Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NUR INDAH RAHMAWATI

NIM : 230332608382
OFF : I
MK : PENGANTAR BIOKIMIA

1. Susunlah prosedur metode pewarnaan gram

Pewarnaan gram atau metode pewarnaan gram sendiri adalah suatu metode empiris untuk
membedakan spesies bakteri menjadi du kelompok besar, gram positif dan gram negative,
berdasarkan sifat kimia dan fisika dinding sel mereka

 Tujuan Pewarnaan
Pewarnaan gram dilakukan untuk mengetahui identifikasi mikroba metode pewarnaan,
untuk mengetahui fungsi larutan dalam pewarnaan gram, untuk mengetahui penggunaan
mikroskop cahaya, serta agar mahasiswa dapat mengetahui fungi dan prinsip pewarnaan
Gram dalam identifikasi mikroba.

 Peralatan
Peralatan yang diperlukan dalam pewarnaan gram ini antara lain :
1. Mikroskop cahaya
2. Pipet
3. Api bunsen
4. Kaca objek
5. Kertas saring/ kertas serap
6. Inoculation loop
7. Minyak imersi
8. Tissu
Sedangkan untuk bahan, diperlukan 4 reaktan

 Bahan
Bahan yang diperlukan :
1. Zat warna utama(violet kristal) yang akan member warna mikroorganisme target.
Crystal Violet bersifat basa sehingga mampu berikatan dengan sel mikroorganisme
yang bersifat asam, dengan begitu sel mikroorganisme yang transparan akan terlihat
berwarna (Ungu).
2. Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan warna
utama.
3. Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven organic yang digunakan
untuk melunturkan zat warna utama
4. Zat warna kedua/ cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel
yang telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga alcohol.

 Prosedural
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, termasuk bakteri yang akan dilakukan
pewarnaan.
2. Sterilkan kaca objek dan cover glass menggunakan alkohol, dan untuk ose
menggunakan bunsen.
3. Tetesi kaca objek dengan akuades, ambil dan letakkan sampel bakteri yang telah
ditumbuhkan sebelumnya menggunakan ose, kemudian aduk perlahan-lahan.
4. Keringkan kaca objek menggunakan api kecil.
5. Tetesi preparat dengan kristal violet hingga sampel terendam, dan diamkan selama
satu menit. Setelah itu, cuci dengan air yang mengalir.
6. Lanjut dengan meneteskan larutan iodine dan diamkan selama satu menit. Cuci
dengan air yang mengalir.
7. Tetesi dengan alkohol dan diamkan selama 20 detik. Cuci dengan air yang mengalir.
8. Tetesi dengan safranin dan diamkan selama 45 detik. Cuci dengan air yang mengalir.
9. Keringkan preparat dengan kertas serap.

2. Carilah literatur hasil pewarnaan Gram Positive dan Negatif dan jelaskan hasil
tersebut.

No Pengamatan Keterangan Hasil

1 Ujung jari Perbesaran 40x dan 100x


Berwarna ungu (gram
positif) Berbentuk coccus

2 Salmonella Typhi Perbesaran 40x dan 100x


Berwarna merah (gram
negatif) Berbentuk
basil/batang

 Pembahasan

Mikroba sulit dilihat dengan cahaya karena tidak mengadsorbsi atau membiaskan cahaya.
Alasan inilah yang menyebabkan zat warna digunakan untuk mewarnai mikroorganisme. Zat
warna mengadsorbsi dan membiaskan cahaya sehingga kontras mikroba dengan sekelilingnya
dapat ditingkatkan. Penggunaan zat warna memungkinkan pengamatan strukur seperti spora,
flagela, dan bahan inklusi yng mengandung zat pati dan granula fosfat (Entjang, 2003)
Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena selain bakteri itu
tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka
dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bekteri, sehingga sel dapat terlihat jelas dan
mudah diamati. Oleh karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara
yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi (Rizki, 2008).

Pada proses pewarnaan gram, harus gelas objek yang bersih. Pembersihan dilakukan
supaya gelas objek bebas lemak dan debu. Pembersihan biasanya menggunakan alkohol.
Pada pewarnaan bakteri digunakan berbagai macam reagen atau pewarnaan seperti kristal
violet, iodium dan safranin. Penambahan kristal violet diteteskan pada objek dan didiamkan
selama 5 menit bertujuan agar cat atau pewarna ini dapat melekat dengan sempurna pada
dinding sel bakteri. Pemberian warna kristal violet berfungsi sebagai pewarna utama untuk
memberikan warna atau sebagai indikator pada mikroorganisme target. Lalu penambahan
yodium/iodin diteteskan dan didiamkan selama 1 menit bertujuan agar pengikatan warna oleh
bakteri menjadi semakin kuat, selanjutnya dibilas dengan alkohol 96% hingga warnanya
hilang kemudian dicuci dengan air mengalir, pemberian alkohol berfungsi untuk dekolorasi
bakteri sehingga menyebabkan zat utama dalam sel muncul.Kemudian diteteskan safranin
dan didiamkan selama 1-2 menit berfungsi untuk memberikan warna kembali pada bakteri
yang telah kehilangan warna pada proses pumucatan dengan menggunakan alkohol.
Kemudian, tambahkan minyak imersi, tutup dengan coverglass. minyak imersi digunakan
agar bakteri dapat terlihat dengan jelas ketika diamati, pemberian minyak imersi berfungsi
untuk membiaskan cahaya dari medium kaca dengan pembiasan yang mendekati garis
normal.

Selanjutnya untuk hasil pengamatan bakteri yang terdapat pada sampel ujung jari
dalam pembesran 40x dan 100× ditemukan bakteri dengan bentuk coccus dan berwarna ungu
yang artinya bakeri jenis gram posistif
Berdasarkan hasil penelitian (Soeroso et al., n.d.) bahwa terdapat 4 jenis bakteri yang terdapat
di telapak tangan manusia, yaitu (A) bakteri Gram negative berbentuk coccus (kokus) yang
diduga merupakan bakteri Staphylococcus epidermis, (B) bakteri Gram negative berbentuk
coccus (kokus) yang diduga merupakan bakteri Escherichia coli, (C) bakteri Gram positif
berbentuk bacillus (batang) yang diduga merupakan bakteri
Lactobacillus coryneformis. (D) bakteri Gram negative berbentuk bacillus (batang) yang
diduga merupakan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Kuman yang lain seperti Staphylococcus
aureus, Staphylococcus haemoliticus, Clostridium welchii, Pseudomonas aeruginosa, bakteri
Coliform, Pseudomonas spp, Proteus spp, Klebsiella spp, dan Entamoeba coli (Rachmawat
i& Triyana,2008). Jika dibandingkan dengan dengan hasil pengamatan yang kami peroleh
bakteri yang didapatkan adalah bakteri berbentuk coccus dan merupakan jenis bakteri gram
positif yang merupakan bakteri staphylococcus aureus. staphylococcus aureus merupakan
bakteri
Gram positif dan berbentuk coccus yang menghasilkan warna ungu pada pewarnaan Gram.
Warna ungu disebabkan karena bakteri mempertahankan warna pertama, yaitu Kristal violet.
Perbedaan sifat Gram dipengaruhi oleh kandungan pada dining sel, yaitu bakteri Gram positif
kandungan peptidoglikan lebih tebal jika dibanding dengan Gram negatif (Dewi, 2013).

Sedangkan pada salmonella thypi pembesaran 40x dan 100x ditemukan bakteri jenis
gram negatif berbentuk basil dan berwarna merah hail penelitian in sesuai dengan literatur
dimana Salmonella merupakan salah satu bakteri berbentuk basil/batang yang merupakan
bakteri jenis Gram-negatif. Karena habitat aslinya yang berada di dalam usus manusia
maupun binatang, bakteri ini dikelompokkan ke dalam famili enterobacteriaceae (Brooks et
al, 2008)

Kesimpulan
Jadi kesimpulannya :
Pewarnaan bakteri dipengaruhi faktor-faktor antara lain fiksasi, pelunturan
Warna substrat. intensifikasi pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup
Perbedaan pada garam negatif dan gram positif terletak pada warnanya pada gram positif
berwarna ungu karen dapat mempertahankan zat pewarna kristal violet serta perbadaan
terjadi pada dinding selnya

Literatur :
Rudi. 2010. Bakteri Gram dan Pewarnaannya.
http://rudyregobiz.wordpress.com/bakteri-gram-dan-pewarnaannya-2/

http://biobakteri.wordpress.com/2009/06/07/7-pewarnaan-gram-gram-positif-dan-

http://pebrinmanurung.blogspot.com/2010/10/pengamatan-bentuk-bakteri.html

Dewi, A.K. 2013. Isolasi, Identifikasi dan Uji Sensitivitas Staphylococcus aureus terhadap
Amoxicillin dari Sampel Susu Kambing Peranakan Ettawa (PE) Penderita Mastitis di Wilayah
Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta. J. Sain Vet., 31(2), 140-141.

https://id.scribd.com/document/505236447/Laporan-Mikro-Pewarnaan-Gram

Anda mungkin juga menyukai