Anda di halaman 1dari 25

MEDIUM DAN STERILISASI

I. KOMPETENSI UMUM

Praktikan dapat mempelajari tentang penggolongan dan

beberapa cara pembuatan medium

II. KOMPETENSI KHUSUS

Praktikan dapat mengetahui jenis-jenis media dan cara

mensterilkan medium

III. PRINSIP

Dalam melakukan sterilisasi sangat diutamakan baik pada alat

maupun pada medianya. Suatu alat atau media dikatakan steril

apabila alat atau bahan tersebut bebas dari mikroba maupun bentuk

vegetative atau spora

IV. LANDASAN TEORI

Untuk mendapatkan koloni bakteri sebagai sumber biakan

murni, ada dua teknik yang dapat dipakai metode piringan goresan

(streak plate method) dan metode piringan tuangan (pour plate

method) (Volk Van Wheeler, 1993).

Biakan murni mikrorganisme memerlukan medium yang

sesuai untuk pertumbuhannya. Dalam mikrobiologi yang dimaksud

dengan medium adalah campuran berbagai zat nutrisi yang

diperlukan untuk menunjang pertumbuhan mikroorganisme.

Medium di persiapkan untuk proses sterilisasi (Sinta, 2010).

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
Teknik pembuatan medium terus mengalami perkembangan.

Sampai dengan tahun 1930, penyiapan medium sangat memakan

waktu karena harus dibuat dari bahan mentah. Sekarang telah

tersedia medium dalam bentuk bubuk (terdehidrasi). Penyiapan

medium menjadi lebih mudah, tinggal menimbang, melarutkan

dalam air, menyesuaikan pH (kalau perlu), menempatkan dalam

wadah yang sesuai dan kemudian baru mensterilkan. Namun di

negara kita, sebagian besar medium jadi masih harus diimpor dari

negara-negara maju (Djide, 2005).

Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan

pada substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan

untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme

tersebut harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis

mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme

dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya

mengandung garam anargonik ditambah sumber karbon organic

seperti gula. Sedangkan mikroorganisme lainnya memerlukan

suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium

ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya (Volk Van

Wheeler, 1993).

Medium pembiakan yang digunakan untuk mengembang

biakkan bakteri di laboratorium dapat dibedakan dalam medium

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
pembiakan dasar, medium pembiakan penyubur, medium

pembiakan selektif, dan cara mendapatkan biakan murni. Medium

pembiakan dasar adalah medium pembiakan sederhana yang

mengandung zat-zat yang umum diperlukan oleh sebagian besar

mikroorganisme dan dipakai juga sebagai komponen dasar untuk

membuat medium pembiakan lain. Medium pembiakan penyubur

dibuat dari medium pembiakan dasar dengan penambahan zat-zat

lain untuk mempersubur pertumbuhan bakteri tertentu yang pada

medium pembiakan dasar tidak dapat tumbuh dengan baik.

Medium pembiakan selektif digunakan untuk menyeleksi bakteri

yang diperlukan dari campuran dengan bakteri bakteri lain yang

terdapat dalam bahan pemeriksaan (Hadioetomo,1993).

Dalam praktek, sterilisasi alat-alat atau medium dapat

dikerjakan secara mekanik, secara kimia, atau secara fisik. Cara

sterilisasi yang digunakan tergantung pada jenis dan sifat bahan

yang disterilkan (Sinta, 2010).

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
V. METODE KERJA (sesuaikan jumlah metode dalam praktikum)

A. Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu Aluminium

Foil, Autoklaf, Batang Pengaduk, Cutter, Corong, Erlenmeyer, Gelas

Kimia 250 ml, Gelas Kimia 500 ml, Timbangan , Kertas Saring,

Kompor, Kapas, Kulkas, Oven dan Sendok Tanduk

B. Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu Tauge,

Kentang, Dekstrosa, Sukrosa, Agar, Air suling, Pepton, Ekstrak

daging

C. Cara kerja

 Pembuatan Medium VJA (Vogel Johnson Agar)

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Kemudian bahan ditimbang

3. Dimasukkan kedalam erlenmeyer

4. Dicukupkan dengan aquadest sampai volume yang diinginkan

5. Dipanaskan dan di aduk sampai homogen

6. Disterilkan diautoclaf

 Pembuatan SDA (Sabouraud Dextrose Agar)

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Kemudian bahan ditimbang

3. Dimasukkan kedalam erlenmeyer

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
4. Dicukupkan dengan aquadest sampai volume yang diinginkan

5. Dipanaskan dan di aduk sampai homogen

6. Disterilkan diautoclaf

 Pembuatan Medium Potato Dextrosa Agar (PDA)

1. Disiapkan semua alat dan bahan.

2. Kentang dikupas dan dipotong kecil-kecil, dicuci sampai

bersih.

3. Potato di gerus sampai halus

4. Ditimbang potato starch gram, dextrosa 2 gram, dan Agar 5

gram.

5. Kemudian potato starch dicampur dengan dextrosa dan

Agar.

6. Dipanaskan sampai zat tersebut sampai larut sempurna.

7. Dimasukkan dalam erlenmeyer dan dicukupkan volumenya

dengan aquades sampai 100 ml kemudian erlenmeyer

disumbat dengan kapas.

8. Disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121o C selama 15

menit.

 Pembuatan Medium Potato Dextrosa Broth (PDB)

1. Disiapkan semua alat dan bahan.

2. Digerus potato starch sampai halus,

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
3. Ditimbang potato starch sebanyak 4 gram, Dextrosa 20

gram.

4. Kemudian potato starch dicampur dengan Dextrosa, lalu

dipanaskan kembali sampai zat tersebut larut sempurna.

5. Dimasukkan dalam erlenmeyer dan dicukupkan volumenya

dengan aquades sampai100 ml kemudian

6. Erlenmeyer ditutup dengan kapas.

7. Disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121o C selama 15

menit.

 Pembuatan Medium Touge Ekstrak Agar (TEA)

1. Disiapkan semua alat dan bahan.

2. Touge dicuci sampai bersih dan ujungnya dibuang.

3. Ditimbang touge sebanyak 20 gram, ekstrak beef 0,3 gram,

dan Agar 2 gram.

4. Touge dimasukkan ke dalam erlenmeyer lalu ditambah

aquadest dan direbus hingga mendidih selama 15 menit.

5. Kemudian disaring, dan ekstraknya dicampur dengan ektraks

beef dan Agar, lalu diaduk hingga homogen.

6. Dimasukkan dalam erlenmeyer dan dicukupkan volumenya

dengan aquadest sampai 100 ml kemudian erlenmeyer

disumbat dengan kapas kemudian. Disterilkan dalam

autoklaf pada suhu 121o C selama 15 menit

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
VI. HASIL PRAKTIKUM

a. Gambar pengamatan

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Medium : Potato Dextrosa Agar (PDA)

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
b. Tabel Pengamatan

Nama Warna Berdasarkan

No Medium medium konsistensi sumber kegunaan

1. VJA Coklat padat Sintetik Bakteri

kehitaman

2. SDA Kuning-coklat Padat Sintetik Bakteri

3. PDA Kuning Padat Non Jamur

sintetik

4. PDB Merah bata Cair Sintetik Jamur

5. TEA Kuning Padat Non Bakteri -

Sintetik jamur

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
VII. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan pembuatan media untuk

tempat pertumbuhan mikroba karena dengan semua makhluk

hidup membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan

reproduksinya. Pada media yang dibuat bigunakan semua bahan

yang telah di sterilkan terlebih dahulu yang berguna untuk

membunuh bakteri yang berada dalam media biakan yang dapat

mempercepat proses pembusukan media.

Medium adalah bahan yaqng digunakan untuk

menumbuhkan atau mengembangbiakkan suatu mikroorganisme,

medium tersebut harus memenuhi syarat-syarat antara lain yaitu

harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh

mikroba, mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan

ph yang sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme, tidak

mengandung zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba,

dan harus dalam keadaan steril. Sterilisasi bertujuan menghindari

kontaminasi, yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak

diinginkan.

Sterilisasi dilakukan sebelum praktikum dimana semua alat

dan bahan yang akan digunakan. Pada praktikum kali ini, sterilisasi

yang digunakan adalah menggunakan penangas air. Dimana

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
bahan dan alat dimasukkan secara bersamaan didalam penangas

air.

Hal ini sesuai dengan literature yang ada, dalam praktikum

pensterilan media menggunakan autoklaf yang menggunakan

tekanan yang disebabkan uap air sehingga suhu mencapai 121 oC

selama 15 menit. Pensterilan ini sangat diperlukan untuk

memperlambat terjadinya pembusukan pada medium biakan yang

terjadi karna ketidak sterilan media yang menyebabkan bakteri

yang berada di dalam media dapat bertahan hidup dan merusak

media biakan.

Dalam pembuatan media sintetis juaga harus di perhatikan

jumlah dan kosentrasi bahan yang ada, karna jumlah dan

kosentrasi yang tidak sesuai dengan media hidup hewan

percobaan dapat menghambat pertumbuhan hewan sampel.

Adapun medium yang yang digunakan sebagai tempat

pertumbuhan dari mikroorganisme yaitu:

a. Nama medium : Tauge Ekstrak Agar (TEA)

Tauge ekstrak agar (TEA) termasuk medium semi alamiah

karena tersusun atas bahan alami (tauge) dan bahan sintesis

(Sukrosa dan agar). TEA digunakan untuk menumbuhkan

khamir dan kapang.

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
Fungsi bahan yang digunakan pada medium TEA :

1. Tauge :Sebagai sumber vitamin, nitrogen organik dan

senyawa karbon.

2. Ekstrak beef :sebagai sumber vitamin B, mengandung

nitrogen organik dan senyawa karbon.

3. Agar :Untuk memadatkan medium TEA.

4. Aquadest :Untuk melarutkan agar, Ekstrak beef, dan

tauge.

b. Nama medium : Potato Dextrose Agar (PDA)

Potato dextrose agar (PDA) termasuk medium semi

alamiah karena tersusun atas bahan alami (kentang) dan

bahan sintesis (dextrose dan agar). PDA digunakan untuk

menumbuhkan jamur.

Fungsi bahan yang digunakan pada medium PDA :

1. Kentang : sumber karbon (karbohidrat), vitamin

dan energi.

2. Dextrose : sebagai sumber gula dan energi

3. Agar : Untuk memadatkan medium PDA.

4. Aquadest : Untuk melarutkan agar, dextrose, dan

kentang.

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
c. PDB (Potatto dextrose Broth)

Untuk medium PDB komposisinya juga menggunakan

kentang dan dekstrosa, adapun konsistensi medium PDB in I

berbeda dengan medium PDA, konsistensi dari medium PDB

ini merupakan medium cair dan berwarna kuning, Medium PDB

ini juga termasuk dalam medium pertumbuhan jamur.

Fungsi bahan yang digunakan pada medium PDB :

1. Kentang : sumber karbon (karbohidrat), vitamin

dan energi.

2. Dextrose : sebagai sumber gula dan energi

3. Aquadest : Untuk melarutkan agar, dextrose, dan

kentang.

d. SDA (Sabouraud Dextrose Agar)


Sabouraud Dextrose Agar digunakan untuk menentukan
kandungan mikroba kosmetik, dalam evaluasi mikologi
makanan, dan secara klinis untuk membantu dalam
diagnosisragi dan infeksi jamur.Tetapi terkadang kuman
tertentu bisa tumbuh pada medium ini sehingga perlu
ditambahkan antibiotik. Contohnya yaitu antibiotik
chloramphenicol.
Komposisi media :
a. Intisari enzimatik kasein 5 gr. Sebagai sumber nitrogen dan
sumber vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
organisme dalam Sabouraud dextrose agar.

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
b. Intisari enzimatik jaringan hewan 5 gr. Sebagai sumber
nitrogen dan sumber vitamin yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan organisme dalam Sabouraud dextrose agar.
c. Dextrose 40 gr. Sebagai sumber energy.
d. Agar 15 gr. Sebagai bahan pemadat media.
e. VJA (Vogel Johnson Agar)
Adalah media selektif untuk bakteri Stapphylococcus
aureus. Vogel-JOHNSON AGAR digunakan untuk deteksi dini
Staphylococcus aureus, dengan mengidentifikasi koagulase-
positif dan-fermentasi manitol strain. Medium yang sangat baik
untuk mendeteksi Staphylococci Staphylococcus pembawa
serta studi kepedulian sanitasi. S. aureus mengurangi tellurite
kalium ke tellirium logam dan menghasilkan pertumbuhan
koloni hitam. Fermentasi manitol ini ditunjukkan dengan zona
kuning di sekitar koloni hitam dan mengubah warna merah
medium menjadi kuning.
Peptone merupakan sumber karbon, nitrogen, vitamin dan
mineral. Ekstrak ragi persediaan vitamin B-kompleks yang
merangsang pertumbuhan bakteri. Manitol merupakan
karbohidrat.
Penghambatan organisme nonstaphylococcal dicapai
dengan kalium yang hambat untuk beberapa spesies dari
kedua gram positif dan gram negatif bakteri, oleh lithium klorida
dan oleh isi glisin tinggi. Staphylococci mungkin sedikit
dihambat oleh kehadiran tiga inhibitor, namun ini
dikompensasikan dengan penambahan manitol dan glisin.
Merah Fenol merupakan indikator pH dan agar-agar adalah
agen solidifying

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
VIII. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari hasil praktikum yang telah

dilakukan yaitu:

1. Medium PDA (Potato Dekstrosa Agar)

Komposisi dari medium ini berupa kentang, dekstrosa dan

agar, dengan konsistensinya berupa medium padat dan

berwarna krem, merupakan medium pertumbuhan jamur

2. Medium PDB (Potato Dekstrosa Borth)

Komposisi medium ini berupa kentang dan dekstrosa

dengan konsistensi yang diperoleh yaitu medium cair yang

berwarna bening.,merupakan medium pertumbuhan jamur

3. Medium TEA (Tauge Ekstrak Agar)

Komposisi dari medium TEA ini berupa tauge, sukrosa dan

agar, merupakan konsistensi medium padat karna

mengandung agar, dan berwarna coklat muda.

4. SDA (Sabouraud Dextrose Agar)

Komposisi dari medium VJA ini berupa Intisari enzimatik

kasein, Intisari enzimatik jaringan hewan, Dextrose, dan Agar

SDA Adalah media selektif untuk bakteri Stapphylococcus

aureus. Komposisi SDA adalah Glycine,Trypton, Lithium

Klorida, Fenol Merah, Manitol, Fosfat Dipotassium, Ekstrak

Ragi, Agar bakteriologis.

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
DAFTAR PUSTAKA

Djide, Natsir. 2005. “ Penuntun Praktikum Instrumentasi


Mikrobiologi Farmasi Dasar”, UNHAS. Makassar

Dwidjoseputro, D, 1994, Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan,


Jakarta.

Hadioetomo, R, 1993, Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium


Mikrobiologi, Gramedia : Jakarta

Saskia, sinta N. 2010.Praktikum Mikrobiologi Dasar. Jakarta

Waluyo, L, Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi kelima, Erlangga :


Jakarta

Volk & Wheeler, 1993, Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi Kelima,


Erlangga : Jakarta

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
IX. LAMPIRAN

a. Skema kerja

 PDA dan TEA

Siapkan alat dan bahan

Bersihkan bahan dan potong-potong kecil

Rebus selama 15-20 menit

Disaring hasil rebusan dengan kain saring

Tambahkan komposisilain

Panaskan hingga larut

Sterilkan diautoclaf

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
 Skema kerja sintetik

Siapkan alat dan bahan

Bahan ditimbang

Dimasukkan kedalam erlenmeyer

Dicukupkan dengan aquadest sampai volume yang

diinginkan

Dipanaskan dan di aduk sampai homogen

Disterilkan diautoclaf

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
b. Perhitungan

c. Komposisi medium:

1. Sabouraud Dextrose Agar , Komposisi untuk 100 ml :


VGA = 5,8 g
N20 = 100 ml
Aquades ad 100 mL
2. Potato Dextrosa Agar (PDA), komposisi untuk 300 ml :
Potato starch = g
Dekstrosa = 2 g
Agar = 4,5 g
Aquades ad 100 mL
3. Tauge Extract Agar (TEA) Komposisi untuk 100 ml :
Tauge = 20 g
Eksrak beef = 0,3 g
Agar = 2g
Aquades ad 100 mL
4. Vogel Johnson Agar (VJA) Komposisi untuk 100 ml :
Ekstrak Beef = 0,5 g
Pepton = 0,5 g
Aquades ad 100 mL
5. Potato Dextrosa Broth (PDB) Komposisi untuk 100 ml :
Potato = 4,0 g
Dekstrosa = 20 g

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
d. Uraian sampel

1. Agar (Ditjen POM, 1995 hal 69)

Nama Resmi : Agar

Nama lain : Agar-agar

Pemerian : Tidak berbau atau bau lemah, berasa

musilago pada lidah

Kelarutan : Tidak larut dalam air dingin, larut dalam

air mendidih

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai bahan pemadat medium

2. Aquadest (Ditjen POM, 1979 hal 96)

Nama resmi : Aqua Destillata

Nama lain : Air suling

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak

berbau, tidak mempunyai rasa

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pelarut medium

3. Ekstrak beef (Ditjen POM, 1995 hal 1152)

Nama resmi : Ekstrak daging sapi

Nama Lain : Ekstrak beef

Pemerian : Kaldu daging sapi konsentrat diperoleh

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
dengan mengekstraksi daging sapi

segar tanpa lemak, dengan cara

merebus dalam air dan menguapkan

kaldu pada suhu rendah dalam hampa

udara sampai terbentuk residu kental

berbentuk pasta. Massa berbentuk

pasta, berwarna coklat kekuningan

sampai coklat tua, baud an rasa

seperti daging, sedikit asam.

Penyimpanan : Simpan dalam wadah tidak tembus

cahaya, tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai sumber nutien mikroba

4. Pepton (Ditjen POM, 1995 hal 1191)

Nama resmi : Pepton

Nama lain : Pepton daging

Pemerian : Serbuk, kuning kemerahan sampai

coklat, bau khas tidak busuk

Kelarutan : Larut dalam air, memberikan larutan

berwarna coklat kekuningan yang

bereaksi sedikit asam, tidak larut

dalam etanol (95 %) P dan dalam eter

P.

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
Kegunaan : Sebagai sumber nutrient mikroba

5. Sukrosa (Ditjen POM, 1995 hal 762)

Nama resmi : Sucrosum

Nama lain : Sakarosa, sukrosa

Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna atau

massa hablur atau berbentuk kubus,

atau serbuk hablur warna putih, tidak

berbau, rasa manis, stabil diudara.

Larutannya netral terhadap lakmus

Kelarutan : Larut dalam 0,5 bagian air dan dalam

370 bagian etanol (95 %) P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai campuran medium TEA

6. Dekstrosa (Ditjen POM, 1995 hal 300)

Nama resmi : Dextrosum

Nama lain : Dekstrosa, glukosa

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur

atau serbuk granul putih, tidak

berbau, rasa manis

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
larut dalam air mendidih, larut dalam

etanol mendidih, sukar larut dalam

etanol

Kegunaan : Sebagai sumber nutrient mikroba

7. Kentang (Plantamor)

Kerajaan : Plantae

Division : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Suku : Solanaceae

Marga : solanum

Spesies : Solanum tuberosum

8. Tauge (Plantamor)

Kerajaan : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Suku : Fabaceae

Marga : Vigna

Spesies : Vigna. Radiate

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368
MEDIUM DAN STERILISASI
e. Uraian mikroorganisme

SRI ARISTA WAHYU ADI IRWANTO S.Farm


150 2012 0368

Anda mungkin juga menyukai