Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM KESEHATAN

DASAR

PIPET
DEFINISI PIPET

Pipet adalah salah satu alat laboratorium yang digunakan untuk memindahkan cairan dengan volume
tertentu. Pipet dibuat bermacam-macam jenis untuk tujuan yang berbeda-beda dengan tingkat ketelitian
dan ketepatan yang berbeda pula, mulai dari pipet kaca tunggal sampai ke pipet yang dapat ditala secara
kompleks, atau juga pipet elektronik. Pipet digunakan untuk memindahkan sejumlah larutan secara
akurat dari suatu wadah (biasanya beker) ke dalam tabung reaksi untuk pengenceran atau penetapan
kadar, biasanya bersama-sama dengan pengisi pipet (pipettefillers).
Berdasarkan bahan dan cara penggunaannya, ada dua jenis pipet yang utama, yaitu pipet gelas dan pipet
pison. Pipet gelas merupakan pipet yang terbuat dari bahan gelas yang dalam penggunaannya
memerlukan alat bantu isap berupa bola karet (filler) untuk mengisap dan mengeluarkan cairan, dengan
volume ukur rata-rata ≥ l ml. Pipet piston merupakan pipet yang terbuat dari bahan nongelas, dilengkapi
piston sebagai alat bantu untuk mengisap dan mengeluarkan cairan, dengan volume ukur rata-rata ≤ 1
ml.
JENIS - JENIS PIPET

Berdasarkan Volume ukur cairannya, pipet dapat dibedakan menjadi:


I . Makropipet - makropipet adalah jenis pipet yang memiliki volume ukur cairan sama dengan atau lebih
dari 1 mililiter atau 1000 mikroliter. Hampir seluruh makropipet terbuat dari bahan gelas dan
penggunaannya disertai dengan alat bantu isap bola karet (piller) untuk mengisap dan memindahkan
cairan. Ada dua jenis makropipet, yaitu:
a. Pipet ukur. Pipet ukur merupakan makropipet berbahan gelas yang memiliki skala ukur majemuk
(nontunggal). Tersedia berbagai ukuran kapasitas pipet ukur, di antaranya pipet berukuran I ml, 5 ml, dan
10 ml.

Pipet ukur
b. Pipet pindah. Pipet pindah sering kali disebut juga pipet gondok atau pipet volume, yang merupakan
makropipet berbahan gelas dengan skala ukur tunggal. Pipet volume atau pipet gondok adalah salah satu
alat ukur kuantitatifdengan tingkat ketelitian tinggi, ditandai dengan bentuknya yang ramping pada
penunjuk volume dan hanya ada satu ukuran volume. Pipet volume digunakan untuk memindahkan
cairan dari satu wadah ke wadah yang lain, biasanya untuk memindahkan Iarutan baku primer atau
sampel pada proses titrasi.

Piller
Pipet pindah/volume/gondok
2. Mikropipet
Mikropipet adalah alat memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil. Biasanya kurang dari 1000 µl. Dalam
penggunaannya, mikropiper memerlukan tip sebagai alat bantunya dan ukuran tip disesuaikan dcngan ukuran
mikropipet.
Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet. Yaitu:
a. Adjustable volume pipette : Mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya antara I µl sampai 20 µl, 10
µl sampai 100 µl, dan lain-lain.
b. Fixed volume pipette : Mikropipet yang tidak dapat diatur volume pengambilannya atau hanya tersedia satu
pilihan volume, misalnya mikropipet 5 µl, 10 µl, 100 µl, 1000 µl, dan lain-lain.

Mikropipet
Adapun bagian-bagian mikropipet dan fungsinya adalah sebagai berikut.
1. Plunger button: Bagian ini bergerak ke atas ketika dilepas dan ke bawah ketika ditekan berfungsi
untuk mengukur kuantitas udara yang ditarik dan dihembuskan volume liquid yang ditarik dan
dikeluarkan oleh pipette tip. Pada bagian atas plunger button ini, terdapat angka yang menunjukkan
kapasitas maksimum dan minimum dari mikropipet yang digunakan.
2. Volume adjustment knop: Berfungsi untuk mengatur volume liquid yang akan ditransfer.
3. Shift : Tempat melekat handle ejector arm, dan menghubungkan antara mikropipet dan plastic tip.
4. Ejector arm: Berfungsi untuk mendorong plastic tip agar terlepas dari mikropipet.
5. Plastic tip : Bagian yang kontak langsung dan menampung liquid saat dilakukan proses penarikan
volume tertentu liquid hingga ditransfer. Besar kecilnya bagian ini disesuaikan dengan kapasitas
mikropipet dan volume liquid yang ditransfer.
6. Tip ejector button: Digunakan untuk meng-”eject” atau melepaskan plastic tip setiap kali selesai
digunakan atau untuk mengganti ujung tip (Diani, 2016).
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARAAN PIPET

Prosedur Penggunaan Makropipet


Pemindahan cairan dapat dilakukan secara manual dengan disedot menggunakan piller, dengan
cara:
l. Pasangkan piller pada ujung pipet volume, keluarkan udara pada piller sampai kempes dengan
menekan katup piller bagian atas.
2. Masukkan pipet ke dalam wadah berisi cairan sampai ujung pipet tercelup, sedot cairan sampai
melebihi batas ukur dengan menekan katup piller bagian tengah (antara piller dan pipet)
3. Lap bagian luar pipet dengan kertas tisu untuk mencegah adanya cairan yang menempel di
dinding luar ikut turun pada saat proses pernindahan
4. Turunkan cairan sampai meniskus tepat pada batas ukur, dengan menekan katup piller bagian
samping
5. Pindahkan cairan pada wadah Iain dengan menekan katup samping piller dan atur posisi pipet
volume tegak lurus dan ujung pipet ditempelkan pada wadah, untuk mencegah cairan keluar terlalu
cepat sehingga masih ada cairan yang menempel pada dinding dalam pipet dan tidak ikur keluar.
Pemasukan pipet ke dalam pengisi pipet (pipette filler) harus dilakukan secara hati-hati. Apabila pipet
dihubungkan dengan pompa, dan terdorong ke dalam pengisi pipet, batang pipet dapat pecah dan
operator mungkin terluka. Ketika memasukkan pipet ke dalam pengisi pipet, pipet harus selalu
dipegang pada bagian yang dekat dengan uiung.
Sebagian besar pipet pindah dikalibrasi untuk membiarkan sedikit larutan tetap tinggal pada ujung
piper, begitu pipet dikeringkan dan larutan tersebut sebaiknya tidak “ditiup” keluar dari ujung pipe
Jenis pipet ini digunakan untuk semua prosedur kimia analitik (Cairns, 2009).

Prosedur Pemeliharaan Makropipet


Makropipet terbuat dari bahan gelas, karena pemeliharaan makropipet sama dengan pemeliharaan
peralatan laboratorium lainnya yang terbuat dari gelas. Ada beberapa keunggulan dan kelemahan
peralatan yang terbuat dari gelas, yaitu:
Menghisap cairan menggunakan pipet
ukur Mengeluarkan cairan dari pipet
ukur
l. Keunggulan
a. Bahan baku gelas tahan terhadap reaksi kimia
b. Bahan baku gelas tahan terhadap perubahan temperatur yang mendadak
c. Bahan baku gelas memiliki koefisien muai yang kecil
d. Bahan baku gelas memiliki daya tembus cahaya yang besar.
2. Kelemahan
a. Bahan baku gelas mudah pecah terhadap tekanan mekanik
b. Bahan baku gelas mudah tumbuh jamur sehingga mengganggu daya tembus cahaya
c. Bahan baku gelas mudah tergores.
Oleh sebab itu, pemeliharaan makropipet yang terbuat dari gelas bukanlah perkara yang sulit, tetapi
menuntut ketekunan tenaga laboran. Dengan memerhatikan keunggulan dan kelemahan dari bahan
baku gelass perawatan makropipet harus memerhatikan:
l. Ruang penyimpanan peralatan harus bertemperatur antara 27—37oc dan diberi tambahan lampu 25
Watt, untuk menjaga tempat simpan tetap kering dan tidak ditumbuhi jamur.
2. Ruang penyimpanan diberi bahan silikon sebagai zat higroskopis.
3. Untuk membersihkan makropipet, dapat dilakukan dengan cara direndam dengan air bersih dan
dingin, kemudian tambahkan detergen, larutan kalium dikromat 10 g, asam belerang 25 ml, dan
akuades 75 ml. Penggunaan detergen dapat menghilangkan lemak dan tidak membawa efek perubahan
fisik. Kadang-kadang memerlukan waktu perendaman sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan
air bersih. Keringkan dengan udara panas, lalu simpan di tempat yang kering.
4. Debu, keringat, minyak dari telapak tangan mudah menempel pada peralatan berbahan baku gelas.
Oleh sebab itu, setelah digunakan, luangkan waktu sejenak untuk membersihkan permukaan peralatan
dengan kain lembut atau dengan kertas tisu khusus.
5. Hindarkan membersihkan mikropipet dalam keadaan kering apalagi dengan menggunakan kain
Yang berserat kasar karena hal itu dapat menimbulkan goresan.
6. Letakkan peralatan di tempatnya ketika tidak digunakan. Apabila tidak diletakkan di tempatnya,
mikropipet berisiko mengalami kerusakan karena mungkin saja peralatan tersebut tertindih atau
tertekan yang mengakibatkan terjadinya perubahan fisik permanen atau pecah.

Anda mungkin juga menyukai