat Nisbi
∆X
∆ I= x 100 %
X rata−rata

0,054
∆ I= x 100 %
9,90

∆ I ¿ 0,5 %

 Keseksamaan

= 100% - ∆ I

= 100% - 0,5%

= 99,5 %

 Hasil Pengukuran
Xrata-rata ± ∆ X

( + ) = 9,90 + 0,054

= 9,954

( - ) = 9,90 – 0,054

= 9,846

(X) (X rata-rata) (X-X rata-rata)2

10 0,09 0,0081

70 9,80 -0,11 0,0121

9,94 0,03 0,0009

X rata-rata = 9,91 ∑(X-X rata-rata)2 = 0,0211

 Ralat Mutlak

∑ ( X− X rata−rata ) 2
∆ X=
√ n(n−1)

0,0211
∆X¿
√ 3 (3−1)

∆ X=√ 0,003

∆ X=0,054 cm

 Ralat Nisbi
∆X
∆ I= x 100 %
X rata−rata
0,054
∆ I= x 100 %
9,91

∆ I ¿ 0,5 %

 Keseksamaan

= 100% - ∆ I

= 100% - 0,5%

= 99,5 %

 Hasil Pengukuran

Xrata-rata ± ∆ X

( + ) = 9,91 + 0,054

= 9,964

( - ) = 9,91 – 0,054

= 9,856
(X) (X rata-rata) (X-X rata-rata)2

9,80 -0,14 0,0196

80 10,05 0,11 0,0121

9,99 0,05 0,0025

X rata-rata = 9,94 ∑(X-X rata-rata)2 = 0,0342

 Ralat Mutlak

∑ ( X− X rata−rata ) 2
∆ X=
√ n(n−1)

0,0342
∆X¿
√ 3 (3−1)

∆ X=√ 0,0057

∆ X=0,07 cm

 Ralat Nisbi
∆X
∆ I= x 100 %
X rata−rata

0,07
∆ I= x 100 %
9,94

∆ I ¿ 0,7 %

 Keseksamaan

= 100% - ∆ I

= 100% - 0,7%

= 99,3 %

 Hasil Pengukuran
Xrata-rata ± ∆ X

( + ) = 9,94 + 0,07

= 10.01

( - ) = 9,94 – 0,07

= 9,87

 Waktu untuk 40 kali ayunan 1 (cm)

(X) (X rata-rata) (X-X rata-rata)2

9,80 -0,07 0,0049

60 9,98 0,11 0,0121

9,83 -0,04 0,0016

X rata-rata = 9,87 ∑(X-X rata-rata)2 = 0,0186

 Ralat Mutlak

∑ ( X− X rata−rata ) 2
∆ X=
√ n(n−1)

0,0186
∆X¿
√ 3 (3−1)

∆ X=√ 0,003 1

∆ X=0,05 cm

 Ralat Nisbi
∆X
∆ I= x 100 %
X rata−rata
0,05
∆ I= x 100 %
9,87

∆ I ¿ 0,5 %

 Keseksamaan

= 100% - ∆ I

= 100% - 0,5%

= 99,5 %

 Hasil Pengukuran

Xrata-rata ± ∆ X

( + ) = 9,87 + 0,05

= 9,92

( - ) = 9,97 – 0,05

= 9,82
(X) (X rata-rata) (X-X rata-rata)2

9,79 -0,06 0,0036

70 9,77 -0,08 0,0064

10 0,15 0,0225

X rata-rata = 9,85 ∑(X-X rata-rata)2 = 0,0325

 Ralat Mutlak

∑ ( X− X rata−rata ) 2
∆ X=
√ n(n−1)

0,0325
∆X¿
√ 3 (3−1)

∆ X=√ 0,0054

∆ X=0,07 cm

 Ralat Nisbi
∆X
∆ I= x 100 %
X rata−rata

0,07
∆ I= x 100 %
9,85

∆ I ¿ 0,7 %

 Keseksamaan

= 100% - ∆ I

= 100% - 0,7%

= 99,3 %

 Hasil Pengukuran
Xrata-rata ± ∆ X

( + ) = 9,85 + 0,07

= 9,92

( - ) = 9,95 – 0,07

= 9,78

(X) (X rata-rata) (X-X rata-rata)2

9,80 0,09 0,0081

80 9,83 -0,06 0,0036

10,06 0,17 0,0289

X rata-rata = 9,89 ∑(X-X rata-rata)2 = 0,0406

 Ralat Mutlak

∑ ( X− X rata−rata ) 2
∆ X=
√ n(n−1)

0,0406
∆X¿
√ 3 (3−1)

∆ X=√ 0 , 0067

∆ X=0,08 cm

 Ralat Nisbi
∆X
∆ I= x 100 %
X rata−rata

0,08
∆ I= x 100 %
9,89

∆ I ¿ 0,8 %

 Keseksamaan
= 100% - ∆ I

= 100% - 0,8%

= 99,2 %

 Hasil Pengukuran

Xrata-rata ± ∆ X

( + ) = 9,89 + 0,08

= 9,97

( - ) = 9,89 – 0,08

= 9,81

C. Pembahasan
Ketika melakukan praktikum bandul sederhana yang pertama-tama adalah kita harus
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Ayunan sederhana atau disebut bandul
melakukan gerak bolak-balik sepanjang AB. Waktu yang diperlukan benda untuk bergerak dari A
sampai kembali ke A lagi disebut satu periode sedangkan banyaknya getaran atau gerak bolak-
balik yang dapat dilakukan dalam satu detik disebut frekuensi. Frekuensi yang dihasilkan bandul
disebut frekunsi alamiah. Frekuensi alamiah adalah frekuensi yang dihasilkan oleh bandul tanpa
pengaruh dari luar. Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka
benda akan diam di titik kesetimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan maka
beban akan bergerak ke B, C lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara
periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana. Pada
ayunan sederhana, selain periode dan frekuensi, terdapat juga amplitudo. Amplitudo adalah
perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan. Pada contoh ayunan sederhana sesuai dengan
gambar di atas, amplitudo getaran adalah jarak AB atau BC. Ayunan fisis merupakan sembarang
benda tegar yang digantung yang dapat berayun/bergetar/berisolasi dalam bidang vertikal
terhadap sumbu tertentu. Ayunan fisis sebenarnya memiliki bentuk yang lebih kompleks, yaitu
sebagai benda tegar. Percobaan ayunan ini masing-masing pengukuran dilakukan sebanyak enam
kali dengan menggunakan L (panjang tali) yang berbeda-beda. Selain menggunakan panjang tali
yang berbeda. Hal yang diamati dalam praktikum kali ini adalah waktu yang diperlukan bandul
melakukan ayunan sebanyak 2, 4, 6, 8, 10 dan 12 kali.
Dengan panjang tali, sudut awal, massa bandul, amplitudo, dan periode ayunan. Panjang
tali yang digunakan untuk mengikat bandul merupakan tali tanpa massa dan tak dapat mulur. Dan
bandul yang digunakan dianggap sebagai massa titik. Jika tidak ada gesekan maka suatu ayunan
akan terus berosilasi tanpa berhenti. Namun kenyataannya jika kita mengayunkan bandul, setelah
sekian lama amplitudo osilasi berkurang dan akhirnya akan berhenti. Hal ini dikatakan sebagai
osilasi teredam dikarenakan adanya gesekan. Banyak hal yang menarik dan rumit dari gerak
ayunan sederhana jika teori dibandingkan dengan hasil eksperimen. Terkait dengan studi literatur
maka dilakukan pengamatan dan pembandingan eksperimen dengan teori, yaitu mencari
pengaruh panjang tali, sudut simpangan awal, dan massa bandul terhadap nilai rata-rata periode
ayunan serta mencari nilai konstanta redaman dari ayunan.

Berdasarkan analisis data percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin panjang tali
yang digunakan maka periodenya akan semakin besar. Selain itu, massa bandul tidak
mempengaruhi periode bandul. Dari percobaan tersebut didapat juga bahwa besar perrcepatan
gravitasi berbanding lurus dengan kuadrat periodenya. Semua itu sesuai dengan rumus. Selain itu
kita tahu bahwa hubungan antara periode dengan frekuensi yaitu oleh karena itu dapat
disimpukan bahwa semakim panjang tali yang digunakan maka frekuensinya akan semakin kecil.

1.5 A. Jawaban Pertanyaan

B. Kesimpulan
Dari pengamatan, dan perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
bahwa :
1. Periode pada gerak harmonik sederhana khususnya pada bandul matematis tidak
dipengaruhi oleh besarnya massa benda, tetapi hanya dipengaruhi oleh besarnya
panjang tali dan percepatan gravitasinya.
2. Percepatan gravitasi berbanding lurus dengan panjang tali dan berbanding terbalik
dengan periodenya.
3. Percepatan gravitasi pada suatu tempat dapat diukur dengan melakukan percobaan
gerak harmonik pada bandul dengan pertama-tama mendata panjang tali dan
periodenya.

C. Daftar Pustaka
Monika, Damayanti. 2013. Laporan Bandul Sederhana. Website: http//monica -math6. webnode.
com/news/laporan-bandul-sederhana/di akses kamis, 16 Oktober 2014 pukul 15.00 WIB.
Giancoli. 2001. fisica Edisi ke lima jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Priyambodo, Kuntoro T dan Bambang Murdaka Eka Jati. 2019. Fisika Dasar. C.V Andi.
Yogyakarta.
Serway, Raymond A. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik. Salemba Teknika. Jakarta
Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai