Anda di halaman 1dari 3

Nama NIM Prodi Mata kuliah

: Mitra Varyja Marwanis : 06101009028 : Pendidikan Biologi 2010 : Mikrobiologi

Soal 1. Apakah mikroorganisme itu? 2. Bagaimana sumbangan tokoh-tokoh berikut bagi perkembangan mikrobiologi : Anthony van Leeuwenhoek, Redi, Spallanzani, Pasteur, Tyndall, Lister & Koch? 3. Sifat sifat apa yang dipakai untuk mengklasifikasikan bakteri ? 4. Satuan apa yang digunakan untuk mengukur mikrooganisme ? Jawab : 1. Mikroorganisme adalah : organisme/mahluk hidup yang berukuran sangat kecil atau mikroskopis yang dapat dilihat menggunakan mikroskop, tetapi ada juga beberapa mikroba yang dapat dilihat dengan mata telanjang. 2. a. Anthony van Leeuwenhoek Awal terungkapnya dunia mikroba adalah dengan ditemukannya mikroskop oleh Leeuwenhoek (1633-1723). Mikroskop temuan tersebut masih sangat sederhana, dilengkapi satu lensa dengan jarak fokus yang sangat pendek, tetapi dapat menghasilkan bayangan jelas yang perbesarannya antara 50-300 kali. Leeuwenhoek melakukan pengamatan tentang struktur mikroskopis biji, jaringan tumbuhan dan invertebrata kecil, tetapi penemuan yang terbesar adalah diketahuinya dunia mikroba yang disebut sebagai animalculus atau hewan kecil. Animalculus adalah jenis-jenis mikroba yang sekarang diketahui sebagai protozoa, algae, khamir, dan bakteri. b. Fransisco Redi Fransisco Redi (1626 - 1697) seorang dokter dari italia , memperoleh hasil dari percobaannya bahwa ulat yang berkembang biak di dalam daging busuk, tidak akan terjadi apabila daging tersebut disimpan di dalam suatu tempat tertutup yang tidak dapat disentuh oleh lalat, ulat yang terdapat pada danging busuk berasal dari telur lalat, ulat tersebut tidak muncul dengan sendirinya dari daging yang membusuk, Redi mematahkan teori generatio spontanea. c. Lazzaro spalanzzani Lazzaro spalanzzani (17291799) seorang pendeta berkebangsaan Italia, melakukan percobaan yang menguatkan bahwa mikroba tidak muncul dengan sendirinya. Spalanzzani melakukan percobaan dengan merebus kaldu daging selama 1 jam dan menempatkannya pada toples yang disegel/ditutup rapat menunjukkan tidak ditemukannya mikroorganisme dalam kaldu tersebut. Jadi eksperimen ini menentang teori abiogenesis d. Fransis Louis pasteur

Pasteur (18221895) seorang ahli Biokimi dari Prancis, melakukan sebuah percobaan, iamenggunakan bejana dengan leher panjang dan dibengkokkan yang dikenal dengan leher angsa. Bejana ini diisi dengan kaldu kemudian dipanaskan. Udara dapat dengan bebas melewati tabung atau pipa leher angsa tersebut tetapi tidak ditemukan adanya mikroorganisme di kaldu tadi. Dalam hal ini mikroba beserta debu/asap akan mengendap pada bagian tabung yang berbentuk U sehingga tidak dapat mencapai kaldu. Kaldu dalam tabung tabung tersebut tidak menunjukan adanya kontaminasi bakteri. Percobaan yang dilakukan pasteur ini membuka era baru bagi teori Biogenesis yang menyatakan omne vivum ex vivo, omne vivum ex ovo, Omne ovum ex vivo Pasteur juga menemukan cara pembebasan cairan dan bahan bahan dari mikrobia, yang sekarang dikenal sebagai pasteurisasi dan sterilisas. Pasteurisasi adalah cara untuk mematikan beberapa jenis mikroba tertentu dengamenggunakan uap air panas, suhunya kurang lebih 62C. Sterilisasi adalah cara untuk mematikan mikroba dengan pemanasan dan tekanan tinggi, cara ini merupakan penemuan bersama ahli yang lain e. John Tyndall (1820-1893) Dalam suatu percobaannya juga mendukung pendapat Pasteur. Cairan bahan organik yang sudah dipanaskan dalam air garam yang mendidih selama 5 menit dan diletakkan di dalam ruangan bebas debu, ternyata tidak akan membusuk walaupun disimpan dalam waktu berbulan-bulan, tetapi apabila tanpa pemanasan maka akan terjadi pembusukan. Dari percobaan Tyndall ditemukan adanya fase termolabil (tidak tahan pemanasan, saat bakteri melakukan pertumbuhan) dan termoresisten pada bakteri (sangat tahan terhadap panas). Dari penyelidikan ahli botani Jerman yang bernama Ferdinand Cohn, dapat diketahui secara mikroskopis bahwa pada fase termoresisten, bakteri dapat membentuk endospora. Dengan penemuan tersebut, maka dicari cara untuk sterilisasi bahan yang mengandung bakteri pembentuk spora, yaitu dengan pemanasan yang terputus dan diulang beberapa kali atau dikenal sebagai Tyndallisasi. Pemanasan dilakukan pada suhu 100oC selama 30 menit, kemudian dibiarkan pada suhu kamar selama 24 jam, cara ini diulang sebanyak 3 kali. Saat dibiarkan pada suhu kamar, bakteri berspora yang masih hidup akan berkecambah membentuk fase pertumbuhan / termolabil, sehingga dapat dimatikan pada pemanasan berikutnya. f. Joseph Lister Tahun 1860 ahli bedah dari Inggris, menemukan asam karbol atau phenol dapat digunakan untuk membunuh bakteri. Sebelum lister menemukan larutan ini untuk membunuh bakteri, diberbagai negara di dunia terjadi demam nifas pada wanita yang bersifat menular setelah di teliti ternyata demam tersebut sisebabkan loeh mikroba dan ditulatkan melalui wanita satu ke pada wanita lainya melalui dokter dan alat alat bedah yang tidak steril. Setelah ditemukanya larutan asam karbol atau phenol Lister menggunakan larutan ini untuk merendam alat-alat bedah dan menyemprot ruangan operasi. Cara tersebut demikian sukses untuk mengatasi infeksi setelah operasi yang sebelumnya menyebabkan kematian 45% dari pasiennya. Cara tersebut segera dapat diterima dan dilakukan oleh ahli bedah yang lain. Penemuan tersebut merupakan hari penemuan teknik aseptik untuk mencegah infeksi. Sekarang ini berbagai macam senyawa kimia dan alat fisik lain dapat mengurangi mikroorganisme di ruang operasi, ruangan untuk bayi prematur dan ruangan tempat memasukkan obat ke dalam kontainer yang steril. g. Robert Koch (18431910)

Seorang profesional dibidang kesehatan dari jerman mulai meneliti mikroorganisme dan menemukan bahwa pentakit antrax yang mematikan pada sapi da domba disebabkan oleh bakteri. Pada tahun 1880, Koch memanfaatkan kemajuan metoda laboratorium dan menentukan kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikroba spesifik merupakan penyebab penyakit tertentu. Kriteria ini dikenal dengan postulat Koch yaitu: 1. Mikroorganisme tertentu selalu ditemukan berasosiasi dengan penyakit yang ditimbulkan. 2. Mikroorganisme dapat diisolasi dan ditumbuhkan sebagai biakan murni di laboratorium 3. Biakan murni tersebut bila diinjeksikan pada hewan yang sesuai dapat menimbulkan penyakit 4. Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi kembali dari hewan yang telah terinfeksi tersebut Adanya kriteria tersebut menjadi jalan ditemukannya berbagai bakteri penyebab berbagai penyakit dalam waktu yang cukup singkat (kurang dari 30 tahun). Penemuan virus, adanya bakteri yang dapat menimbulkan berbagai penyakit serta adanya penyakit tertentu yang ditimbulkan oleh lebih dari 1 mikroorganisme memerlukan modifikasi dari postulat Koch. 3. Sifat sifat yang digunakan untuk mengklasifikasikan bakteri anatara lain : a. sifat struktural dari bentuk, ukuran, cara pergerakan, tahap istirahat, reaksi pewarnaan Gram, dan pertumbuhan secaramakroskopik b. sifat nutrisi dan biokimia, produk akhir dan informasi biokimia lain pada metabolit dan komponen seluler c. sifat fisiologi relatif terhadap oksigen, temperatur, pH, dan respon terhadap zat antibakteri d. sifat ekologi e. komposisi basa DNA, homologi, dan sifat genetik 4. satuan yang digunakan untuk mengukur mikroorganisme adalah mikron ().

Anda mungkin juga menyukai