Anda di halaman 1dari 13

1.

PENDAHULUAN

1.1. TINJAUAN PUSTASA


Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat organisme-organisme yang memiliki
ukuran kecil seperti sel dan organisme tidak dapat dilihat oleh mata secara langsung
organisme bersel satu, organel sel dan lain-lain. Berdasarkan sumber pencahayaan mikroskop
terbagi dua yaitu mikroskop cahaya (optik) dan mikroskop elektron, berdasarkan pada
kenampakan obyek yang diamati mikroskop dibagi menjadi dua yaitu, mikroskop dua
dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Pada mikroskop
cahaya, terdapat dua bagian yaitu bagian optik dan non-optik. Bagian optik meliputi lensa okuler,
lensa objektif, kondensor, diafragma, dan lain sebagainya. Sedangkan bagian non-optik
meliputi meja objek, penjepit, makrometer dan mikrometer sekrup, penggeser objek dan
lengan mikroskop (Nasir et al, 1993).

Perbesaran suatu mikroskop merupakan suatu hasil, yang di peroleh dari perbesaran lensa
objektif dan lensa okuler. Perbesaran dari lensa objektif dapat diatur mulai dari perbesaran
4x, 10x, ataupun 40x, sedangkan lensa okuler memiliki perbesaran 10x. Lensa okuler
menangkap bayangan nyata yang diproyeksikan oleh lensa objektif yang memberikan besaran
mula-mula. Bayangan nyata tadi yang telah diperoleh, akan diperbesar oleh okuler untuk
menghasilkan bayangan maya yang kita lihat (Hadioetomo,1993).

Makhluk hidup dibagi menjadi 2 yaitu hewan dan tumbuhan. Selain hewan dan tumbuhan ada
makhluk hidup yang tidak dapat dibedakan menjadi tumbuhan atau hewan yaitu
mikroorganisme. Berdasarkan struktur sel nya, makhluk hidup dibedakan menjadi 2
kelompok yaitu prokariotik dan eukariotik. Prokariotik memiliki ciri-ciri tidak memiliki
membran inti, tetapi pada eukariotik memiliki membran inti (Green et al., 1988).

Bahan makanan selain untuk memenuhi gizi bagi mabusia, ternyata merupakan sumber
makanan bagi mikroorganisme terutama jamur. Pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan
makanan dapat merusak makanan dari berbagai aspek. Yang menghambat pertumbuhan
mikroorganisme yaitu nutrien dalam makanan berkurang, adanya hasil metabolisme yang
beracun. Jika makanan sudah terkontaminasi oleh mikroorganisme (jamur patogen) makanan
itu sudah tidak dapat dikonsumsi lagi. Karena dapat menimbulkan penyakit bila dikonsumsi
(Makhfoel, 1992)
Kapang merupakan kelompok fungi yang memiliki filamen, kapang memiliki struktur
tubuhnya terdiri dari hifa. Kumpulan dari banyak hifa akan membentuk mesidilium yang
dapat terlihat oleh mata seperti kapas yang bercabang (Curist,1983). Yeast atau khamir
merupakan sel yang termasuk sel tunggal yang membelah diri, yeast atau khamir merupakan
kelompok dari kapang yang berbentuk mesilium bercabang. Bentuk yang dimiliki oleh yeast
yaitu bulat-bulat berkoloni atau bulat bercabang. Ukuran dari khamir (yeast) adalah
bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 μm sampai 20-50 μm, dan lebar 1-10 μm (Ahmad ,
2005). (Jay, 1986).

1.2. TUJUAN PRAKTIKUM


Tujuan dari praktikum kapang yeast kali ini yaitu untuk mengenal mikroskop serta
aplikasinya dalam mengamati objek mikroskopik, mengetahui bagian-bagian kapang pada
saat pangan berjamur, mengetahui pertumbuhan mikroorganisme pada bahan pangan tertentu,
mengetehui faktor yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada bahan pangan.
2. MATERI METODE

2.1. Materi
2.1.1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum yaitu mikroskop cahaya, jarum N, bunsen, kaca
preparat datar dan cekung serta penutupnya, pipet tetes dan label

2.1.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah baker yeast, larutan gula 2%,
alkohol, lactophenol blue, dan kacang tanah berjamur.

2.2. Metode
2.2.1. Mengamati bagian-bagian mikroskop
Langkah pertama, mikroskop diamati bagian-bagiannya. Kemudian bagia-bagian mikroskop
tersebut digambar dan diberi keterangan nama pada masing-masing bagiannya.

2.2.2. Pengamatan Media Kapang pada Bahan Pangan Berjamur


Kacang tanah berjamur digunakan sebagai bahan sampel pada percobaan ini. Pertama-tama,
kapang pada kacang tanah berjamur diambil dengan hati-hati dengan menggunakan pinset
agar struktur dari kapang yang diperoleh tidak rusak. Sementara itu kaca preparat datar
beserta kaca penutup dibersihkan dengan alkohol Sampel kapang yang telah diperoleh
kemudian diletakan di kaca preparat datar lalu diberi larutan phenol blue, dan ditutup dengan
menggunakan penutup preparat. Objek diamati dengan mikroskop, hasil pengamatan
digambar, di warnai dan di beri keterangan.

2.2.3. Pengamatan Yeast


Sample diambil dari biakan yeast instan yang dan tape yang dilarutkan pada larutan gula 2%.
Sementara itu kaca preparat dan penutupnya dibersihkan dengan alkohol. Sample diteteskan
pada kaca preparat dan diamati dengan mikroskop. Hasil pengamatan mikroskop digambar,
diwarnai, dan diberi keterangan.
3. HASIL PENGAMATAN

3.1. Pengamatan Mikroskop


Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan pada Mikroskop

Gambar Keterangan

Gambar : mikroskop cahaya


Keterangan :
1 = lensa okuler
2 = tabung observasi
3 = revolver
4 = lensa objektif
5 = meja mikroskop
6 = kondensor
7 = lampu
8 = mikrometer
9 = makrometer
10 = penjepit kaca objek
11 = pengatur letak kaca objek
12 = lengan mikroskop

Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk mengamati organisme-organisme yang


memiliki ukuran yang sangat kecil. Mikroskop memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi
dan peran masing-masing. Pada mikroskop diatas terdapat 2 lensa yaitu lensa okuler dan
lensa objektif. Mikroskop diatas merupakan mikroskop cahaya, sehingga jika menggunakan
mikroskop diatas cahaya diperoleh dari cahaya lampu yang berasal dari gambar no 7. Serta
dalam penggunaannya mikroskop ini harus terhubung dengan arus listrik, agar lampu pada
gambar no 7 dapat menyala.
3.2. Tabel Hasil Pengamatan Kapang
Tabel 2. Hasil pengamatan kapang

Kelompok Gambar Keterangan


A1 Gambar : Jamur kacang tanah
Perbesaran : 10x40
Warna : Kuning
Ket : 1. Sporangiofor
2. Sporangium
3. Rhizoid

A2 Gambar : Jamur kacang tanah


Perbesaran : 10x40
Warna : biru
Ket : 1. Sporangiofor
2. Sporangium
3. Rhizoid

A3 Gambar : Jamur kacang tanah


Perbesaran : 10x40
Warna : Hijau
Ket : 1. Sporangiofor
2. Sporangium
3. Rhizoid
kelompok Gambar Keterangan
A4 Gambar : Jamur kacang tanah
Perbesaran : 10x40
Warna : Hijau
Ket : 1. Sporangiofor
2. Rhizoid

A5 Gambar : Jamur kacang tanah


Perbesaran : 10x40
Warna : biru
Ket : 1. Sporangiofor
2. Sporangium
3. Rhizoid

Pada tabel 2 pengamatan kapang kali ini, bahan yang di gunakan adalah jamur kacang tanah.
Digunakan perbesaran 10x40, dengan perbesaran ini dapat terlihat sporangiofor, sporangium,
rhizoid pada beberapa gambar. Ada beberapa warna yang muncul pada saat pengamatan
menggunakan mikroskop. Warna yang muncul yaitu biru, hijau, dan kuning.
3.3. Tabel Hasil Pengamatan Yeast

Tabel 3. Tabel hasil pengamatan yeast

kelompok Gambar Keterangan


A6 Gambar : Yeast
Perbesaran : 10x40
Warna : Biru
Ket : bentuk bulat bertunas

A7 Gambar : Yeast
Perbesaran : 10x40
Warna : Biru
Ket : bentuk bulat bertunas

A8 Gambar : Yeast
Perbesaran : 10x40
Warna : Biru
Ket : bentuk bulat
kelompok Gambar Keterangan
A9 Gambar : Yeast
Perbesaran : 10x40
Warna : Hitam
Ket : bentuk bulat

A10 Gambar : Yeast


Perbesaran : 10x40
Warna : Ungu
Ket : bentuk bulat

Pada tabel 3 ini, dapat dilihat hasil pengamatan tentang yeast, dari fermipan atau ragi roti.
Pada hasil diatas perbesaran yang digunakan yaitu 10x40. Saat dilakukan pengamatan warna
yang muncul pada beberapa kelompok yaitu unggu, hitam, biru. Gambar yang di peroleh
dengan perbesaran 10x40 yaitu yeast berbentuk bulat.
4. PEMBAHASAN

Dalam pengamatan menggunakan mikroskop dapat diamati organisme yang memiliki besar
yang sangat kecil. Dan biasanya mikroskop digunakan untuk melihat objek-objek yang tidak
dapat dilihat dengan mata secara langsung atau dalam arti memiliki ukiuran yang sangat
kecil. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Fardiaz (1992), mikroskop adalah suatu alat
yang mempunyai fungsi utama dalam melaukan penelitian untuk pengamatan-pengamatan
terhadap benda-benda, bagian sel, atau mikroorganisme hidup. Pada laboratorium biasanya
mikroskop yang digunakan adalah mikroskop cahaya, cahaya yang digunakan adalah cahaya
lampu. Tujuan dari penggunaan mikroskop cahaya yaitu untuk memperjelas bayangan yang
diperoleh saat melakukan pengamatan. Pada mikroskop cahaya terdapat 2 bagian yaitu bagian
optik dan bagian non optik.

Dalam penggunaanya lensa yang dekat dengan mata adalah lensa okuler, sedangkan lensa
yang dekat dengan preparat yaitu lensa objektif. Lensa objektif berfungsi untuk mengatur
perbesaran sesuai dengan perbesaran yang diharapkan. Preparat yang sudah diberi jamur
kacang tanah diletakkan pada meja mikroskop, sebelum preparat di letakkan diatas meja
mikroskop kaca preparat disemprot alkohol, setelah itu diberi 1 tetes phenol blue lalu jamur
kacang tanah yang telah diambil dengan jarumN di letakkan pada phenol blue yang telah ada
di kaca preparat. Setelah itu tutup dengan kaca penutup. Lalu ditaruh pada meja mikroskop
dan jaraknya diatur oleh makrometer sedangkan fokus nya diatur oleh mikrometer. Setelah
itu baru gambar dari preparat tersebut dapat terlihat.

Antara kapang dan yeast memiliki perbedaan. Kapang lebih menjurus pada sifat yaitu saprifit
dan parasit. Hal ini dikarenakan kapang menyerang atau merusak inangnya, terlihat pada
kacang tanah yang berjamur. Sedangkan yeast atau khamir menghasilkan inang baru dengan
melakukan fermentasi pada roti. Kapang juga disebut sebagai fungi yang multiseluler, tetapi
pada yeast atau khamir makhluk uniseluler. Karakteristik dari kapang itu sendiri adalah
memiliki hifa bersekat serta memiliki miselium bercabang. Menurut Bahri (2001) hal ini
dikarenakan pada kacang tanah yang berjamur terdapat jamur Aspergillus flavus, jamur
Aspergillus flavus memiliki substrat yang cocok dalam bertumbuh dan berkembang pada kacang .
Kacang tanah memiliki kelemahan dalam hal penyimpanannya yaitu jika salah dalam hal
penyimpanan kacang tanah sangat mudah terinjeksi cendawan toksigenik yang berkembang
memproduksi mikotoksin . Pada praktikum kali ini gambar yang terlihat dalam mikroskop
yaitu kapang. Dari pengamatan kapang muncul beberapa warna yaitu warna biru, hijau dan
kuning. Perbedaan warna yang dihasilkan dapat disebabkan karena pandangan atau
pengamatan setiap orang yang berbeda-beda. Serta perbedaan warna dapat timbul
dikarenakan perbedaan fokus setiap kelompok yang berbeda.

Pada prakrikum pengamatan yeast di ambil biakan yeast instan yang dilarutkan dalam larutan
gula 2%. Sebelum itu kaca preparat dan penutup kaca dibersihkan dengan alkohol. Setelah di
bersikan beri sedikit biakan yeast dan sedikit phenol blue lalu tutup dengan kaca penutup dan
diamati dengan mikroskop. Dalam proses pengamatan akan muncur bentuk-bentuk dari yeast.
Yeast memiliki bentuk bulat atau bulat bertunas. Yeast atau khamir yang biasa di sebut
sebagai ragi roti memiliki nama Saccharomycess cerevisiae.

Pada praktikum yang dilakukan hasil yang di peroleh oleh kelompok memiliki bentuk bukat
atau bulat bertunas. Pada bagian bentuk sudah sesuai dengan tinjauan pustaka. Tetapi pada
bagian warna ada kelompok yang berbeda pewarnaannya. Dalam data kelompok ada warna
ungu, hitam, dan biru.
5. KESIMPULAN
 Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati objek yang berukuran
sangat kecil
 Bagian-bagian mikroskop memiliki fungsi dan peran masing-masing
 Mikroskop terbagi menjadi 2 lensa yaitu lensa okuler dan lensa objektif
 Kapang memiliki ciri hifa bersekat dan miselium bercabang
 Kapang memiliki sporongium, rhizoid, dan sporangior
 Mikroorganisme tumbuh pada makanan yang memiliki gizi
 Mikroorganisme menyerap gizi yang ada pada makanan
 Nutrien pada makanan telah habis

Semarang, 22 September 2016


Praktikan Asisten dosen

Ivo Ruth Waskita Ruth Jeane


16.I2.0015 Imelda
6. DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Riza Zainuddin. Pemanfaatan Khamir Saccharomyces Cerevisiae Untuk Ternak.


WARTAZOA Vol 15 No 1 Tahun 2005:50-51.

Bahri. 2001. Mewaspadai Cemaran Mikotoksin pada Bahan Pangan, Pakan dan Produk

Curtis, H. (1983). Biology. Worth Publisher Inc. USA


Fardiaz, S. (1992). Mikrobiologi Pangan 1. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Green, N.P.O; G.W. Stout; D.J. Taylor; R. Soper. (1988). Biological Science 1. Cambridge
University Press. Cambridge
Hadioetomo, R.S. (1993). Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Jay, J. M. (1986). Modern Food Microbiology Third Edition. Van Nostrand Company Inc.
New York
Nasir, M.; Sugiyanto; Johanes; Situmorang; Jesmandt. (1993). Penuntun Praktikum Biologi
Umum. Debdikbud. Yogyakarta.

Peternakan di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian: 20(2)=55-64.


7. LAMPITAN

7.1 Laporan Sementara

Anda mungkin juga menyukai