Ked
NIM : G1A214009
Judul : Jenis Toxin Bakteri
Operator: dr. Subagio, Sp.KK
Pewarnaan Gram
Salah satu teknik pewarnaan diferensial yang paling penting dan paling luas digunakan
untuk bakteri ialah pewarnaan gram. Telah dikembangkan prosedur-prosedur pewarnaan untuk :
1. Mengamati dengan lebih baik tampang morfologi mikroorganisme secara kasar.
2. Mengidentifikasi bagian-bagian struktural sel mikroorganisme.
3. Membantu mengidentifikasi dan membedakan organisme yang serupa.
Pewarnaan atau pengecatan terhadap mikroba banyak dilakukan baik secara langsung
(bersama bahan yang ada) ataupun secara tidak langsung (melalui biakan murni). Tujuan dari
pewarnaan tersebut ialah untuk :
1. Mempermudah melihat bentuk jasad, baik bakteri, ragi, ataupun fungi.
2. Memperjelas ukuran dan bentuk jasad.
3. Melihat struktur luar dan kalau memungkinkan juga struktur dalam jasad.
4. Melihat reaksi jasad terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat-sifat fisik dan kimia yang
ada akan dapat diketahui.
Pewarna (stain) merupakan garam-garam yang tersusun atas ion positif dan negatif, yang
salah satunya berwarna dan disebut kromosfor (chromosphore). Bila kromosfor berada pada ion
positif disebut pewarna basa (basic dye) dan bila kromosfor berada pada ion negatif disebut
sebagai pewarna asam (acidic dye)
Ada tiga macam prosedur pewarnaan, yaitu pewarnaan sederhana (simple stain),
pewarnaan diferensial (differential strain), dan pewarnaan khusus (special strain). Pada
pewarnaan sedarhana hanya digunakan satu macam pewarna dan bertujuan mewarnai seluruh sel
mikroorganisme sehingga bentuk seluler dan struktur dasarnya dapat terlihat (Pratiwi, 2008).
Menurut Zubaidah (2006), yaitu banyak senyawa organik berwarna (zat pewarna)
digunakan untuk mewarnai mikroorganisme untuk pemeriksaan mikroskopis. Telah
dikembangkan prosedur-prosedur pewarnaan untuk :
1. Mengamati dengan lebih baik tampang morfologi mikroorganisme secara kasar
2. Mengidentifikasi bagian-bagian struktural sel mikroorganisme
1
Selasa, 12-1-2016
Nama : Dona Violita, S.Ked
NIM : G1A214009
Judul : Jenis Toxin Bakteri
Operator: dr. Subagio, Sp.KK
Perbedaan warna antara bakteri gram positif dan bakteri gram negatif disebabkan oleh
adanya perbedaan struktur dan dinding selnya. Dinding bakteri gran positif banyak mengandung
peptidoglikan, sedangkan dinding bakteri gram negatif banyak mengandung lipopolisakarida
(Pratiwi, 2008).
Menurut Pelczar dan Chan (1986), perbedaan bakteri gram positif dan gram nehatif
adalah :
Gram Positif Gram Negatif
Ungu kristal Sel berwarna ungu Sel berwarna ungu
Kompleks UK-Y Kompleks UK-Y
Larutan Iodium terbentuk di dalam sel, terbentuk di dalam sel,
sel tetap berwarna ungu sel tetap berwarna ungu
Dinding sel mengalami Lipid terekstrasi dari
Alkohol
dehidrasi, pori-pori dinding sel, pori-pori
2
Selasa, 12-1-2016
Nama : Dona Violita, S.Ked
NIM : G1A214009
Judul : Jenis Toxin Bakteri
Operator: dr. Subagio, Sp.KK
1.4 Mekanisme Penyerapan Zat Warna oleh Gram Positif dan Gram Negatif
Reaksi gram dapat dikonfirmasi dengan uji kelarutan kalium hidroksida (kori). Ambillah
satu OSE penuh kultur bakteri yang sedang tumbuh aktif dan campur dengan setetes larutan
KOH 3% di atas kaca objek yang bersih dan aduk hingga diperoleh suspensi yang rata. Angkat
OSE beberapa centimeter dari kaca objek. Jika benang lendir bakteri itu terangkat oleh
OSE(kira-kira 5-20 mm panjangnya), maka bakteri itu adalah gram negatif. Jika dihasilkan
suspensi berair dan tidak tampak adanya benang lendir setelah OSE digerakkan berulang-ulang
maka kultur bakteri itu adalah gram positif. Perusakan dinding sel organisme gram negatif yang
diikuti dengan pembebasan DNA, yang sangat kental di dalam air, menghasilkan benang lendir.
Dinding sel bakteri gram positif lebih tahan terhadap KOH dan tetap melekat sehingga tidak ada
DNA yang dibebaskan (Soekirno, 2008).
Pada pewarnaan gram ini, bakteri yang telah di fiksasi dengan panas sehingga
membentuk pada kaca objek diwarnai dengan pewarna basa yaitu crystal violet. Karena warna
ungu mewarnai seluruh sel, maka pewarna ini disebut pewarna primer (primary stain).
Selanjutnya mordant (penajam). Setelah iodin dicuci dengan baik, bakteri gram positif maupun
gram negatif tampak berwarna ungu. Selanjutnya noda spesimen dicuci dengan alkohol yang
merupakan decolorizing agent (senyawa peluntur warna) yang pada spesies bakteri twertentu
dapat menghilangkan warna ungu dari sel. Setelah alkohol dicuci, noda spesimen diwarnai
kembali dengan safranin yang merupakan pewarna basa berwarna merah. Bakteri yang tetap
berwarna ungu digolongkan ke dalam gram positif, sedangkan bakteri yang berwarna merah
digolongkan ke dalam gram negatif (Pratiwi, 2008).
3
Selasa, 12-1-2016
Nama : Dona Violita, S.Ked
NIM : G1A214009
Judul : Jenis Toxin Bakteri
Operator: dr. Subagio, Sp.KK
mikroorganisme gram negatif adalah mikroorganisme yang akan kehilangan warna violetnya jika
mikroorganisme tersebut disiram dengan aseton atau alkohol dan kemudian akan berwarna
merah muda dengan carbol fuchsin atau merah netral (Gibson, 1996).
4
Selasa, 12-1-2016