Anda di halaman 1dari 11

Mikrobiologi Keeehatan Pertemuan 1

BAB 1

PENGENALAN MIKROBIOLOGI

1.1 SEJARAH MIKROBIOLOGI

Periode perkembangan dan kemajuan dibidang mikrobiologi dimulai sejak awal (zaman
prasejarah) sampai dengan zaman modern. Pada zaman prasejarah, penemuan-penemuan
yang didapatkan berdasarkan penelitian atau percobaan yang sangat sederhana.

Berikut adalah sejarah perkembangan mikrobiologi berdasarkan perkembangannya:


1. Periode Spekulasi dan Perintisan (Prasejarah-tahun 1850)
Di dalam periode ini, para ahli mencoba mencari jawaban dari berbagai permasalahan yang
timbul di lingkungannya yang mungkin berkaitan dengan peranan mikroba.
a. Aristoteles: Mengemukakan teori Abiogenesis atau Generatiospontanea. Teori ini
berpendapat bahwa mikroorganisme terjadi secara spontan dari bahan-bahan yang tidak
hidup dalam suatu cairan bahan organik. Menurut teori abiogenesis, animalculus timbul
dengan sendirinya dari bahan-bahan mati. Animalculus adalah berbagai jenis
mikroorganisme yang sekarang diketahui sebagai protozoa, algae, khamir, dan bakteri.
Doktrin abiogenesis dianut sampai jaman Renaissance, seiring dengan kemajuan
pengetahuan mengenai mikroba, semakin lama doktrin tersebut semakin tidak terbukti.

b. Anthony van Leeuwenhoek (1633-1723). Terungkapnya dunia mikroorganisme berawal


dari ditemukannya mikroskop oleh Anthony van Leeuwenhoek. Pada mulanya, mikroskop
temuan tersebut masih sangat sederhana, hanya dilengkapi satu lensa dengan jarak fokus
yang sangat pendek, tetapi dapat menghasilkan bayangan jelas yang setara dengan
perbesaran 50300 kali. Pengamatan yang dilakukan oleh Leeuwenhoek di antaranya
pengamatan terhadap struktur mikroskopis biji, jaringan tumbuhan, dan invertebrata
kecil. Penemuan Leeuwenhoek ini menjadi penemuan terbesar pada zamannya dan
diketahui sebagai penemuan dunia mikroorganisme yang disebut sebagai animalculus
atau hewan kecil.

Anthony van Leeuwenhoek

1
Mikroskop buatan Leuwenhoek ini mempunyai sedikit persamaan dengan
mikroskop sekarang. Lensa berbentuk bola dipasang di antara dua pelat logam yang
kecil. Benda yang akan diamati diletakkan di ujung jarum tumpul yang terletak di plat
belakang dan difokuskan dengan memutar 2 sekrup yang dapat mengubah jarum
terhadap lensa.

Mikroskop Leuwenhoek

c. Fransisco Redi: Seorang fisikawan Italia dan merupakan orang pertama yang melakukan
pembantahan teori generatiospontanea. Dia melakukan eksperimen dengan
memasukkan daging ke dalam wadah yang ditutup dengan kain tipis yang berlubang halus
untuk mencegah masuknya lalat. Dari percobaan tersebut diperoleh hasil bahwa belatung
tidak terjadi secara mendadak pada daging yang membusuk, melainkan lalat yang akan
tertarik oleh daging yang membusuk dan akan bertelur di atas kain tipis penutup wadah,
dari sinilah belatung muncul. Percobaan ini membuktikan bahwa ulat yang berkembang
biak di dalam daging busuk, tidak akan terjadi apabila daging tersebut disimpan di dalam
suatu tempat tertutup yang tidak dapat disentuh oleh lalat. Tujuan dari penelitian Redi ini
adalah untuk menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup perlu asal-usul dari mana dia
berasal.

Fransisco Redi

2
d. John Needham (1713-1781). John Needham adalah seorang pendeta bangsa Irlandia yang
menganut adanya teori abiogenesis atau generatio spontanea. Selama tahun 1745-1750
dia melakukan eksperimen-eksperimen atau percobaan dengan menggunakan daging
yang direbus, kemudian air rebusan daging itu disimpan di dalam botol tertutup, tetapi
pada air rebusan daging tersebut ditemukan adanya pertumbuhan mikroba. Dengan kata
lain menurut Needham bahwa kehidupan dapat timbul dari benda mati. Pendapat dari
Needham kemudian pada akhirnya dapat dipatahkan oleh Lazzaro Spallanzani.
e. Lazzaro Spallanzani (1729-1799). Lazzaro Spallanzani merupakan seorang biologiwan
Italia yang menentang teori abiogenesis yang telah dilakukan oleh Needham. Menurut
Spallanzani, percobaan yang dilakukan oleh Needham tidak dilakukan dengan sempurna,
karena terdapat celah pada tutup botol yang menyebabkan oksigen dapat masuk ke
dalam botol sehingga mikroorganisme dapat tumbuh di dalam air rebusan daging.
Spallanzani kemudian melakukan percobaan ulang dengan merebus daging selama 1 jam
dan memasukkannya kedalam botol yang tertutup sangat rapat, hasilnya tidak ada
mikroorganisme yang tumbuh. Percobaan ini memberi bukti bahwa mikroorganisme tidak
tumbuh dengan sendirinya dan perebusan dapat menyebabkan mikroorganisme tidak
tumbuh.

Lazzaro Spallazani

f. Louis Pasteur (1822-1895). Louis pasteur seorang ahli kimia yang tertarik dalam dunia
mikroorganisme mulai melakukan percobaan yang berhubungan tentang
mikroorganisme. Salah satu percobaannya yang paling terkenal adalah dengan
menggunakan labu leher angsa dengan menggunakan kaldu daging yang dimasukkan ke
dalam suatu botol yang ditutup pipa yang melengkung menyerupai leher angsa dan
dipanaskan. Setelah dingin, udara luar dibiarkan masuk melalui pipa leher angsa tersebut.
Udara dari luar botol yang mengandung mikroorganisme terperangkap di pipa dan tidak
dapat masuk ke dalam botol sehingga kaldu daging tetap steril bebas dari
mikroorganisme.

3
Louis Pasteur
Percobaan yang dilakukan oleh Pasteur juga banyak membuktikan bahwa teori
abiogenesis tidak mungkin, tetapi tetap tidak dapat menjawab asal usul . Penemuan Louis
Pasteur yang penting adalah
1. Udara mengandung mikrobia yang pembagiannya tidak merata,
2. Cara pembebasan cairan dan bahan-bahan dari mikroba, sekarang dikenal sebagai
pasteurisasi dan sterilisasi
Pasteurisasi adalah cara untuk mematikan beberapa jenis mikroba tertentu dengan
menggunakan uap air panas, suhunya kurang lebih 62°C. Sterilisasi adalah cara untuk
mematikan mikroba dengan pemanasan dan tekanan tinggi, cara ini merupakan penemuan
bersama ahli yang lain.
Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan oleh Pasteur, dia berhasil meyakinkan
kepada semua orang bahwa tidak ada kehidupan baru yang timbul dari benda mati sehingga
muncul teori biogenesis, yaitu "Omne vivum ex ovo, omne ovum exvivo" yang berarti bahwa
semua kehidupan itu berasal dari telur, dan semua telur itu berasal dari sesuatu yang hidup.
g. John Tyndall (1820-1893). Dalam suatu percobaan, Tyndall juga mendukung pendapat
Pasteur. Tyndall melakukan percobaan dengan menggunakan cairan bahan organik yang
sudah dipanaskan dalam air garam yang mendidih selama 5 menit dan diletakkan di dalam
ruangan bebas debu, ternyata tidak akan membusuk walaupun disimpan dalam waktu
berbulan-bulan, tetapi apabila tanpa pemanasan maka akan terjadi pembusukan.
Dari percobaan Tyndall ditemukan adanya fase termolabil (tidak tahan pemanasan
saat bakteri melakukan pertumbuhan) dan termoresistan (sangat tahan terhadap panas) pada
bakteri. Dari penyelidikan ahli botani Jerman yang bernama Ferdinand Cohn, dapat diketahui
secara mikroskopis bahwa pada fase termoresistan, bakteri dapat membentuk endospora.
Dengan penemuan tersebut, dicari cara untuk sterilisasi bahan yang mengandung bakteri
pembentuk spora, yaitu dengan pemanasan yang terputus dan diulang beberapa kali atau
dikenal sebagai Tyndallisasi.

4
2. Periode Keemasan (tahun 1851-1910)
a. Koch (1843-1910). Robert Koch, seorang profesional di bidang kesehatan yang berasal
dari Jerman mendapat hadiah mikroskop dari istrinya sebagai hadiah ulang tahun yang
ke-28. Selanjutnya, ia mulai meneliti dunia mikroorganisme yang sudah dilihat oleh
Pasteur. Koch ingin mengetahui penyebab penyakit anthrax yang sangat merugikan
peternak sapi dan domba di Eropa. Koch akhirnya menemukan dari darah domba yang
telah mati karena anthrax. Koch membuktikan bahwa bakteri tersebut penyebab anthrax
dengan cara memisahkan bakteri untuk bahan tersebut dari bakteri lain yang ada
kemudian menginjeksikannya ke dalam tikus yang sehat. Tikus selanjutnya menunjukkan
perkembangan menuju anthrax dan bakteri yang diisolasi dari tikus menunjukkan
kesamaan bakteri yang berasal dari domba yang sakit sebelumnya. Pada 1876, setelah
meneliti selama 6 tahun, Koch mengumumkan bahwa dia telah menemukan bakteri
penyebab anthrax.
Koch juga menemukan bakteri penyebab penyakit tuberculosis, dia
mengemukakan metode pewarnaan bakteri dan kultivasi mikroorganisme. Dari
penemuan-penemuan Koch tersebut, muncullah Postulat Koch, yang terdiri atas:
• Mikroorganisme penyebab penyakit hanya terdapat pada individu yang sakit.
• Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi menjadi biakan murni atau isolat.
• Biakan murni tersebut jika diinfeksikan pada individu yang sehat, akan memberikan
gejala yang sama.
• Mikroorganisme yang diinfeksikan tersebut dapat diisolasi kembali menjadi biakan
murni dengan sifat yang sama seperti semula.
b. Christian Gram (1844): Mengemukakan tentang sistem pewarnaan Gram, sehingga
bakteri terbagi menjadi dua kelompok besar, yakni gram-positif dan gram-negatif.
c. Petri: Mengemukakan cawan petri sebagai sarana isolasi atau kultivasi mikroorganisme.
d. Chamberland (1887): Mengemukakan proses sterilisasi bahan dengan sistem saring atau
filter.
3. Periode Modern (tahun 1911-sekarang)
Periode ini merupakan periode perkembangan mikrobiologi tentang penemuanberbagai jenis
mikroorganisme dengan menggunakan berbagai kemajuan teknologi dan peralatan yang
lebih mutakhir, misalnya mikroskop elektron, kromatografi sampai komputer. Pada periode
ini terungkap juga mengenai antibiotik, vaksin, serum, dan tentang virus.

1.2 DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI

Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme. Mikroorganisme atau mikroba


adalah organisme yang berukuran sangat kecil, bersel tunggal, secara individual tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme hanya dapat dilihat dengan bantuan
mikroskop.

5
Definisi Mikrobiologi

Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu micros= kecil, bios= hidup, dan logos= ilmu.
Jadi, mikrobiologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang organisme
hidup yang berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,
melainkan dengan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai
mikroorganisme, atau kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik.
Beberapa aspek yang dibahas dalam mikrobiologi, antara lain mengkaji tentang:
a) Karakteristik sel hidup dan bagaimana mereka melakukan kegiatan.
b) Karakteristik mikroorganisme, suatu kelompok organisme penting yang mampu hidup
bebas, khususnya bakteri.
c) Keanekaragaman dan evolusi, membahas perihal bagaimana dan mengapa muncul
macam-macam mikroorganisme
d) Keberadaan mikroorganisme pada tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan.
e) Peranan mikrobiologi sebagai dasar ilmu pengetahuan biologi.
f) Bagaimana memahami karakteristik mikroorganisme dapat membantu dalam
memahami prosesproses biologi organisme yang lebih besar, termasuk manusia.

Ruang Lingkup Mikrobiologi

Mikrobiologi merupakan bagian cabang ilmu dari Biologi, tersusun oleh banyak disiplin ilmu.
Sebagai suatu ilmu pengetahuan yang berkembang, mikrobiologi dapat dibedakan menjadi
beberapa bagian berdasarkan berbagai macam orientasi, sebagai berikut.
1. Taksonomi
a) Bakteriologi: Ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan, dan klasifikasi
makhluk hidup termasuk bakteri.
b) Virologi: Ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan, dan klasifikasi virus.
c) Mikologi: Ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan, dan hidup termasuk
fungi atau jamur.
d) Fikologi atau algologi: Ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan, dan
klasifikasi makhluk yang termasuk ganggang atau algae.
e) Protozoologi: Ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan, dan klasifikasi
makhluk bersel satu.
2. Habitat
a) Mikrobiologi air : ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dan peran mikroba dalam
air (untuk bidang pertanian, peternakan, perikanan, kesehatan, industri, pengairan,
pengolahan buangan, dan lainnya)
b) Mikrobiologi tanah : ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dan peranan
mikroorganisme dalam tanah
c) Mikrobiologi udara : ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dan peran
mikroorganisme di udara
d) Mikrobiologi lumen : ilmu yang mempelajari kehidupan dan peran mikroorganisme di
dalam sistem lambung manusia dan hewan.

6
3. Problema Dasar
a) Ekologi mikroba : ilmu yang mempelajari tentang timbal balik antara mikroorganisme
dengan lingkungan hidupnya
b) Mikrobiologi Patogenik : ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang dapat
menimbulkan penyakit
c) Mikrobiologi pertanian : ilmu yang mempelajari tentang peran mikroorganisme dalam
bidang pertanian
d) Mikroorganisme industri : ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang
berperan dalam bidang industri
e) Mikrobiologi geologi : ilmu yang mempelajari tentang struktur, sifat dan peran
mikroorganisme dalam bidang geologi
4. Terapan
a) mikrobiologi kesehatan : ilmu yang mempelajari tentang bentuk, sifat dan peran
mikroorganisme di bidang kesehatan (penyakit, imunisasi, antibiotik, dan lainnya)
b) Mikrobiologi industri : ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, dan peran
mikroorganisme di bidang industri baik yang menguntungkan dalam proses maupun
yang merugikan (menghambat proses, toksikasi dan lainnya)
c) Mikrobiologi makanan : ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, dan peran
mikroorganisme di dalam makanan
d) Mikrobiologi analitik : ilmu yang mempelajari bentuk sifat, dan peran mikroorganisme
yang harus dianalisis kehadirannya dalam suatu bahan atau habitat
e) Mikrobiologi geologi dan pertambangan : ilmu yang mempelajari tentang bentuk,
susunan, dan peran mikroorganisme dalam bidang geologi dan pertambangan
f) Mikrobiologi kesenjataan : ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, dan peran
mikroorganisme dalam sistem kesenjataan
g) Mikrobiologi lingkungan : ilmu yang mempelajari tentang peran mikroorganisme
terhadap lingkungan

Klasifikasi Mikrobiologi

Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua
ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun
hewan yang memiliki persamaan struktur. Setiap kelompok tumbuhan ataupun hewan
tersebut dipasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki
persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari
Inggris. Namun, ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani
berkebangsaan Swedia yang pada masa sekarang dikenal dengan Carolus Linnaeus.

7
1. Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup. Dasar yang digunakan dalam klasifikasi makhluk
hidup, yaitu sebagai berikut.
a) Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan yang dimilikinya, persamaan dari
beberapa makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri dan pola hidup yang sama sehingga
dapat digolongkan dalam jenis yang sama.
b) Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan perbedaan yang dimilikinya, selain beberapa
makhluk hidup memiliki persamaan sehingga dapat digolongkan dalam jenis yang
sama, terdapat juga perbedaan antara makhluk hidup tersebut.
c) Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri morfologi dan ciri anatomi, klasifikasi
makhluk hidup berdasarkan ciri morfologi dan anatomi maksudnya adalah
mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dilihat
berdasarkan bentuk dan susunan tubuhnya.
d) Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri biokimia, klasifikasi makhluk hidup
berdasarkan ciri biokimia, contohnya dapat dilihat dari jenis-jenis enzim, jenis-jenis
protein, dan jenis-jenis DNA yang menjadi penyusun tubuh makhluk hidup tersebut.
e) Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, dengan mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan manfaatnya, kita bisa menentukan langkah-langkah yang tepat
dalam memanfaatkan kelebihan tersebut secara lebih optimal.
2. Tujuan klasifikasi makhluk hidup. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup yaitu:
a) mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
b) Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhluk hidup jenis lain
c) Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup
d) Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki
nama
3. Tingkatan takson. Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu
kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil.
Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil
sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu
jenis makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson)
telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan internasional code of Botanical
Nomenclature and Internasional Committee on Zoological Nomenclature.
Urutan takson, antara lain :
Kingdom
Phylum/Divisio
Classis
Order
Familia
Genus
Species

8
Keterangan:
a) Kingdom : merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup
b) Filum/Divisio (keluarga besar) : nama filum digunakan pada dunia hewan dan nama
division digunakan pada tumbuhan
c) Kelas (Classis): kelompok takson
d) Ordo (bangsa) : setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama
ordo umumnya diberi akhiran ales
e) Famili : merupakan tingkatan takson di bawah ordo
f) Genus (Marga) : genus adalah takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus terdiri
dari atas 1 kata, huruf pertama ditulis dengan huruf kapital, dan seluruh huruf dalam
kata itu ditulis dengan huruf miring atau di dibedakan dari huruf lainnya
g) Spesies (Jenis) : suatu kelompok organisme yang dapat melakukan perkawinan antar
sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur)
4. Perkembangan klasifikasi
a) Sistem klasifikasi pra-Linnaeus. Sistem klasifikasi ini dilakukan dengan melihat
kesamaan bentuk luar dari tubuh makhluk hidup (morfologi makhluk hidup pada masa
ini dibedakan menjadi dua kelompok seperti konsep Aristoteles yang
mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2, yaitu tumbuhan dan hewan.
b) Sistem klasifikasi 2 kingdom
• Kingdom Animalia (dunia hewan)
• Kingdom Plantae (dunia tumbuhan)
Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun 1735. Kelemahannya
adalah penggolongan ini masih terlalu umum dan kurang spesifik sehingga terdapat
beberapa makhluk hidup lain yang tidak dapat digolongkan dalam kedua kingdom ini.
Kelebihan sistem ini pada saat itu adalah mampu menggolongkan dua kelompok besar
makhluk hidup di bumi berdasarkan karakter fisiknya, yaitu tumbuhan dan hewan, dan
juga kedua kingdom ini merupakan kunci atau pengarah utama menuju model-model
kingdom lainnya.
c) Sistem klasifikasi 3 kingdom
• Kingdom Animalia (dunia hewan)
• Kingdom Plantae (dunia tumbuhan)
• Kingdom Protista (organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana)
Pada tahun 1866, Ernst Heinrich Haeckel menyarankan adanya kerajaan ketiga, yaitu
Protista, untuk menampung makhluk hidup yang tidak memiliki ciri klasifikasi yang
jelas. Protista adalah organisme yang memiliki sifat-sifat tumbuhan dan hewan
sekaligus. Kelemahan sistem ini, yaitu bakteri tidak dapat digolongkan ke dalam
kingdom protista karena bakteri adalah organisme mikroskopis yang tidak memiliki
inti sel sehingga pengelompokan kingdom ini kurang sempurna. Kelebihan sistem ini
adalah organisme mikroskopis bersel satu atau multiseluler sederhana dikelompokkan
kedalam kingdom tersendiri dan berbeda dari animalia atau plantae, karena secara
fisiologis, morfologis, dan anatomi, kingdom protista memiliki perbedaan dari kedua
kingdom lainnya.

9
d) Sistem klasifikasi 4 kingdom
• Kingdom Animalia (dunia hewan)
• Kingdom Plantae (dunia tumbuhan)
• Kingdom Protista
• Kingdom Monera-KingdomFungi (Dunia Jamur)
Ada dua tokoh yang mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi sistem 4 kingdom,
yaitu Copeland dan Whittaker. Namun, dasar yang digunakan oleh keduanya berbeda
sehingga dihasilkan klasifikasi makhluk hidup yang berbeda pula.
Copeland membagi menjadi 4 kingdom: Monera, Protista, Metaphyta, dan
Metazoa. Whittaker membagi hewan menjadi beberapa kingdom: Animalia, Plantae,
Fungi, dan Protista.
e) Sistem klasifikasi 5 kingdom
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Robert H. Whittaker tahun 1969
dengan mencirikan masing-masing kingdom sebagai berikut.
• Monera: Prokariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
• Protista: Eukariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
• Fungi: Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
• Plantae: Eukariot, Autotrof, Multiseluler
• Animalia: Eukariot, Heterotrof, Multiseluler
Kelebihan sistem ini adalah jamur digolongkan kedalam kingdom tersendiri
karena jamur tidak mencerna makanan seperti yang hewan lakukan ataupun
membuat makanan mereka sendiri seperti yang tumbuhan lakukan melainkan mereka
mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar makanan mereka dan kemudian
menyerapnya ke dalam sel.
f) Sistem klasifikasi 6 kingdom
Sistem ini dikembangkan oleh ahli biologi Amerika Carl Woesepada tahun 1977 dan
terdiri atas :
• kingdom animalia (dunia hewan)
• Kingdom Plantae (dunia tumbuhan)
• Kingdom protista
• Kingdom mycota
• Kingdom Eubacteria
• Kingdom Archaebacteria
g) Sistem klasifikasi 7 kingdom
Sistem ini diperkenalkan oleh ahli Cavalier-Smith tahun 1998. Sistem ini
dikembangkan dari sistem kingdom sebelumnya dan secara garis besar digolongkan
dalam dua kelas utama prokariot dan eukariot. Dari ke dua golongan besar ini dibagi
lagi, eukariot mencakup animalia, plantae protozoa (protista), Eumycoa, dan
Chromista, sedangkan golongan prokariot mencakup Eubacteria dan Archaebacteria.
• Kingdom animalia (dunia hewan)
• Kingdom plantae (dunia tumbuhan)
• Kingdom protista (protozoa)
• Kingdom chromista

10
• Kingdom Eumycota
• Kingdom Eubacteria
• Kingdom Archaebacteria
Dunia mikroorganisme terdiri dari berbagai kelompok jasad renik. Penggolongan
mikroorganisme berdasarkan keadaan intinya adalah;
1. Mikro organisme prokariotik: karakter pembeda utama dari prokariota adalah ukuran
yang relatif kecil, biasanya berdiameter 1 mikrometer dan tidak ada membran inti, serta
memiliki DNA tunggal. Biasa disebut juga dengan protista tingkat rendah, terdiri atas :
• Bakteri
• Sianobacteria
• Arkabakteria
2. Mikroorganisme Eukariotik
Sifatnya mempunyai membran inti, DNA ganda. Biasa disebut protista tingkat tinggi,
terdiri atas;
• Protozoa
• Alga (Algae)
• Jamur (Fungi)
• Jamur lendir (Slime mold)

11

Anda mungkin juga menyukai