Disahkan oleh :
Kepala Puskesmas Toddopuli Makassar
Pada tanggal, September 2021
i
LEMBAR PENERIMAAN
Nama : Santriwati
Nim : PO.71.3.203.19.1.039
Diterima oleh :
Ketua Jurusan
Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar
H. Kalma, S.Pd.,M.Si
NIP. 19610526 198303 1 008
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiarat Tuhan Yang MahaEsa, karena atas
berkatnya dan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan
Praktek Klinik Laboratorium yang dilakasanakan pada tanggal 23 Agustus 2021
s/d 11 September 2021.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
c. Pemeriksaann Leukosit.................................................... 18
3. Pemeriksaan Kimia Klinik
a. Pemeriksaan Asam Urat................................................... 21
b. Pemeriksaan Kolesterol................................................... 23
c. Pemeriksaan GDS dan GDP............................................ 24
d. Pemeriksaan Albumin dan Reduksi................................. 26
4. Pemeriksaan Imunoserologi
a. Tes Golongan Darah........................................................ 27
b. Tes Kehamilan/Plano Test............................................... 29
c. Tes Human Immunodeficiency Virus (HIV)................... 31
d. Pemeriksaan Widal.......................................................... 32
e. Pemeriksaan HBsAg (Hepatitis B surface Antigen)........ 34
f. Pemeriksaan Syphilis....................................................... 35
g. Pemeriksaan NS1 ………………………………………. 36
h. Pemeriksaan IgM/IgG...................................................... 38
5. Pemeriksaan Parasitologi
a. Pemeriksaan Malaria........................................................ 39
BAB IV PEMBAHASAN
A. Hambatan-Hambatan Dalam PLK Di Puskesmas........................ 43
B. Hal-Hal Atau Pemeriksaan Di Puskesmas................................... 43
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 44
B. Saran ........................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 45
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan suatu kebutuhan yang layak dimiliki oleh setiap
masyarakat. Tingkat kesejahteraan suatu negara dalam bidang kesehatan harus
ditunjang dengan adanya sarana pelayanan masyarakat dalam suatu negara.
Dalam menunjang pelayanan masyarakat maka harus dimulai dari pedesaan
hinggasampaikeperkotaan.
Dalam tingkat kabupaten terdapatsuatu unit pelayanan kesehatan
masyarakat yang ditujukan untuk menunjang/memajukan kesehatan dalam
kabupaten tersebut. Dengan memajukan kesejahteraan kesehatan dalam
tingkat kabupaten maka diharapkan perkembangan kesehatan dalam suatu
negara dapat lebih berkembang pada daerah perkotaan dan selanjutnya akan
meningkatkan tingkat kesejahteraan dalam suatu Negara tersebut.
Demi tercapainya pembangunan kesejahteraan, perlu ada upaya-upaya
yang dilakukan pemerintah secara optimal dalam bidang kesehatan, seperti
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan
memberikan pelayanan yang bermutu serta pemerataan jangkauan pelayanan
kesehatan sampai pada sarana pelayanan kesehatan dasar.
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah dibangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksanaan
tekhnis dinas kesehatan kabupaten/kota jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu (Depkes RI, 2004).
Manfaat dari keberadaan Puskesmas di tengah masyarakat sangatlah
penting untuk menjadi salah satu pelayanan kesehatan dalam tingkat
daerah/kabupaten. Pelayanan keseharan yang baik yang mampu diberikan oleh
penyelenggara pemerintahan secara tidak langsung akan meringankan beban
pemerintah. Keberadaan puskesmas juga adalah kepastian dari pemerintah
bahwa merekaakan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik yang
merekabutuhkan dengan biaya yang relative murah dan jarak untuk
mendapatkan pelayanan tersebut relative dekat. Namun perkembangan
1
kesehatan suatu masyarakat sebenarnya harus ditunjang dengan kesadaran dari
masyarakat itu sendiri untuk menjaga dan melestarikan lingkungan dari daerah
tersebut hingga dapat terhindar dari berbagai penyakit
2
BAB II
KEADAAN UMUM PUSKESMAS TODDOPULI
3
B. Gambaran Umum Puskesmas Toddopuli
1. Lokasi Puskesmas
Puskesmas Toddouli terletak sekitar 8 Km sebelah kanan Kota
Makassar, tepatnya di Kecamatan Panakukang Kelurahan Paropo dengan luas
wilayah kerja 1,94 Km2.
2. Batas-batas Wilayah
Puskesmas Toddopuli kota Makassar berdiri pada Tahun 2013,
tepatnya dideklarasikan pada bulan November pada Hari
Kesehatan Nasional (HKN), puskesmas ini merupakan
pengembangan dari pustu Puskesmas Batua Kecamatan
Panakukang Makassar, yang beralamat di Jl. Toddopuli Raya
Nomor 96 Makassar. Wilayah kerja puskesmas Toddopuli terdiri
dari 1 (satu) kelurahan, 10 (sepuluh) ORW, 52 (Lima Puluh dua)
ORT.
Adapun Batas – Batas wilayah kerja Puskesmas Toddopuli:
Sebelah Utara : Kelurahan Panaikang
Sebelah Selatan : Kelurahan Pandang / Borong
Sebelah Barat : Kelurahan Pandang / Karampung
Sebelum Timur : Kelurahan Tello Baru Batua.
2. Misi
a. Mengembangkan sarana dan prasarana PKM
b. Meningkatkan kualitas SDM
c. Meningkatkan mutu pelayanan PKM, baik UKP,UKM dan manajerial
d. Menggalang kemitraan dengan masyarakat dan lintas sektoral di
bidang kesehatan.
e. Mengembangkan program inovasi
4
3. Motto Puskesmas Toddopuli
“Melayani dengan Tulus, Profesional dan Peduli”
a. Ruang tunggu
b. Ruang kartu
d. Laboratorium (LAB)
e. Ruang P2TB
f. Ruang gigi
g. KIA / KB
2. Ruang Tindakan
3. Sarana tambahan
4. Sarana komunikasi
a. Telephone / Handphone
5. Sarana perlengkapan
a. Listrik
b. PDAM
c. Genset
5
6. Sarana Laboratorium
a. Mikroskop
b. Centrifuge
c. Kulkas
d. Rotator
7. Sarana kesehatan
b. Puskesmas : 1 unit
e. Apotek : 10 unit
f. Batra : 2 unit
8. Sarana Umum
filadelfia.
b. Jumlah sekolah:
6
1. Jumlah TK : 10
2. Jumlah SD :8
3. Jumlah SMP :3
Total 22
7
F. ALUR PELAYANAN PASIEN RUANG LABORATORIUM
PUSKESMAS TODDOPULI
PASIEN
- POLI UMUM
- KIA/KB
- UMUM /
TINDAKAN SURAT RUJUKAN INTERNAL
- BERSALIN /
KB
- POLI GIGI
- KLINIK
LANSIA LABORAN
PEMERIKSAAN / PENGAMBILAN
SAMPLING
HASIL
DIAGNOSA
SESUAI HASIL
MASALAH PELAYANAN
RUJUKAN
8
BAB III
URAIAN KEGIATAN
A. Uraian Kegiatan
1. Pengambilan Spesimen
a. Pengambilan Darah Vena
b. Pengambilan Darah Kapiler
c. Pengambilan Spesimen Urine
2. Pemeriksaan Hematologi
a. Pemerksaan Hemoglobin (Hb)
b. Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit
c. Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit
3. Pemeriksaan Kimia Klinik
a. Pemeriksaan Asam Urat
b. Pemeriksaan Cholestrol
c. Pemeriksaan Glukosa Darah Sewaktu (GDS)
d. Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa (GDP)
e. Pemeriksaan Albumin
f. Pemeriksaan Reduksi
g. Pemeriksaan Sedimen Urine
4. Pemeriksaan Imunologi Serologi
a. Tes Golongan Darah
b. Tes Kehamilan /Plano Test
c. Tes HIV
d. Pemeriksaan Widal
e. Pemeriksaan HBsAg
f. Pemeriksaan syphilis
g. Pemeriksaan Dengue NS1
h. Pemeriksan Dengue Rapid IgM/IgG
5. Pemeriksaan Parasitologi
a. Malaria
10
B. Penanganan Spesimen
Prosedur penanganan Spesimen adalah proses yang di buat pembimbing
laboratorium yang membuat aspek serta tata cara melakukan penerimaan,
pemberian identitas, dan penyimpanan yang dilaksanakan di laboratorium
Puskesmas Toddopuli .
1. Identitas Spesimen
a. Pemberian identitas yang di lakukan oleh petugas laboratorium
b. Identitas yang lengkap ditulis pada buku pemeriksaan
c. Registrasi pemeriksaan sesuai dengan formulir permintaan
d. Spesimen yang sudah lengkap identitasnya,kemudian di periksa sesuai
dengan permintaan pemeriksaan .
C. Pengambilan Spesimen
Specimen yang akan dianalisis, diperoleh dari pasien yang memeriksakan
diri dilaboratorium. Spesimen dapat berupa darah, dahak, dan urine,
tergantung dari jenis pemeriksaan yang akan dilakukan. Pengambilan
specimen darah yaitu melalui injeksi oleh petugas laboratorium terhadap
pasien, sedangkang untuk specimen urin, melalui pengambilan botol atau pot
urine.
Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu
diagnose. Karena itu perlu diketahui factor yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan laboratorium.
Pada pasien rawat jalan:
1. Dilaksanakan oleh petugas laboratorium.
2. Pasien dipanggil sesuai nomor urut registrasi.
3. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, misalnya : spoit
tourniquet, autoclik, lanset steril, kapas alcohol 70 %.
4. Memberi label pada wadah (tabung atau botol) yang sudah disiapkan
sesuai dengan nomor registrasi laboratorium.
5. Mengatur posisi pasien.
6. Memberikan penjelasan seperlunya pada pasien.
7. Melakukan pengambilan sampel secara benar.
11
8. Sampel yang sudah diambil dimasukkan kadalam wadah yang sudah
diberi nomor registrasi.
1. Pengambilan Spesimen
a. Pengambilan darah vena
Tujuan:
Untuk mendapatkan sampel darah dengan cara dilakukan
penusukan pada vena mediana cubiti, vena chepalica dan vena basilica.
Prinsip:
Pembendungan pembulu darah vena dilakukan agar pembulu darah
tampak jelas dan dengan mudah dapat ditusuk sehingga didapatkan
sampel darah.
Prosedur pemeriksaan :
1) Pra analitik
a) Persiapan pasien:
Tidak ada persiapan khusus.
b) Persiapan sampel:
Darah vena
c) Alat:
Spoit
Tourniquet
d) Bahan:
Darah vena
Reagen EDTA 10%
Kapas alcohol 70 %
Kapas kering
Plater Luka
2) Analitik
Cara kerja:
a) Disiapkan alat dan bahan yan akan digunakan.
b) Diperiksa keadaan spoit.
12
c) Pasang tourniquet pada lengan atas ± 7-10 cm diatas bagian
yang akan dilakukan tusukan dan pasien diminta untuk
mengepalkan tangannya.
d) Pilih vena yang paling besar, tidak mudah bergerak dan
bersihkan dengan kapas alcohol 70% biarkan kering dengan
sendirinya
e) Tusuk kulit dengan jarum pada kemiringan 45º , sampai jarum
masuk kedalam lumen vena miringkan 30º setelah jarum
masuk.
f) Lepas ikatan tourniquet perlahan-lahan, tarik pengisap spoit
sehingga darah masuk kedalam spoit sebanyak yang
diperlukan.
g) Letakkan kapas kering di atas jarum, kemudian keluarkan
jarum dengan perlahan-lahan dari vena.
h) Pisahkan darah kedalam tabung sesuai kebutuhan pemeriksaan
dengan cara melepaskan jarum dari spoit dan alirkan darah
pada dinding tabung.
13
Prinsip :
Melakukan penusukan pada bagian ujung jari secara aseptis untuk
mendapat sampel darah perifer.
Prosedur Kerja
1) Pra analitik
a) Persiapan pasien :
Tidak ada persiapan khusus
b) Persiapan sampel
Darah kapiler
c) Alat :
Lanset steril
Autoklik
d) Bahan
Darah kapiler
Kapas Alcohol 70%
Kapas kering
2) Analitik
Cara kerja :
a) Dipilih lokasi pengambilan l;alu desinfektan dengan kapas
alcohol 70% biarkan kering.
b) Dipegang bagian tersebut supaya tidak bergerak dna tekan
sedikit supaya rasa nyeri berkurang.
c) Ditusuk dengan autoclick yang berisi lanset steril. Tusuk
haruslah dalam ±3 mm agar darah tidak harus diperas-peras
keluar (pada bayi tidak boleh lebih dari 2,5 mm). jangan
menusukkan lanset jika ujung jari masi basah dengan alcohol.
Hal ini bukan saja karna darah akan diencerkan oleh alcohol,
tetapi darah juga melebar diatas kulit sehingga susah
ditampung dalam wadah.
14
d) Setelah darah keluar, buang tetes darah pertama dengan
memamkai kapas kering, tetes berikutnya boleh dipakai untuk
pemeriksaan.
c. Pengambilan specimen urine
Petugas laboratorium memberikan wadah urine kepada pasien
1) Urine sewaktu
Urine yang dikeluarkan pada suatu waktu yang ditentukan secara
khusus
2) Urine pagi
Urine yang pertama kali dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun
tidur
3) Urine post prandial
Urine yang pertama kali dikemihkan 1.5-3 jam setelah makan
4) Urine 24 jam
Urine yang ditampung selama 24 jam.
1. Pemeriksaan Hematologi
a. Pemeriksaan Hemoglobin(Hb)
Metode : Sahli
Tujuan : Untuk menghitung kadar hemoglobin dalam darah
Prinsip : Membandingkan warna yang terbentuk dari reaksi
campuran darah dengan larutan HCL 0.1 N menjadi asam hematin
sehingga membentuk warna kecokelatan sampai warna sebanding
dengan warna standar hb.
1) Pra Analitik
a) Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus
b) Persiapan Spesimen
Dilakukan pengambilan darah kapiler
15
c) Alat :
-Haemometer
Pipet sahli
Tabung sahli
Batang pengaduk
Standar hb
Pipet tetes
d) Bahan :
Aquadest
Asam klorida 0,1N
2) Analitik
a. Dimasukkan asam klorida (HCl) 0,1N ke dalam tabung sahli
sampai tanda 2
b. Dihisaplah spesimen (dari pengambilan darah kapiler) sampai
batas 0,20 ul
c. Kemudian darah dimasukkan ke dalam tabung sahli yang telah
berisi larutan HCL (hati - hati jangan sampai terjadi gelembung
udara)
d. Dan dihomogenkan dengan menggunakan batang pengaduk.
Sampai terbentuknya warna kecoklatan
e. Didiamkan beberapa menit sehingga darah dan HCl bereaksi
menjadi asam hematin dengan membentuk warna kecoklatan.
f. Setelah itu dilakukan perbandingan warna dengan
menambahkan aquades tetes demi tetes hingga warna sama
dengan warna standar pada alat hemoglobinometer
g. kemudian dibaca kadar hemoglobin yang tertera pada skala
tabung sahli tersebut
16
3) Pasca Analitik
a. Interpretasi :
laki - laki dewasa : 14,0 – 18,0 g/dL
wanita dewasa : 12,0 - 16,0 g/dL
wanita hamil : 11,0 - 16,5 g/dL
bayi : 13,5 - 19,5 g/dL
(Gambar Haemometer)
1) pra analitik
a. Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus
b. Persiapan Spesimen
Dilakukan pengambilan darah Vena
17
c. Alat :
- haemocitometer
selang penghisap
Pipet thoma eritrosit
Bilik hitung Improved Neubauer
Cawan Petri
Mikroskop
d. Bahan :
Specimen darah
Larutan rees Ecker
2) Analitik
a. Diisaplah larutan rees ecker dengan menggunakan pipet thoma
eritrosit sampai garis tanda “1” dan dibuang kembali
b. Kemudian diisaplah darah sampai garis tanda “0,5” dan larutan
rees ecker sampai “101” dan dihomogenkan selama kurang lebih
3 menit.
c. Setelah itu,2-3 tetesan pertama di buang dan tetesan berikutnya
dapat digunakan untuk pemeriksaan dengan cara ujung pipet
didekatkan pada pinggiran kamar hitung yang telah diletakkan
deck gelas. Bila ruang kamar hitung terlalu penuh dapat dikurangi
dengan cara di isap dengan tissue, tissue didekatkan pada
pinggiran kamar hitung yang terisi penuh sampel pemeriksaan
sehingga sampel akan terisap oleh tissue tersebut
d. Selanjutnya diletakkan kamar hitung kedalam cawan petri yang
didalamnya telah diisi dengan tissue atau kertas saring yang sudah
dibasahi, inkubasi selama 15 menit. Hal ini dilakukan agar
trombosit mengendap
e. Periksa dibawah mikroskop lensa obyektif 40x
f. Hitung trombosit. Perhitungan dilakukan di seluruh bidang besar
di tengah atau kotak eritrosit 25 kotak sedang.
18
g. Jumlah trombosit yang dihitung dikalikan 2000 menghasilkan
jumlah trombosit per ul darah.
3) Pasca analitik
a. Interpretasi :
Jumlah Trombosit normal adalah 150.000 – 400.000 sel/mm3
darah
19
Prosedur Pemeriksaan
1) Pra analitik
a. Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus
b. Persiapan Spesimen
Dilakukan pengambilan darah Vena
c. Alat yang digunakan
Mikroskop
Satu set alat Hemositometer :
Kamar hitung
Objek gelas
Pipet thoma leukosit
Selang penghisap leukosit
Tabung EDTA
Tabung reaksi
b. Bahan yang digunakan
Alcohol 70%
spesimen
Kapas
Larutan turk
Spoit 3 ml
Tissue
2) Analitik
1) Dipipet spesimen sampai tanda 0,5 tepat
2) Dibersihkan kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet
menggunakan tissue
3) Kemudian diisaplah larutan turk sampai garis tanda 11.
Jangan sampai ada gelembung.
4) Diangkat pipet dari cairan, tutup ujung pipet dengan ujung
jari.
5) Dihomogenkan pipet selama 15-30 detik.
20
6) Kemudian 2-3 tetes pertama sampel dibuang. Dan tetesan
berikutnya dapat digunakan untuk pemeriksaan. Dengan
cara ujung pipet didekatkan pada pinggiran mar hitung yang
telah diberikan deck gelas. Apabila bilik terlalu penuh dapat
diisap dengan menggunakan tissue.
7) Dihitung semua leukosit yang terdapat dalam keempat bidang
besar yang terdapat pada sudut kamar hitung ( 4 kotak
sedang) dengan (16 kotak kecil)
8) Digunakan lensa objektif kecil yaitu pembesaran 10x
turunkan lensa kondensor atau kecilkan diagfragma meja
3) Pasca analitik
Rumus Jumlah kamar hitung : n x 50
Nilai normal 4.000 – 11.000 sel/μl darah
Pengenceran = 20 kali
21
1) Pra Analitik
a. Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus
b. Persiapan Spesimen
Darah Kapiler
c. Alat :
Alat Uric Acid (autocheck)
Strip Uric Acid
Lancet steril
Autoclik
d. Bahan :
Sampel Darah
Kapas Alkohol 70%
Kapas kering
2) Analitik
Cara Kerja :
a) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Alat autocheck dinyalakan dengan cara memasukkan strip uric
acid ke dalam alat
c) Dibersihkan ujung jari pasien yang akan ditusuk dengan kapas
alcohol 70% dan dibiarkan sampai kering.
d) Jari pasien ditusuk dengan autoclik yang berisi lancet steril.
Darah pertama dihapus dengan kapas kering.
e) Kemudian darah dimasukkan kedalam strip uric acid.
f) Selanjutnya dibaca dan dicatat hasilnya.
3) Pasca Analitik
a) Catat hasil dibuku arsip
b) Catat hasil di formulir pasien.
c) Interpretasi hasil
Nilai Normal :
22
Laki-laki : 3,4 – 7,0 mg/dl
Perempuan : 2,4 – 5,7 mg/dl
b. Pemeriksaan Cholesterol
Metode : Strip Cholesterol
Tujuan : Untuk mengetahui kadar kolestrol dalam tubuh
Prinsip :
Darah kapiler dimasukkan ke dalam strip uric acid lalu dibaca pada
alat autocheck.
Prosedur Pemeriksaan
1) Pra Analitik
a) Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus
b) Persiapan Spesimen
Darah Kapiler
c) Alat :
Alat (autocheck)
Strip Cholesterol
Lancet steril
Autoclik
d) Bahan :
Sampel Darah
23
Kapas Alkohol 70%
Kapas kering
2) Analitik
Cara Kerja :
g) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
h) Alat autocheck dinyalakan dengan cara memasukkan strip
cholesterol ke dalam alat
i) Dibersihkan ujung jari pasien yang akan ditusuk dengan kapas
alcohol 70% dan dibiarkan sampai kering.
j) Jari pasien ditusuk dengan autoclik yang berisi lancet steril.
Darah pertama dihpus dengan kapas kering.
k) Kemudian darah dimasukkan kedalam strip cholestrol.
l) Selanjutnya dibaca dan dicatat hasilnya.
3) Pasca Analitik
d) Catat hasil dibuku arsip
e) Catat hasil di formulir Pasien
Interpretasi hasil
Nilai normal : 150 – 200 mg/dl
24
Darah kapiler dimasukkan ke dalam strip glukosa lalu dibaca pada
alat autocheck
Prosedur Pemeriksaan
1) Pra Analitik
a) Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus
b) Persiapan Spesimen
Darah Kapiler
c) Alat :
Alat (autocheck)
Strip Glukosa
Lancet steril
Autoclik
d) Bahan :
Sampel Darah
Kapas Alkohol 70%
Kapas kering
2) Analitik
Cara Kerja :
a) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Alat autocheck dinyalakan dengan cara memasukkan strip
glukosa ke dalam alat.
c) Dibersihkan ujung jari pasien yang akan ditusuk dengan kapas
alcohol 70% dan dibiarkan sampai kering.
d) Jari pasien ditusuk dengan autoclik yang berisi lancet steril.
Darah pertama dihapus dengan kapas kering.
e) Kemudian darah dimasukkan kedalam strip glukosa.
f) Selanjutnya dibaca dan dicatat hasilnya.
25
3) Pasca Analitik
a) Catat hasil dibuku arsip
b) Catat hasil di formulir pasien.
c) Interpretasi hasil
GDS : 80 – 140 mg/dl
GDP : 70 – 110 mg/dl
26
Reagent strip
2) Analitik
Cara kerja
a. Alat dan bahan disiapkan.
b. Urin dimasukkan ke dalam tabung reaksi sampai volumenya ¾
penuh
c. Reagen strip dimasukkan ke dalam tabung sampai semua
parameter dapat masuk selama 5-10 detik lalu diangkat.
d. Dilakukan pengamatan dengan cara mencocokan hasil dengan
parameter yang ada di wadah.
e. Ditulis hasilnya
3) Pasca Analtik
a. mencocokan hasil dengan parameter yang ada di wadah.
b. Catat hasil dibuku arsip
c. Catat hasil di formulir pasien
d. .
Leukocytes
Nitrite
Urobilinogen
Protein
pH
Haemoglobin
Specific gravity
Ketone
Bilirubin
Glucose
27
3. Pemeriksaan imunoserologi
a. Tes Golongan Darah
Tes golongan darah dilakukan dengan mementukan jenis aglutinogen
yang ada dalam sel dan jenis agglutinin yang ada dalam serum.
Tujuan :
Mengetahui golongan darah sistem ABO dan rhesus seseorang
Prinsip :
Antigen yang di reaksikan dengan antibodi yang senama maka
akan terbentuk aglutinasi
1) Pra analitik
a) Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus
b) Persiapan sampel
Darah kapiler/vena
c) Alat :
Slide test
Lidi tusuk gigi’
Lanset steril
Autoclick
d) Bahan :
Sampel Darah
Kapas alcohol 70%
Kapas kering
Serum Anti A
Serum Anti B
Serum anti AB
28
Seum Anti D (anti-Rho)
2) Analitik
Cara kerja
a) Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
b) Dibersihkan ujung jari pasien yang akan ditusuk dengan kapas
alcohol 70% dan dibiarkan sampai kering
c) Jari pasien ditusuk dnegan autoclickyang berisi lanset steril,
darah pertama dihapus dengan kapas kering.
d) Darah berikutnya diteteskan pada plate test/ objek glass
e) Pada darah tersebut diberi anti A,anti B, anti AB dan anti D
pada masing-masing 1 tetes
f) Selanjutnya dihomogenkan dengan lidi tusuk gigi
g) Digoyangkan dengan membuat gerakan melingkar
h) Kemudian diperhatikan reaksi aglutinasi yang terjadi.
3) Pasca analitik
a) Catat hasilnya dibuku arsip
b) Catat hasilnya diformulir pasien
Interpretasi hasil :
29
keturunannya. Mungkin keturunan mereka hanya akan ada
1 yang normal. Anak selanjutnya kemungkinan terlahir
cacat.
30
a) Menyiapkan alat dan bahan
b) Menyiapkan urine pasien dalam sebuah wadah
c) Mencelupkan strip test kehamilan one med test, hingga batas
garis yang ditentukan selama 30 detik
d) Lalu strip diangkat dan didiamkan selama 2-3 menit dan
e) Setelah itu dilihat dan dibaca hasil yang muncul pada strip
3) Pasca analitik
a) Catat hasilnya dibuku arsip
b) Catat hasilnya diformulir dan kembalikan kepasien
Interpretasi hasil
Negative (-) : apabila hanya 1 garis merah yang muncul
Positif (+) : apabila muncul 2 garis merah.
31
Strip HIV
Pipet kapikler
Lancet steril
Auto click
d) Bahan :
Darah kapiler
Buffer
Kapas alcohol
Kapas kering
2) Analitik
Cara kerja
a) Menyiapkan alat dan bahan
b) Dibersihkan jari tangan pasien dengan kapas alcohol 70% pada
bagian yang a kan ditusuk, dengan autoclick yang berisi lanset
steril.
c) Diteteskan darah pada kotak S ditambah 1 tetes buffer, tunggu
selama 15 menit sampai muncul garis pada CVT T2.
3) Pasca analitik
Interpretasi hasil
Negative (-) : apabila hanya 1 garis yaitu diarea control
Positif (+) : apabila muncul 2 garis merah yaitu diarea test
dan control
32
(Gamar Pemeriksaan HIV)
d. Pemeriksaan widal
Metode :aglutinasi
Tujuan : untuk membantu menunjang diagnos tifus (thypoid)
Prinsip :
Antibodi salmonella dalam plasma penderita bereaksi dengan
antigen salmonella membentuk secara kompleks yang dapat dilihat
berupa adanya aglutinasi.
Prosedur pemeriksaan
1) Pra analitik
a) Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus
b) Persiapan sampel
Plasma EDTA
c) Alat
Slide/ tulip
Klinipet
Centrifuge
Tabung
Tourniquet
Lidi tusuk gigi
d) Bahan
Spesimen plasma
Antigen Salmonella thypi H
Antigen Salmonella thypi 0
Kapas alcohol
Kapas kering
2) Analitik
33
Cara kerja
a) Menyiapkan alat dan bahan
b) Diambil darah vena kemudian dimasukkan kedalam tabung.
Setelah itu dicentrifuge selama 10 menit dengan kecepatan
3000 rpm
c) Dipipet masing-masing 50mikron plasma, teteskan diatas
slide/tulip
d) Ditambahkan 1 tetes antigen salmonella(O dan H), satu jenis
antigen untuk satu linkaran plasma specimen diatas tulip
e) Dihomogenkan dengan menggunakan lidi tusuk gigi, kemudian
digoyang-goyangkan selama 1 menit, sambil diamatio ada
tidaknya aglutinasi yang terjadi pada masing-masing lingkaran
3) Pasca analitik
1. Catat hasilnya dibuku arsip
2. Catat hasilnya diformulir pasien
34
1) Pra analitik
a. Alat dan bahan :
1). Alat : Alat yang digunakan untuk pemeriksaan HBsAg
yaitu Autocklik, kapas alkohol 70%, dan Strip
HBsAg
2). Bahan :Bahan yang digunakan untuk pemeriksaan
HBsAg yaitu Sampel darah kapiler dan kapas
kering
2) analitik
1) Disapkan alat dan bahan yanga akan digunakan
2) Dilakukan desinfeksi pada jari pasien yang akan di sampling
3) Dilakukan sampling pada jari pasien menggunakan autoclik dan
tetesan darah pertama dihapus menggunakan kapas kering
4) Di teteskan darah ke dalam kotak yang terdapat pada strip tempat
sampel darah
5) Didiamkan dan dilihat perubahan garis yang terjadi
3) Pasca analitik
Interpretasi hasil :
a) Negatif :terdapat satu garis merah pada area control
dan test
b) Positif :terdapat dua garis merah pada area test dan
control
c) Invalid/gagal :tidak terdapat garis pada area test dan control
35
(Gambar Hasil pemeriksaan HbsAg)
f. Pemeriksaan Syphilis
Jenis pemeriksaan : Pemeriksaan Syphilis
Tujuan : Untuk mengetahui adanya penyakit syphilis pada seseorang
Prinsip : Adanya reaksi antara anti gen pada strip dan anti body pada
serum non Treponema palidum yang akan membentuk warna merah
dari hasil reaksinya
Metode : Rapid test
1) Pra analitik
a. Alat dan bahan :
1) Alat
Autoclic
kapas alkohol 70%,
strip rapid test
lancet steril
2) Bahan
sampel darah
strip rapid test Syphilis
Larutan Buffer
2) analitik
Prosedur kerja :
1) Disapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Dilakukan desinfeksi pada jari pasien yang akan di sampling
3) Dilakukan sampling pada jari pasien menggunakan autoclik
dan tetesan darah pertama dihapus menggunakan kapas kering
4) Diteteskan darah ke dalam kotak yang terdapat pada strip
tempat sampel darah
5) Tambahkan larutan buffer pada strip tempat sampel darah
6) Didiamkan dan dilihat perubahan garis yang terjadi
36
3). Pasca analitik :
Positif : jika terdapat 2 garis pada vontrol dan test
negatif : jika hanya terdapat satu garis pada area control
Invalid/gagal : tidak terdapat garis pada area test dan control
37
1) Pra Analitik
a. Alat
autoclick,
kapas alkohol 70%,
strip rapid test dan
lancet steril
b. Bahan
sampel darah
strip rapid test NS1
2) analitik
a. Disapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Dilakukan desinfeksi pada jari pasien yang akan di sampling
c. Dilakukan sampling pada jari pasien menggunakan autoclik dan
tetesan darah pertama dihapus menggunakan kapas kering
d. Diteteskan darah ke dalam kotak yang terdapat pada strip tempat
sampel darah
e. Didiamkan dan dilihat perubahan garis yang terjadi
3) Pasca analitik
Interpretasi hasil :
Negatif :terdapat 1 garis merah pada area control
Positif :terdapat 2 garis merah pada area test
dan control
Invalid/gagal :tidak terdapat garis pada area test dan control
38
(Gambar hasil pemeriksan dengue Ns1)
39
(Gambar hasil pemeriksaan Dengue IgG/IgM)
1. Pemeriksaan Parasitologi
a. Malaria
Jenis pemeriksaan : pemriksaan malaria
Tujuan : Untuk mengetahui adanya penyakit malaria dan mengamati
morfologi dari Plasmodium sp
Prinsip : Sediaan tetes tebal dan hapusan darah tipis malaria, diamati dan
diidentifikasi kelainan morfologinya dengan mikroskop secara
mikroskopik melalui pembesaran 10x mencari lapangan pandang objek
dan 100x dengan penambahan minyak emersi untuk memfokuskan objek
yang diamati.
Metode Sediaan Hapusan Darah Tebal dan Darah Tipis.
1) Pra analitik
a. Alat
1. Alat
2. Mikroskop
3. Pipet tetes
4. Objek glass
5. Cover glass
6.
7. Batang lidi
8. Blood lancet
40
9. Auto click
10. Kapas beralkohol 70%
11. Kertas saring
12. Beaker glass
b. Bahan
1. Darah
2. Oil imersion
3. Alcohol 70%
4. Methanol
5. Cat giemsa
2) Analitik
Cara Kerja Pembuatan preparat HDT ( Hapusan Darah Tepi ) :
1. Usap bagian ujung jari yang akan ditusuk dengan alcohol 70%.
2. Tusuk menggunakan auto click.
3. Usap darah pertama yang keluar menggunakan kapas / tissue.
4. Di teteskan darah dua bagian pada objek gelas ( bagian pertama
untuk apusan darah tebal dengan diberikn 2-3 tetes darah lalu di
ratakan dengan membentuk bulatan sehingga darah akan melebar)
kemudian untuk bagian kedua di lakukan apusan darah tipis (dengan
cara di teteskan darah 1 tetes lalu didorong menggunakan objek gelas
lain sehingga terbentuk seperti lidah)Untuk sedian tebal teteskan 2
tetes darah dan berikan air beberapa tetes untuk hemolisa eritrosit,
jangan sampai mengenai sediaan darah tipis
5. untuk sedian darah tipis teteskan darah sebanyak 1 tetes lalu tunggu
kering, setelah itu diberikan methanol, jangan sampai mengenai
sediaan darah tebal.
6. Tunggu hingga kering,
7. kemudian pulas dengan campuran giemsa dan aquades (1:9)
menutupi seluruh sediaan dan biarkan selama 15 menit
8. Kemudian tuangkan air keran diatasnya perlahan sampai zat pewarna
hilang
41
9. Dikering anginkan dengan dialasi tissu
10. Diperiksa dibawah mikroskop
3) Pasca analitik
Interpretasi Hasil :
42
BAB IV
PEMBAHASAN
43
Dengan memberikan pelayanan yang baik kepada pasien selama
melakukan proses praktik Laboratorium Klinik (PLK) di Puskesmas Toddopuli,
tentu Selama kegiatan ini kami banyak memperoleh hambatan-hambatan, hal ini
dikarenakan masih kurangnya ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kami
miliki, namun Syukur Alhamdulillah berkat bimbingan serta petunjuk dari bapak
ibu dosen dari kampus serta bapak dan ibu pembimbing di lapangan, hal tersebut
dapat kami atasi dan proses praktikum dapat berjalan dengan baik sebagaimana
mestinya.
Selama kegiatan ini kami betul-betul merasa menjadi bagian dari
puskesmas dalam hal memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat karena
kami diberi kesempatan dan kepercayaan penuh yang berikan oleh pembimbing
lahan kepada kami dalam hal melakukan pemeriksaan dan mengeluarkan hasil
sesuai pemeriksaan yang diminta oleh dokter.
44
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemeriksaan laboratorium merupakan bagian sangat penting dalam
dunia kesehatan karena dapatmembantu dokter untuk menegakkan
diagnosa pasien dan merupakan pemeriksaan penunjang terhadap suatu
penyakit. Tenaga laboratorium yang terampil, kelengkapan alat, serta
penguasaan teori, dan ketelitian dalam pemeriksaan merupakan salah satu
faktor yang terpenting dalam mengeluarkan hasil yang tepat dan akurat.
B. SARAN
1. Semoga hubungan kerja sama antara pihak Puskesmas Toddopuli dan
pihak kampus ke depannya bisa tetap terjalin dengan baik
2. Diharapkan untuk pihak puskesmas agar dapat menerima kembali
siswa-siswi untuk masa-masa yang akan datang.
45
DAFTAR PUSTAKA
46