Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Alat-alat Praktikum

KELOMPOK B4
Fernando Budiono1)
1)
Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik
Soegijapranata, Semarang
Diterima: 12 September 2019

ABSTRAK
1,5 spasi. Abstrak harus mencakup komponen-komponen berikut: tujuan penelitian, metodologi,
temuan, dan kesimpulan. abstrak dibatasi hingga maksimum 250 kata. Abstrak harus meringkas
hasil dari praktikum. Beberapa rekomendasi untuk menulis abstrak berkualitas baik untuk diterima
adalah sebagai berikut: Kejelasan - Tujuan dari ditulis dengan jelas. Metode - Metode yang
digunakan dijelaskan singkat. Abstrak adalah logis, menarik, ditulis dengan jelas, dan bebas dari
kesalahan tata bahasa atau tipografi. Hindari singkatan, kecuali itu adalah pengetahuan umum atau
telah dinyatakan sebelumnya. Kata-kata kunci yang terdiri dari tiga hingga lima kata disusun
berdasarkan abjad.

Kata kunci: Kata kunci 1, Kata kunci 2, Kata kunci3, Kata kunci4

PENDAHULUAN (Untuk mengukur suatu larutan dengan


ketelitian tinggi), Pipet Volume (Untuk
Alat-alat Praktikum adalah alat yang menghisap dan mengukur volume suatu
digunakan untuk memudahkan seorang larutan), Pipet Tetes (Untuk
Praktikan untuk melakukan suatu Praktikum. mengambil/meneteskan suatu larutan dalam
Alat-alat dalam Praktikum sendiri ada banyak jumlah sedikit), Pengaduk (Untuk mengaduk
sekali jumlahnya, diantaranya ada Erlenmeyer suatu larutan), Tabung Reaksi (Untuk
(Untuk Wadah Membuat Larutan), Beaker mereaksikan dua zat/lebih), Gelas Arloji
Glass (Untuk menyimpan dan membuat suatu (Untuk alas menimbang suatu zat), Kaki Tiga
larutan), Corong (Untuk memindahkan suatu (Untuk menyangga Pembakar Spiritus), Rak
larutan ketempat yang memiliki ujung kecil), Tabung Reaksi (Untuk wadah Tabung Reaksi
Buret (Untuk kegiatan Titrasi), Corong Pisah saat melakukan suatu reaksi), Penjepit (Untuk
(Untuk memisahkan dua larutan yang berbeda menjepit tabung reaksi), Mortal dan Plaste
massa jenisnya), Labu Ukur (Untuk membuat (Untuk menghaluskan larutan yang masih
dan mengencerkan suatu larutan), Gelas Ukur padat), Klem dan Statif (Untuk menjepit buret
dalam proses Titrasi), Hot Plate (Untuk
1
memanaskan Larutan),dsb. Tujuan dari (Kelompok 5-6) menggunakan
praktikum ini sendiri adalah untuk mengenal gelas arloji, kemudian
alat-alat yang digunakan dilaboratorium masukkan kedalam beaker
Kimia, mengetahui fungsi dan cara glass dan larutkan dengan 50
penggunaan ml aquades.
MATERI DAN METODE - Larutkan sampai batas 100 ml
dengan aquadestilata didalam

Materi labu takar.

Alat - Tunggu selama 15 menit,

Tabung Reaksi, Erlenmeyer, Gelas Ukur, amati perubahannya dan catat

Labu Takar, Pompa Pilleus,Pipet Volume, data yang diperoleh.

Pipet Tetes, Buret, Beaker Glass, Pengaduk, 3. Tingkat Ketelitian Titrasi Buret

Gelas Arloji, Penjepit, Neraca Analitik, Statif, - Isilah Buret dengan

Klem, Termometer, Stopwatch, Kertas aquadestilata sebanyak 20 ml.

Lakmus, Bunsen, Rak Tabung Reaksi, - Keluarkan 10 ml dengan

Spektrofotometer, dan Cuvet. lambat, catatlah meniskusnya


(cembung,cekung,datar),
Bahan
tunggu beberapa menit dan
Aquadestilata, KCl, H2SO4 0,1 N, NaOH,
lihat lagi meniskusnya.
indikator PP, NH4Cl, bubuk K2Cr2O7, Bubuk
- Isilah lagi dan turunkan
KMnO4, Larutan Cuplikan dan Aquades.
dengan cepat, catatlah
meniskusnya dan tunggu.
4. Pengenceran
Metode - Ambil 30 ml H2SO4 0,1 N
1. Ketelitian Alat Ukur dengan menggunakan pipet
- Tuangkan Aquadetilata volume. Perhatikan
kedalam gelas ukur hingga permukaan cekung dari zat
mencapai 100 ml. cair harus tepat menyinggung
- Pindahkan larutan tersebut garis tanda tera pada pipet
kedalam labu takar dan catat volume.
ketelitiannya. - Masukkan H2SO4 tersebut
- Pindahkan lagi larutan kedalam labu takar 100 ml dan
tersebut kedalam Erlenmeyer encerkan sampai tanda tera.
dan catat lagi ketelitiannya. Pengenceran ini harus sekali
2. Pembuatan Larutan NaCl jadi. Maksudnya jangan
- Timbanglah NaCl sebanyak 5 sampai menambahkan zat
gram (Kelompok 1-2), 10 gram lebih dari yang diperlukan, lalu
(Kelompok 3-4), 15 gram membuangnya sampai batas,
2
karena dapat menimbulkan - Bukalah kran buret, teteskan
kesalahan yang cukup besar. perlahan-lahan titran kedalam
Oleh sebab itu pengenceran Erlenmeyer. Erlenmeyer ini
itu harus dilakukan dengan harus digoyang perlahan-
hati-hati, sedikit demi sedikit. lahan.
Setelah larutan hampir dekat - Titran dapat dihentikan ketika
dengan tanda tera gunakan penambahan setetes NaOH
pipet tetes untuk memberikan warna merah
menambahkan sedikit demi muda yang tidak hilang saat
sedikit. Lalu, konsentrasi digoyang.
larutan H2SO4 yang telah - Catat berapa ml larutan
diencerkan dapat dihitung standar yang digunakan
dengan menggunakan rumus dengan melihat tinggi cairan
berikut : dalam buret.
V1N1 = V2N2 - Hitunglah normalitas NaOH
Keterangan : dengan menggunakan rumus
V1 : Volume larutan asli berikut :
V2 : Volume Larutan Standar V1N1 = V2N2
yang dibuat Keterangan :
N1 : normalitas asli V1 : Volume larutan asli
N2 : normalitas larutan standar V2 : Volume Larutan Standar
yang akan dibuat yang dibuat
5. Titrasi N1 : normalitas asli
- Cucilah Buret dengan cairan N2 : normalitas larutan standar
pencuci. Bilaslah dengan yang akan dibuat
larutan standar yang akan 6. Pengenalan Gas dengan Kertas
digunakan yaitu NaOH. Lakmus
- Isilah buret tersebut dengan - Ambil 4 ml larutan NH4Cl lalu
larutan standar. Catatlah masukkan kedalam tabung
skalanya. reaksi dan tambahkan 4 ml
- Pakailah pipet volume untuk larutan NaOH.
mengambil 15 ml H2SO4 yang - Peganglah tabung reaksi itu
sudah dibuat melalui dengan penjepit lalu
pengenceran tadi. Masukkan dipanaskan sambil digoyang-
larutan H2SO4 itu kedalam goyangkan. Mulut tabung
Erlenmeyer lalu tambahkan 3- harus sedikit dicondongkan
4 tetes indikator PP. tetapi tidak boleh diarahkan

3
pada diri sendiri atau kepada - Masing-masing larutan
orang lain, cari tempat kosong. diencerkan hingga 12 ml.
- Pada saat mendidih, jagalah - Absorbansi larutan standar
agar zat dalam tabung jangan kemudian diukur dengan
sampai keluar dari mulut spektrofotometer
tabung (lebih-lebih untuk zat menggunakan panjang
yang mudah terbakar) dengan gelombang 310,4 nm untuk
cara mengangkat tabung dari larutan KMnO4 dan 416,8 nm
atas apabila zat dalam tabung untuk larutan CuSO4
sudah mulai naik atau hampir - Nilai konsentrasi larutan dapat
keluar dihitung menggunakan rumus
Praktekkan cara membau - Buat kurva standart
diatas, catat bagaimana bau menggunakan scatter pada
gas yang terbentuk dan amati ms. Excel, dimana data
zat-zat sebelum dan sesudah absorbansi menjadi sb. Y dan
reaksi. Peganglah kertas data konsentrasi menjadi sb. X
lakmus merah dan biru didekat 8. Mengukur Konsentrasi Larutan X
mulut tabung reaksi, amatilah - Larutan cuplikan sebanyak 2
perubahan warna pada kertas ml dipipetkan ketabung reaksi
lakmus yang terjadi dan beri dan diencerkan hingga 12 ml
kesimpulan. - Ukur absorbansi larutan
7. Membuat Kurva Standart dengan spektrofotometer
- 2 gram KMnO4 (BM = 294,19) - Perkirakan konsentrasi larutan
(kelompok 1-3) dan 3 gram cuplikan sebelum dan
CuSO4 (BM = 159,61) sesudah diencerkan
(kelompok 4-6) ditimbang menggunakan persamaan
dengan menggunakan gelas kurva standar yang telat dibuat
arloji menggunakan neraca
analitik.
- Masing-masing dilarutkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan aquades hingga
volumenya 100 ml didalam
Hasil
labu takar.
- Larutan standar yang telah 1. Ketelitian Alat Ukur
dibuat masing-masing diambil Untuk Alat Gelas Ukur memiliki
1 ml, 2 ml, 4 ml, 6 ml, 8 ml dan ketelitian = 100 ml. Sementara untuk
dimasukkan kedalam tabung alat Labu Takar memiliki ketelitian <
reaksi.
4
100 ml, serta Labu Erlenmeyer metode lambat. Kesemua
memiliki ketelitian < 100 ml pengamatan itu dilakukan dengan
2. Pembuatan Larutan NaCl menggunakan aquades dengan
Untuk pembuatan larutan NaCl volume 10 ml dan kesemuanya
kelompok 1 dan 2 yang mengerjakan memiliki bentuk meniskus cekung.
larutan dengan massa garam 5 gram 4. Pengenceran
didapatkan hasil larutan dengan Untuk pengenceran semua kelompok
sedikit gelembung. Sementara untuk menggunakan H2SO4 sebanyak 30
kelompok 3 dan 4 yang mengerjakan ml dengan konsentrasi awal 0,1 N.
larutan dengan massa garam 10 gram Larutan H2SO4 tadi diencerkan
didapatkan hasil sedikit gelembung sampai volume 100 ml sehingga
juga, namun jumlahnya sedikit lebih diperoleh konsentrasi akhir sebanyak
banyak daripada larutan kelompok 1 0,03 N.
dan 2. Untuk kelompok 5 dan 6 yang 5. Titrasi
mengerjakan larutan dengan garam Untuk Titrasi Kelompok 1 memerlukan
15 gram didapatkan hasil larutan yang 12,7 ml larutan NaOH untuk
memiliki banyak gelembung. Semua menjadikan larutan menjadi warna
larutan yang berhasil terbentuk tidak pink, sehingga Normalitas yang
berubah warnanya. dihasilkan 0,035 N. Untuk kelompok 2
3. Tingkat Ketelitian Titrasi Buret memerlukan NaOH sebanyak 10,7 ml,
Untuk Ketelitian Titrasi Buret sehingga Normalitas 0,04 N. Untuk
didapatkan hasil data dari kelompok 1 kelompok 3 memerlukan larutan
untuk metode cepat selama 89 detik NaOH sebanyak 18 ml, sehingga
dan 215 detik untuk metode lambat. dihasilkan 0,025 N. Untuk kelompok 4
Kelompok 2 didapatkan hasil 23 detik memerlukan NaOH sebanyak 18 ml,
untuk metode cepat dan 279 detik sehingga dihasilkan Normalitas
untuk metode lambat. Kelompok 3 sebesar 0,025 N. Untuk kelompok 5
didapatkan hasil 70 detik untuk memerlukan NaOH sebanyak 13,04
metode cepat dan 127 detik untuk ml, sehingga diperoleh Normalitas
metode lambat. Untuk Kelompok 4 sebesar 0,034 N. Untuk kelompok 6
didapatkan hasil 73 detik untuk memerlukan NaOH sebesar 30,02 ml,
metode cepat dan 204 detik untuk sehingga dihasilkan Normalitas
metode lambat. Kelompok 5 sebesar 0,015 N.
didapatkan hasil 141 detik untuk 6. Pengenalan Gas dengan Kertas
metode cepat dan 229 detik untuk Lakmus
metode lambat. Untuk Kelompok 6 Untuk pengamatan Gas dengan
didapatkan hasil 90,2 detik untuk menggunakan kertas Lakmus gas
metode cepat dan 215,02 detik untuk yang diperoleh dari reaksi NH4Cl
5
dengan NaOH diperoleh Gas NH3 larutan 8 ml dihasilkan absorbansi
yang memilliki sifat Basa serta sebesar 0, 0778 A. Untuk larutan
memiliki bau yang menyengat. Gas ini Cuplikan 2 ml dihasilkan absorbansi
ketika direaksikan dengan kertas sebesar 0,0174 A. Untuk Kelompok 2,
lakmus juga membuat kertas lakmus untuk larutan KMnO4 sebanyak 1 ml
merah berubah menjadi biru dan dihasilkan absorbansi sebesar 0,0111
kertas lakmus biru tetap. A. Untuk 2 ml dihasilkan absorbansi
7. Pembuatan Kurva Standar sebesar 0,0250 A. Untuk 4 ml
Untuk pembuatan Kurva Standart dihasilkan absorbansi sebesar 0,0409
kelompok 1-3 menggunakan larutan A. Untuk 6 ml dihasilkan absorbansi
KMnO4 dan Cuplikan 1. Untuk sebesar 0,0748 A. Untuk 8 ml
kelompok 1-3, Konsentrasi yang dihasilkan absorbansi sebesar 0,0854
dihasilkan dari 1 ml larutan KMnO4 A. Untuk cuplikan dihasilkan
adalah 0,0000108 M. Untuk larutan absorbansi sebesar 0,0225 A. Untuk
KMnO4 2 ml dihasilkan Konsentrasi kelompok 3 pada larutan KMnO4 1 ml
0,0000216 M. Untuk larutan KMnO4 dihasilkan absorbansi sebesar 0,0266
sebanyak 4 ml dihasilkan Konsentrasi A. Untuk larutan 2 ml dihasilkan
0,0000432 M. Untuk larutan KMnO4 absorbansi sebesar 0,0341 A. Untuk
sebanyak 6 ml dihasilkan konsentrasi larutan 4 ml dihasilkan larutan
0,000065 M. Untuk larutan KMnO4 absorbansi sebesar 0,0434 A. Untuk
sebanyak 8 ml dihasilkan konsentrasi larutan 6 ml dihasilkan absorbansi
0,0000864 M. Untuk larutan cuplikan sebesar 0,0661 A. Untuk larutan 8 ml
2 ml kelompok 1 dihasilkan dihasilkan absorbansi sebesar 0,0812
konsentrasi sebesar 0,0000173 M. A. Untuk cuplikan dihasilkan
Untuk kelompok 2 dihasilkan absorbansi sebesar 0,0095 A. Untuk
konsentrasi cuplikan sebesar kelompok 4-6 menggunakan larutan
0,0000208 M. Untuk kelompok 3 CuSO4 sebagai larutannya dan
dihasilkan konsentrasi sebesar - menggunakan Cuplikan 2. Untuk
0,0000105 M. Untuk data Absorbansi Konsentrasi CuSO4 dari kelompok 4-6
larutan dari larutan KMnO4 dari untuk 1 ml larutan dihasilkan
kelompok 1 sebanyak 1 ml dihasilkan Konsentrasi sebesar 0,016 M. Untuk
absorbansi sebesar 0,0127 A. Untuk 2 ml larutan dihasilkan konsentrasi
larutan sebanyak 2 ml dihasilkan sebesar 0,031 M. Untuk 4 ml larutan
absorbansi sebesar 0,0197 A. Untuk dihasilkan konsentrasi sebesar 0,063
larutan sebanyak 4 ml dihasilkan M. Untuk 6 ml larutan dihasilkan
absorbansi sebesar 0,0400 A. Untuk konsentrasi sebesar 0,094 M. Untuk 8
larutan sebanyak 6 ml dihasilkan ml larutan dihasilkan konsentrasi
absorbansi sebesar 0,0600 A. Untuk sebesar 0,125 M. Untuk cuplikan
6
kelompok 4 dihasilkan konsentrasi A. Untuk larutan cuplikan dihasilkan
sebesar 0,015 M. Untuk kelompok 5 absorbansi sebesar 0 A.
dihasilkan konsentrasi sebesar –
Pembahasan
0,032 M. Untuk kelompok 6 dihasilkan
konsentrasi sebesar 0,0104 M. Untuk Mengenai penelitian Ketelitian Alat
Absorbansi larutan untuk kelompok 4, Ukur didapatkan hasil yaitu untuk Gelas Ukur
untuk CuSO4 1 ml dihasilkan yaitu = 100 ml, Labu Takar < 100 ml, Labu
absorbansi sebesar 0,0027 A. Untuk Erlenmeyer < 100 ml. Dari hal ini menunjukan
2 ml larutan dihasilkan absorbansi bahwa ketelitian dari Gelas Ukur lebih rendah
sebesar 0,0046 A. Untuk 4 ml larutan daripada Labu Takar ataupun Labu
dihasilkan absorbansi sebesar 0,0082 Erlenmeyer karena skala ketelitiannya yang
A. Untuk 6 ml larutan dihasilkan lebih tinggi daripada Labu Takar ataupun
absorbansi sebesar 0,0123 A. Untuk Labu Erlenmeyer.

8 ml larutan dihasilkan absorbansi Larutan yang digunakan dalam


sebesar 0,0231 A. Untuk Cuplikan praktikum ini antara lain : NaCl, H2SO4,
dihasilkan absorbansi sebesar 0,0013 NaOH, NH4Cl, KMnO4, CuSO4, Cuplikan X.
A. Untuk kelompok 5 absorbansi Kegunaan dari NaCl sendiri adalah untuk
larutan CuSO4 sebesar 1 ml menguji larutan itu ketika dilarutkan dalam air
dihasilkan absorbansi sebesar 0,0021 (bagaimana reaksinya ketika larut),
A. Untuk 2 ml larutan dihasilkan sementara itu fungsi dari H2SO4 adalah
absorbansi sebesar 0,0042 A. Untuk sebagai larutan yang dibuat sebagai sampel
4 ml larutan dihasilkan absorbansi untuk percobaan pengenceran dimana
sebesar 0,0141 A. Untuk 6 ml larutan nantinya larutan ini juga akan dipakai untuk
dihasilkan absorbansi sebesar 0,0104 proses titrasi. NaOH digunakan sebagai
A. Untuk 8 ml larutan dihasilkan larutan standar yang digunakan untuk uji
absorbansi sebesar 0,0111 A. Untuk titrasi. NH4Cl digunakan sebagai larutan
cuplikan dihasilkan absorbansi yang akan digunakan dalam pengujian gas
sebesar 0,0004 A. Untuk kelompok 6 dengan Kertas Lakmus dimana gas NH4Cl
absorbansi dari larutan CuSO4 direaksikan dengan NaOH sehingga
sebanyak 1 ml dihasilkan absorbansi menghasilkan gas yang baru. Sementara
sebesar 0,0007 A. Untuk 2 ml larutan untuk KMnO4 dan CuSO4 serta larutan
dihasilkan absorbansi sebesar 0,0014 Cuplikan X digunakan dalam Pembuatan
A. Untuk 4 ml larutan dihasilkan Kurva Standart dimana larutan ini (KMnO4,
absorbansi sebesar 0,0034 A. Untuk CuSO4, dan Cuplikan X) diencerkan dengan
6 ml larutan dihasilkan absorbansi aquades sehingga dapat dihitung
sebesar 0,0044 A. Untuk 8 ml larutan Konsentrasinya dan Absorbansinya sehingga
dihasilkan absorbansi sebesar 0,0086 dapat dibentuk Kurva Standart.

7
Dalam Percobaan pembuatan NaCl dalam meneteskan larutan yang digunakan
terdapat perbedaan massa dalam untuk menitrasi suatu larutan.
pengamatan antara kelompok. Kelompok 1
Untuk melakukan suatu pengenceran
dan 2 membuat larutan dengan NaCl
yang baik pertama kita harus mengambil
sebanyak 5 gram. Sementara untuk
larutan yang ingin diencerkan dengan tepat
kelompok 3 dan 4 menggunakan NaCl
(harus mengambil larutan secara tepat,tidak
sebanyak 10 gram. Serta kelompok 5 dan 6
boleh kelebihan ataupun kurang>. Setelah
menggunakan NaCl sebanyak 15 gram untuk
itularutan tersebut dimasukkan kedalam labu
membuat larutan. Dari hasil pembuatan
takar lalu encerkan sampai tanda batas yang
larutan itu didapat hasil bahwa larutan dari
ada dilabu takar. Pengenceran ini harus
kelompok memiliki karakteristik yang hampir
dilakukan secara 1x <tidak boleh salah>. Jika
mirip, namun tetap memiliki perbedaan. Dari
kelebihan dari batas dilabu takar proses itu
larutan yang dimasukan garam 5 gram
harus diulangi.
mereka hanya menghasilkan gelembung
namun jumlahnya sangat sedikit. Sementara Untuk proses pengenceran hasil dari
dari larutan yang dimasukkan garam 10 gram larutan H2SO4 dengan menggunakan
terdapat gelembung juga, namun jumlahnya perhitungan dengan rumus V1N1 = V2N2
agak lebih banyak daripada dengan larutan menghasilkan larutan dengan Konsentrasi
dengan kandungan garam 5 gram. Untuk akhir 0,03 N. Setelah itu H2SO4 tadi dititrasi
larutan dengan garam 15 gram terdapat dengan menggunakan larutan NaOH,
banyak sekali gelembung yang muncul dalam sehingga terbentuk reaksi =

larutan. Hal ini menunjukan bahwa jika H2SO4 + NaOH >> (Na2SO4 + H2O
semakin banyak massa NaCl yang
Dari hasil tersebut didapatkan volume NaOH
ditambahkan, maka semakin pekat dan
yang digunakan masing-masing kelompok
semakin banyak reaksi yang terbentuk
dalam melakukan Titrasi berbeda-beda.
karena kandungan garam yang membuat
Setelah dilakukan perhitungan dengan
gelembung didalam larutan tersebut.
menggunakan rumus pengenceran
Dalam percobaan Titrasi dengan didapatkan hasil yang berbeda antar
buret untuk menguji ketelitian dari Titrasi ini kelompok. Hasil ini tergantung dari seberapa
kita perlu mengisi buret dengan aquades banyak NaOH yang digunakan untuk
sebanyak 10 ml lalu keran bawah buret melakukan titrasi. Semakin banyak NaOH
dibuka dengan lambat dan cepat. Hal ini yang digunakan maka semakin kecil juga
bertujuan untuk melihat perbandingan konsentrasi yang dihasilkan. Sebaliknya
kecepatan buret tersebut dalam meneteskan semakin sedikit NaOH yang digunakan maka
larutan didalamnya. Metode tersebut besar juga konsentrasi akhir yang dihasilkan.
digunakan untuk mengetahui seberapa
Untuk pengamatan Pengenalan Gas
akurat juga ketepatan dari buret tersebut
dengan Kertas Lakmus didapatkan hasil gas
8
NH3 dari semua reaksi. Gas yang dihasilkan 4. Pengenceran harus dilakukan secara
ini memiliki bau yang menyengat, serta tepat agar hasil yang didapat juga
memiliki sifat basa sehingga dapat benar-benar akurat.
mengubah warna kertas lakmus merah 5. Semakin banyak larutan NaOH yang
menjadi biru dan lakmus biru menjadi tetap. digunakan untuk menitrasi larutan
H2SO4, maka Normalitas yang
Metode Spektrofotometri digunakan
dihasilkan akan semakin kecil.
untuk mengukur Absorbansi suatu larutan
Semakin sedikit larutan NaOH maka
dengan menggunakan panjang gelombang
semakin besar Normalitas yang
tertentu. Cara kerjanya adalah larutan yang
dihasilkan.
ingin diuji diletakan dalam Spektrofotometer,
6. Gas NH3 yang dihasilkan dari reaksi
lalu larutan tersebut akan ditembak dengan
NH4Cl dengan NaOH memiliki sifat
gelombang elektromagnetik. Gelombang tadi
basa dan memiliki bau yang
akan diserap oleh larutan dalam
menyengat
Spektrofotometer, Jumlah Gelombang yang
7. Grafik yang dihasilkan dari
terserap inilah yang disebut Absorbansi.
pembuatan Kurva Standar akan naik
Adapun faktor yang mempengaruhi Ph, suhu,
seiring dengan kenaikan Konsentrasi
konsentrasi elektrolit yang tinggi serta
dari larutan yang diuji.
adanya zat pengganggu. Grafik yang
terbentuk dari hasil Konsentrasi dan
Absorbansi cenderung naik seiring dengan
kenaikan konsentrasinnya. DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/250682535/A
lat-Alat-Kimia-Beserta-Gambar-Dan-
KESIMPULAN
Fungsinya

1. Keteletian Alat Ukur dilihat dari


seberapa kecil skala ketelitiannya,
semakin kecil maka semakin teliti.
2. Massa NaCl mempengaruhi banyak-
sedikitnya konsentrasi larutan yang
terbentuk.
3. Ketelitian Titrasi dapat dilihat dari
seberapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk mengeluarkan
larutan dalam buret.

9
LAMPIRAN
1. HASIL PENGAMATAN (TABEL LAPSEM + Keterangan tabel yang berisi penjelasan
isi tabel)
LAPORAN SEMENTARA
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

1. Ketelitian Alat-Alat Ukur


Alat Ketelitian
Gelas Ukur = 100 ml

Labu Takar < 100 ml


Labu Erlenmeyer < 100 ml

2. Pembuatan Larutan KCl


Kelompok Massa KCl (g) Pengamatan
1 5 Ada sedikit gelembung

2 5 Ada sedikit gelembung

3 10 Ada sedikit Gelembung

4 10 Ada sedikit Gelembung

5 15 Banyak Gelembung

6 15 Banyak Gelembung

3. Tingkat Ketelitian Titrasi Buret


Kelompok Metode Volume (ml) Waktu (s) Pengamatan
1 Cepat 10 89 Meniskus Cekung
Lambat 10 215 Meniskus Cekung
2 Cepat 10 23 Meniskus Cekung
Lambat 10 279 Meniskus Cekung
3 Cepat 10 70 Meniskus Cekung
Lambat 10 127 Meniskus Cekung
4 Cepat 10 73 Meniskus Cekung
Lambat 10 204 Meniskus Cekung
5 Cepat 10 141 Meniskus Cekung
Lambat 10 229 Meniskus Cekung
6 Cepat 10 90,2 Meniskus Cekung
Lambat 10 215,02 Meniskus Cekung
4. Pengenceran

10
Kelompok Vol H2SO4 Konsentrasi Vol H2SO4 Konsentrasi
awal (ml) awal (N) akhir (ml) akhir (N)
1 30 0,1 100 0,03

2 30 0,1 100 0,03

3 30 0,1 100 0,03

4 30 0,1 100 0,03

5 30 0,1 100 0,03

6 30 0,1 100 0,03

5. Titrasi
Kelompok Volume NaOH (ml) Normalitas (N)
1 12,7 0,035

2 10,7 0,04

3 18 0,025

4 18 0,025

5 13,04 0,034

6 30,02 0,015

6. Pengenalan Gas dengan Kertas Lakmus


Gas yang
Kelompok Sifat Bau Warna
terbentuk
1 NH3 Basa Menyengat Biru

2 NH3 Basa Menyengat Biru

3 NH3 Basa Menyengat Biru

4 NH3 Basa Menyengat Biru

5 NH3 Basa Menyengat Biru

6 NH3 Basa Menyengat

Biru

7. Pembuatan Kurva Standard

11
7.1 Larutan KMnO4
Konsentrasi Larutan (M) (=x) Absorbansi Larutan (A) (=y)
Volume (ml)
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
1
2
4
6
8
2 ml
cuplikan

7.2 Larutan CuSO4


Konsentrasi Larutan (M) (=x) Absorbansi Larutan (A) (=y)
Volume (ml)
Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6
1
2
4
6
8
2 ml
cuplikan

2. PERHITUNGAN

3. LAPSEM

12
13

Anda mungkin juga menyukai