BANDUL SEDERHANA
Disusun Oleh:
NPM : E1G020080
Kelompok :-
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
1.1 Nama Percaan
BANDUL SEDERHANA
1 (cm) 1 (cm)
60 10 0,1 0,01
Ralat Mutlak
∑ ( X− X rata−rata ) 2
∆ X=
√ n(n−1)
0,0182
∆X¿
√ 3 (3−1)
∆ X=√ 0,003
∆ X=0,054 cm
Ralat Nisbi
∆X
∆ I= x 100 %
X rata−rata
0,054
∆ I= x 100 %
9,90
∆ I ¿ 0,5 %
Keseksamaan
= 100% - ∆ I
= 100% - 0,5%
= 99,5 %
Hasil Pengukuran
Xrata-rata ± ∆ X
( + ) = 9,90 + 0,054
= 9,954
( - ) = 9,90 – 0,054
= 9,846
10 0,09 0,0081
Ralat Mutlak
∑ ( X− X rata−rata ) 2
∆ X=
√ n(n−1)
0,0211
∆X¿
√ 3 (3−1)
∆ X=√ 0,003
∆ X=0,054 cm
Ralat Nisbi
∆X
∆ I= x 100 %
X rata−rata
0,054
∆ I= x 100 %
9,91
∆ I ¿ 0,5 %
Keseksamaan
= 100% - ∆ I
= 100% - 0,5%
= 99,5 %
Hasil Pengukuran
Xrata-rata ± ∆ X
( + ) = 9,91 + 0,054
= 9,964
( - ) = 9,91 – 0,054
= 9,856
(X) (X rata-rata) (X-X rata-rata)2
Ralat Mutlak
∑ ( X− X rata−rata ) 2
∆ X=
√ n(n−1)
0,0342
∆X¿
√ 3 (3−1)
∆ X=√ 0,0057
∆ X=0,07 cm
Ralat Nisbi
∆X
∆ I= x 100 %
X rata−rata
0,07
∆ I= x 100 %
9,94
∆ I ¿ 0,7 %
Keseksamaan
= 100% - ∆ I
= 100% - 0,7%
= 99,3 %
Hasil Pengukuran
Xrata-rata ± ∆ X
( + ) = 9,94 + 0,07
= 10.01
( - ) = 9,94 – 0,07
= 9,87
Ralat Mutlak
∑ ( X− X rata−rata ) 2
∆ X=
√ n(n−1)
0,0186
∆X¿
√ 3 (3−1)
∆ X=√ 0,003 1
∆ X=0,05 cm
Ralat Nisbi
∆X
∆ I= x 100 %
X rata−rata
0,05
∆ I= x 100 %
9,87
∆ I ¿ 0,5 %
Keseksamaan
= 100% - ∆ I
= 100% - 0,5%
= 99,5 %
Hasil Pengukuran
Xrata-rata ± ∆ X
( + ) = 9,87 + 0,05
= 9,92
( - ) = 9,97 – 0,05
= 9,82
(X) (X rata-rata) (X-X rata-rata)2
10 0,15 0,0225
Ralat Mutlak
∑ ( X− X rata−rata ) 2
∆ X=
√ n(n−1)
0,0325
∆X¿
√ 3 (3−1)
∆ X=√ 0,0054
∆ X=0,07 cm
Ralat Nisbi
∆X
∆ I= x 100 %
X rata−rata
0,07
∆ I= x 100 %
9,85
∆ I ¿ 0,7 %
Keseksamaan
= 100% - ∆ I
= 100% - 0,7%
= 99,3 %
Hasil Pengukuran
Xrata-rata ± ∆ X
( + ) = 9,85 + 0,07
= 9,92
( - ) = 9,95 – 0,07
= 9,78
Ralat Mutlak
∑ ( X− X rata−rata ) 2
∆ X=
√ n(n−1)
0,0406
∆X¿
√ 3 (3−1)
∆ X=√ 0 , 0067
∆ X=0,08 cm
Ralat Nisbi
∆X
∆ I= x 100 %
X rata−rata
0,08
∆ I= x 100 %
9,89
∆ I ¿ 0,8 %
Keseksamaan
= 100% - ∆ I
= 100% - 0,8%
= 99,2 %
Hasil Pengukuran
Xrata-rata ± ∆ X
( + ) = 9,89 + 0,08
= 9,97
( - ) = 9,89 – 0,08
= 9,81
C. Pembahasan
Ketika melakukan praktikum bandul sederhana yang pertama-tama adalah kita harus
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Ayunan sederhana atau disebut bandul
melakukan gerak bolak-balik sepanjang AB. Waktu yang diperlukan benda untuk bergerak dari A
sampai kembali ke A lagi disebut satu periode sedangkan banyaknya getaran atau gerak bolak-
balik yang dapat dilakukan dalam satu detik disebut frekuensi. Frekuensi yang dihasilkan bandul
disebut frekunsi alamiah. Frekuensi alamiah adalah frekuensi yang dihasilkan oleh bandul tanpa
pengaruh dari luar. Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka
benda akan diam di titik kesetimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan maka
beban akan bergerak ke B, C lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara
periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana. Pada
ayunan sederhana, selain periode dan frekuensi, terdapat juga amplitudo. Amplitudo adalah
perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan. Pada contoh ayunan sederhana sesuai dengan
gambar di atas, amplitudo getaran adalah jarak AB atau BC. Ayunan fisis merupakan sembarang
benda tegar yang digantung yang dapat berayun/bergetar/berisolasi dalam bidang vertikal
terhadap sumbu tertentu. Ayunan fisis sebenarnya memiliki bentuk yang lebih kompleks, yaitu
sebagai benda tegar. Percobaan ayunan ini masing-masing pengukuran dilakukan sebanyak enam
kali dengan menggunakan L (panjang tali) yang berbeda-beda. Selain menggunakan panjang tali
yang berbeda. Hal yang diamati dalam praktikum kali ini adalah waktu yang diperlukan bandul
melakukan ayunan sebanyak 2, 4, 6, 8, 10 dan 12 kali.
Dengan panjang tali, sudut awal, massa bandul, amplitudo, dan periode ayunan. Panjang
tali yang digunakan untuk mengikat bandul merupakan tali tanpa massa dan tak dapat mulur. Dan
bandul yang digunakan dianggap sebagai massa titik. Jika tidak ada gesekan maka suatu ayunan
akan terus berosilasi tanpa berhenti. Namun kenyataannya jika kita mengayunkan bandul, setelah
sekian lama amplitudo osilasi berkurang dan akhirnya akan berhenti. Hal ini dikatakan sebagai
osilasi teredam dikarenakan adanya gesekan. Banyak hal yang menarik dan rumit dari gerak
ayunan sederhana jika teori dibandingkan dengan hasil eksperimen. Terkait dengan studi literatur
maka dilakukan pengamatan dan pembandingan eksperimen dengan teori, yaitu mencari
pengaruh panjang tali, sudut simpangan awal, dan massa bandul terhadap nilai rata-rata periode
ayunan serta mencari nilai konstanta redaman dari ayunan.
Berdasarkan analisis data percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin panjang tali
yang digunakan maka periodenya akan semakin besar. Selain itu, massa bandul tidak
mempengaruhi periode bandul. Dari percobaan tersebut didapat juga bahwa besar perrcepatan
gravitasi berbanding lurus dengan kuadrat periodenya. Semua itu sesuai dengan rumus. Selain itu
kita tahu bahwa hubungan antara periode dengan frekuensi yaitu oleh karena itu dapat
disimpukan bahwa semakim panjang tali yang digunakan maka frekuensinya akan semakin kecil.
B. Kesimpulan
Dari pengamatan, dan perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
bahwa :
1. Periode pada gerak harmonik sederhana khususnya pada bandul matematis tidak
dipengaruhi oleh besarnya massa benda, tetapi hanya dipengaruhi oleh besarnya
panjang tali dan percepatan gravitasinya.
2. Percepatan gravitasi berbanding lurus dengan panjang tali dan berbanding terbalik
dengan periodenya.
3. Percepatan gravitasi pada suatu tempat dapat diukur dengan melakukan percobaan
gerak harmonik pada bandul dengan pertama-tama mendata panjang tali dan
periodenya.
C. Daftar Pustaka
Monika, Damayanti. 2013. Laporan Bandul Sederhana. Website: http//monica -math6. webnode.
com/news/laporan-bandul-sederhana/di akses kamis, 16 Oktober 2014 pukul 15.00 WIB.
Giancoli. 2001. fisica Edisi ke lima jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Priyambodo, Kuntoro T dan Bambang Murdaka Eka Jati. 2019. Fisika Dasar. C.V Andi.
Yogyakarta.
Serway, Raymond A. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik. Salemba Teknika. Jakarta
Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Erlangga. Jakarta.