I.Tujuan
Media ini digunakan untuk uji sensitivitas, medium ini kaya nutrisi
sehingga cocok untuk menguji sensitifitas mikroorganisme terutama Neisseria
pathogen. Selain itu digunakan juga untuk kultur mikroorganisme phatogen
khususnya genus Neisseria seperti Neisseria gonorrhoeae dan Neisseria
meningitides.
II.Definisi
Dalam terang kritik seperti itu, CLSI memanggil para produsen yang
tertarik untuk membahas standardisasi dan stabilisasi Mueller-Hinton Agar. Metode
kontrol ditetapkan dimana kombinasi antimikroba / organisme yang penting harus
menghasilkan zona inhibisi yang konsisten dalam 2mm dari diameter yang ditentukan
dalam standar7.Hasil dari upaya kerja sama ini adalah Mueller-Hinton Agar menjadi
media standar dan juga menjadi media pilihan untuk metodologi CLSI yang juga
ditentukan oleh EUCAST8. Media memenuhi kriteria yang dijelaskan dalam
Spesifikasi Teknis ISO / TS 16782: 201618. Mueller-Hinton Agar ditambah dengan
ragi, NAD dan haematin digunakan khusus untuk pengujian kerentanan Haemophilus
influenzae20. Untuk keterangan lebih lanjut lihat Haemophilus Test Medium (HTM).
Mueller-Hinton Agar yang dilengkapi dengan 5% darah kuda yang dikaburkan
(SR0050) dan 20 mg / L β-NAD ditentukan oleh EUCAST untuk menguji organisme
yang cepat berubah. Mueller-Hinton Agar dan Broth digunakan sebagai dasar media
padat dan cair yang mengandung cefoperazone, trimetoprim, piperasilin dan
sikloheksim untuk isolasi selektif Arcobacter spp. dari daging2.
1. Cawan petri
2. Erlenmeyer
3. Botol kultur
4. Corong Buchner
5. Mikropipet
6. Gelas beker
7. Gelas pengaduk
8. Gelas ukur
9. Autoklaf
10. Pembakar Bunsen
11. Tabung Reaksi
12. Spatula
Bahan:
Formula Gm/Liter
Beef Extract 2 gr
Acid Hydrolysate Of Casein 17,5 gr
Starch 17 gr
Agar 17 gr
Aquadest 1 liter
IV.Prosedur Kerja
VII.Refrensi
1. Mueller J. H. and Hinton Jane (1941) Proc. Soc. Exp. Biol. and Med. 48. 330-333.
2.Olsen A. M. and Scott W. J. (1946) Nature 157. 337.
3. Bauer A. W., Kirby W. M., Sherris J. C. and Turck M. (1966) Amer. J. Clin. Path.
45. 493-496