Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI

PEWARNAAN GRAM

Hari/Tanggal Praktikum : Rabu, 17 Februari 2021

Nama : Ni Luh Lita Desmianti

Nim : PO714203191024

Kelompok : A2

LABORATORIUM BAKTERIOLOGI

ANALIS KESEHATAN POLKESMAS

PRODI D4 TLM

2021

Nilai TTD
PEWARNAAN GRAM

I. TUJUAN
Untuk mengetahui dan memahami teknik pewarnaan dan
untuk menentukan sifat bakteri gram positif dan bakteri gram
negatif.

II. PRINSIP
Kemampuan dinding sel terhadap zat dasar atau kristal violet
setelah pencucian alkohol 96%. Bakteri gram positif terlihat
berwarna ungu karena dinding selnya mengikat kristal violet
lebih kuat sedangkan sel gram negatif mengandung lebih
banyak lipid sehingga pori-pori mudah membesar dan kristal
violet mudah larut saat pencucian dengan alkohol.

III. DASAR TEORI


Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat
sulit, karena selama bakteri itu telah berwarna juga transparan
dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka
dikembangkan suatu teknik persatuan Sel bakteri ini merupakan
salah satu cara yang paling utama dalam penelitian - penelitian
mikrobiologi (Dwidjoseputro, 1998).
Teknik pewarnaan bukan pekerjann yang sulit tapi perlu
ketelitian dan kecermatan bekerja serta mengikuti aturan dasar
yang berlaku. Itu Sebabnya teknik pewarninan gram haruslah
sesuai prosedur karena dapat mengakibatkan kesalahan
identifikasi data apakah gram positif atau gram negatif Sehingga
diperlukan adanya praktikum ini dilakukan agar mengetahui
jalannya mekanisme pewarnaan gram (Lay, 1994).
Pewarnaan Gram atau metode gram adalah suatu metode
empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua
kelompok besar, gram positif dan gram negatif, berdasarkan
sifat kimia dan fisik dinding sel mereka Metode ini diberi nama
Denmark Hans Christian Gram (1853 -1938) yang
mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk
membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella
preumoniae (Anonim, 2008).
Pewarnaan Gram digunakan untuk mengetahui morfologi sel
bakteri serta untuk membedakan bakteri gram positif dan gram
negatif. Perbedaan warna pada bakteri gram positif dan gram
negatif menunjukkan bahwa adanya perbedaan struktur dinding
sel antara kedua jenis bakteri tersebut. Bakteri gram positif
memiliki struktur dinding sel dengan kandungan peptidoglikan
yang tebal Sedangkan bakteri gram negatif memiliki struktur
dinding sel dengan kandungan lipid yang tinggi (Fitri 2018).
Pewarnaan gram untuk mengelompokkan bakteri menjadi 2
yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Pada
pewarnaan gram ini, reagen yang digunakan ada 4 jenis, yaitu
Kristal violet, lodine, alkohol dan Safranin. Bakteri gram positif
akan mempertahankan warna ungu dari kristal violet sehingga
ketika diamati mikroskop akan menunjukkan warna ungu
Sedangkan bakteri gram negatif tidak dapat mempertahankan
warna ungu dan kristal violet tetapi zat warna safranin dapat
terserap pada dinding sel sehingga akan memperlihatkan warna
merah (Pratita, 2012).

IV. ALAT DAN BAHAN


 Alat :
1. Objek glass
2. Lampu spiritus
3. Cotton bud
4. Pipet tetes
5. Mikroskop

 Bahan :
1. Sampel kotoran gigi
2. Pewarna Carbol gentian violet
3. Lugol
4. Alkohol 95%
5. Safranin
6. Minyak imersi
7. Tissue

V. PROSEDUR KERJA
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Lalu menyiapkan objek glass yang bersih dan bebas dari
lemak
3) Setelah itu mengambil sampel (kotoran gigi)
4) Kemudian membuat sediaan diatas objek glass dengan
cara memutar membentuk pola dari arah dalam ke arah
luar
5) Keringkan, lalu fiksasi
6) Fiksasi dilakukan dengan cara melewatkan diatas lampu
spiritus sebanyak 3x
7) Lalu sediaan digenangi dengan Carbol gentian violet
selama 2-3 menit
8) Setelah 3 menit, buang zat warna pertama
9) Kemudian tetesi dengan larutan lugol ± selama 45-60 detik
(1 menit)
10) Lalu bilaslah dengan alcohol 95% ± selama 30 detik
11) Selanjutnya, tetesi dengan safranin selama 2 menit
12) Bilas dengan air mengalir hingga tidak ada zat warna yang
menetes
13) Keringkan diudara, lalu tetesi dengan minyak imersi
14) Kemudian periksa di bawah mikroskop (perbesaran 10 x
100)

VI. HASIL PENGAMATAN

Keterangan :
Dari hasil pengamatan bakteri yang didapatkan yaitu :
 Terdapat warna biru keunguan (bakteri gram positif)
 Bentuk bakterinya basil

VII. PEMBAHASAN
Pada percobann ini, yang pertama dilakukan adalah
mengambil sampel dan meletakkan pada objek glass yang
sudah dibersihkan terlebih dahulu. Setelah itu, meratakan
sampel kemudian di fiksasi sebanyak 3x diatas Iampu spiritus.
Setelah melakukan fiksasi, pewarnaan mulai dilakukan yaitu
pertama sediaan digenangi dengan (Kristal violet) pada
permukaan preparat kemudian meratakan sampai tertutupi oleh
kristal violet tersebut selama 2-3 menit. Setelah 3 menit, buang
zat warna pertama. Kemudian preparat ditetesi dengan larutan
lugol (mordan lugol) dan diamkan selama 1 menit, lalu preparat
dibilas dengan alkohol 95 % (larutan peluntur) dan diamkan
selama 30 detik. Dan terakhir adalah meneteskan (larutan
safranin) pada permukaan preparat selama 2 menit, setelah itu
dibilas dengan air mengalir. Setelah selesai melakukan
pewarnaan, sediaan diamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran 10x, lalu 100x agar dapat mengamati bentuk dan
warna sel bakteri. Bakteri gram positif akan berwarna ungu
Sedangkan bakteri gram negatif akan berwarna merah.
Tujuan proses fiksasi adalah agar bakteri dapat melekat
pada objek glass. Kemudian proses penambahan kristal violet
(pewarna primer) merupakan reagen yang berwarna ungu.
Yang bertujuan agar cat atau pewarna ini dapat melekat
sempurna pada dinding sel bakteri. Penambahan lugol pada
bakteri. Lugol merupakan `pewarna mordan, yaitu pewarna
yang berfungsi memfiksasi pewarna primer yang diserap
mikroorganisme target atau mengintensifkan warna utama atau
untuk memperkuat pengikatan warna oleh bakteri. Penambahan
alcohol 95% merupakan solven organic berfungsi untuk
membilas (mencuci) atau melunturkan kelebihan zat warna
pada sel bakteri (mikroorganisme). Terakhir penambahan
safranin. Safranin merupakan pewarna tandingan atau pewarna
sekunder. Zat ini berfungsi untuk mewarnai kembali sel-sel yang
telah kehilangan pewarna utama setelah perlakuan dengan
alcohol.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diketahu bahwa
koloni yang diambil dari sampel kotoran gigi merupakan gram
positif. Ini didasarkan pada hasil akhir pewarnaan yang
menghasilkan warna ungu Bakteri positif atau gram positif
dinding selnya memiliki struktur yang lebih tebal sehingga tetap
berwarna ungu, Sedangkan pada gram negative memiliki
struktur dinding sel yang lebih tipis sehingga warnanya akan
pudar ketika dicuci dengan alkohol.

VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah dilakukan
ditemukan bakteri gram positif yang berwarna ungu dan
berbentuk basil.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Mengenal Lebih Dekat Lactobacillus. Jakarta : PT.


Agromedia Pustaka.
Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Malang.
Fitri, L., Yekki Y., 2011. Isolasi Dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri
Kitinolitik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Vol. 3, No.2.
Lay, Bibiana 1994. Analis Mikroba di Laboratorium. Rajawali, Jakarta.
Pratita, Maria Yuli E., Surya Rosa P., 2012. Isolasi dan Identifikasi Bakteri.
Jurnal Teknik Pomits, Vol. 1, No. 1.

Anda mungkin juga menyukai