Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH KEMIRINGAN MIKROPIPET TERHADAP

VOLUME PEMIPETAN

Oleh :

KHANSA YOAN ABESHA


1713353042

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNG KARANG


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
PROGRAM SARJANA TERAPAN
TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan Laboratorium Kesehatan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pelayanan kesehatan masyarakat.Laboratorium kesehatan
sebagai unit pelayanan penunjang medis, diharapkan dapat memberikan
informasi yang teliti dan akurat tentang aspek laboratoris terhadap
spesimen/sampel yang pengujiannya dilakukan di laboratorium (kementrian
kesehatan republik Indonesia, 2007).
Ahli teknologi laboratorium kesehatan yang terdiri dari pada analis
kesehatan dan praktisi laboratorium lainnya harus senantiasa mengembangkan
diri dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan adanya jaminan mutu
terhadap hasil pengujian laboratorium dan tuntutandiberikanpelayanan yang
bermutu(kementrian kesehatan republik Indonesia, 2007).
Pelayanan yang bermutu adalah pelayanan yang telah memenuhi standar
yang berlaku, yang memuaskan pelanggan atau customer, semua ini dapat
dicapai melalui sistem manajemen mutu (J.p.siregar & Charles, 2007). Sistem
manajemen mutu memusatkan pada proses operasional dengan harapan agar
kesalahanmanusiadapatdiminimalkandanvariasihasil pengujian dapat
dikurangi. Untuk itu laboratorium hendaknya menerapkankegiatanyang lebih
terfokus pada analisis yaitu dengan pengendalian internal dan eksternal mutu
hasil pengujian, serta pembentukan
unitjaminanmutulaboratorium(J.p.siregar&Charles,2007).
Menurut Kemenkes RI (2015) bahwa tenaga Ahli Teknologi Laboratorium
Medis sebagai salah satu dari tenaga kesehatan, berwenang untuk
menyelenggarakan atau menjalankan praktik di bidang pelayanan kesehatan
sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Pada proses analitik dapat terjadi
kesalahan dalam pengukuran. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
man, material, methode dan mechine. Salah satu yang mempengaruhi
pemipetan adalah man, hal ini dikarenakan manusia sangat dipengaruhi oleh
kompetensi yaitu kemampuan yang dimiliki seorang tenaga kesehatan
berdasarkan tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional (UU
No.36, 2014).
Mikropipet atau micropipette merupakan salah satu alat laboratorium yang
masuk kedalam kategori alat laboratorium umum, bersama dengan timbangan
analitik, mikroskop dan alat laboratorium lainnya.. (Andaru,2019)
Pemipetan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam
analisa laboratorium kesehatan.Pengetahuan pemipetan harus dimiliki oleh
setiap tenaga laboratorium kesehatan. Mahasiswa analis kesehatan sebagai
calon tenaga laboratorium kesehatan yang akan menjadi unit pelayanan
penunjang medis diharapkan mampu melakukan pemipetan dengan teliti dan
akurat. Untuk mendapatkan hasil yang teliti dan akurat maka
hasilanalisaharusterletakdidalamdaerahkontroltertentudanbaikdalampresisima
upunakurasi.Presisi dan akurasi bertanggung jawab terhadap interpretasi
analitik hasil pengujian serta prosedur pengujian.(Hendra 2018).
Akurasi pengukuran atau pembacaan adalah istilah yang sangat
relatif.Akurasi didefinisikan sebagai beda atau kedekatan (closeness) antara
nilai yang terbaca dari alat ukur dengan nilai sebenarnya. Dalam eksperiman,
nilai sebenarnya yang tidak pernah diketahui diganti dengan suatu nilai
standar yang diakui secara konvensional. Secara umum akurasi sebuah alat
ukur ditentukan dengan cara kalibrasi pada kondisi operasi tertentu dan dapat
diekspresikan dalam bentuk plus-minus atau presentasi dalam skala tertentu
atau pada titik pengukuran yang spesifik. Semua alat ukur dapat
diklasifikasikan dalam tingkat atau kelas yang berbeda-beda, tergantung pada
akurasinya. (academia.edu,2020)
Seorang ATLM yang melakukan praktikum dengan memasukkan
kedalaman pencelupan ujung mikropipet yang benar dapat meningkatkan
keakuratan hingga sebesar 5%. Ujung tip harus dicelupkan antara 1-2 mm
untuk pipet mikrovolume dan hingga 3-6 mm untuk pipet normal, tergantung
pada ukuran ujungnya. Jika ujung tip dicelupkan terlalu jauh, volume gas
dalam ujung akan dikompresi, sehingga menyebabkan terlalu banyak cairan
yang diembuskan yang menjadi tidak akuratnya sampel. (Laboratorium,2020).
Suatu alat ukur semestinya dapat mengukur sesuai kebenaran hasil yang
diukur. Untuk mendapatkan kebenaran / penjaminan mutu ( quality assurance)
dari alat ukur sesuai persyaratan teknis sistem manajemen mutu laboratorium,
setiap alat ukur memerlukan kalibrasi salah satunya adalah pipet.
(Laboratorium,2020).
Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai pengaruh kemiringan mikropipet terhadap volume
pemipetan di Laboratorium Ahli Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes
Tanjung Karang karena masih terdapat kesalahan pada saat pemipetan
menggunakan mikropipet.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai
tambahan referensi dan memberikan informasi mengenai hal-hal yang
mungkin dapat menyebabkan terjadinya kesalahan terhadap pemipetan
sehingga dapat melakukan tindakan preventif sedini mungkin agar kesalahan
yang sering terjadi saat pemipetan dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi
di laboratorium sehingga mencapai mutu laboratorium.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah apakah
terdapat pengaruh kemiringan mikropipet terhadap volume pemipetan?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemiringan
mikropipet terhadap volume pemipetan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
a. Mengetahui volume mikropipet 5ul, 10ul, 25ul, 50ul, 100ul, 500ul, 1000ul.
Pada posisi 900.
b. Mengetahui volume mikropipet 5ul, 10ul, 25ul, 50ul, 100ul, 500ul, 1000ul.
Pada posisi 700.
c. Mengetahui volume mikropipet 5ul, 10ul, 25ul, 50ul, 100ul, 500ul, 1000ul.
Pada posisi 500.
d. Mengetahui volume mikropipet 5ul, 10ul, 25ul, 50ul, 100ul, 500ul, 1000ul.
Pada posisi 300.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi
dalam bidang keilmuan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium khusunya
mengenai pengaruh kemiringan mikropipet terhadap volume pemipetan di
Laboratorium Ahli Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Tanjung Karang.
2. Manfaat Aplikatif.
a. Bagi Peneliti
Sebagai referensi dan informasi mengenai teori yang berkaitan dengan
pengaruh kemiringan mikropipet terhadap volume pemipetan.
b. Bagi Subjek Penelitian
Memberikan informasi kepada subjek penelitian tentang pengaruh
kemiringan pipet terhadap volume pemipetan.
c. Bagi Tempat Penelitian
Sebagai bahan informasi dalam pengambilan kebijakan terkait pengaruh
kemiringan mikropipet terhadap volume pemipetan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori
1. Sejarah Mikropipet
Mikropipet (micropipette) ditemukan pertama kali pada tahun 1957 di
Universitas Marburg, Jerman oleh seorang mahasiswa posdoktoral bernama
Heinrich Schnitger.Dia merasa frustrasi kerena berulang melakukan pemindahan
cairan dalam volume kecil menggunakan pipet.Didorong oleh rasa frustasinya
tersebut, Schnitger kemudian mengembangkan sebuah prototipe mikropipet yang
berupa piston pegas yang ujungnya dilengkapi dengan tip berbahan plastik yang
mudah dilepas. Tip tersebut difungsikan untuk menampung cairan sementara
untuk dipindahkan ke wadah atau alat gelas lainnya. Mikropipet (micropipette)
yang ada sekarang ini dikembangkan dari prototype yang dibuat oleh Heinrich
Schnitger.Kemudian rancangan pipet tersebut diperbaharui pada tahun 1957.
Setelah itu, mitra penemu dari perusahaan bioteknologi Eppendorf, Dr. Heinrich
Netheler, mulai menggunakan mikropipet secara umum dan luas di laboratorium-
laboratorium di dunia.(Anonim, 2018).
Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan
cairan dalam jumlah kecil secara akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur
dan pipet gondok tidak mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari
1 ml. Sehingga pada pemindahan cairan dengan volume kecil kurang dari 1000
microliter, orang cenderung menggunakan mikropipet, biasa juga disebut dengan
pipet otomatis. Pipet otomatis ini mempunyai akuraritas dan presisi yang lebih
baik dari pada pipet gelas. Disamping itu setiap pipet dapat diset berapapun
volumenya selama dalam range volume pipet. Ada beberapa macam merek
mikropipet yang beredar dipasaran seperti Gilson, Pipetman dan lain-
lain.Meskipun produk mikropipet telah dirancang akurat dan presisi oleh
pabriknya, alat tersebut tetap harus dikalibrasi jika digunakan untuk laboratorium
yang terakreditasi (Anonim, 2010).
Gambar 2.1 Mikropipet
Desain mikropipet yang sering ditemui saat ini memang terlihat sederhana,
elegan dan efektif.Desain tersebut merupakan revolusi dalam penanganan
(pemindahan) cairan dengan volume kecil.Penggunaan mikropipet telah meluas
dan digunakan di berbagai bidang seperti biokimia, kedokteran, molekuler dan
menjadi perangkat yang paling banyak digunakan dalam ilmu biologi (Anonim,
2018).Universitas Sumatera Utara 2.2 Pengertian Mikropipet dan Fungsinya
Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan
cairan dalam jumlah kecil secara akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur
dan pipet volume (gondok) tidak mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume
kurang dari 1 ml. Sehingga pada pemindahan cairan dengan volume kecil kurang
dari 1000 mikroliter, orang cenderung menggunakan mikropipet, biasa juga
disebut dengan pipet otomatis. Pipet otomatis ini mempunyai akuraritas dan
presisi yang lebih baik dari pada pipet gelas. Disamping itu setiap pipet dapat diset
berapapun volumenya selama dalam range volume pipet. Ada beberapa macam
merek mikropipet yang beredar dipasaran seperti Gilson, Pipetman, dan lain-
lain.Mikropipet sebenarnya mempunyai fungsi seperti pipet biasa yaitu untuk
memindahkan cairan atau larutan dari satu tempat ke tempat lainnya.Jika pipet
biasa ini digunakan pada volume terkecil 1 mili liter, untuk mikro pipet biasanya
digunakan untuk volume dibawah 1 mili liter. Untuk ukurannya sendiri bervariasi
antara dari 5 mikro liter s/d 1 ml. Bahkan untuk micropippets Adjustable dapat
kita temui dengan volume 0.1 mikro liter. Ditinjau dari segi akurasinya tentu saja
pipet jenis ini juga lebih bagus daripada pipet biasa. Dalam menggunakan mikro
pipet tersebut maka diperlukan pipet tip yang berfungsi untuk menampung cairan
yang akan dipompa. Volume dari pipet tip ini juga bermacam-macam tentunya
harus disesuaikan dengan kebutuhan analisa di laboratorium anda. (Anonim, 2018)
a. Beberapa macam Mikropipet
Ada beberapa macam mikropipet yang biasa dipakai di laboratorium, seperti
misalnya merk Gilson ada tertulis P20, P200 dan P1000 pada kepala pipet.

Gambar 2.2 Macam-macam ukuran Mikropipet


P20 dimaksudkan untuk memipet larutan pada volume antara 2 - 20 ul
P200 untuk memipet larutan pada volume antara 20 – 200 ul
P1000 untuk memipet larutan pada volume antara 100 – 1000 ul
Gambar 2.3 Bagian-bagian Mikropipet
Bagian-bagian dari mikropipet terdiri dari Automatic Pipettor dan Pipette
tips. Automatic Pipettor berfungsi untuk memompa cairan yang akan dipindahkan
dengan volume yang telah diset, sedang Pipette tips merupakan pasangan
mikropipet yang berfungsi untuk menampung cairan yang dipompa
(Anonim,2010/10).
b. Bagian-bagian Mikropipet dan Fungsinya
Fungsi dari bagian-bagian mikropipet:
1) Plunger button
Bagian ini bergerak ke atas ketika dilepas dan ke bawah ketika ditekan
berfungsiuntuk mengukur kuantitas udara yang ditarik dan dihembuskan
volume liquidyang ditarik dan dikeluarkan oleh pipette tip. Pada bagian atas
plunger button initerdapat angka yang menunjukkan kapasitas maksimum dan
minimum dari mikropipet yang kita gunakan.
2) Volume adjustment knob
Berfungsi untuk mengatur volume liquid yang akan ditransfer.
3) Shaft
Tempat melekat handle ejector arm, dan menghubungkan antara
mikropipetdengan plastic tip.
4) Ejector arm
Berfungsi mendorong plastic tip agar terlepas dari mikropipet.
5) Plastic tip
Bagian yang kontak langsung dan menampung liquid saat
dilakukan prosespenarikan volume tertentu liquid hingga ditransfer. Besar
kcilnya disesuaikandengan kapasitas mikropipet dan volume liquid yang
ditransfer.
6) Tip ejector button
Digunakan untuk meng"eject" atau melepaskan plastic tip setiap
kali selesaidigunakan atau untuk mengganti ujung tip (Anonim, 2018)
c. Jenis-jenis Tip pada Mikropipet dan Cara Memasangnya
1) Jenis-jenis tip
Jenis dan warna tip bermacam-macam, tergantung pada kapasitas
volume dan jenis yang sesuai. Pipet tip bersifat dissposible dan digunakan
untuk menjamin presisi dan keakuratan dari pipet. Pipet tip tersedia dalam
bentuk non steril, steril dan terdapat filter, ada juga yang RNase, DNase
dan endotoxin free. Tip adalah wadah berbahan polimer yang digunakan
pada ujung mulut mikropipet, dan berfungsi sebagai wadah penampungan
sampel. Ukuran dan warna tip bisa bermacam-macam, tergantung dengan
jenis mikropipet yang sesuai. Tip pada umumnya bersifat disposable atau
sekali pakai, namun beberapa tip ada pula yang digunakan berulang-ulang
karena dapat disterilisasi dengan menggunakan autoklaf. Pada beberapa
jenis tip ada yang memiliki filter, yang berfungsi untuk mencegah
masuknya kembali cairan yang diambil dari tip ke dalam mikropipet.
Penyimpanan tip diletakkan di dalam rak tip dan disesuaikan dengan
warna atau kapasitas penampungan sampelnya. Tip yang digunakan dalam
praktikum, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Tip putih (white tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume 5-10 µl
dengan ketelitian hingga 0,05 µl.
b) Tip kuning (yellow tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume 20-
200 µl dengan ketelitian hingga 0,1 µl.
c) Tip biru (blue tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume maksimal
1.000 µl dengan ketelitian hingga 1 µl.
2) Cara memasang tip yang benar
Cara yang benar adalah dengan memasukkan ujung pipet ke dalam
tip (tidakterlalu kencang), kemudian pipet diputar untuk memperkuat
posisi tip pada pipet.Khusus untuk pipet multichannel, cukup dengan
digoyang sambil ditekan ke kiridan kanan.
3) Gunakan tip pipet yang bagus
Sekilas nampak semua tip pipet sama saja, namun tidak semua tip
cocokuntuk semua pipet. Oleh karena itu pemilihan tip sangat menentukan
akurasipemipetan. Ada baiknya menggunakan tip dengan brand yang
sama dengan pipet.Namun jika ingin menggunakan brand lain, maka harus
memperhatikan hal-halberikut ini:
a) Tip harus bersih dan bebas dari partikel debu.
b) Bentuk bagian kerah (yang menempel ke pipet) dan ujung tip harus
benar- benar halus dan rapi.
c) Transparan/tembus cahaya.
d) Tahan terhadap bahan-bahan kimia.
e) Adanya keterangan nomor identifikasi, nomor batch dan sertifikat
mutumerupakan hal penting untuk menjamin kualitas tip.
f) Pilih kemasan yang sesuai, ada yang dikemas secara bulk, ada yang
sudahberjejer rapi di dalam rak, ada yang sudah disterilisasi, dan lain-
lain (Anonim, 2018)
d. Cara Menggunakan Mikropipet yang Benar
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam pengoperasian MikropipetAda
beberapa tahapan untuk mengoperasikan mikropipet secara benar yang
antaralain :
Gambar 2.4 Cara menggunakan mikropipet

1) Tahap 1 : Atur volume dengan cara memutar knop pengatur volume


2) Tahap 2 : Pasanglah tip disposable yang telah tertata pada wadah
dengan cara menancapkan ujung mikropipet.
3) Tahap 3 : Tekan penyedot pipet sampai pada batas pertama.
4) Tahap 4 : Benamkan tip kedalam cairan yang akan dipindahkan.
5) Tahap 5 : Pengambilan sampel, untuk mengambil sampel ke dalam
tip, jagalah tekanan balik berjalan secara perlahan dan
halus sampai penuh ke posisi sebelum penyedotan. Jangan
birakan penyedot bergerak cepat dan tiba-tiba. Biarkan
tetap dibawah permukaan sampel selama pengambilan.
6) Tahap 6 : Penarikan tip dari sampel Pindahkan tip dari cairansampel.

Perlu diperhatikan : tidak boleh ada cairan tertinggal di bagian luar tip
dan lap/usap butiran cairan di luar dengan tissue, tetapi
hanya dari bagian samping saja. Jangan sentuhkan tissue
pada bagian bawah/ujung tip.
Gambar 2.5 Cara menghilangkan
cairan yang benar

Gambar 2.6 Cara menghilangkan


cairan yang salah
7) Tahap 7 : Pengeluaran Sampel
Untuk mengeluarkan sampel dari pipet caranya sebagai berikut :
a) Sentuhkan tip pada dinding wadah penampung sampel.
b) Tekan penyedot sampai pembatas pertama.
c) Tahan paling tidak 1 detik, 1-2 detik untuk P-1000, 2-3 detik untuk
P-5000atau lebih lama untuk sampel yang mempunyai viskositas yang
lebihtinggi.
d) Tekan penyedot ke pembatas kedua untuk mengeluarkan sisa-sisa
cairan
Gambar 2.7 Cara mengeluarkan cairan pada mikropipet
8) Tahap 8 : Melepaskan tekanan penyedot Secara pelan-pelan biarkan
penyedot kembalia pada posisi UP.
Jangan biarkan tertekan kembali.
9) Tahap 9 : Melepas tip
Lepaskan tip dengan cara menekan.

Gambar 2.8 Cara melepaskan tip pada mikropipet


e. Metode Pemipetan Mikropipet
Saat menekan plunger pipet, maka akan menemukan posisi plungerberhenti.
Jika plunger terus ditekan, maka ia akan berhenti lagi pada posisi kedua.Ada
dua cara pemipetan, yaitu Forward Mode dan Reverse Mode. Berikut
iniilustrasi kedua proses tersebut:
1) Cara Pemipetan Mode Forward (image from Gilson Guide to Pipetting)
2) Cara Pemipetan Mode Reverse (image from Gilson Guide to
Pipetting)Umumnya pipet jenis air-displacement menggunakan Forward
Mode ketika melakukan kalibrasi, sehingga metode inilah yang harus kita
gunakan. Mode Reverse dapat digunakan ketika menggunakan pipet jenis
air-displacement untuk memipet cairan yang kental atau mudah menguap.
Sementara itu pipet positive-displacement hanya menggunakan mode
Forward saja ( Ulfah, Afilia,2013).
f. Kalibrasi dan Cara Perawatan Mikropipet
1) Kalibrasi
Kalibrasi mikropipet dianjurkan dengan aquabidest.Kalibrasi
dilakukanuntuk mengetahui nilai ketepatan dan penyimpangan. Kalibrasi
akan menjaminakurasi. Kalibrasi bisa dilakukan sendiri atau dengan
memanfaatkan jasalaboratorium kalibrasi yang sudah terakreditasi. Saat
ini telah dijual yellow tip danblue tip yang memiliki garis-garis cincin
tanda pada ukuran tertentu, sehinggakalibrasi dapat dilakukan langsung
dengan menyetel clinipette pada garis-gariscincin yang tertera tersebut.
Lakukanlah secara rutin minimal satu tahun sekali.
2) Cara perawatan mikropipet
a) Mengecek secara rutin kondisi pipet, periksa apakah ada bagian yang
rusak,retak atau ada komponen yang hilang.
b) Membersihkan pipet setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan
alcohol atau cairan khusus pembersih pipet.
c) Mensterilkan komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan
(denganautoclave atau penyinaran UV)
d) Jika terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan, segera
periksakankondisi pipet anda ke distributor atau agen penjualnya.
3) Hal-hal yang perlu dihindari
a) Jangan menggunakan pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak boleh
masukke dalam pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.
b) Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi
ukuranmaksimalnya. Hal ini akan menyebabkan ketidak akuratan
ukuran, bahkanmerusakkan pipet.
c) Saat mengambil tip, jangan menekan terlalu keras dan berulang-
ulang. Jugajangan terlalu lemah, karena tip bisa jatuh.
d) Ketika menekan tombol pipiet, jangan menekan melebihi
penghentiannormalnya, karena akan menyebabkan larutan yang
diambil berlebihan.
e) Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara
tiba-tiba. Hal ini akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet,
dan ketidakakuratanukuran. Lepaslah tombol penekan secara perlahan
dan terkontrol.
f) Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh
larutan masukke dalam tip. Jika mengambil larutan yang banyak,
pastikan ujung tip masihterendam dalam larutan.
g) Selama ada larutan dalam tip di ujung pipet, jangan taruh pipet
seenaknya.Karena larutan bisa masuk ke dalam pipet dan
menyebabkan kontaminasi.
4) Kontaminasi pada pemipetan (image from Gilson Guide to Pipetting)Ada
beberapa jenis kontaminasi :
a) Kontaminasi Pipet-ke-Sampel.
Penyebab : Menggunakan tip atau pipet yang sudah
terkontaminasi.
Pencegahan : Bersihkan dan sterilkan bagian pipet yang kontak
dengan sampel.Gunakan tips steril, dan ganti tip
setiap berganti sampel.
b) Kontaminasi Sampel-ke-Pipet.
Penyebab : Sampel atau aerosol dari sampel kontak dan
memasuki bagianpipet.
Pencegahan : Jangan terlalu memiringkan pipet, simpan selalu
pipet secaravertikal, sedot cairan dengan perlahan
dan gunakan filter tip atau gunakan pipetpositive-
displacement.
c) Kontaminasi Sampel-ke-Sampel (sample carryover).
Penyebab : Menggunakan tip bekas untuk sampel yang berbeda.
Pencegahan : Ganti tip setiap berganti sampel
5) Gangguan dari mikropipet
a) Tip bocor kemungkinan penyebab tip jelek, gunakan tip kualitas
tinggi ,posisi tip tidak kencang/ tidak pas, Tip kencangkan dengan
kuat
b) Pengisapan lambat/volume terisap sebagian kemungkinan saluran
tangkaipipet tersumbat, pipet dibersihkan
c) Volume rendah kemungkinan tangkai tip longgar, pipet
terkontaminasi,memipet larutan yang tidak mengandung air
ditangulangi dengan putar kuat,pipet dibersihkan, pipet dikalibrasi.
d) Volume tinggi kemungkinan Tombol bagian atas sewaktu pemipeten
ditekansampai kebawah atau akhir, penanggulangan penggunaan pipet
harus sesuaiprosedur (Anonim,2009).
A. Kerangka Teori

Sejarah Mikropipet

Macam Mikropipet

Fungsi Bagian Mikropipet Jenis Mikropipet


Mikropipet

Fungsi Mikropipet

Metode

Kalibrasi

B. Kerangka Konsep

Independent Dependent
Kemiringan Mikropipet Volume Pemipetan
C. Hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh kemiringan mikropipet terhadap
volume pemipetan
H1 : Ada pengaruh kemiringan mikropipet terhadap volume pemipetan
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Bidang keilmuan yang di teliti adalah Manajemen Mutu Laboratorium.
Jenis penelitian ini adalahEksperimental dan bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kemiringan mikropipet terhadap volume pemipetan.Karena fokus
penelitian ini pengaruh kemiringan mikropipet terhadap volume pemipetan.Maka
ruang lingkup dalam penelitian dengan Eksperimental ini adalah pengaruh
kemiringan mikropipet terhadap volume pemipetan.
B. Lokasi dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Ahli Teknologi Laboratorium Medis
Poltekkes Tanjung Karang.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi ini adalah semua mikropipet dalam berbagai ukuran yang
dilakukan dilaboratorium Ahli Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes
Tanjung Karang.
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini semua populasi yaitu semua
mikropipet dengan berbagai ukuran.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan
variabel terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kemiringan
mikropipet.Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu volume
pemipetan terhadap mikropipet.
E. Metode Pemeriksaan
Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan mengukur volume
pemipetan pada mikropipet dalam berbagai sudut kemiringan.
1. Alat :
2. Mikropipet 5 ul
3. Mikropipet 10 ul
4. Mikropipet 25 ul
5. Mikropipet 50 ul
6. Mikropipet 100 ul
7. Mikropipet 500 ul
8. Mikropipet 1000 ul
9. Tip
10. Timbangan analitik
F. Bahan
1. Aquades
G. Cara Kerja (Buku Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang
Benar,2008)
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Keringkan semua alat yang akan digunakan seperti Tip.
3. Timbang botol dengan timbangan analitik, kemudian catat hasilnya, missal A
mg.
4. Isap aquades yang sudah diukur suhunya dengan pipet yang akan di kalibrasi,
masukkan dalam botol timbang.
Misalnya suhu aquadest 25,10C, tentukan berat jenisnya (BJ) dengan melihat
pada tabel BJ aquadest yaitu 0,997017 (daftar jenis aquadest dapat dilihat pada
tabel 1.1 di bawah ini)
5. Timbang botol timbang yang sudah berisi aquadest dan catat hasilnya,
misalnya B mg.
6. Hitung berat aquadest yaitu (B-A) mg.
7. Maka volume aquadest adalah :
Volume = Berat aquades
BJ aquades (0,997017)
8. Hitung antara volume hasil perhitungan di atas dengan hasil yang dipipet.
9. Setiap mikropipet dilakukan sebanyak X
10. Pengulangan di dapatkan dari rumus federer dibawah ini :
(r-1)(t-1) ≥15
Keterangan :
r = banyak pengulangan
t = jumlah kelompok perlakuan
11. Hasil perhitungan volume mikropipet disajikan dalam tabel berikut.

Volum Volume Pipet Setelah Pemipetan


No. Tingkat Kemiringan Pipet
e Pipet 0
90 700 500 300
1 5 ul        
2 10 ul        
3 25 ul        
4 50 ul        
5 100 ul        
6 500 ul        
7 1000 ul        
12. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh kemiringan dengan volume
menggunakan rumus anova dua arah :
n=rxt
Keterangan :
r = jumlah perlakuan
t = jumlah blog
H. Interpretasi Hasil
Hasil Penelitian dari pemeriksaan penggunaan mikropipet dengan tingkat
kemiringan 900-300 yang dilakukan dilaboratorium Ahli Teknologi
Laboratorium Medis Poltekkes Tanjung Karang ditunjukkan dengan tabel 1.2
dan dihitung menggunakan rumus :
Volume = Berat aquades
BJ aquades (0,997017)

Tabel 1.2 Tabulasi hasil volume pipet dalam berbagai posisi kemiringan.
Volum Volume Pipet Setelah Pemipetan
No. Tingkat Kemiringan Pipet
e Pipet 0
90 700 500 300
1 5 ul        
2 10 ul        
3 25 ul        
4 50 ul        
5 100 ul        
6 500 ul        
7 1000 ul        

DAFTAR PUSTAKA
Andaru Persada Mandiri.  Integrated Solution for Your Laboratory
Dilihat 20 Oktober
2020.https://andarupm.co.id/pengertian-mikropipet/

Anonim, 2018 Alat-alat Laboratorium diakses 26 Oktober 2020 laman


https://www.alatalatlab.com/tip-mikropipe, 2020

Anonim, 2010 Cara menggunakan Mikropipet diakses 26


0ktober2020 pada
lamanhttp://lansida.blogspot.com/2010cara
menggunakan-micropipet.html

Anonim, 2009. Bagaimana Menggunakan Mikropipet Yang Benar /


Diakses 5 November 2020 pada
laman

https://biotektanaman.wordpress.Com/2009/08/2
5/bagaimana-m enggunakan-mikropipet-
yangbenar/

Hendra Budi Sungkawa, Inten Ayu Kusuma. Hubungan


Tingkat PengetahuanDengan Presisi dan Akurasi
Pemipetan.Dilihat tanggal 20 oktober
2020.http://ejournal.poltekkespontianak.ac.id/index.php/JL
K/article/view/318

Buku Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan,2008


J.p.siregar,& Charles. (2007). Praktik Sistem Manajemen Laboratorium
Pengujian yang Baik (Good Testing-Laboratory
Management System Practice). Jakarta: Buku Kedokteran
ECG.

Kemenkes RI. (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


nomor 42 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Ahli
Teknologi Laboratorium Medik.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2007). Keputusan


menteri kesehatanrepublik indonesia nomor 370/III/2007.
Jakarta. Re- trieved from http://www.facenf.uerj.br/
v19n1/v19n1a19.pdf

UU No.36. (2014). undang-undang republik indone sia nomor 36 tentang


tenaga kesehatan.

Ulfah,Afilia, 2013. Defenisi Mikropipet diakses 4 Juni 2018 di laman http


http://matericoklat.blogspot.com/2013/03/mikropipet.html
Lampiran

Tabel 1.1 Berat Jenis Aquadest dalam gram/ml pada berbagai suhu

T o.0c 0.1c 0.2€ 0.3c 0.4c o.sc 0.6c 0.7c 0.8c 0.9c

.0 999840 999846 999853 999859 999865 999871 999877 999883 999888 999893
1.0 999899 999903 999908 999913 999917 99992l 999925 999929 999933 999937
2.0 999940 999943 999946 999949 999952 999954 999956 999959 999961 999963
3.0 999964 999968 999967 999968 999969 999970 999971 999971 999972 999972
4.0 999972 99997 999972 999971 999971 999970 999969 999968 999967 999965
2
5.0 999964 999962 999960 999958 999956 999954 999951 999949 999946 999943
6.0 999930 5919937 99993J 999930 999926 999926 999918 999914 999910 999906
7.0 99990] 999896 999892 999887 999881 999876 999871 999865 999860 999854
8.0 999848 999842 999835 999829 999822 999816 999809 999802 999795 999787
9.0 999780 999229 999215 999200 999186 999172 999157 999142 999128 999707

10.0 999699 999690 99968I 999672 999662 999653 999643 999634 999624 999614
1L.0 999604 999594 999583 999573 999562 999552 999541 999530 999519 999507
12.0 999496 999485 999473 999461 999449 999437 999425 999413 99940l 999388
13.0 999376 999363 999350 999337 999324 999311 999297 999284 999270 999787
14.0 999243 999229 999215 999200 999186 999172 999157 999142 999128 999113

15.0 999098 999083 999067 999052 999036 999021 999005 998989 998973 998957
16.0 998941 998925 998908 998892 998875 998858 998841 998824 998807 998790
17.0 998773 998755 998738 998720 998702 998684 998666 998643 998630 998612
I8.0 998593 998575 998558 998537 998519 998500 998480 998461 998542 998422
19.0 998403 888383 998164 998344 998324 998304 998284 998263 998243 998222

20.0 998202 998181 998160 998139 998118 998097 998076 998055 998033 998012
21.0 997990 997968 997947 997925 997903 997881 997858 997836 997814 99779]
22.0 997768 997746 997723 997700 997677 9976.54 997630 997606 997584 997560
23.0 997536 997513 997489 997465 99744l 9974\7 997392 997368 997344 997319
24.0 997294 997270 997245 997220 997195 997170 997145 997119 997094 997968

2.S.O 997043 997017 996991 996966 996940 996913 996887 99686 996835 996808
26.0 996782 996755 996728 996702 996675 996548 996621 996593 996566 996539
27.0 9965I 996484 996456 996428 996401 996373 996345 996316 996288 996260
28.0 996232 996203 996175 996148 996117 996088 996060 99603l 99600I 995972
29.0 995943 995914 995884 995855 995825 99$795 995765 995736 995706 995676

30.0 995645 995615 995585 995554 995524 995493 995463 995432 99540l 995370
31.0 995339 995308 995277 995246 995214 995183J 99515 995120 995080 995056
32.0 995024 994992 994960 994928 994864 994831 994799 994799 994766 994734
33.0 994701 994668 994635 994602 99455 994536 994503 994470 994436 994403
34.0 994369 994336 994302 994268 994234 99420l 994167 994132 994098 994064

35.0 994030 993995 99396l 993926 992891 993857 993822 993787 993752 993717
36.0 993682 993647 99361 993576 993541 993505 993469 993434 993398 993362
37.0 993326 993290 991254 993218 993182 993146 993109 993073 993036 993000
38.0 992963 992926 992889 992852 992815 992778 992741 992704 992267 992629
39.0 992592 9925354 9925\7 992479 992442 992404 992366 992328 992290 992252
Dikutipdari"TotalQualityControlintheClinicalLaboratory"

Anda mungkin juga menyukai