PERCOBAAN III
“PEWARNAAN GRAM”
Disusun Oleh:
Nama : Muhammad Naufal Humam
Nim : 220106168
Kelompok : 02
Pewarnaan Gram merupakan pewarnaan yang sangat umum dalam bidang bakteriologi. Dengan
pewarnaan ini, kelompok bakteri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kelompok bakteri Gram
positif dan bakteri Gram negative (Apriyanti R.V, 2022).
Prinsip pewarnaan gram didasarkan untuk memberi pewarnaan pada pada bakteri dengan tujuan
menambah kontras dan tampak lebih jelas, digunakan untuk mengetahui morfologi sel bakteri
serta untuk membedakan bakteri gram positif dan gram negative, yang artinya ada perbedaan
struktur dinding sel antara kedua jenis bakteri tersebut (Fitrah R. 2017).
Berdasarkan tekniknya, prinsip dari isolasi dalam kegiatan mikrobiologi, pembuatan isolat
dilakukan dengan cara mengambil sampel mikrobiologi dari lingkungan yang ingin diteliti. Dari
sampel tersebut kemudian dibiakkan dengan menggunakan media universal atau media
pemilihan, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Jika menggunakan media universal maka akan
diperoleh biakkan mikroba campuran. Untuk proses identifikasi maupun isolasi jenis tertentu
saja, dilakukan proses pembuatan isolat tunggal dari isolat campuran tersebut. Isolat tunggal atau
pembiakkan murni merupakan pembiakkan yang asalnyadari pembelahan satu sel tunggal.
(Aldwin, 2014).
Prinsip tes TSIA (Triple Sugar Iron) didasarkan pada pola metabolisme yang berbeda dari
generasi bakteri yang berbeda untuk memetabolisme glukosa, laktosa, sukrosa, dan natrium
trisulfat (senyawa belerang). Fermentasi gula ini akan menghasillkan asam yang menurunkan ph
medium dan mengubahnya menjadi warna merah. Demikian pula, metabolisme natrium sulfat
ditunjukkan dengan mengubah medium menjadi hitam (Leber, 2016).
Prinsip dari pengujian metil merah didasarkan pada perubahan warna, isolat bakteri diinokulasi
kedalam media metil merah dan diinokulasi selama 48 jam pada suhu 37oc. Pertumbuhan bakteri
yang menyebar pada media menunjukkan hasil uji positif (sukriani, 2019).
Berdasarkan pada prinsip uji sitrat dilakukan dengan menginokulasi isolat pada media. Pengujian
ini bertujuan untuk melihat kemampuan bakteri dalam menggunakan sitrat sebagai satu-satunya
sumber karbon dan energi. Hasil positif akan ditunjukkan dengan adanya perubahan warna media
dari hujau menjadi biru. Hal ini disebabkan karena penggunaan sitrat oleh bakteri menyebabkan
asam hilang dari biakkan sehingga terjadi peningkatan ph, dan mengubah warna media dari hijau
menjadi biru (Atiqa, 2017)
III. Alat Dan Bahan
3.1 Alat
1 biakan agar miring bakteri E. gunakan APD lengkap bakteri yang akan di inokulasi pada
coli kaca objec
2 biakan agar miring bakteri gunakan APD lengkap bakteri yang akan di inokulasi pada
stapylococcus aureus kaca objec
4 oil imersi bila terkena segera bilas dngan air untuk memperjelas gambar
perbesaran mikroskop
V. Hasil pengamatan
Staphylococcus aureus E.coli keterangan
Pewarnaan Gram terbagi menjadi dua hasil yaitu Gram positif dan Gram negatif berdasarkan
reaksi dinding sel dengan tinta safranin atau kristal violet.Contoh bakteri gram positif adalah
Clostridium perfringens, Staphylococcus aureas, sedangkan bakteri gram negatif adalah
Eschericia Coli. Beberapa bakteri tidak terwarnai dengan pewarnaan Gram, misalnya
Mycobacteria sp, karena dinding selnya banyak mengandung lipid, sehingga digunakan
pewarnaan tahan asam untuk mengidentifikasinya. Pada pewarnaan ini, sel bakteri akan
berwarna merah namun sel jaringan akan berwarna biru (James, 2013).
Berdasarkan hasil pewarnaan Gram dari beberapa penelitian yang dilakukan, E. E.coli
merupakan anggota kelompok bakteri gram negatif yang berwarna merah jambu atau merah
jambu dan berbentuk seperti batang pendek. Hal ini dikarenakan komposisi dinding sel E. coli
sebagian besar terdiri dari lapisan lipid yang mudah rusak bila dicuci dengan alkohol, sehingga
bila diwarnai pewarna kristal ungu tidak dapat tertahan, dan bila diwarnai dengan safranin akan
hilang. menjadi rusak. jadi. berwarna merah (Maharani, 2016).
DAFTAR PUSTAKA