Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Mikrobiologi

Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani mikros:kecil, bios:hidup, logos: ilmu.


Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mengenai mikroorganisme yang
berukuran mikroskopis yang meliputi virus, bakteri, protozoa, algae dan fungi.

Sejarah Mikrobiologi
Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Terbagi Dalam 3 periode, yaitu :

1. Periode Perintisan (Prasejarah-1850) Pada periode perintisan ini timbul fenomena,


batasan (postulat) tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan mikrobiologi
secara umum maupun secara khusus, yang berkaitan dengan bidang kesehatan
lingkungan, pertanian, dan lain sebagainya. Dalam periode ini para ahli mencoba
mencari jawaban dari berbagai permasalahan yang timbul di lingkungannya yang
mungkin berkaitan dengan mikroba, antara lain dari mana asal mula kehidupan
yang pertama, kenapa makanan menjadi rusak (membusuk, berlendir), bagaimana
suatu penyakit dapat menular dan menyebar (masalah kontagion), kenapa bila
terjadi luka bisa membengkak dan mengeluarkan nanah, dan bagaimana proses
fermentasi terjadi.
2. Periode Keemasan
Pada periode ini ditemukan mikroskop oleh Antony Van Leeuwenhoek
untuk mengamati jast renik. dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat
organisme sekecil mikroorganisme selanjutnya penemuan berbagai jenis alat serta
metodologi yang khusus di bidang mikrobiologi terjadi pada masa itu.
Pada abad ke 19 kontruksi mikroskop mulai ditingkatkan, banyak tersedia
dan disebarluaskan. Pada pertengahan abad 19 pada waktu itu ilmuwan telah
membuktikan bahwa mikroorganisme berasal dari mikroorganisme sebelumnya
bukan dari tanaman ataupun hewan yang membusuk. Selanjutnya ilmuwan
membuktikan bahwa mikroorganisme bukan berasal dari proses fermentasi tetapi
merupakan penyebab proses fermentasi, misalnya buah anggur menjadi minuman
yang mengandung alcohol, selain itu ilmuwan juga membuat vaksin rabies dan
menemukan bahwa mikroba tertentu menyebabkan penyakit tertentu.
3. Periode Moderen
Memasuki abad ke 20 ahli mikrobiologi telah meneliti bahwa mikroorganisme
mampu menyebabkan berbagai macam perubahan kimia baik melalui penguraian
maupun sintesis senyawa organik yang baru,hal ini yang disebut dengan
biochemical diversty atau keanekaragaman biokimia yang menjadi ciri khas
mikroorganisme. Mikrobiologi semakin berkembang dan memiliki cabang
mikrobiologi yang saling terikat yang pertama yaitu mikrobiologi dasar (basic)
yang mengacu pada penemuan-penemuan terbaru dan mikrobiologi teraplikasi
(applied) yang mengacu pada pemecahan masalah (problem solving).
Ruang Lingkup Mikrobiologi
Mikrobiologi merupakan kajian tentang aspek-aspek mikroorganisme, baik morfologi, fisiologi,
metabolisme, genetika dan ekologi mikroba. Pada era modern ini, kajian mikrobiologi
mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan ilmu mikrobiologi ini dapat
dikelompokkan berdasarkan tujuannya yaitu sebagai berikut.

1. Taksonomi

a. Bakteriologi

Ilmu yang mengkaji tentang bakteri

b. Virologi

Ilmu yang mengkaji tentang virus

c. Mikologi

Ilmu yang mengkaji tentang jamur

d. Algologi / fikologi

Ilmu yang mengkaji tentang alga

e. Protozoologi

Ilmu yang mengkaji tentang protozoa

2. Habitat

a. Mikrobiologi tanah

Ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dan peranan mikroorganisme di dalam tanah

b. Mikrobiologi air

Ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dan peranan mikroorganisme di dalam air

c. Mikrobiologi rumen
Ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dan peranan mikroorganisme di dalam sistem
lambung dan usus hewan

3. Kaitan dengan ilmu lain dan cakupan masalah

a. Ekologi mikroorganisme

Ilmu yang mempelajari tentang asosiasi kehidupan antara mikroorganisme dengan


lingkungannya (ekologi)

b. Fisiologi mikroorganisme

Ilmu yang mempelajari tentang sifat faal mikroorganisme

c. Genetika mikroorganisme

Ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat menurun dan kebakaan pada mikroorganisme

d. Mikrobiologi kesehatan

Ilmu yang mempelajari kajian tentang sifat dan peranan mikroorganisme dalam bidang
kesehatan penyakit epidemologi vaksinasi

e. mikrobiologi industri

Ilmu yang mempel kajian tentang sifat dan peranan mikroorganisme dalam proses industri.

Perkembangan Penelitian Mikrobiologi


 Antony Van Leeuwenhoek
Sejarah dunia mikroorganisme berawal dari ditemukannya mikroskop oleh
Anthony van Leeuwenhoek (1633-1723). Pada mulanya, mikroskop temuan tersebut
masih sangat sederhana, hanya dilengkapi satu lensa dengan jarak fokus yang sangat
pendek, tetapi dapat menghasilkan bayangan jelas yang setara dengan perbesaran 50-300
kali. Anthony van Leeuwenhoek benda yang di amati sebagai animalcules (hewan kecil),
protozoa,algae,khamir dan bakteri.
 Konflik Generatio Spontanea
Penemuan Leewenhoek tentang hewan kecil tersebut menjadi perdebatan sangat
serius di kalangan ahli mikrobiologi. Ada dua pendapat yang muncul:
1. Teori abiogenesis (generatio spotanea)
Mengatakan makhluk hidup timbul dengan sendirinya dari bahan-
bahan mati. Terori ini juga mengaktakan bahwa animalcules ada karena
proses pembusukan tanaman atau hewan, melalui fermentasi misalnya.
2. Teori biogenesis
Mengatakan animalcules tadi berasal dari animalcules sebelumnya
seperti halnya organisma tingkat tinggi.
 Pembuktian Ketidakbenaran Abiogenesis
 Franscesco Redi (1626-1697) dengan hasil eksperimennya
membuktikan bahwa ulat yang terdapat pada daging busuk adalah larva
yang berasal dari telur lalat, bukan berasal dari benda mati (teori
Generatio Spontanea).
 John Needham (1713-1781) melakukan eksperimen dengan cara
memasak sepotong daging untuk menghilangkan organisme yang ada,
kemudian menempatkannya dalam toples terbuka. Berdasarkan
pengamatannya ditemukan adanya koloni pada permukaan daging
tersebut, sehingga disimpulkan bahwa mikroorganisme terjadi secara
spontan dari daging.
 Lazarro Spalanzani (1729-1799) melakukan eksperimen dengan cara
merebus kaldu daging selama 1 jam dan menempatkannya pada toples
yang ditutup rapat, hasil percobaan menunjukkan tidak ditemukannya
mikroorganisme dalam kaldu tersebut. Jadi eksperimen Lazarro
Spalanzani menentang teori Abiogenesis.
 Franz Schulze (1836) melakukan eksperimen dengan cara melewatkan
larutan asam kuat ke dalam tabung tertutup yang berisi daging yang telah
dimasak.
 Theodore Schwann (1837) melakukan eksperimen dengan cara
mengalirkan udara melalui pipa panas ke dalam tabung tertutup yang
bersisi kaldu. Keduanya tidak menemukan adanya mikroorganisme sebab
mikroorganisme telah mati oleh adanya asam kuat maupun panas, tetapi
para pendukung teori Generatio Spontanea berpendapat bahwa adanya
asam kuat dan panas akan mengubah udara sehingga tidak mendukung
pertumbuhan mikroorganisme.
 Pada tahun 1954 muncul peneliti yang menyelesaikan perdebatan
tersebut, dengan melakukan percobaan menggunakan tabung tertutup
berisi kaldu yang telah dipanaskan. Kemudian ke dalam tabung tersebut
dimasukkan pipa yang pada sebagiannya diisi dengan kapas dan ujungnya
dibiarkan terbuka, dengan demikian mikroorganisme akan tersaring dan
udara tetap bisa masuk. Hasilnya, tidak ditemukan mikroorganisme dalam
kaldu daging tersebut, hal ini membuktikan bahwa teori Generatio
Spontanea adalah salah.
 Bukti Teori Biogenesis
 Louis Pasteur (1822–1895)
 Melakukan eksperimen menggunakan bejana leher panjang yang di
bengkokkan dan dikenal dengan leher angsa. bejana ini diisi dengan kaldu
kemudian dipanaskan dan pada kondisi tertentu udara dapat dengan bebas
melewati tabung atau pipa leher angsa tetapi di daerah kaldu tidak
ditemukan adanya organisme.
 Hasil analisis menunjukkan bahwa mikroorganisme beserta debu akan
mengendap pada bagian tabung yang berbentuk U sehingga tidak dapat
mencapai kaldu.
 Pasteur melalui eksperimen yang sama, membawa tabung tersebut ke
pegunungan Pyrenes dan Alpen.
 Hasil pengamatan menemukan bahwa mikroorganisme terbawa debu
oleh udara, sehingga Pasteur menyimpulkan bahwa semakin bersih/murni
udara yang masuk ke dalambejana, semakin sedikit kontaminasi yang
terjadi.
 John Tyndall
 Melakukan percobaan yaitu meletakkan tabung reaksi berisi kaldu steril
ke dalam kotak tertutup. Udara dari luar masuk ke dalam kotak melalui
pipa yang sudah dibengkokkan membentuk dasar U seperti spiral.
Terbukti bahwa meskipun udara luar dapat masuk ke dalam kotak
yang berisi tabung dengan kaldu di dalamnya, namun tetap tidak
ditemukan adanya mikroorganisme.

 Pada Tahun 1850-an Louis Pasteur


 Menemukan peran mikroorganisme dalam fermentasi anggur
 Menemukan teknik pasteurisasi (proses pemanasan menggunakan suhu di bawah
100 derajat celcius dalam jangga waktu tertentu guna untuk mematikan sebagian
mikroorganisme.
 Penemuan Bakteri Berspora
 John Tyndall (1820-1893)
 Menemukan fase termolabil (bakteri saat melakukan pertumbuhan tidak
tahan pemanasan)
 Menemukan fase termoresisten pada bakteri (tahan terhadap
pemanasan).
 Ferdinand Cohn
 Hasil penelitian Ferdinand Cohn dapat diketehaui secara mikroskopis
bahwa pada fase termoresisten, bakteri dapat membentuk endospora.
 Menemukan metode Tyndallisasi (Metode sterilisasi yang memberikan
uap panas pda suatu medium dengan waktu 30 menit dan suhu 100oC
yang dilakukan sebanyak 3x berturut-turut dengan selang waktu 24 jam
dari pemanasan sebelumnya sehingga Saat dibiarkan pada suhu kamar,
bakteri berspora yang masih hidup akan berkecambah membentuk fase
pertumbuhan/termolabil)
 Penemuan Kehidupan Anaerob
Atas dasar penelitian fermentasi asam butirat yang dilakukan oleh Pasteur
tersebut muncullah 2 istilah kehidupan mikroorganisme, yaitu kehidupan anaerob, untuk
mikroorganisme yang tidak memerlukan oksigen, dan kehidupan aerob, untuk
mikroorganisme yang memerlukan oksigen. 
 Penemuan Enzim
 Bernard (1875)
Menentang pendapat Pasteur fermentasi merupakan proses vital bagi
kehidupan mikroorganisme. Meurut Bernard ), bahwa khamir dapat memecah
gula menjadi alkohol dan CO2 karena mengandung katalisator biologis dalam
selnya, sehingga fermentasi dapat dibuat sebagai proses yang tidak vital lagi
(tanpa sel).
 Buchner (1897)
Membuktikan gagasan Bernard, yaitu pada saat menggerus sel khamir
dengan pasir dan ditambahkan sejumlah besar gula, terlihat dari campuran
tersebut dibebaskan CO2 dan sedikit alcohol. Pada akhirnya dapat diketahui
bahwa pembentukan alkohol dari gula oleh khamir, merupakan hasil urutan
beberapa reaksi kimia, yang masing- masing dikatalisir oleh biokatalisator
spesifik atau dikenal sebagai enzim.
 Mikroorganisme Penyebab Penyakit
 Pada tahun (1813) ditemukan jamur penyebab penyakit pada tanaman gandum
 Pada tahun (1845) ditemukan oadatanaman kentang, penyakit pada ulat sutera,
dan pada kulit manusia.
 Pada tahun (1850) diketahui bahwa dalam darah hewan yang terkena penyakit
antraks terdapat bakteri berbentuk batang.
 Davaine (1863-1868) membuktikan bahwa bakteri tersebut hanya terdapat
pada hewan sakit, melalui penularan lewat darah.
 Robert Koch (1876)
 Mengetahui hubungan antara bacillus anthracis dan antrax
 Orang pertama yang menemukan konsep hubungan antara penyakit menular
dan mikroorganisme yang dikenal dengan postulat koch yang kini menjadi
standar emas penentu penyakit menular.
Postulat Koch dalam bentuk umum adalah sebagai berikut.
a) Suatu mikroorganisme yang diduga sebagai penyebab penyakit
harus ada pada setiap tingkatan penyakit.
b) Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi dari jasad yang sakit
dan ditumbuhkan dalam bentuk biakan murni.
c) Apabila biakan murni tersebut disuntikkan pada hewan sehat dan
peka, maka akan dapat menimbulkan penyakit yang sama.
d) Mikroorganisme dapat diisolasi kembali dari jasad yang telah
dijadikan sakit tersebut.
 Teknik Kultur Murni
Kultur Murni: Kultur yang hanya mengandung spesies tunggal
 Pasteur dkk
Teknik pengenceran:Untuk memperoleh kultur tunggal di lakukan pengenceran

 Robert Koch (1843-1910)


Metode streak plate:
 Untuk memperoleh kultur tunggal dilakukan streak pada medium padat
(Agar)
 Agar: agen pemadat (gelling) yang digunakan sampai sekarang
 Konsep Biakan Murni
Biakan Murni: Biakan mikroba yang terdiri dari 1 jenis mikroba
 Richard J.Petri (1852 – 1921)
Membuat piringan kaca bertutup untuk menempatkan media agar alat tersebut
selanjutnya disebut Petri dish yang masih digunakan sampai sekarang.
 Koch dan anggotanya (1892)
dengan menggunakan teknik biakan murni menemukan agen-agen penyebab
typus, dipteri, tetanus, pneumonia dan lain sebagainya.
 Penemuan Virus
 Iwanowsky
Melalui eksperimennya menemukan jasad hidup yang memiliki ukuran jauh
lebih kecil daripada bakteri (submikroskopik) karena mampu lolos dari
saringan bakteri, dan jasad tersebut dikenal sebagai virus.
 Pembuktian penyakit yang disebabkan oleh virus, dapat digunakan postulat
River (1937), sebagai berikut.
 Virus harus berada di dalam sel inang.
 Filtrat bahan yang terinfeksi tidak mengandung bakteri atau
mikroorganisme lain yang dapat ditumbuhkan di dalam media buatan.
 Filtrat dapat menimbulkan penyakit pada jasad yang peka.
 Filtrat yang sama dan berasal dari hospes peka tersebut harus dapat
menimbulkan kembali penyakit yang sama.

Sumber
 https://id.scribd.com/document/453016224/MAKALAH-RUANG-LINGKUP-
MIKROBIOLOGI
 Modul 1. Sejarah, Ruang Lingkup, dan Perkembangan Mikrobiologi
penulis Drs. Lestanto Unggul Widodo, M.Sc.
 http://www.pusdik.kkp.go.id/elearning/index.php/modul/read/181218-171843sejarah-c-
perkembangan-c-mikrobiologi
 https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-mikrobiologi/

Anda mungkin juga menyukai