Alat-alat Praktikum
KELOMPOK B4
Fernando Budiono1)
1)
Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik
Soegijapranata, Semarang
Diterima: 12 September 2019
ABSTRAK
1,5 spasi. Abstrak harus mencakup komponen-komponen berikut: tujuan penelitian, metodologi,
temuan, dan kesimpulan. abstrak dibatasi hingga maksimum 250 kata. Abstrak harus meringkas
hasil dari praktikum. Beberapa rekomendasi untuk menulis abstrak berkualitas baik untuk diterima
adalah sebagai berikut: Kejelasan - Tujuan dari ditulis dengan jelas. Metode - Metode yang
digunakan dijelaskan singkat. Abstrak adalah logis, menarik, ditulis dengan jelas, dan bebas dari
kesalahan tata bahasa atau tipografi. Hindari singkatan, kecuali itu adalah pengetahuan umum atau
telah dinyatakan sebelumnya. Kata-kata kunci yang terdiri dari tiga hingga lima kata disusun
berdasarkan abjad.
Kata kunci: Kata kunci 1, Kata kunci 2, Kata kunci3, Kata kunci4
Pipet Tetes, Buret, Beaker Glass, Pengaduk, 3. Tingkat Ketelitian Titrasi Buret
3
pada diri sendiri atau kepada - Masing-masing larutan
orang lain, cari tempat kosong. diencerkan hingga 12 ml.
- Pada saat mendidih, jagalah - Absorbansi larutan standar
agar zat dalam tabung jangan kemudian diukur dengan
sampai keluar dari mulut spektrofotometer
tabung (lebih-lebih untuk zat menggunakan panjang
yang mudah terbakar) dengan gelombang 310,4 nm untuk
cara mengangkat tabung dari larutan KMnO4 dan 416,8 nm
atas apabila zat dalam tabung untuk larutan CuSO4
sudah mulai naik atau hampir - Nilai konsentrasi larutan dapat
keluar dihitung menggunakan rumus
Praktekkan cara membau - Buat kurva standart
diatas, catat bagaimana bau menggunakan scatter pada
gas yang terbentuk dan amati ms. Excel, dimana data
zat-zat sebelum dan sesudah absorbansi menjadi sb. Y dan
reaksi. Peganglah kertas data konsentrasi menjadi sb. X
lakmus merah dan biru didekat 8. Mengukur Konsentrasi Larutan X
mulut tabung reaksi, amatilah - Larutan cuplikan sebanyak 2
perubahan warna pada kertas ml dipipetkan ketabung reaksi
lakmus yang terjadi dan beri dan diencerkan hingga 12 ml
kesimpulan. - Ukur absorbansi larutan
7. Membuat Kurva Standart dengan spektrofotometer
- 2 gram KMnO4 (BM = 294,19) - Perkirakan konsentrasi larutan
(kelompok 1-3) dan 3 gram cuplikan sebelum dan
CuSO4 (BM = 159,61) sesudah diencerkan
(kelompok 4-6) ditimbang menggunakan persamaan
dengan menggunakan gelas kurva standar yang telat dibuat
arloji menggunakan neraca
analitik.
- Masing-masing dilarutkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan aquades hingga
volumenya 100 ml didalam
Hasil
labu takar.
- Larutan standar yang telah 1. Ketelitian Alat Ukur
dibuat masing-masing diambil Untuk Alat Gelas Ukur memiliki
1 ml, 2 ml, 4 ml, 6 ml, 8 ml dan ketelitian = 100 ml. Sementara untuk
dimasukkan kedalam tabung alat Labu Takar memiliki ketelitian <
reaksi.
4
100 ml, serta Labu Erlenmeyer metode lambat. Kesemua
memiliki ketelitian < 100 ml pengamatan itu dilakukan dengan
2. Pembuatan Larutan NaCl menggunakan aquades dengan
Untuk pembuatan larutan NaCl volume 10 ml dan kesemuanya
kelompok 1 dan 2 yang mengerjakan memiliki bentuk meniskus cekung.
larutan dengan massa garam 5 gram 4. Pengenceran
didapatkan hasil larutan dengan Untuk pengenceran semua kelompok
sedikit gelembung. Sementara untuk menggunakan H2SO4 sebanyak 30
kelompok 3 dan 4 yang mengerjakan ml dengan konsentrasi awal 0,1 N.
larutan dengan massa garam 10 gram Larutan H2SO4 tadi diencerkan
didapatkan hasil sedikit gelembung sampai volume 100 ml sehingga
juga, namun jumlahnya sedikit lebih diperoleh konsentrasi akhir sebanyak
banyak daripada larutan kelompok 1 0,03 N.
dan 2. Untuk kelompok 5 dan 6 yang 5. Titrasi
mengerjakan larutan dengan garam Untuk Titrasi Kelompok 1 memerlukan
15 gram didapatkan hasil larutan yang 12,7 ml larutan NaOH untuk
memiliki banyak gelembung. Semua menjadikan larutan menjadi warna
larutan yang berhasil terbentuk tidak pink, sehingga Normalitas yang
berubah warnanya. dihasilkan 0,035 N. Untuk kelompok 2
3. Tingkat Ketelitian Titrasi Buret memerlukan NaOH sebanyak 10,7 ml,
Untuk Ketelitian Titrasi Buret sehingga Normalitas 0,04 N. Untuk
didapatkan hasil data dari kelompok 1 kelompok 3 memerlukan larutan
untuk metode cepat selama 89 detik NaOH sebanyak 18 ml, sehingga
dan 215 detik untuk metode lambat. dihasilkan 0,025 N. Untuk kelompok 4
Kelompok 2 didapatkan hasil 23 detik memerlukan NaOH sebanyak 18 ml,
untuk metode cepat dan 279 detik sehingga dihasilkan Normalitas
untuk metode lambat. Kelompok 3 sebesar 0,025 N. Untuk kelompok 5
didapatkan hasil 70 detik untuk memerlukan NaOH sebanyak 13,04
metode cepat dan 127 detik untuk ml, sehingga diperoleh Normalitas
metode lambat. Untuk Kelompok 4 sebesar 0,034 N. Untuk kelompok 6
didapatkan hasil 73 detik untuk memerlukan NaOH sebesar 30,02 ml,
metode cepat dan 204 detik untuk sehingga dihasilkan Normalitas
metode lambat. Kelompok 5 sebesar 0,015 N.
didapatkan hasil 141 detik untuk 6. Pengenalan Gas dengan Kertas
metode cepat dan 229 detik untuk Lakmus
metode lambat. Untuk Kelompok 6 Untuk pengamatan Gas dengan
didapatkan hasil 90,2 detik untuk menggunakan kertas Lakmus gas
metode cepat dan 215,02 detik untuk yang diperoleh dari reaksi NH4Cl
5
dengan NaOH diperoleh Gas NH3 larutan 8 ml dihasilkan absorbansi
yang memilliki sifat Basa serta sebesar 0, 0778 A. Untuk larutan
memiliki bau yang menyengat. Gas ini Cuplikan 2 ml dihasilkan absorbansi
ketika direaksikan dengan kertas sebesar 0,0174 A. Untuk Kelompok 2,
lakmus juga membuat kertas lakmus untuk larutan KMnO4 sebanyak 1 ml
merah berubah menjadi biru dan dihasilkan absorbansi sebesar 0,0111
kertas lakmus biru tetap. A. Untuk 2 ml dihasilkan absorbansi
7. Pembuatan Kurva Standar sebesar 0,0250 A. Untuk 4 ml
Untuk pembuatan Kurva Standart dihasilkan absorbansi sebesar 0,0409
kelompok 1-3 menggunakan larutan A. Untuk 6 ml dihasilkan absorbansi
KMnO4 dan Cuplikan 1. Untuk sebesar 0,0748 A. Untuk 8 ml
kelompok 1-3, Konsentrasi yang dihasilkan absorbansi sebesar 0,0854
dihasilkan dari 1 ml larutan KMnO4 A. Untuk cuplikan dihasilkan
adalah 0,0000108 M. Untuk larutan absorbansi sebesar 0,0225 A. Untuk
KMnO4 2 ml dihasilkan Konsentrasi kelompok 3 pada larutan KMnO4 1 ml
0,0000216 M. Untuk larutan KMnO4 dihasilkan absorbansi sebesar 0,0266
sebanyak 4 ml dihasilkan Konsentrasi A. Untuk larutan 2 ml dihasilkan
0,0000432 M. Untuk larutan KMnO4 absorbansi sebesar 0,0341 A. Untuk
sebanyak 6 ml dihasilkan konsentrasi larutan 4 ml dihasilkan larutan
0,000065 M. Untuk larutan KMnO4 absorbansi sebesar 0,0434 A. Untuk
sebanyak 8 ml dihasilkan konsentrasi larutan 6 ml dihasilkan absorbansi
0,0000864 M. Untuk larutan cuplikan sebesar 0,0661 A. Untuk larutan 8 ml
2 ml kelompok 1 dihasilkan dihasilkan absorbansi sebesar 0,0812
konsentrasi sebesar 0,0000173 M. A. Untuk cuplikan dihasilkan
Untuk kelompok 2 dihasilkan absorbansi sebesar 0,0095 A. Untuk
konsentrasi cuplikan sebesar kelompok 4-6 menggunakan larutan
0,0000208 M. Untuk kelompok 3 CuSO4 sebagai larutannya dan
dihasilkan konsentrasi sebesar - menggunakan Cuplikan 2. Untuk
0,0000105 M. Untuk data Absorbansi Konsentrasi CuSO4 dari kelompok 4-6
larutan dari larutan KMnO4 dari untuk 1 ml larutan dihasilkan
kelompok 1 sebanyak 1 ml dihasilkan Konsentrasi sebesar 0,016 M. Untuk
absorbansi sebesar 0,0127 A. Untuk 2 ml larutan dihasilkan konsentrasi
larutan sebanyak 2 ml dihasilkan sebesar 0,031 M. Untuk 4 ml larutan
absorbansi sebesar 0,0197 A. Untuk dihasilkan konsentrasi sebesar 0,063
larutan sebanyak 4 ml dihasilkan M. Untuk 6 ml larutan dihasilkan
absorbansi sebesar 0,0400 A. Untuk konsentrasi sebesar 0,094 M. Untuk 8
larutan sebanyak 6 ml dihasilkan ml larutan dihasilkan konsentrasi
absorbansi sebesar 0,0600 A. Untuk sebesar 0,125 M. Untuk cuplikan
6
kelompok 4 dihasilkan konsentrasi A. Untuk larutan cuplikan dihasilkan
sebesar 0,015 M. Untuk kelompok 5 absorbansi sebesar 0 A.
dihasilkan konsentrasi sebesar –
Pembahasan
0,032 M. Untuk kelompok 6 dihasilkan
konsentrasi sebesar 0,0104 M. Untuk Mengenai penelitian Ketelitian Alat
Absorbansi larutan untuk kelompok 4, Ukur didapatkan hasil yaitu untuk Gelas Ukur
untuk CuSO4 1 ml dihasilkan yaitu = 100 ml, Labu Takar < 100 ml, Labu
absorbansi sebesar 0,0027 A. Untuk Erlenmeyer < 100 ml. Dari hal ini menunjukan
2 ml larutan dihasilkan absorbansi bahwa ketelitian dari Gelas Ukur lebih rendah
sebesar 0,0046 A. Untuk 4 ml larutan daripada Labu Takar ataupun Labu
dihasilkan absorbansi sebesar 0,0082 Erlenmeyer karena skala ketelitiannya yang
A. Untuk 6 ml larutan dihasilkan lebih tinggi daripada Labu Takar ataupun
absorbansi sebesar 0,0123 A. Untuk Labu Erlenmeyer.
7
Dalam Percobaan pembuatan NaCl dalam meneteskan larutan yang digunakan
terdapat perbedaan massa dalam untuk menitrasi suatu larutan.
pengamatan antara kelompok. Kelompok 1
Untuk melakukan suatu pengenceran
dan 2 membuat larutan dengan NaCl
yang baik pertama kita harus mengambil
sebanyak 5 gram. Sementara untuk
larutan yang ingin diencerkan dengan tepat
kelompok 3 dan 4 menggunakan NaCl
(harus mengambil larutan secara tepat,tidak
sebanyak 10 gram. Serta kelompok 5 dan 6
boleh kelebihan ataupun kurang>. Setelah
menggunakan NaCl sebanyak 15 gram untuk
itularutan tersebut dimasukkan kedalam labu
membuat larutan. Dari hasil pembuatan
takar lalu encerkan sampai tanda batas yang
larutan itu didapat hasil bahwa larutan dari
ada dilabu takar. Pengenceran ini harus
kelompok memiliki karakteristik yang hampir
dilakukan secara 1x <tidak boleh salah>. Jika
mirip, namun tetap memiliki perbedaan. Dari
kelebihan dari batas dilabu takar proses itu
larutan yang dimasukan garam 5 gram
harus diulangi.
mereka hanya menghasilkan gelembung
namun jumlahnya sangat sedikit. Sementara Untuk proses pengenceran hasil dari
dari larutan yang dimasukkan garam 10 gram larutan H2SO4 dengan menggunakan
terdapat gelembung juga, namun jumlahnya perhitungan dengan rumus V1N1 = V2N2
agak lebih banyak daripada dengan larutan menghasilkan larutan dengan Konsentrasi
dengan kandungan garam 5 gram. Untuk akhir 0,03 N. Setelah itu H2SO4 tadi dititrasi
larutan dengan garam 15 gram terdapat dengan menggunakan larutan NaOH,
banyak sekali gelembung yang muncul dalam sehingga terbentuk reaksi =
larutan. Hal ini menunjukan bahwa jika H2SO4 + NaOH >> (Na2SO4 + H2O
semakin banyak massa NaCl yang
Dari hasil tersebut didapatkan volume NaOH
ditambahkan, maka semakin pekat dan
yang digunakan masing-masing kelompok
semakin banyak reaksi yang terbentuk
dalam melakukan Titrasi berbeda-beda.
karena kandungan garam yang membuat
Setelah dilakukan perhitungan dengan
gelembung didalam larutan tersebut.
menggunakan rumus pengenceran
Dalam percobaan Titrasi dengan didapatkan hasil yang berbeda antar
buret untuk menguji ketelitian dari Titrasi ini kelompok. Hasil ini tergantung dari seberapa
kita perlu mengisi buret dengan aquades banyak NaOH yang digunakan untuk
sebanyak 10 ml lalu keran bawah buret melakukan titrasi. Semakin banyak NaOH
dibuka dengan lambat dan cepat. Hal ini yang digunakan maka semakin kecil juga
bertujuan untuk melihat perbandingan konsentrasi yang dihasilkan. Sebaliknya
kecepatan buret tersebut dalam meneteskan semakin sedikit NaOH yang digunakan maka
larutan didalamnya. Metode tersebut besar juga konsentrasi akhir yang dihasilkan.
digunakan untuk mengetahui seberapa
Untuk pengamatan Pengenalan Gas
akurat juga ketepatan dari buret tersebut
dengan Kertas Lakmus didapatkan hasil gas
8
NH3 dari semua reaksi. Gas yang dihasilkan 4. Pengenceran harus dilakukan secara
ini memiliki bau yang menyengat, serta tepat agar hasil yang didapat juga
memiliki sifat basa sehingga dapat benar-benar akurat.
mengubah warna kertas lakmus merah 5. Semakin banyak larutan NaOH yang
menjadi biru dan lakmus biru menjadi tetap. digunakan untuk menitrasi larutan
H2SO4, maka Normalitas yang
Metode Spektrofotometri digunakan
dihasilkan akan semakin kecil.
untuk mengukur Absorbansi suatu larutan
Semakin sedikit larutan NaOH maka
dengan menggunakan panjang gelombang
semakin besar Normalitas yang
tertentu. Cara kerjanya adalah larutan yang
dihasilkan.
ingin diuji diletakan dalam Spektrofotometer,
6. Gas NH3 yang dihasilkan dari reaksi
lalu larutan tersebut akan ditembak dengan
NH4Cl dengan NaOH memiliki sifat
gelombang elektromagnetik. Gelombang tadi
basa dan memiliki bau yang
akan diserap oleh larutan dalam
menyengat
Spektrofotometer, Jumlah Gelombang yang
7. Grafik yang dihasilkan dari
terserap inilah yang disebut Absorbansi.
pembuatan Kurva Standar akan naik
Adapun faktor yang mempengaruhi Ph, suhu,
seiring dengan kenaikan Konsentrasi
konsentrasi elektrolit yang tinggi serta
dari larutan yang diuji.
adanya zat pengganggu. Grafik yang
terbentuk dari hasil Konsentrasi dan
Absorbansi cenderung naik seiring dengan
kenaikan konsentrasinnya. DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/250682535/A
lat-Alat-Kimia-Beserta-Gambar-Dan-
KESIMPULAN
Fungsinya
9
LAMPIRAN
1. HASIL PENGAMATAN (TABEL LAPSEM + Keterangan tabel yang berisi penjelasan
isi tabel)
LAPORAN SEMENTARA
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
5 15 Banyak Gelembung
6 15 Banyak Gelembung
10
Kelompok Vol H2SO4 Konsentrasi Vol H2SO4 Konsentrasi
awal (ml) awal (N) akhir (ml) akhir (N)
1 30 0,1 100 0,03
5. Titrasi
Kelompok Volume NaOH (ml) Normalitas (N)
1 12,7 0,035
2 10,7 0,04
3 18 0,025
4 18 0,025
5 13,04 0,034
6 30,02 0,015
Biru
11
7.1 Larutan KMnO4
Konsentrasi Larutan (M) (=x) Absorbansi Larutan (A) (=y)
Volume (ml)
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
1
2
4
6
8
2 ml
cuplikan
2. PERHITUNGAN
3. LAPSEM
12
13