Anda di halaman 1dari 6

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH

CARA WESTERGREN MENGGUNAKAN DARAH EDTA TANPA


PENGENCERAN DENGAN CARA OTOMATIK

Ardiya Garini
Dosen Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Palembang

ABSTRAK

Laju Endap Darah merupakan salah satu parameter pemeriksaan darah lengkap
yang menggambarkan perbandingan antara eritrosit dan plasma. Peningkatan Laju Endap
Darah merupakan respon yang tidak spesifik terhadap kerusakan jaringan dan merupakan
petunjuk adanya penyakit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil pemeriksaan Laju
Endap Darah cara Westergren menggunakan darah EDTA tanpa pengenceran dengan cara
otomatik. Jenis penelitian ini adalah potong lintang. Sampel yang digunakan adalah 50
orang laki-laki yang melakukan general cek-up calon pegawai pada instansi BUMN dengan
usia 19 35 tahun
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi statistik hasil laju endap darah
cara Westergen menggunakan darah EDTA tanpa pengenceran memiliki median 5,00 dan
hasil laju endap darah minimumnya 1 mm/jam dan maksimumnya 20 mm/jam. Distribusi
statistik laju endap darah cara Otomatik memiliki median 5,00 dan hasil laju endap darah
minimumnya 1 mm/jam dan maksimumnya 14 mm/jam. Berdasarkan Uji statistik yang
dilakukan didapat hasil p value = 0,084, berarti Ha ditolak yang artinya tidak ada pengaruh
rata-rata hasil pemeriksaan laju endap darah cara Westergren menggunakan darah EDTA
tanpa pengenceran dengan cara Otomatik.
Dari hasil tersebut dapat disimpukan bahwa tidak ada perbedaan hasil pemeriksaan
laju endap darah cara Westergren menggunakan darah EDTA tanpa pengenceran dengan
cara otomatik. maka dari itu diharapkan pada klinisi dapat menggunakan hasil pemeriksaan
laju endap darah untuk melakukan diagnosa dan pengobatan bagi masyarakat yang
membutuhkan .

Kata Kunci : LED, Westergren-Otomatik


Kepustakaan :9(1992-2009)

Latar Belakang Masalah dari darah menjadi bentuk yang bukan


(1,2)
Dalam bidang hematologi, tes darah ion.
lengkap sering diminta oleh para dokter EDTA tidak berpengaruh terhadap
disamping tes urinalisis. Untuk tes darah besar dan bentuknya eritrosit dan tidak
lengkap, diperiksa darah vena yang telah juga terhadap bentuk lekosit. Selain itu
dicampur baik dengan antikoagulan EDTA EDTA mencegah trombosit menggumpal,
(Ethylene Diamine Tetra Acetic Acid) karena itu EDTA sangat baik dipakai
sebagai garam natrium atau kaliumnya. sebagai antikoagulan pada hitung
Garam-garam ini mengubah ion calcium trombosit. Tiap 1 mg EDTA menghindari
membekunya 1 ml darah, bila dipakai jaringan dan merupakan petunjuk adanya
EDTA lebih dari 2 mg per ml darah maka penyakit. Bila dilakukan secara berulang
nilai hematokrit menjadi lebih rendah dari LED dapat dipakai untuk menilai
sebenarnya. EDTA sering dipakai dalam perjalanan penyakit seperti tuberkulosis,
bentuk larutan 10%.(2) demam rematik, artritis dan nefritis.
Darah EDTA dapat dipakai untuk LED yang meningkat menunjukkan
beberapa macam pemeriksaan hematologi, suatu lesi yang aktif, peningkatan LED
seperti penetapan kadar hemoglobin, dibandingkan sebelumnya menunjukkan
hitung jumlah lekosit, eritrosit, trombosit, proses yang meluas, sedangkan LED yang
retikulosit, hematokrit, dan penetapan menurun dibandingkan sebelumnya
Laju Endap Darah (LED) menurut menunjukkan suatu perbaikan.(4)
Westergren dan Wintrobe, tetapi tidak Selain pada keadaan patologik, LED
dapat dipakai untuk percobaan hemoragik yang cepat juga dapat dijumpai pada
dan pemeriksaan faal trombosit. keadaan-keadaan fisiologik seperti pada
Sedangkan antikoagulan natrium sitrat waktu haid, kehamilan setelah bulan ketiga
3,8%, yaitu larutan yang isotonik dengan dan obat-obatan seperti : dextran,
darah dapat dipakai untuk pemeriksaan methyldopa (aldomet), oral contraceptives,
LED dan beberapa macam percobaan penicillamine, procainamide, theophylline,
hemoragik.(2) Pada pemeriksaan LED cara dan Vitamin A. Sedangkan aspirin,
Westergren, darah EDTA diencerkan 5/4 cortisone dan quinine menyebabkan LED
kali dengan larutan Natrium Sitrat 0,109 M menurun.(5)
atau NaCl 0,9%.(3) Tahun 1921 Internasional Committee
LED atau dalam bahasa Inggrisnya for Standardization in Hematology (ICSH)
Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) merekomendasikan cara Westergren
merupakan salah satu parameter sebagai metode standar dalam melakukan
pemeriksaan darah lengkap yang pemeriksaan LED dengan menggunakan
menggambarkan perbandingan antara sampel darah sitrat 4 : 1 (4 bagian darah
eritrosit dan plasma. LED terutama vena + 1 bagian Natrium sitrat 3,8%).
mencerminkan perubahan protein plasma Pada tahun 1988 ICSH juga
yang terjadi pada infeksi akut maupun merekomendasikan cara Westergren
kronik, proses degenerasi dan penyakit dengan sampel darah yang tidak
limfoproliferatif. diencerkan menggunakan antikoagulan
Peningkatan LED merupakan respons EDTA. Modifikasi ini dipakai karena
yang tidak spesifik terhadap kerusakan dapat memperkecil resiko infeksi, cara
kerja lebih praktis karena tidak ada Westergren masih banyak dipergunakan.
pengenceran dengan Natrium sitrat atau Untuk itu perlu diketahui berapa besar
NaCl 0,9%, serta mengurangi volume perbedaan hasil yang ditimbulkan oleh
pengambilan darah karena darah EDTA kedua cara tersebut yang masing-masing
digunakan pada pemeriksaan darah mempunyai keterbatasan.
lengkap, dimana permintaan pemeriksaan Pada Laboratorium RS PUSRI
darah lengkap biasanya bersamaan dengan Palembang pemeriksaan LED yang
permintaan LED dan hasil LED digunakan adalah Westergren
menggunakan darah EDTA tanpa menggunakan darah EDTA tanpa
(6)
pengenceran mempunyai nilai koreksi. pengenceran dengan rata-rata > 30
Perhitungan LED secara Westergren sampel/hari, dan terjadi kenaikan >100
diukur dengan memasukkan darah ke sampel/hari apabila terdapat pemeriksaan
dalam tabung Westergren selama satu jam. general cek-up calon pegawai, dengan
Cara lainnya adalah metode Wintrobe kondisi jumlah pipet dan rak standar
dengan hasil tidak seberapa selisihnya jika Westergren sudah tidak mencukupi lagi
LED itu dalam batas-batas normal. Akan untuk mengatasi kenaikan tersebut maka
tetapi nilai itu berselisih jauh pada keadaan diperlukan alat otomatik untuk memenuhi
mempercepatnya laju endap darah, dengan kebutuhan pemeriksaan LED. Maka dari
cara Westergren didapat nilai yang lebih itu perlu dilihat apakah ada perbedaan
tinggi, hal ini disebabkan pipet westergen hasil pemeriksaan Laju Endap Darah cara
yang hampir dua kali panjang pipet Westergren menggunakan darah EDTA
Wintrobe. Kenyataan tadi menyebabkan tanpa pengenceran dengan cara Otomatik.
para klinisi lebih menyukai cara Berdasarkan latar belakang di atas,
Westergen daripada cara Wintrobe. penulis ingin melakukan penelitian
Dengan kemajuan teknologi Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laju
sekarang pemeriksaan LED mulai Endapan Darah cara Westergren
menggunakan cara otomatik, alat ini menggunakan darah EDTA tanpa
masih terbatas pada laboratorium dengan pengenceran dengan cara Otomatik.
pemeriksaan LED>30 sampel/hari dengan
pertimbangan efisiensi waktu pemeriksaan, Tujuan Penelitian
tenaga kerja, kemudahan cara kerja, dan Untuk mengetahui perbedaan hasil
biaya yang dikeluarkan sedangkan untuk pemeriksaan LED cara Westergren dan
pemeriksaan LED<30 sampel/hari cara otomatik
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah kemudian masukkan kedalam lubang yang
potong lintang dengan desain analitik. dipilih dan dibaca oleh alat menggunakan
Penelitian dilakukan di Laboratorium Infrared Photocell, setiap 3 menit sebanyak
Rumah Sakit Pusri Palembang bulan 10 kali selama 30 menit hasil yang
Januari 2011. dikeluarkan dalam satuan mm/menit. nilai
Populasi dalam penelitian ini berasal normal sesuai dengan metode referensi
dari data sekunder berjumlah 95 orang westergren.(8)
yang melakukan general cek-up
penerimaan calon pegawai pada instansi HASIL DAN PEMBAHASAN
BUMN tahun 2011. Sampel dalam
Hasil
penelitian ini adalah 50 orang laki-laki
Tabel 1. Distribusi Statistik Hasil LED
yang melakukan general cek-up calon
cara Westergren menggunakan darah
pegawai pada instansi BUMN tahun 2011. EDTA tanpa pengenceran
Variabel Median Minimal -
Teknik sampling dalam penelitian ini
Maksimal
adalah Purposive yaitu berdasarkan Westergren 5,00 1 20
kriteria yang dipilih oleh peneliti(9).
Metode pemeriksaan automatik adalah Tabel 2. Distribusi Statistik Hasil Laju
Endap Darah cara Otomatik
metode Infrared Photo Cell menggunakan Variabel Median Minimal
analyzer ESR 3000 SFRI dengan tabung Maksimal
Otomatik 5,00 1 14
SFRI yang didalammnya telah terisi
Trisodium Citrat 0,129M (Na Citrat 3,8 %)
sebanyak 0,4 ml bersegel merupakan Tabel 3. Distribusi Statistik Perbandingan
tabung steril yang hampa udara (vacum), Hasil LED cara Westergren menggunakan
darah EDTA tanpa pengenceran dengan
bertutup karet berwarna hitam ukuran Cara Otomatik
panjang 120 mm dan diameter 9 mm. Pada Variabel Mean SD P value
bagian tengah terdapat dua garis sebagai Westergren 6,50 5,08 0,084*
Otomatik 5,30 4,06
batas isi sampel, batas atas bagian
maksimum, batas bawah bagian minimum * Wilcoxon Signed Ranks Test
dengan volume tabung 1,6 ml.(8)
Prinsip Pemeriksaan otomatik adalah Pembahasan

Darah didalam tabung ESR SFRI dengan Hasil Laju Endap Darah cara
volume kurang lebih 1,6 ml di Westergren menggunakan darah EDTA
homogenkan dengan cara dibolak balik tanpa pengenceran, setelah dilakukan
sebanyak 5x supaya sampel sempurna
analisis data didapat median 5,00 dengan DAFTAR PUSTAKA
hasil laju endap darah minimum 1 mm/jam
dan hasil laju endap darah maksimum 20 1. Hardjoeno. 2003. Interpretasi hasil
tes Laboratorium Diagnostik.
mm/jam.
Lembaga Penerbitan Universitas
Hasil Laju Endap Darah cara Otomatik Hasanuddin: Makassar
Setelah dilakukan analisis data didapat
2. Gandasoebrata, R. 2001. Penuntun
median 5,00 dengan hasil laju endap darah Laboratorium Klinik. Dian
Rakyat: Jakarta
minimum 1 mm/jam dan hasil laju endap
darah maksimum 14 mm/jam. 3. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 1998. Pemeriksaan
Berdasarkan Wilcoxon Signed Ranks
Laboratorium hematologi
Test yang dilakukan pada perbandingan sederhana. Bagian Patologi
Klinik Fakultas Kedokteran
laju endap darah cara Westergren
Universitas Indonesia: Jakarta
menggunakan darah EDTA tanpa
4. Anonim. 2009. Laju Endap Darah
pengenceran dengan cara Otomatik didapat
(LED).
hasil p value 0,084 ( p value > 0,05 = Ho http://www.kalbe.co.id/led
diterima). Dengan demikian Ha ditolak
5. Pagana D, Katleneen. Pagana J,
berarti tidak ada perbedaan hasil laju Timothy. Mosbys Diagnostic
and Laboratory Test Reference.
endap darah cara Westergren
Bagian Patologi Klinik Fakultas
menggunakan darah EDTA tanpa Kedokteran Unsri / RSMH
Edisi ke 2: Palembang
pengenceran dengan cara Otomatik
6. ICSH.1992. ICSH Recomendations
for Measurement of Erithrocyte
Kesimpulan
Sedimentation Rate. J Clin
Tidak ada perbedaan hasil laju endap Pathol 1993;46:198-203
darah cara Westergren menggunakan darah
7. Kresno, SB.1996. Pengantar
EDTA tanpa pengenceran dengan cara Hematologi dan
Imunohematologi. FKUI:
Otomatik
Jakarta

Saran
8. Anonim. Operator Manual ESR
Perlu dilakukan penelitian yang lebih 3000 Analyzer. 2006. SFRI Sarl-
Berganton-33127 Saint Jean
lanjut mengenai laju endap darah cara
dlllac-France
Westergren menggunakan darah EDTA
9. Hastono, PS. 2001. Analisis Data.
tanpa pengenceran dengan melakukan
FKUI: Jakarta
perhitungan konversi, dalam jumlah
sampel yang lebih besar

Anda mungkin juga menyukai