Oleh :
ULFA
NIM. 20170662055
2020
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
ULFA
NIM. 20170662055
2020
i
Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat
Nama : Ulfa
Nim : 20170662055
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini benar-benar
tulisan karya sendiri bukan hasil plagiasi, baik sebagian keseluruhan. Bila di
kemudian hari terbukti hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi
Ulfa
NIM 20170662055
ii
PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah di periksa dan disetujui isi serta susunannya,
Sehingga dapat diajukan dalam ujian siding Karya Tulis Ilmiah pada Program
Surabaya.
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
iii
PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan di depan tim penguji Ujian
Sidang Karya Tulis Ilmiah oleh mahasiswa atas nama Ulfa (NIM. 20170662055)
Mengesahkan,
iv
KATA PENGANTAR
Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah
kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.
keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang
telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna
Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang
budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu
yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis
ini dapat menjaga higeinitas makanan. Dengan begitu maka kesehatan akan lebih
terjamin dan tidak ada lagi muncul berbagai penyakit baru yang diakibatkan
v
MOTTO
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (QS, Ar-Ra'd : 11)
PERSEMBAHAN
Puji syukur terhadap Allah SWT atau segala rahmat dan hidayahnya yang
Saya persembahkan rasa cinta kasih yang begitu amat besar kepada orang
tua saya dan keluarga saya yang telah menjadi motivasi, inspirasi, biaya serta
Penguji karya tulis ilmiah beserta dosen pembimbing dan yang tak pernah lelah
Terima kasih untuk sahabat sahabatku Malika (Vida Arab, Ayu Gendut,
Aini Gembul, Nopiah, Suwiwik, Mita Mupalas) D3 analis kesehatan dan orang
terdekat yang aku sayang terutama orang tua, keluarga dan orang yang
mendampingi saya sampai saat ini yang bersedia berbagi keceriaan, memberi
warna di hidup saya, terima kasih juga telah memberikan motivasi buat saya, yang
selalu ada disaat senang maupun susah yang selalu menghiburku dalam keadaan
vi
apapun. Terimakasih untuk teman yang telah memberikan dukungan
vii
UCAPAN TERIMAKASIH
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penyusunan karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh
ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak
Muhammadiyah Surabaya;
viii
terselesaikan dan selaku dosen wali yang selalu perhatian serta memberi
dukungan selalu.
Muhammadiyah Surabaya;
Surabaya dan untuk Malika dan, adek saya terimakasih atas do’a dan
mendapatkan pahala dari-Nya. Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini
Laboratorium Medik.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN ............................................................................................III
PENGESAHAN ..............................................................................................IV
DAFTAR ISI...................................................................................................X
ABSTRAK ......................................................................................................XVI
ABSTRACT.....................................................................................................XVII
x
2.2.2 Sumber Kontaminasi Mikroorganisme dari Air .............7
..................................................................................................8
xi
6.2.2 Bagi Konsumen ..............................................................31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
ABSTRAK
GAMBARAN KONTAMINASI BAKTERI PADA SANTAN YANG DIJUAL
OLEH PEDAGANG DI PASAR TRADISIONAL
Ulfa
20170662055
Santan merupakan cairan putih kental hasil ekstraksi dari kelapa yang
dihasilkan dari ekstrak (daging buah) kelapa tua baik dengan atau tanpa
penambahan air. Makanan yang sehat dan aman merupakan faktor terpenting bagi
kesehatan manusia. Makanan atau minuman yang telah tercemar oleh
mikroorganisme dapat merusak atau mengubah komposisi bahan makanan dan
minuman tersebut. Sanitasi makanan harus diperhatikan mulai dari pengolahan,
pemilihan bahan baku dan proses pengolahan. Keberadaan mikroba dalam
makanan dapat menimbukan resiko kesehatan Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat kontaminasi bakteri pada santan yang di jual oleh
pedagang bubur tradisional. Desain penelitian ini menggunakakn literature review
yaitu menggunakan 3 artikel untuk direview, kemudian dilakukan koding terhadap
isi jurnal yang direview menggunakan kategori psikospiritual data yang sudah
terkumpul kemudian dicari persamaan dan perbedaannya lalu dibahas untuk
menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
dinyatakan bahwa pada penelitian yang dilakukan Putri Mustika Sari, dkk dengan
jumlah sampel 6 ditemukan hasil positif terdapat bakteri Staphylococcus aureus
yaitu 1 sampel dan negatif 5 sampel. Pada penelitian yang dilakukan Yuni
hariyatin dengan jumlah sampel 25 ditemukan hasil positif terdapat Salmonella
sp yaitu 15 sampel dan 10 negatif, lalu penelitian yang dilakukan Adriani, dkk
dengan jumlah sampel 4 ditemukan hasil positif terdapat bakteri Staphylococcus
sp yaitu 1 sampel dan negatif 3 sampel Hal ini menunjukkan bahwa masih
banyak pedagang khususnya dengan bahan dasar santan dari masing-masing
jurnal yang belum menerapkan sanitasi dengan baik.
Kata kunci: Kontaminasi, bakteri, santan
xvi
ABSTRACT
THE DESCRIPTION OF BACTERIAL CONTAMINATIONS ON COCONUT
MILK SOLD IN TRADITIONAL MARKETS
ULFA
20170662055
Coconut milk is a thick white liquid extracted from coconut which is produced
from the extract (pulp) of old coconut either with or without the addition of water.
Healthy and safe food is the most important factor for human health. Food or
drinks that have been contaminated by microorganisms can damage or change
the composition of the food and beverage ingredients. Food sanitation must be
considered starting from processing, selecting raw materials, and processing. The
existence of microbes in food can pose a health risk. This study aims to determine
whether there is bacterial contamination in coconut milk sold by traditional
porridge traders. The design of this research is literature review by using 3
articles to be reviewed, then coding the contents of the reviewed journal using the
psychospiritual category. The data are collected to group the similarities and
differences and discuss it to draw conclusions. Based on the results of the
research that has been done, it can be stated that in the research conducted by
Putri Mustika Sari, et al, with a total sample of 6, it was found that the positive
results were Staphylococcus aureus, namely 1 sample and 5 negative samples. In
a study conducted by Yuni Hariyatin with a total sample of 25, it was found
positive results were Salmonella sp, namely 15 samples and 10 negative, then the
research conducted by Adriani et al with a total sample of 4 found positive
results, there were Staphylococcus sp bacteria, namely 1 sample and 3 samples
negative. This shows that there are still many traders, especially with coconut
milk as basic ingredients from each journal that has not implemented proper
sanitation.
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
serta penyajian makanan (Depkes, 2010). Makanan yang disajikan dalam kondisi
panas atau hangat setelah matang juga dapat meminimalisir tercemarnya bakteri,
berbeda dengan makanan yang disajikan dalam keadaan dingin misalnya bubur
bersantan, pecel dan makanan yang disajikan dalam keadaan dingin lainnya sangat
baku, proses bahan, peralatan, air yang digunakan dan jenis wadah yang
digunakan (Djide,2003).
maksimum mikroba yang diizinkan terdapat dalam pangan. Jumlah maksimum ini
1
2
dinyatakan dalam angka atau jumlah koloni per satuan berat atau volume.secara
kualitatif batas maksimum dinyatakan sebagai negatif per satuan berat atau
volume tertentu.
bahan baku dan proses pengolahan. Para pedagang bubur tidak memiliki latar
2009).
Salah satu bahan pangan yang sering digunakan dalam menambah cita rasa
bubur adalah santan. Santan merupakan cairan putih kental hasil ekstraksi dari
kelapa yang dihasilkan dari ekstrak (daging buah) kelapa tua baik dengan atau
7388 : 2009 tentang batas maksimum cemaran mikroba dalam santan cair yaitu :
Angka Lempeng Total (ALT) dalam 300C 72 jam = 1 × 106 koloni/g, APM
koloni/g.
bakteri dengan metode ALT (Angka Lempeng Total) pada santan bubur sumsum
adalah 2,8 x 102 koloni/ml. ALT tersebut kurang dari batas maksimum cemaran
koloni bakteri dalam pangan yang ditetapkan oleh BPOM RI untuk produk santan
cair, krim kelapa, dan pasta cair yaitu dengan ALT (30 0C, 72 jam) 1
kurang menjaga kebersihan dan tempat santan yang tidak tertutup di beberapa
Terjadinya keracunan ditandai dengan adanya gejala diare. Jika diare terjadi
dalam jangka yang panjang akan dapat menyebabkan kematian. Kasus keracunan
judul gambaran kontaminasi bakteri pada santan yang dijual oleh pedagang di
pasar Tradisional.
penelitian ini “Apakah terdapat kontaminasi bakteri pada santan yang di jual oleh
kontaminasi bakteri pada santan yang di jual oleh pedagang di pasar Tradisional.
TINJAUAN PUSTAKA
hasil pemerasan dari buah kelapa yang di parut dengan penambahan air. Santan
mempunyai rasa lemak yang dapat digunakan untuk bahan tambahan makanan
kawasan iklim tropis sudah sejak dahulu memanfaatkan buah kelapa. Buah kelapa
juga memiliki sumber kandungan rasa yang cocok terhadap masyarakat Indonesia
sehingga penggunaan buah kelapa dalam masakan dapat menambah citra rasa
tradisional Indonesia.
rasa, aroma dan isian minuman tetapi digunakan sebagai cairan dalam sayur dan
pelengkap aneka bubur manis yang menggunakan santan. Salah satu ciri khas
makanan Indonesia yaitu banyak memakai santan seperti sayur lodeh, opor ayam,
minuman ringan seperti cendol, es doger, es buah, serta bubur kajang hijau dan
bubur candil.
umur buah kelapa. Santan merupakan bentuk emulsi minyak dalam air dengan
protein tinggi sebagai stabilisitor emulsi. Air sebagai fase pendispersi dan minyak
sebagai fase terdispersi. Apabila dibiarkan santan akan memisah menjadi dua
5
6
bagian, pada bagian atas santan terdapat kandungan minyak dan skim sedangkan
Mikroorganisme tidak dapat tumbuh pada debu, tetapi dapat berada sementara dan
kontaminan dari udara dipengaruhi oleh tingkat kelembaban, ukuran, dan jumlah
dipengaruhi oleh kualitas udara, tetapi secara umum di dominasi oleh bakteri
aerosol dari hewan, manusia, kendaraan, pabrik, dan aktifitas lain (Adam & Moss,
2008).
Lingkungan akuatik baik air tawar maupun air laut mengandung berbagai
hidup. Bakteri yang diisolasi dari perairan laut terbuka, sering memiliki kebutuhan
fisiologis terhadap garam. Dan tumbuh baik pada suhu yang relatif rendah dari
lautan. Bakteri yang berasal dari perairan lautan biasanya bakteri oligotrofit
2008).
pedagang siap saji. Tangan dan pakaian yang tidak bersih, serta rambut dapat
menjadi sumber utama kontaminasi mikroba pada pangan luka ringan dan infeksi
pada tangan atau bagian tubuh, serta penyakit seperti flu, radang tenggorokan,
atau stadium awal hepatitis dapat meningkatkan kontaminasi mikroba. Selain itu,
Shigella sp, dan Escherichia coli serta hepatitis A dapat masuk ke dalam pangan
Pangan olahan, bahan pangan, dan aditif pangan mempunyai kualitas yang
dan umumnya mempunyai popuasi kapang dan bakteri berspora yang tinggi
Pada penggunaan peralatan yang terus menerus dalam jangka panjang atau
dalam jangka waktu yang lama, mikroorganisme awal akan berkembangbiak dan
pangan dari peralatan. Pencucian dan sanitasi yang tepat terhadap peralatan secara
lain seperti material pengemas, pembungkus pangan, wadah, lalat, cacing, burung,
kandang hewan dan tikus. Berbagai jenis material pengemas digunakan dalam
pangan, tetapi bahan tersebut umumnya digunakan untuk produk siap saji dan
yang tepat untuk bahan pengemas (Soepandi, Tatang dan Wardah, 2014: 54).
9
dalam air, dalam makanan, dalam tubuh hewan, manusia dan tanaman. Jumlah
bakteri tergantung dalam keadaan sekitar (Suhartini dkk, 2006). Bakteri berasal
dari kata (Yunani = batang kecil). Di dalam klasifikasi bakteri digolongkan dalam
Divisio Schizomycetes. Bakteri dari kata latin bacterium (jamak, bacteria) adalah
Mereka sangatlah kecil dan kebanyakan uniseluler, dengan struktur sel yang telatif
sederhana tanpa nukleus/inti sel, sitoskeleton, dan organel lain (Anonim. 2009).
Bakteri adalah makhluk hidup yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan
1. Organisme multiselluler
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau
Bentuk bakteri terdiri atas bentuk bulat (coccus), batang (basil),dan spiral
10
(spirilia) serta terdapat bentuk antara coccus dan basil yang disebut
penyakit (pathogen) secara cepat ialah pada suhu 370C, tetapi ia dapat
5. Setiap dua puluh menit bakteri akan berkembang. Oleh karena itu, dalam
Yuliarsih, 2002)
11
makanan yang terkontaminasi oleh bakteri hidup atau oleh toksin yang dihasilkan
oleh bakteri tsb. Apabila kita mengkonsumsi makanan yang mengandung bakteri,
maka bakteri tersebut akan tumbuh dan berkembang-biak pada saluran pencernaan
kita.
pada suhu 42°C. Racun Campylobacter jejuni berasal dari bakterinya sendiri.
Gejala timbul 2-5 hari setelah konsumsi makanan, yaitu sakit perut, demam, diare.
2. Salmonella sp
melalui ternak yang terkontaminasi, seperti daging, susu, telur, salad. Terdapat
gejala penyakit gastroenteritis akut seperti muntah, mual, diare, sakit kepala, nyeri
berkembang biak pada suhu 5 - 45°C. Bakteri ini akan mati pada saat dipanaskan
sampai suhu di atas 70°C. Namun bakteri ini tidak mati pada saat bahan pangan
didinginkan dalam refrigerator atau freezer. Jika suhu bahan pangan mencapai
suhu kamar, maka bakteri ini akan berkembang-biak lagi. Pencegahan dilakukan
12
3. Escherichia coli
menghasilkan racun yg berbahaya. E. coli mampu hidup pada tempat yang miskin
sakit perut, diare, muntah, demam. Bakteri ini biasanya menginfeksi daging sapi
1. Listeria monocytogenes
dan air. Listeriosis jarang terjadi pada manusia sehat, tetapi berbahaya bagi orang
yang terinfeksi HIV, orang yg sedang kemoterapi, orang tua, wanita hamil dan
anakanak. Gejala meliputi sakit perut, demam dan muntah. Bakteri ini
2. Staphylococcus sp
Bakteri ini akan mati pada saat makanan dimasak, tetapi enterotoksin yang
dihasilkan oleh bakteri ini tahan pada suhu 100°C selama beberapa menit. Bakteri
ini ditemukan pada bahan pangan seperti salad, custard, susu, dan produk berbasis
3. Clostridium perfringens
Infeksi bakteri ini pada makanan terutama daging yang sudah dimasak
dan disimpan selama jangka waktu 24 jam, kemudian dimasak lagi secara cepat
sebelum dikonsumsi. Masa inkubasi 6-24 jam. Bakteri ini berkembang biak pada
suhu 30°C dan memproduksi berbagai jenis toksin, seperti alfa toksin dan beta
toksin. Diduga alfa toksin adalah exotoksin. Gejala klinis berupa nyeri perut,
4. Clostridium botulinum
bakteri ini pada makanan terutama terdapat pada makanan kaleng. Bakteri ini
berbentuk spora pada makanan kaleng. Sebaiknya makanan kaleng dimasak dulu
pada suhu 100°C selama beberapa menit sebelum dikonsumsi. Masa inkubasi 12 –
seberapa jauh bahan itu tercemar oleh mikroba. Dengan mengetahui jumlah
mikroba, maka dapat diketahui kualitas mikrobiologi dari bahan tersebut. Bahan
dapat dikatakan baik jika jumlah mikroba yang terkandung dalam bahan tersebut
masih dibawah standart yang ditentukan oleh suatu lembaga. Kandungan mikroba
pada suatu bahan juga sangat menentukan tingkat kerusakannya, serta dapat
dapat dilakukan salah satunya dengan metode angka lempeng total (ALT) batas
untuk mengetahui jumlah mikroba yang ada dalam suatu sampel. Angka Lempeng
Total aerob mesofil atau anaerob mesofil menggunakan media padat dengan hasil
akhir berupa koloni yang dapat diamati secara visual berupa angka koloni (CFU)
per ml. Prinsip pengujian angka kuman yang pertumbuhan bakteri aerob mesofil
sebagai media padatnya. Koloni yang tumbuh pada media tidak selalu berasal dari
1 sel mikroba, karena beberapa mikroba ada yang cenderung mengelompok atau
media dan lingkungan yang sesuai. Istilah Coloni Forming Unit (CFU) digunakan
Lempeng agar yang paling baik digunakan dalam perhitungan yaitu lempeng yang
yang hidup, sehingga lebih tepat apabila dibandingkan dengan cara total cell
count. Pada metode angka kuman total setiap sel mikroba yang hidup dalam
suspensi akan tumbuh menjadi 1 koloni setelah diinkubasi dalam media biakan
dan dihitung jumlah koloni yang tumbuh dan merupakan perkiraan atau dugaan
makanan tersebut harus tetap dijaga kualitasnya agar konsumen terhindar dari
oleh masyarakat adalah bahan makanan yang akan diolah terutama yang
mengandung protein hewani, seperti daging, susu, ikan/udang dan telur harus
dalam keadaan baik dan segar. Dengan demikian agar makanan yang akan diolah
memenuhi syarat, maka bahan tersebut harus tidak berubah bentuk, warna dan
Makanan yang sudah terolah dapat dibagi menjadi makanan yang dikemas
dan makanan yang tidak dikemas. Makanan yang dikemas harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut: mempunyai label dan harus bermerek, sudah terdaftar
dan bernomor pendaftaraan, kemasan tidak rusak, ada tanda kedaluwarsa dan
dalam keadaan belum kedaluwarsa, serta kemasan yang dipakai harus hanya
Makanan jadi, memerlukan persyaratan yang cukup ketat pula agar sehat
1. Makanan tidak rusak, busuk atau basi yang ditandai dengan perubahan
dari rasa, bau, berlendir, berubah warna, berjamur, berubah aroma, atau
3. Adanya residu bahan pestisida dan jumlah kandungan logam berat tidak
berlaku
BAB 3
METODE PENELITIAN
Literatures review adalah uraian tentang teoris, temuan dan bahan penelitian lain
yang diperoleh dari bahana acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian.
beberapa sumber pustaka (artikel, buku, slide, informasi dari internet, dll) tentang
dan memadai. Landasan teori, tinjauan teori, dan tinjauan pustaka merupakan
melalui internet. Pencarian database yang digunakan adalah Google Scholar dari
tahun 2014 hingga tahun 2019. Untuk pencarian artikel, kata kunci yang
artikel yang ditemukan agar artikel yang didapat tidak terlalu banyak.
17
18
Kriteria Inklusi
Jangka Rentang waktu penerbitan jurnal maksimal 5 tahun
Waktu (2014-2019)
Bahasa Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
Subyek Santan
Jenis Jurnal Original Artikel Penelitian ( bukan dari review)
Ketersediaan teks Full Text
mengelompokkan data-data hasil ekstraksi yang sejenis sesuai dengan hasil yang
diukur untuk menjawab tujuan Jurnal penelitian yang sesuai dengan kriteria
dalam tabel diurutkan sesuai alphabet dan tahun terbit jurnal dan sesuai dengan
format tersebut di atas. Untuk lebih memperjelas analisis abstrak dan full text
analisis terhadap isi yang terdapat dalam tujuan penelitian dan hasil/temuan
penelitian.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan data yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung. Akan
tetapi data tersebut diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang dimaksud berupa buku dan
laporan ilmiah primer atau asli yang terdapat di dalam artikel atau jurnal. Sumber
data penelitian ini adalah artikel atau jurnal yang ditulis oleh Yuni Hariyatin yang
berjudul identifiksi bakteri Salmonella sp pada santan buatan sendiri yang dijual
Kontaminasi Bakteri pada Santan dan Coconut Milk Drink, peneliti menemukan
650 jurnal yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Sebanyak 473 jurnal dari
jurnal yang ditemukan sesuai kata kunci pencarian tersebut kemudian dilakukan
skrining, 293 jurnal dieksklusi karena tidak tersedia artikel full text. Jurnal yang
Sesuai kriteria :
N = 473
Jurnal yang di
eksklusikan :
N = 293
Jurnal yang di
eksklusikan :
N = 177
Jurnal yang di review :
N=3
21
1. Jurnal 1
2. Jurnal 2
22
3. Jurnal 3
1. Sumber Temuan
23
24
1. Full Text
2. Rentang Khusus
BAB 4
HASIL PENELITIAN
yang dijual oleh pedagang bubur di pasar tradisional, didapatkan data pada table
Data Penelitian 4.1 Hasil Literature Review dari tiga Jurnal Nasional
25
26
kemasan
yang di
perdagangka
n di kota
Makassar
Mustika Sari, dkk dengan jumlah sampel 6 ditemukan hasil positif terdapat bakteri
Staphylococcus aureus yaitu 1 sampel dan negatif 5 sampel. Pada penelitian yang
dilakukan Adriani, dkk dengan jumlah sampel 4 ditemukan hasil positif terdapat
PEMBAHASAN
data sekunder ada perbedaan dalam metodenya. Dalam jurnal penelitian yang
(makroskopis) yang menggunakan media SSA dan TSIA dan pewarnaan gram
Yustina lasti (2013) menggunakan metode ALT yag menggunakan media pepton
water, lalu ditanam pada media VGA dan pewarnaan gram, dalam jurnal
penelitian yang dilakukan oleh Putri Mustika sari, Leka Lutpiatina dan Ahmad
menggunakan media MSA dan pewarnaan gram, lalu dilakukan tes biokimia
koagulase
menunjukkan pada penelitian yang dilakukan Putri Mustika Sari, dkk dengan
yaitu 1 sampel dan negatif 5 sampel. Pada penelitian yang dilakukan Yuni
sp yaitu 15 sampel dan 10 negatif, lalu penelitian yang dilakukan Adriani, dkk
27
28
pengaruhi oleh faktor sanitasi lingkungan, proses pembuatan santan, wadah dan
tempat penyimpanan santan yang kurang baik, serta tempat penjualan santan.
Kondisi sanitasi lingkungan yag masih buruk, proses pembuatan santan serta
wadah dan tempat penyimpanan santan yang kurang baik yang dapat meyebabkan
yang di dapat lebih mengarah pada bakteri Salmonella sp. Menurut Yuni
Hariyatin (2018) dalam penelitiannya sampel santan buatan sendiri yang dijual
diambil secara total sampling pada 5 penjual dan dilakukan pengulangan sebanyak
5 kali, didapatkan hasil dari 10 sampel yaitu sebagian kecil (40%) menunjukkan
tidak ada pertumbuhan bakteri Salmonella sp dan sesuai dengan SNI 7388:2009.
Sedangkan pada 15 sampel lainnya yaitu sebagian besar (60%) ditemukan adanya
Selain bahan yang digunakan harus terbebas dari cemaran bakteri Salmonella sp
tempat penjualan pedagang tersebut juga harus terlihat bersih. Hal ini dapat
dijual. Menurut Soepandi, Tatang dan Wardah (2014), sumber kontaminasi juga
dan tikus.
Penelitian ini sejalan dengan Andriani dan Maria Yustina lasti (2014),
bahwa jumlah Staphylococcus aureus yang terdapat pada sampel sebanyak 1,0 x
102 sel/ml. Batas yang diperbolehkan menurut SNI (2009) adalah 10 2 CFU/g. Hal
ini mengindikasikan bahwa sampel berupa santan kelapa kemasan masih layak
untuk dikonsumsi.
Penelitian yang dilakukan Putri Mustika sari, Leka Lutpiatina dan Ahmad
muhlisin (2019) menunjukkan hasil dari 6 penjual adalah 4 penjual (67%) yang
jangan meletakkan alat di tempat yang bersih setelah proses menyajikan minuman
dari 6 penjual memiliki 3 penjual (50%) yang memeras santan sendiri dan 3
jalan umum. lima sampel (83%) memenuhi persyaratan dan satu sampel (17%)
30
aureus dalam santan cair. Penelitian ini mirip dengan Andriani dan Maria Yustina
Hasil penelitian dari 4 sampel santan yang diuji ada 1 sampel positif
dapat disebabkan oleh higienis yang buruk kemasan atau penyimpanan. Santan
adalah media yang baik untuk pertumbuhan mikroba, karena mengandung banyak
lemak dan protein. Kandungan lemak dan protein yang tinggi dalam santan
(80%) menyatakan bahwa pengolahan santan yang baik dilakukan melalui proses
pemanasan.
BAB 6
6.1 Simpulan
pada penelitian yang dilakukan Putri Mustika Sari, dkk dengan jumlah sampel 6
ditemukan hasil positif terdapat bakteri Staphylococcus aureus yaitu 1 sampel dan
negatif 5 sampel. Pada penelitian yang dilakukan Yuni hariyatin dengan jumlah
negatif, lalu penelitian yang dilakukan Adriani, dkk dengan jumlah sampel 4
negatif 3 sampel. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak pedagang khususnya
dengan bahan dasar santan dari masing-masing jurnal yang belum menerapkan
6.2 Saran
bakteri.
konsumsi.
31
32
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, R. ( Volume 2 Issue 1,2017). Kontaminasi Bakteri Escherichia coli pada makanan
jajanan di pasar Mardika kota Ambon. Global health science,, 41-47.
Anugrah R, (2011). Minuman Coconut milk Kelapa (Cocos nucifera L.) Rendah Lemak Dengan
Penambahan Ekstrak Daun Stevia rebaudiana Sebagai Produk Diversifikasi Pangan
Berbasis Coconut milk Kelapa. Institut Pertanian Bogor.
Aprilia Mustikaning Putri1, P. K. ( Vol. 13, No. 1 Januari–Juni 2018). Identifikasi keberadaan
bakteri coliform dan total mikroba dalam es dung-dung di sekitar kampus universitas
muhammadiyah surakarta. Media Gizi Indonesia, hlm. 41–48.
BPOM. (2009). Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
HK.00.06.1.52.4011. BPOM, 28.
imam. 2000. Isolasi dan Identifikasi Bacteri Klinik. Yogyakarta : Akademi Analis Kesehatan
Yogyakarta.
Jawetz, Melnick, Dan Adelbeng, 2007, Mikrobiologi Kedokteran, Buku 1, Salemba Medika,
Surabaya.
Jiastuti, T. ( Vol. 10, No. 1 Januari 2018). Higiene sanitasi pengelolaan makanan dan keberadaan
bakteri pada makanan jadi di rsud dr harjono ponorogo. Jurnal Kesehatan Lingkungan,
13-24.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.06.1.52.4011.
Penetapan Batas Maksimum Cemaran. Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik
Indonesia
Lasti, A. d. (2014). Identifikasi keberadaan Staphylococcus sp pada santan kelapa kemasan yang
di perdagangkan di kota makassar . Adriani, 34.
33
Mansauda, Karlah L. R., Fatimawali & Kojong Novel .2014. Analisis Cemaran BakteriColiform
Pada Saus Tomat Jajanan Bakso Tusuk Yang Beredar Di Manado. Pharmacon: Jurnal
Ilmiah Farmasi. III(2): 37-44. Onlineejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharmacon/.../4300
Mildiana, Y. H. (2018). Identifikasi bakteri Salmonella sp pada santan buatan sendiri yang dijual
oleh pedagang bubur tradisional di Desa Mancar Peterongan Jombang. 22.
Putri Mustika Sari, L. L. (Vol.1, No.1, March 2019). Staphylococcus aureus in Traditional
Coconut milk Drinks. Tropical Health and Medicine Research, 33-38.
Risalia Reni Arisanti, C. I. (Volume 34 No 3, Tahun 2018). Kontribusi agen dan faktor penyebab
kejadian luar biasa keracunan pangan di Indonesia. Berita Kedokteran Masyarakat , 99-
106.
Standar Nasional Indonesia, 2009, Santan kelapa cair, Dewan Standarisasi Nasional Indonesia
https://www.academia.edu/10635874/SNI_2009
Suwandi, U., 1999. Peran Media Untuk . Identifikasi Mikroba Patogen. Cermin Dunia
Kedokteran No. 124. Grup PT Kalbe Farma, Jakarta
Thoriqoh, H. N. (2017). Kontaminasi bakteri escherichia coli pada Pangan Jajanan Anak Sekolah
(PJAS) di Sekolah Dasar Kecamatan Cakung 2016. Bachelor's thesis, Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan .
Ubaidillah. (2006). Faktor Produksi Yang Berhubungan Dengan Kontaminasi Coliform Pada
Jajanan Es Dawet Di Kecamatan Banguntapan Bantul Yogyakarta. Jurnal Kesehatan dan
Keperawatan Surya Medika, 1(1) : 10-19.
urfa, N. (2018). Gambaran kontaminasi bakteri coliform pada makanan di pondok pesantren
Kabupaten Bogor. Bachelor's thesis, Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah.
Yunita.2010. Kualitas Mikrobiologi Nasi Jinggo Berdasarkan Angka Lempeng Total Coliform
Total dan Kandngan E. Coli.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/download/588/39
34