Anda di halaman 1dari 27

IKTERUS

NEONATORUM
Kelompok 8

1
OUR TEAM

Muhammad Ade Luthfi Nurul Muhlisa


PO714203191022 PO714203191027

2
Pokok Bahasan

DEFINISI METABOLISME KLASIFIKASI


Menjelaskan definisi Menjelaskan bagaimana Menjelaskan
ikterus neanatorum metabolisme bilirubin klasifikasi ikterus

PENYEBAB PEMERIKSAAN PENGAMATAN DAN


LABORATORIUM PENCEGAHAN
Menjelaskan apa Menjelaskan bagaimana
penyebab terjadinya pemeriksaan laboratorium Menjelaskan pengamatan
ikterus neonatorum ikterus neonatorum dan pencegahan ikterus
neonatorum 3
Overview
Penyebab kematian bayi tertinggi
adalah ensefalopati bilirubin
>>komplikasi ikterus neonatorum.

Lebih dari 50% bayi baru lahir


mengalami ikterus neonatorum dalam
minggu pertama kehidupannya.

4
Definisi
 Ikterus/Jaundice : Warna
kuning pada kulit dan
mukosa akibat peningkatan
kadar bilirubin dalam darah
(>5 mg/dL)

 Hiperbilirubin (>13 mg/dL) :


komplikasi dari ikterus yang
menyebabkan infeksi pada
otak.

5
Metabolisme Bilirubin

6
Klasifikasi Ikterus
Ikterus Patologis Ikterus Fisiologis
Ikterik fisiologis yaitu warna
Ikterik ini mempunyai
kuning yang timbul pada
dasar patologis. Ikterik yang
hari kedua atau ketiga dan
muncul dalam usia < 24
tampak jelas pada hari
jam. Peningkatan kadar
kelima sampai keenam dan
bilirubinnya akan
menghilang sampai hari
mengalami kenaikan setiap
kesepuluh.
harinya.

7
Ciri – ciri bayi yang menjadi
kuning fisiologis
 Bayi umumnya menjadi kuning pada hari ke
2 atau ke 3
 Dan dapat berlangsung hingga 14 hari
 Bagian wajah, hingga dada, menjadi kuning.
Pada bagian putih mata akan menjadi kuning
 Bayi tidak terlihat sakit, gerak aktif, menyusu
kuat
 Warna tinja kuning

8
Cara memeriksa apakah bayi kuning atau tidak.
Dengan cara merenggangkan kulitnya
9
Tanda–tanda bayi kuning patologis
yang harus diwaspadai
 kuning timbul dalam 24 jam pertama setelah kelahiran
 Bayi kuning lebih dari 14 hari
 Kuning sampai telapak kaki dan tangan
 Tinja terlihat pucat
 Bayi terlihat tidak aktif, tidak mau menyusu, cenderung
lebih banyak tidur, suhu tubuh yang meningkat atau
menurun

10
Faktor Penyebab/Risiko Ikterus
• Bayi terlahir premature (<37 minggu)
• Bayi tidak mendapat cukup ASI
• Perdarahan di bawah kulit kepala
• Masalah pada organ hati
• Infeksi saat lahir (rubella, shypilis,dll)
• Tingkat oksigen rendah
• Kelainan genetik
• Obat-obatan tertentu
• Sepsis pada bayi
• Sel darah merah bayi yang tidak normal
• Ketidakcocokan Rh dan golongan
darah antara ibu dan bayi
• Masalah pada system pencernaan
11
Hiperbilirubinemia
 Ikterik neonatus yang bersifat
patologis
 Hiperbilirubinemia adalah suatu
keadaan kadar bilirubin serum total
yang lebih dari 10 mg/dl pada 24 jam
pertama yang ditandai dengan
tampaknya ikterik pada kulit, sklera,
dan organ lain.

12
Pemeriksaan
laboratorium
Kadar bilirubin serum (total).
Kadar bilirubin serum direk
dianjurkan untuk diperiksa, bila
dijumpai bayi kuning dengan
usia kurang lebih dari 10 hari
dan tau dicurigai adanya suatu
kolestasis.

13
Pemeriksaan Bilirubin Serum
(Total) Invasif

Metode : Jendrassik

Prinsip : Bilirubin bereaksi dengan asam sulfanilat diazotisasi untuk


membentuk pewarna azo merah. absorbansi pewarna ini pada 546 nm
berbanding lurus dengan konsentrasi bilirubin dalam sampel. bilirubin
glukuronida yang larut dalam air bereaksi langsung dengan dsa (diazotised
sulphanilic acid) sedangkan bilirubin tidak langsung terkonjugasi albumin
hanya akan bereaksi dengan dsa (diazotised sulphanilic acid) dengan adanya
akselerator: Bilirubin total = bilirubin direct + bilirubin indirect.

14
Reagen yang digunakan :
 Reagen bilirubin total
(TBR)
 Reagen T-Nitrit (TNR)
 Reagen bilirubin direct
(DBR)
 Reagen D-Nitrit (DNR)

Preparasi sampel :
1. Sampel yang digunakan ialah serum atau
plasma heparin
2. Hindari sampel hemolisis dan lipemik
3. Sampel harus terlindung dari cahaya
4. Bilirubin stabil selama 3 hari saat disimpan
terlindungi dari cahaya pada 2-8oC.

15
Bilirubin Total

Reagen Tabung blanko Tabung sampel

TBR 1000 µl 1000 µl

TNR 1 tetes (40 µl)

Homogenkan hingga rata, lalu inkubasi selama 5 menit

Sampel 100 µl 100 µl

Homogenkan, lalu inkubasi pada suhu ruang selama 10-30 menit.

Kemudian ukur absorbansi sampel terhadap blanko pada alat fotometer.

16
Bilirubin DIrect

Reagen Tabung blanko Tabung sampel

DBR 1000 µl 1000 µl

DNR 1 tetes (40 µl)

Homogenkan hingga rata, lalu inkubasi selama 2 menit

Sampel 100 µl 100 µl

Homogenkan, lalu inkubasi pada suhu ruang selama 5 menit.


Kemudian ukur absorbansi sampel terhadap blanko.

17
Perhitungan
Perhitungan kadar dari bilirubin total dan direct
(langsung) menggunakan faktor 13.0
 Kadar bilirubin (mg/dl) = Δabsorbansi x 13.0
 Kadar bilirubin (µmol/l) = kadar bilirubin
(mg/dl) x 17.1

18
Pemeriksaan bilirubin non-invasif
(Bilirubinometer Transcutan (TcB))
 Alat ini bekerja dengan prinsip spektrofotometer dan mengukur
cahaya yang dipantulkan dari warna kulit dan diambil dari bagian
bawah sternum.

 Kelebihan secara umum TcB cukup menjanjikan karena


meminimalisir pengambilan darah, dapat digunakan sebagai
pemeriksaan universal, dan tetap akurat dengan kadar bilirubin di
bawah 15mg/dl.

 Kelemahan dari TcB yaitu tidak dapat digunakan ketika pasien


dalam fototerapi atau terpapar sinar matahari. Beberapa penelitian
melaporkan hasil pemeriksaan bilirubin yang tidak akurat dan
konsisten apabila bilirubin total lebih besar dari 15mg/dl.

 Pemeriksaan bilirubin transkutan dilakukan untuk tujuan skrining,


bukan untuk diagnosis.

19
Metode pemeriksaan dengan Icterometer
Bili-ruler™
 Bili-ruler™ adalah alat skrining penyakit kuning
neonatus tervalidasi yang dikembangkan
menggunakan pemrosesan gambar digital canggih dan
desain yang berpusat pada manusia.

 Bili-ruler™ adalah “ikterometer”, atau serangkaian


swatch kuning dengan intensitas yang meningkat yang
berkorelasi dengan kisaran kadar bilirubin serum dan
membantu menentukan tingkat keparahan penyakit
kuning.

 Menggunakan warna bili-ruler™ yang paling cocok


dengan warna kulit pucat bayi di ujung hidung,
pengguna dapat memperkirakan tingkat bilirubin bayi
dan menentukan kebutuhan untuk pengujian
diagnostik lebih lanjut dan pengobatan penyakit
kuning.
20
Metode Pemeriksaan Bilistick
Bilistick merupakan sistem pemeriksaan yang
sederhana, cepat, tidak membutuhkan reagen,
dan dapat mengukur kadar serum bilirubin
total hingga 30 mg/dl dan hematokrit 25% -
65%.

Prosedur kerja :
1. Siapkan pembaca, strip uji, pipet, dan sampel
darah yang telah ditampung di dalam tabung.
2. Masukan strip uji ke dalam pembaca untuk
kalibrasi.
3. Ambil sampel darah dengan pipet.
4. Teteskan darah ke dalam membran strip uji.
5. Tekan tombol “M” untuk melakukan analisis
pengukuran.
6. Hasil akan didapatkan dalam waktu 90 detik.
7. Hasil terpampang di layar.
8. Cabut strip uji yang telah digunakan.
21
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan penunjang merupakan
pemeriksaan tambahan yang perlu
dilakukan untuk membantu
menegakkan diagnosis pasti.

22
Pemeriksaan Penunjang
 Tes Coomb
 Golongan darah dan Rh bayi dan ibu
 Pemeriksaan darah /Complete blood cell (CBC)
 Jumlah retikulosit
 Apusan darah (Morfologi)
 Pemeriksaan G6PD

23
Pengamatan Ikterus

24
Pencegahan Ikterus Skrining

Pencegahan
berisiko Pengobatan
hiperbilirubi yang tepat Monitor
nemia

Menyusui

 Pengawasan ANC yang baik

 Menghindari pemberian obat-obatan pada masa

kehamilan seperti sulfanamida dan lain-lain

 Pemberian ASI sedini mungkin (early feeding)

 Pengeluaran Bilirubin
25
Kesimpulan
 Ikterus neonatorum adalah menguningnya skelera, kulit, atau jaringan
lain akibat penimbunan bilirubin dalam tubuh. Bila kadar bilirubin
darah melebihi 2 mg%, maka ikterus akan terlihat. Namun pada
neonatus ikterus masih belum terlihat meskipun kadar bilirubin darah
sudah melampaui 5 mg%.

 Ikterik neonatus dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu Ikterik


Fisiologis dan Ikterik Patologis.

 Adapun tes laboratorium yang dapat dilakukan yaitu dengan


mengukur kadar bilirubin dalam tubuh dengan berbagai metode yaitu
pemeriksaan bilirubin serum (total) metode jendrassik, pemeriksaan
dengan bilirubinometer transcutan (TcB), pemeriksaan dengan
Icterometer Bili-ruler, pemeriksaan dengan bilistick, serta beberapa
pemeriksaan penunjang lainnya.

26
TERIMA KASIH 27

Anda mungkin juga menyukai