PENDAHULUAN
1.1.
Tinjauan Pustaka
Mikroskop adalah alat yang berfungsi untuk mengamati objek mikroskopik yang tidak
dapat diamati dengan mata (Lay, 1994). Bayangan yang ditangkap oleh mata melalui
mikroskop merupakan hasil dari kerja dua lensa, yaitu lensa objektif (terletak di dekat
objek), dan lensa okuler (terletak di dekat mata pengamat. Mikroskop secara umum
dibagi menjadi dua, yaitu mikroskop elektron dan mikroskop optik. Mikroskop yang
umumnya digunakan adalah mikroskop optik. Mikroskop optik tidak dilengkapi dengan
alat elektronik dan menggunakan cahaya matahari atau lampu sebagai penyinaran (Lay,
1994). Mikroskop elektron digunakan dengan bantuan elektrik dan perbesarannya jauh
lebih besar dibanding mikroskop optik. Pada mikroskop optik terdapat perlengkapan
optik dan non-optik. (Schlegel, 1994).
Bagian optik dari mikroskop cahaya adalah lensa okuler, lensa objektif, kondensor,
sumbu cahaya dan bagian penyambung listrik. Lensa okuler adalah bagian yang terletak
dekat dengan mata pengamat. Lensa objektif terdapat pada bagian yang dekat dengan
objek/preparat. Kondensor berfungsi untuk menangkap cahaya yang akan diteruskan ke
objek kemudian diteruskan ke lensa, selain itu kondensor juga memiliki diafragma
untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk. Sumbu cahaya adalah sumber cahaya
yang akan diteruskan ke kondensor.
Bagian non-optik dari mikroskop cahaya adalah alas mikroskop, meja mikroskop,
penggeser objek, makrometer, mikrometer, dan lengan mikroskop (Nasir et al, 1993).
Preparat yang digunakan dalam pengamatan ada dua macam, yaitu preparat basah (wet
mount preparation) dan olesan yang diwarnai. Preparat basah sendiri ada dua macam,
yaitu lekapan basah (wet mount) dan tetes gantung, sedangkan olesan yang diwarnai
adalah mikroorganisme yang sudah mati (Schlegel, 1994).
Kapang atau jamur termasuk ke golongan Eymycetes atau fungi sejati bertubuh
kapang/thallus. Kapang terbagi menjadi dua bagian, yaitu miselium dan spora.
Miselium adalah jalinan dari hifa. Hifa yang berguna untuk menyerap makanan adalah
hifa vegetatif, sedangkan bagian hifa yang berfungsi sebagai alat reproduksi disebut hifa
reproduktif (Sylvia, 2008). Fungi dimasukkan ke dalam kingdom tersendiri karena cara
1
memperoleh makanan yang berbeda dengan organisme eukariotik lain, yaitu dengan
cara adsorbsi (Gandjar, 1999).
Yeast adalah fungi bersel satu dengan bentuk umum elips, bulat, atau silindris. Yeast
bereproduksi secara aseksual, dengan cara pembelahan sel sederhana atau dengan cara
pelepasan sel tunas dari sel induk (budding) (Campbell, 2003). Yeast bertahan hidup
dengan cara memakan gula dan mengubahnya menjadi alkohol dan gas CO2 (Capuccino
& Sherman,1983).
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengenal mikroskop serta aplikasinya
dalam mengamati objek mikroskopik, mengetahui bagian-bagian kapang pada bahan
pangan berjamur, mengetahui pertumbuhan mikroorganisme pada bahan pangan
tertentu, mengetahui faktor yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada
bahan pangan.
2. MATERI DAN METODE
2.1.1.
2.1. Materi
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop cahaya, jarum ent, bunsen,
kaca preparat datar dan cekung serta penutupnya, pipet tetes dan label.
2.1.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah lactophenol blue, yeast instant,
larutan gula 2%, alkohol. Bahan utama adalah roti yang sudah ditumbuhi jamur.
2.2.
Metode
2.2.1. Mengamati Bagian-Bagian Mikroskop
Pertama, mikroskop diamati bagian-bagiannya, kemudian bagian-bagian mikroskop
digambar, dan diberi keterangan nama masing-masing bagian pada gambar tersebut.
2.2.2. Pengamatan Miselia Kapang pada Bahan Pangan Berjamur
Pertama, miselia kapang pada roti berjamur diambil dengan hati-hati menggunakan
jarum ent supaya strukturnya tidak rusak. Kaca preparat datar beserta penutupnya
dibersihkan dengan menggunakan alkohol. Miselia yang telah diperoleh diletakkan
diatas preparat. Kemudian diberi setetes phenol blue dan kaca preparat ditutup. Objek
diamati dengan mikroskop. Hasil pengamatan digambar dan diberi keterangan.
Bagian-bagianMikroskop
Keterangan
Gambar : Mikroskop cahaya
binokuler
Keterangan :
1. Lensa Okuler
2. Lensa Obyektif
3. Revolver
4. Makrometer
5. Mikrometer
6. Meja Preparat
7. Sumber cahaya
8. Kondesor
9. Penjepit Preparat
10. Lengan mikroskop
11. Bagian penyambung listrik
Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa, mikroskop memiliki bagian-bagian yang berbeda
nama dan fungsinya. Bagian-bagian dari mikroskop adalah lensa okuler, lensa objektif,
revolver, makrometer (pemutar fokus cepat), mikrometer (pemutar fokus halus), meja
objek, kondensor, sumbu cahaya, penjepit preparat, lengan mikroskop, bagian
penyambung listrik, penggeser objek dan alas mikroskop.
3.2.
Keterangan
Gambar
: Jamur Roti Tawar
Perbesaran : 10x40
Warna
: Biru
Ket
: Ada sporangiofor dan
spora
E2
Gambar
: Jamur Roti Tawar
Perbesaran
: 10x40
Warna
: Biru
Ket
: Ada sporangiofor dan
spora
E3
Gambar
Perbesaran
Warna
Ket
spora
E4
Gambar
: Jamur Roti Tawar
Perbesaran
: 10x40
Warna
: Biru
Ket
: Ada sporangiofor dan
spora
E5
Gambar
: Jamur Roti Tawar
Perbesaran
: 10x40
Warna
: Biru
Ket
: Ada sporangiofor dan
spora
Pada Tabel 2, dapat dilihat data hasil pengamatan kapang pada roti tawar berjamur dari
kelompok E1-E5. Perbesaran yang digunakan 10 x 40. Pada mikroskop nampak warna
biru. Terlihat sporangiofor dan spora pada mikroskop.
Kelompok
E6
Gambar
Keterangan
Gambar
Perbesaran
Warna
Ket
: Fermipan
: 10x100
: Pink/merah muda
: Coccus (bulat)
Gambar
Perbesaran
Warna
Ket
: Fermipan
: 10x100
: Pink/merah muda
: Coccus (bulat)
E8
Gambar
Perbesaran
Warna
Ket
: Fermipan
: 10x100
: Pink/merah muda
: Coccus (bulat)
E9
Gambar
Perbesaran
Warna
Ket
: Fermipan
: 10x100
: Pink/merah muda
: Coccus (bulat)
E7
E10
Gambar
Perbesaran
Warna
Ket
: Fermipan
: 10x100
: Pink/merah muda
: Coccus (bulat)
Pada Tabel 3, dapat dilihat data hasil pengamatan larutan yeast dari kelompok E6- E10.
Perbesaran yang digunakan 10 x 40. Pada mikroskop nampak warna pink muda. Bentuk
yang terlihat di hasil pengamatan yeast semua kelompok adalah coccus (bulat).
4. PEMBAHASAN
4.1. Mengamati bagian-bagian mikroskop
Pada praktikum ini mikroskop yang diamati adalah mikroskop cahaya. Mikroskop ini
paling banyak digunakan di laboratorium laboratorium (Schlegel, 1994). Bagian
bagian dari mikroskop cahaya terbagi menjadi perlengkapan optik dan non optik.
Perlengkapan optik meliputi lensa okuler yang terdapat di bagian ujung atas tubus
mikroskop, dekat dengan mata pengamat; lensa objektif yang terletak di bagian bawah
tubus mikroskop, dekat dengan objek yang akan diamati. Setiap lensa objektif memiliki
revolver yang dilengkapi dengan lensa dengan perbesaran tertentu, umumnya 2-4 lensa.
Terdapat juga kondensor yaitu bagian yang berfungsi untuk menangkap cahaya yang
akan diteruskan ke objek kemudian ke lensa. Sumber cahaya dari mikroskop optik
adalah sumbu cahaya. Untuk menyalakan lampu, digunakan bagian penyambung listrik.
Selain perlengkapan optik, ada juga perlengkapan non optik, yaitu alas mikroskop yang
berfungsi untuk mendudukkan mikroskop, lengan mikroskop sebagai pegangan untuk
membawa mikroskop, meja mikroskop untuk meletakkan objek (meja mikroskop
dilengkapi dengan penjepit), penggeser objek untuk mengatur letak objek, dan pemutar
focus yang terbagi menjadi dua yaitu makrometer (menggerakkan benda secara cepat)
dan mikrometer (untuk menggerakkan benda secara halus). (Kartasapoetra, 1991).
4.2.
Kapang memiliki sporangium, sporangiofor, spora, dan juga hifa menurut Gaman &
Sherrington, (1994). Hal ini terbukti pada percobaan kali ini. Pada hasil setiap
kelompok didapati sporangiofor dan spora, membuktikan bahwa kapang mudah tumbuh
pada makanan dan dapat dengan mudah terlihat seperti yang dikatakan Fardiaz (1992).
Perbesaran yang digunakan untuk mencari kapang kali ini adalah 10 x 40 dan tampak
warna biru akibat penggunaan phenol blue. Gambar yang muncul di mikroskop tiap-tiap
kelompok berbeda karena bagian yang diambil dengan jarum ent berbeda-beda.
Walaupun gambar yang tampak di mikroskop berbeda-beda, tetapi semua roti
dihinggapin oleh jamur jenis yang sama, yaitu Rhizopus stolonifer. Rhizopus stolonifer
terlihat seperti kapas karena terbentuk dari miselia yaitu jalinan hifa (Winarno, et al,
1984).
4.3.
Pengamatan Yeast
Perbesaran yang digunakan dalam percobaan ini adalah 10 x 100. Dari percobaan yang
dilakukan, diketahui bahwa bentuk yeast adalah bulat. Hal ini seusai dengan pernyataan
Cappucino & Sherman yang mengatakan bahwa yeast dapat berbentuk bulat, elips,
maupun silindris. Yeast adalah fungi uniseluler dan tidak memiliki hifa sehingga hasil
pengamatan menunjukkan bentuk bulat tanpa adanya hifa. Yeast sangat umum
digunakan sebagai agen fermentasi yang. Selain memfermentasi, yeast juga berguna
untuk mengubah rasa, tekstur, dan aroma dari makanan. Contoh penggunaan yeast
adalah dalam proses pembuatan roti (untuk mengembangkan) dan minuman beralkohol.
5. KESIMPULAN
10
Asisten Dosen,
Ruth Jeane
Imelda
6. DAFTA PUSTAKA
Campbell, Reece dan Mitchell. (2003). Biologi Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Cappucino, J.G & N. Sherman. (1983). Microbiology a Laboratory Alamiah. AddisonWesley Publishing Company. New York.
Fardiaz, S. (1992). Mikrobiologi Pangan 1. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Gaman, P.M. & P.B. Sherington. (1994). Mikrobiologi. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Gandjar, Indrawati. (1999). Pengenalan Kapang Tropik Umum. Yayasan Obor
Indonesia. Jakarta.
Kartasapoetra, A. G. (1991). Pengantar Anatomi Tumbuhan. Rineka Cipta. Jakarta.
Lay, Bibiana W. (1994). Analisa Mikroba di Laboratorium. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Schlegel, H. G. (1994). Mikrobiologi Umum. Gajahmada University Yogyakarta.
Sylvia,T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Erlangga. Jakarta.
Winarno, F.G; S. Fardiaz & D. Fardiaz. (1984). Pengantar Teknologi Pangan. PT.
Gramedia Pustaka Utama Jakarta. Jakarta.
11
7. LAMPIRAN
8.
8.1. Laporan Sementara
9. (Terlampir)
13