Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Pertemuan 4
Pemeriksaan Morfologi Khamir

Oleh
Nina Paramitha Indrayanti
J310190133/ 4F

Pengampu :
Dr. Ambarwati, M.Si

Asisten:
Anggun Oktavia Widiastuti

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
I. Judul
Pemeriksaan Morfologi Khamir

II. Alat dan Bahan


 Alat
- Mikroskop
- Object glass (cekung)
- Cover glass
- Pipet tetes
- Bunsen
 Bahan
- Cairan tape
- Limbah industry alkohol
- Alkohol 70%
- Laktofenol atau metilen blue
- Kapas
- Spirtus

III. Cara Kerja


1. Disterilkan tangan dan meja kerja dengan alkohol 70%.
2. Diteteskan satu atau dua tetes laktofenol atau metilen blue di atas object
glass cekung.
3. Ditambahkan satu atau dua tetes cairan tape (atau limbah cair industri
alkohol) pada object glass yang sama
4. Ditutup preparat dengan cover glass.
5. Dilakukan langkah di atas di dekat bunsen sebagai langkah sterilisasi.
6. Diamati preparat di bawah mikroskop dengan pembesaran lemah (10x)
dulu.
7. Diubah pembesaran ke pembesaran sedang (40x), jika bayangan sudah
terlihat jelas.
8. Digambar morfologi sel khamir yang terlihat.
No Nama Gambar Keterangan

1. Khamir Pada Bahan : Cairan Tape


Tape Jenis : Saccharomyces
cerevicae
Ciri – ciri :
 Bersel tunggal
 Berbentuk bulat
 Sel (khamir) yang
bersinar berarti
masih hidup
 sel (khamir) yang
berwarna gelap
berarti sudah mati
Metode : Pewarnaan
Sederhana

2. Khamir Pada Bahan : Air Chiu


Tape Jenis : Saccharomyces
Ciri – ciri :
 Bersel tunggal
 Morfologi
bervariasi
 Memiliki bertuk
yang bervariasi
(batang, batang
Panjang, bulat,
melengkung)
 Berkembang biak
menjadi tunas
semu
 Terdapat sel yang
berwarna terang
(hidup) dan sel
yang berwarna
gelap (mati)
Metode : Pewarnaan
sederhana

3. Candida Bahan : Biakkan Murni


albicans Candida albicans
Golongan :
Deuteromycota

Ciri – ciri :
 Bersel tunggal
 Terdapat sel yang
berwarna terang
(hidup) dan
berwarna gelap
(mati)
 Dapat berkembang
biak menjadi tunas
semu
 Memiliki bentuk
bulat
Metode : Pewarnaan
sederhana

IV. PEMBAHASAN
Yeast atau yang biasa disebut dengan khamir adalah salah satu organisme
dalam kelompok mikroorganisme yang tersebar luas di alam. Dimana habitat yang
disukai oleh khamir adalah pada jaringan tanaman, daun, bunga, buah-buahan,
produk fermentasi, tanah dan air (Akbar, 2019).
Khamir Sebagian hidupnya ada yang sporofit dan ada juga beberapa yang
parasitic. Pada sel khamir juga memiliki ukuran yang beragam yaitu dengan Panjang
1-5 µm hingga 20-50 µm dan lebar 1-10 µm. khamir juga termasuk fungi namun
berbeda dengan kapang karena bentuknya yang uniseluler. Reproduksi dari khamir
sendiri diutamakan dengan cara pertunasan. Sebagai sel tunggal, khamir tumbuh
dan berkembang biak lebih cepat jika dibandingkan dengan kapang karena khamir
memiliki perbandingan luas permukaan dengan volume yang besar (Cronika, 2018).
Praktikum kali ini, dilakukan pemeriksaan pada morfologi khamir. Praktikan
mengamati khamir yang terdapat pada cairan tape, limbah chiu dan pada Candida
Albicans. Pada pemeriksaan air tape menggunakan pembesaran 40x, khamir yang
ada didalam cairan tape berbentuk bulat – bulat. Hasil yang diperoleh terdapat dua
pemeriksaan dimana sel yang berkembang biak dengan tunas semu lalu tumbuh
menjadi sel tunggal. Dan terdapat juga hasil yang menunjukkan dimana terdapat sel
yang berwarna terang, yang berarti sel tersebut masih dalam keadaan hidup.
Sedangkan pada sel yang berwarna gelap atau yang menyerap warna berarti sel
tersebut sudah dalam keadaan mati.
Khamir dapat lebih bertahan dalam keadaan alam sekitar yang tidak
menguntungkan dibandingkan dengan jasad renik lainnya. Khamir dapat tumbuh
dalam suatu substrat atau medium berisikan kosentrasi gula yang dapat
menghambat pertumbuhan kebanyakan bakteri. Khamir bersifat fakultatif, artinya
mereka dapat hidup dalam keadaan aerobik maupun anaerobik. Khamir dapat
berkembang biak secara aseksual dan seksual. Khamir sering tidak terlihat karena
tidak kontras dengan medium dimana mereka hidup. Oleh karena itu, perlu
diadakannya pewarnaan saat mengamati morfologi sel khamir agar khamir tampak
jelas saat diamati dengan mikroskop.
Semua spesies jenis Saccharomyces ini memiliki morfologi bentuk tunas yang
khas, memiliki jumlah yang sama dari 16 kromosom. Saccharomyces cereviciae
merupakan mikroorganisme (khamir) yang paling banyak ditemukan pada tape
dibandingkan jenis mikroorganisme lainnya. Saccharomyces cereviciae merupakan
khamir yang memiliki morfologi tubuh berbentuk bulat hingga oval, umumnya hidup
berkoloni dan bereproduksi dengan menggunakan tunas yang terdapat pada bagian
ujung (Naseeb 2017).
Pada praktikum kali ini juga menggunakan Candida Albicans yang juga
merupakan sel ragi yang memiliki tulang tipis, tidak memiliki kapsul, berbentuk oval
agak kebulatan yang membentuk pseudohifa saat tunas-tunasnya terus brtumbuh,
namun gagal melepaskan diri sehingga menghasilkan rantai-rantai sel Panjang yang
menyempit pada penyekatan di antara sel. Candida Albicans dapat berkembang biak
dengan cara memperbanyak diri dengan spora yang tumbuh dari tunas yang disebut
dengan blastospor (Vivi, 2016).
Candida albicans adalah jamur sel tunggal berbentuk bulat sampai oval.
Jumlahnya sekitar 80 spesies dan 17 diantaranya ditemukan pada manusia.
Candida albicans memperbanyak diri dengan membentuk blastospora (budding sel).
Blastospora akan saling bersambung dan bertambah panjang sehingga membentuk
pseudohifa. Bentuk psudohifa lebih virulen dan invasif daripada spora. Hal itu
dikarenakan pseudohifa berukuran lebih besar sehingga lebih sulit difagositosis oleh
makrofag (Irianto, 2013).
V. KESIMPULAN
Pada praktikum pemeriksaan morfologi khamir mendapatkan kesimpulan yaitu
dilakukan dengan metode pewarnaan sederhana. Sampel yang digunakan adalah
cairan tape, limbah industry chiu dan candida albicans. Pada sampel cairan tape
memiliki bentuk bulat, berwarna terang dan berwarna biru jiks sudah mati. Kemudian
pada limbah industry chiu, biasanya pada pembuatan chiu ditambahkan
Saccharomyces cereviciae yang termasuk khamir morfologi bervariasi, ada yang
seperti batang, ada yang melengkung, ada yang batang panjang, ada yang bulat,
khamir seolah membentuk tunas semu yang nantinya akan memecah dan menjadi
sel tunggal. Lalu untuk candida albicans morfologi lebih mirip khamir dari cairan
tape, bentuk nya bulat.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Akbar, E. K. (2019). Isolasi dan Karakterisasi SecaraMorfologi dan Biokimia Khamir
dari Limbah Kulit Nanas Madu (Ananas Comocus. L) untuk Produksi
Bioetanol.Berkala Bioteknologi, Vol.2, No.2.
Cronika, Nebay. (2018). Isolasi dan Karakteristik Khamir Potensial Penghasil
Bioetanol Dari Industri Arak Bali. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri, Vol.6
(4): 316-326.
Irianto K. (2013). Mikrobiologi Medis. Bandung (ID) : ALFABETA
Keumala, Vivi. (2016). Pemeriksaan Mikrobiologi Pada Candida Albicans. Jurnal
Kedokteran Syiah Kuala. Vol.16 (1).
Naseeb, S. (2017). Saccharomyces Jurei Sp. Nov., Isolation And Genetic
Identification Of A Novel Yeast Species From Quercus Robur. International
Journal Of Sistematic And Evolutionary Microbiology, 67 : 2046–2052.

Anda mungkin juga menyukai