Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRATIKUM KIMIA

Disusun oleh:

Nama : LISTIANA

NPM :E1C020035

Prodi :PETERNAKAN

Kelompok :

Hari/tanggal :SELASA/ 10 NOVEMBER 2020

Dosen :1.Dra.Devi Silsia,M.Si

2.Drs.Syafnil,M.Si

Ko. As :-

Objek praktikum : PH ASAM, BASA DAN GARAM

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman


atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai
kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion
hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan
pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif
terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan
persetujuan internasional.

Dalam setiap praktikum kita melakukan pengukuran suatu larutan dengan


menggunakan pH. pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat
keasamansuatu larutan. Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang
sangat penting dalamkehidupan sehari-hari, larutan dibedakan menjadi tiga
golongan, yaitu bersifat asam, basa dannetral. Asam adalah senyawa kimia yang
bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutandengan pHlebih kecil dari 7
atau suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zatlain (yang disebut
basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Basaadalah
senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam air.
Basamemiliki pH lebih besar dari 7 atau basa adalah senyawa ionik yang terdiri
dari ion positif(kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa
netral (tidak bermuatan).

Garam ialah senyawa yang sering juga kita temui bahkan kita konsumsi,
garam yangkita konsumsi pada umumnya merupakan senyawa NaCl hasil
persenyawaan dari ion natrium(Na+) dan ion klorida (Cl-). banyak sekali jenis
garam yang ada di muka bumi ini namungaram-garam tersebut terbentuk
berdasarkan jenis reaksi yang berbeda-beda dan berdasarkansifat keasaman dan
kebasaannya.

Setelah mengetahui hal tersebut,perlu juga kita ketahui bahwa titrasi


merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan mengunakan
zat lain yang sudah di ketahui konsentrasinya. Zat yyang di tentukan kadarnya
disebut titrant dan biasanya di letakan di Elenmeyer. Sedang zat sudah di ketahui
konsebrasinya disebut titer yang biasanya diletakan dalam buret.

Untuk mengidentifikasi asam dan basa yang baik dan aman dapat dengan
menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu bahan yang dapat bereaksi dengan
asam, basa, atau garam sehingga akan menimbulkan perubahan warna.

1.2 TUJUAN
1) Menentukan pH larutan dengan menggunakan pH indikator universal
2) Menghintung konsentrasi larutan dengan nilai pH tertentu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Asam secara paling sederhana didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan
dalam air, mengalami disosiasi dengan pembentukan ion hidrogen sebagai ion
positif. Sedangkan basa secara paling sederhana didefinisikan sebagai zat yang
bila dilarutkan dalam air, mengalami disosiasi dengan pembentukan ion OH-
sebagai ion negatif (Hardjono, 2015)

Asam merupakan zat yang memiliki sifat-sifat yang spesifik, misalnya


memiliki rasa asam, dapat merusak permukaan logam juga lantai marmer atau
sering disebut dengan korosif. Asam juga dapat bereaksi dengan logam dan
menghasilkan gas hydrogen, sebagai indicator sederhana terhadap senyawa asam,
dapat dipergunakan kertas lakmus, dimana asam dapat mengubah kertas lakmus
biru menjadi merah.(Kenaan, dkk. 2014).

Basa merupakan istilah kimia yang digunakan untuk semua zat yangdapat
menetralkan asam. Selain karena kemampuan basa yang dapat menetralkan asam,
basa pun memiliki kemampuan untuk melarutkan minyak dan debu, sehingga basa
digunakan untuk berbagai keperluan.Sebagai indicator sederhana senyawa basa
dapat dipergunakan kertas lakmus, dimana basa dapat mengubah kertas lakmus
merah menjadi biru (Windarti,2018)

Konsep asam basa menurut Brosted Lowry mempunyai keterbatasan,


terutama di dalam menjelaskan reaksi-reaksi yang melibatkan senyawa tanpa
proton (H+). Misalnya, reaksi antara senyawa NH3 dan BF3 dan beberapa reaksi
yang melibatkan senyawa kompleks. Pada tahun 1932 ahli kimia G.N. Lewis
mengajukan konsep baru mengenai asam basa, sehingga dikenal adanya basa
Lewis dan asam Lewis. Menurut konsep trsebut yang dimaksud dengan basa
Lewis adalah suatu senyawa yang dapt memberikan pasangan electron kepada
senyawa lain atau donor pasangan electron, sedangkan asam Lewis adalah
senyawa yang mampu menerima pasangan electron atau akseptor elektron
(Sudarmo,2016).
Kekuatan asam dan basa,kekuatan asam ditentukan oleh kemampuan asam
tersebut untuk menghasilkan ion hidrogen ( H+ ) dan derajat ionisasi atau
konstanta asam, dan kekuatan suatu basa ( hidroksida / OH-) ditentukan oleh
kemampuan basa untuk menghasilkan ion hidroksida ( OH- ) atau derajat ionisasi
atau konstanta basa,faktor yang menenentukan kekuatan relatif asam basa adalah
kepolaran, ukuran atom, muatan dan bilangan oksidasi.Asam kuat adalah asam
yang terionisasi sempurna,sehingga bersifat sebagai elektrolit kuat, ka > 10-
2.Asam lemah adalah asam yang terionisasi sebagian,sehingga bersifat sebagai
elektrolit lemah, ka < 10-2.Basa kuat adalah basa yang terionisasi
sempurna,sehingga bersifat sebagai elektrolit lemah,kb > 10-2.Basa lemah adalah
basa yang terionisasi sebagian,sehingga bersifat sebagai eloktralit lemah, ka < 10-
2( Purwanto,2018 ).
BAB III

METODOLOGI

3.1 ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam praktukum kali ini adalah
sebagai berikut:

1.pH indikator universal 11.NaCl


2.HCL 12. Tabung reaksi
3.H2SO4 13. Enlemeyer ukuran 50/100 ml
4.HCH3COO 14. Pipet ukur 10 ml
5.NaOH 15. Pipet ukur 5 ml
6.NH4OH 16. Kaca arloji
7.NaCH3COO 17. Corong kaca
8.Asam borak 18. Rak tabung reaksi
9.NH4Cl 19. Pipet biasa
10.Na2SO3

3.2 PROSEDUR KERJA


- Membersihkan 10 buah tabung reaksi dengan deterjen dan keringkan.

- Meletakkan di rak tabung reaksi dengan mulut tabung ke atas.

- Mengisi pipet lebih kurang 2 mL larutan yang telah disediakan ke


dalam masing-masing tabung reaksi.
- Menentukan pH dengan menggunakan kertas pH indikator universal

- Menghitung konsentrasi masing-masing larutan di atas.


BAB IV

HASIL PENGAMATAN

Tabel hasil pengamatan

NO Nama larutan pH Golongan Konsebtrasi


(molaritas)

1 HCL 1 Asam kuat 1×10-1 M

2 H2SO4 2 Asam kuat 1×10-2 M

3 CH3COOH 6 Asam lemah 1×10-6 M

4 NaOH 13 Basa kuat 1×10-3 M

5 NH4OH 11 Basa lemah 1×10-2 M

6 Asam borak 5 Asam lemah 1×10-5 M

7 NaCl 7 Garam dari asam 1×10-7 M


kuat dan basa kuat

8 NH4Cl 5 Garam dari asam 1×10-5 M


kuat dan basa kuat

9 NaCH3CHOO 10 Basa lemah 1×10-4 M

10 Na2SO4 7 Garam dari asam 1×10-7 M


kuat dan basa kuat
BAB V

PEMBAHASAN

1. Molaritas dari HCL=1


pH = -log H+
1= -log H+
H+ =1×10-1 M
2. Molaritas dari H2SO4=2
pH = -log H+
2= -log H+
H+ =1×10-2 M
3. Molaritas dari CH3COOH=6
pH = -log H+
6= -log H+
H+ =1×10-6 M
4. Molaritas dari NaOH=13
poH=14- pH
poH=14-13
poH=1
poH=-log OH-
1=-log OH-
OH- =1×10-1M
5. Molaritas dari NH4OH=11
poH=14- pH
poH=14-11
poH=2
poH=-log OH-
2=-log OH-
OH- =1×10-2 M
6. Molaritas dari H3BO3=5
pH = -log H+
5= -log H+
H+ =1×10-5 M
7. Molaritas dari NaCl=7
pH = -log H+
7= -log H+
H+ =1×10-7 M
8. Molaritas dari NH4Cl=5
pH = -log H+
5= -log H+
H+ =1×10-5 M
9. Molaritas dari NaCH3COO=10
poH=14- pH
poH=14-10
poH=4
poH=-log OH-
4=-log OH-
OH- =1×10-4M

10. Molaritas dari Na2SO4=7


pH = -log H+
7= -log H+
H+ =1×10-7 M
BAB VI

PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

Indikator universal merupakan campuran dari beberapa idikator yang memiliki


perubahan warna berbeda, sehingga semua perubahan warna itu menyatu dan
sebagai hasilnya, indicator universal ini memilki perubahan dari merah-jingga-
kuning-hijau-biru-nila-ungu. Cara menggunakan indicator universal bentuk kertas,
adalah dengan cara mencelupkan kertas tersebut dalam larutan yang hendak kita
ketahui pH-nya. Warna yang terbentuk kemudian dicocokkan/ dibandingkan
dengan warna standar yang sudah diketahui nilai pH-nya. Dengan mengetahui
nilai pH maka dapat ditentukan apakah larutan bersifat asam, basa atau netral.

Asam menghasilkan ion hidrogen dalam air sedangkan basa menghasilkan


ionhidroksida dalam air.Konsentrasi larutan yang dihitung adalah konsentrasi
H+dalam larutan tersebut yangdinyatakan dengan pH.Kekuatan asam ditentukan
oleh kemampuan asam untuk menghasilkan ion hidrogen(H+) dan derajat ionisasi
atau konstanta asam.Kekuatan basa ( hidroksida/ OH-) ditentukan oleh
kemampuan basa untukmenghasilkan ion hidroksida (OH-) atau derajat ionisasi
atau konstanta basaFaktor yang mempengaruhi kekuatan relatif asam-basa yaitu
kepolaran, ukuran atommuatan dan bilangan oksidasi.Bila asam direaksikan
dengan basa akan terbentuk garam. Bila garam-garam itudilarutkan di dalam air,
larutan tidak selalu netral karena sebagian anion dan kationdari larutan garam atau
keduanya dapat beraksi dengan air,reaksi ini disebuthidrolisis/hidrilisa.

6.2 SARAN

Praktikan harus mengikuti aturan praktikum dengan baik,agar praktikum


berjalan dengan secara kondusif.Dan praktikan harus teliti dalam meneliti
pHsuatu larutan karena PH suatu larutan sangatlah berpengaruh terhadap
penggolongan suatuzat.Praktikan juga harus dapat menghitung PH serta dapat
mengidentifikasi senyawa berupa asam,basa,dan garam.
DAFTAR PUSTAKA

Hardjono .2015.Kimia,Cara Menentukan PH Asam-Basa dan Garam,Medan:


Erlangga

Kenaan,dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Purwanto. 2018. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Bandung: Laboratorium


Teknologi Pertanian

Sudarmo.2016.Kimia Dasar.Yogjakarta: Universitas Gajah Mada

Windarti.2018.Kimia Analisa Kuantitatif.Yogyakarta:Departemen Perindustrian.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai