KHATULISTIWA
e-ISSN : 2597-9531
p-ISSN : 2597-9523
E-mail : wahdasabolakna@gmail.com
Submitted : 5 Oktober 2017; Revised : 8 November 2017; Accepted : 29 November 2017
Published : 30 November 2017
Abstract
Sometimes in postpartum hemorrhage, there is happen great hemorrhage which is blood platelets
(thrombocyte) have an important role in the process of hemostasis. Prothrombin (PT) assays are
useful for assessing the ability of coagulation factors of extrinsic pathways and joint pathways. The
period of activated partial thromboplastin (aPTT) is a laboratory test for assessing coagulation abnor-
malities in intrinsic pathways and joint pathways. This study was aimed to analyze the correlation of
platelet counts with PT and aPTT values in patients preparing for caesarean section in Public Hospital
of St. Antonius Pontianak . This study used a cross sectional design with a sample of all pregnant
women who performed a caesarean section preparation of 43 people. Based on data analysis using
Spearman test on PT variable obtained p value = 0.059 (p > 0,05) indicating that there is no relation
between platelet count with value of PT and at variable aPTT obtained value p = 0,737 (p > 0,05)
there is no correlation between platelet count and aPTT value.
Perdarahan pasca melahirkan ada kalanya terjadi perdarahan yang hebat dimana trombosit berperan
penting dalam proses homeostatis. Uji masa protrombin (PT) berguna untuk menilai kemampuan fak-
tor koagulasi jalur ekstrinsik dan jalur bersama. Masa tromboplastin parsial teraktivasi (aPTT) adalah
uji laboratorium untuk menilai kelainan koagulasi pada jalur intrinsik dan jalur bersama. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis hubungan jumlah trombosit dengan nilai PT dan aPTT pada pasien
persiapan tindakan operasi caesar di RSU. St. Antonius Pontianak. Penelitian ini menggunakan de-
sain cross sectional dengan sampel semua pasien ibu hamil yang melakukan persiapan tindakan oper-
asi caesar sebanyak 43 orang. Berdasarkan analisis data menggunakan uji Spearman pada variabel
PT diperoleh nilai p = 0.059 (p > 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jumlah
trombosit dengan nilai PT dan pada variabel aPTT diperoleh nilai p = 0.737 (p > 0.05) yang menun-
jukkan bahwa tidak ada hubungan antara jumlah trombosit dengan nilai aPTT.
8
JLK 1 (1) (2017) hlm. 8 - 12
9
Wahdaniah & Sri Tumpuk, Hubungan Jumlah Trombosit Dengan Prothrombin Time...
10
JLK 1 (1) (2017) hlm. 8 - 12
-ide. Tekan tombol (start), maka waktu inkuba- partial thromboplastin time normal 25.0 - 33.8
si sampel dimulai dengan hitungan mundur dan sebanyak 35 orang (81.4%), sedangkan pasien
lampu LED menyala merah berkedip. Siapkan dengan nilai activated partial thromboplastin
reagen yang akan dipakai pada inkubator 37oC, time yang menunjukkan nilai activated partial
pada waktu penambahan reagen akan timbul thromboplastin time tidak normal >33.8 seban-
suara alarm dan lampu LED menyala hijau yak 8 orang (18.6%).
berkedip. Ketika alarm berbunyi, buka pippette Hasil analisis dengan uji correlation spear-
guide ambil reagen Actin FSL 50 ul, masuk- mans’rho pada variabel prothrombin time diper-
kan reagen ke dalam reaction tube saat alarm oleh nilai p = 0.059 (p > 0.05) yang menunjukkan
berbunyi panjang. Ketika reagen ditambahkan, bahwa Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti
maka alat akan melakukan homogenisasi den- tidak ada hubungan antara jumlah trombosit den-
gan menggetarkan reaction tube. Tutup kem- gan nilai prothrombin time pada pasien persia-
bali pippette guide secepat mungkin setelah pan tindakan operasi caesar di RSU St. Antonius
penambahan reagen, waktu inkubasi dimulai Pontianak. Hasil analisis dengan uji correlation
dengan hitungan mundur dan lampu LED men- spearmans’rho pada variabel activated partial
yala merah berkedip. Ketika alarm berbunyi, thromboplastin time diperoleh nilai p = 0.737
buka pippette guide ambil reagen CaCl2 50 ul, (p>0.05) yang menunjukkan bahwa Ha ditolak
masukkan reagen ke dalam reaction tube saat dan Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan
alarm berbunyi panjang. Ketika reagen ditam- antara jumlah trombosit dengan nilai activated
bahkan, maka alat akan melakukan homogenis- partial thromboplastin time pada pasien persia-
asi dengan menggetarkan reaction tube. Tutup pan tindakan operasi caesar di RSU St. Antonius
kembali pippette guide secepat mungkin setelah Pontianak.
penambahan reagen, waktu inkubasi dimulai Tidak adanya hubungan jumlah trombos-
dengan hitungan mundur dan lampu LED men- it dengan nilai PT dan aPTT berdasarkan hasil
yala merah berkedip. Proses analisa dimulai dan penelitian di lapangan dimana diperoleh bah-
tanda “>” muncul pada layar alat. Apabila proses wa pada beberapa kejadian didapatkan adanya
analisa selesai, hasil akan ditampilkan pada la- pengaruh obat penghilang nyeri terhadap fungsi
yar atau berupa print out dan LED menyala hijau koagulasi, dimana obat penghilang nyeri mene-
kembali. Penelitian ini menggunakan uji Spear- kan aktifitas protein untuk membentuk gump-
man dimana jika nilai p < 0,05 maka terdapat alan, sehingga terjadi pengenceran darah yang
hubungan antara variabel bebas dengan variabel dapat membuat nilai PT atau nilai aPTT yang
terikat. memanjang. Keadaan fisiologi pasien saat dalam
tekanan dan stress akan memicu keluarnya hor-
HASIL DAN PEMBAHASAN mon adrenalin ke dalam sirkulasi darah, dima-
na adrenalin juga mengganggu koagulasi darah
Berdasarkan data penelitian dapat diketa- yang membuat nilai PT atau aPTT memanjang
hui bahwa pasien dengan jumlah trombosit yang (Hoffbrand, 2005).
menunjukkan jumlah trombosit normal >150,
<400 sebanyak 39 orang (90.7%), sedangkan PENUTUP
pasien dengan jumlah trombosit yang menunjuk-
kan jumlah trombosit tidak normal <150, >400 Penelitian ini membuktikan bahwa Ho diter-
sebanyak 4 orang (9.3%). Pada variabel pro- ima (p > 0,05) bahwa tidak ada hubungan antara
thrmbin time, pasien dengan nilai prothrombin jumlah trombosit dengan nilai Prothrombin Time
time yang menunjukkan nilai prothrombin time (PT) dan nilai activated Partial Thromboplastin
normal 9.8 - 13.1 sebanyak 29 orang (67.4%), Time (aPTT). Saran untuk penelitian selanjutnya
sedangkan pasien dengan nilai prothrombin time agar melakukan penelitian lebih lanjut hubungan
yang menunjukkan nilai prothrombin time tidak tes fungsi trombosit dengan nilai PT dan nilai
normal >13.1 sebanyak 14 orang (32.6%). Pada aPTT pada pasien umum yang akan melakukan
variabel activated partial thromboplastin time, operasi. Kemudian kepada semua dokter yang
pasien dengan nilai activated partial thrombo- akan melakukan tindakan operasi untuk meng-
plastin time yang menunjukkan nilai activated gunakan parameter pemeriksaan hematologi ru-
11
Wahdaniah & Sri Tumpuk, Hubungan Jumlah Trombosit Dengan Prothrombin Time...
tin, nilai PT dan nilai aPTT sebagai pemeriksaan Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi
skreening pra-bedah. Jika bila didapatkan nilai Penelitian Kesehatan, Ed. Rev, Rineka
PT dan nilai aPTT ada yang memanjang lakukan Cipta, Jakarta.
pemeriksaan fungsi hati sebagai pemeriksaan Pentingnya Pemeriksaan Homeostatis, Revisi 1,
lanjutan. PT. Setia Anugrah Medika, Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. (2006). Buku Acuan
DAFTAR PUSTAKA Nasional Pelayanan Kesehatan Mater-
nal dan Neonatal, Yayasan Bina Pusta-
Anonymous. Dade Actin FSL Activated PPT ka, Jakarta.
Reagent. Siemens, Marburg GmbH. Juli Rahajuningsih D. Setiabudy, (2010). Pendidi-
2010. kan Berkesinambungan Patologi Klinik
Anonymous. Thromborel S. Siemens, Marburg 2010, Pra-analitik Pemeriksaan Home-
GmbH. Juni 2010. ostatis.
Bagus, Ida, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandun- Sacher, A. Ronald, Richard A. Mcpherson, Tin-
gan & Keluarga Berencana Untuk Pen- jauan Klinis Hasil Pemeriksaan Labo-
didikan Kebidanan. ratorium, Edisi 11, EGC, Jakarta.
Data Laporan Rekam Medik RSU. St. Antonius. Saifuddin. (2001). Buku Acuan Nasional Pe-
(2011). Pontianak; RSU. St. Antoni- layanan Kesehatan Maternal dan Neo-
us. natal, JNPKKR-POGI, Jakarta.
Dinkes kota Pontianak. (2010). Profil Kesehatan Sysmex operators manual CA-50 series. Kobe:
Kota Pontianak tahun 2010, Pontianak; Sysmex Corporation.
Dinkes Kota. Sysmex operators manual XT-2000i
Dinkes provinsi Kalimantan Barat. (2009). Profil Wirawan, Riadi, 2010, Nilai Rujukan Beberapa
Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Koagulasi Dengan Menggunakan Ko-
tahun 2010, Pontianak; Dinkes Kalim- agulometer Sysmex CA-50, FKUI, Ja-
antan Barat. karta.
Hardjoeno. (2003). Interpretasi Hasil Tes Lab- Wirawan, Riadi. (2011). Pemeriksaan Laborato-
oratorium Diagnostik, Cetakan keti- rium Hematologi, Edisi pertama, FKUI,
ga, Lembaga Penerbitan Universitas Jakarta.
Hasanuddin, Makassar.
Hoffbrand, A.V, J.E. Pettit, P.A.H. Moss (2005).
Kapita Selekta Hematologi, Edisi 4,
EGC, Jakarta.
http://www.bkkbn.go.id/layouts/mobile/disp-
form.aspx?list, diakses 13 Desember
2012.
http:/library.usu.ac.id/download/fk/patolo-
gi-suliarni.pdf, diakses 13 Desember
2012
Isgiyanto. (2009). Teknik Pengambilan Sampel
Pada Penelitian Non Eksperimen, Me-
dia Cendikian, Yogyakarta.
M.I. Diah Pramudianti, (2011). Pemeriksaan
Homeostatis dan Praanalitik.
Mochtar, Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri, Ob-
stetri Fisiologi, Obstetri Patologi, Edisi
2, EGC, Jakarta.
Mochtar, Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri, Ob-
stetri Fisiologi, Obstetri Sosial, Jilid 2,
EGC, Jakarta
12