PENDAHULUAN
Salmonella enterica serotipe typhi dan dikenal dengan nama Salmonella typhi
seluruh dunia menurut data WHO (World Health Organisation) telah diperkirakan
sekitar 17 juta per tahun dengan 600.000 orang meninggal karena demam tifoid
diagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 0,79 %. Angka kesakitan demam tifoid di
Indonesia yang tercatat di buletin WHO 2008 sebesar 81,7 per 100.000.(3,4)
lingkungan, sumber air dan sanitasi yang buruk, status gizi, serta higiene industri
pengolahan makanan yang masih rendah.(5) Penularan demam tifoid terjadi dengan
oral-fecal yaitu melalui makanan dan minuman tercemar tinja yang mengandung
S. typhi.(6)
1
2
yang secara klinis sulit dibedakan dengan demam tifoid yang sering menyebabkan
kesalahan diagnosis antara lain demam dengue, malaria, meningitis dan penyakit
darah merupakan baku emas (gold standar) dalam pemeriksaan demam tifoid.
Stella dkk, dan Lalith dkk menunjukkan hasil sensitivitas kultur darah yakni di
adanya antibiotik yang dapat mempengaruhi hasil kultur darah. Selain itu, kultur
darah dapat memakan waktu yang lama untuk isolasi dan identifikasi S.typhi.
Adanya bekuan darah dan volume sampel yang kurang dapat mempengaruhi hasil
darah dari 287 pasien dengan hasil kultur darah positif sebanyak 24 pasien (8.4%
dari hasil positif kultur darah), sedangkan untuk hasil kultur darah positif S.typhi
sebanyak 3 pasien (1% dari hasil positif kultur darah), sehingga pemeriksaan gold
standar kultur darah harus ditunjang dengan pemeriksaan lain untuk menegakkan
proporsi hasil pemeriksaan yang menunjukkan hasil positif baik pada metode
baku emas maupun pada metode yang diuji dibandingkan dengan seluruh hasil
positif pada metode baku emas saja. Sensitivitas digunakan untuk menentukan
tingkat konsentrasi terendah dari suatu substansi yang dapat dideteksi atau
perubahannya.(19)
(PCR) merupakan teknik untuk membuat salinan DNA oleh enzim DNA
polimerase secara in-vitro.(20-26) Jumlah bakteri yang rendah dalam darah pasien
teknis di bidang ini.(27,28) Salah satu metode alternatif yang cepat untuk
RT-PCR memiliki keuntungan berupa waktu prosesnya relatif lebih singkat, tidak
range deteksi yang lebih lebar disertai kurva amplifikasi untuk memudahkan
interpretasi. Keberadaan DNA hasil amplifikasi dapat diamati pada grafik yang
namun hasil sensitivitasnya 40% seperti pada pemeriksaan kultur darah. Ketika
4
DNA template dibuat dari spesimen darah dengan jumlah bakteri yang rendah,
seperti dalam darah pasien demam tifoid, maka kemungkinan hasil dari RT-PCR
PCR adalah negatif palsu.(34) Untuk mengatasi keterbatasan ini, maka digunakan
pra-inkubasi kultur darah sebelum amplifikasi PCR dilakukan. Salah satu metode
dengan menggunakan oxgall sebagai media kultur selektif.(35) Media kultur ini
media selektif S.typhi dengan metode PCR bertujuan untuk mengurangi waktu
sp Sebelum dan Sesudah Penggunaan Oxgall dengan Metode Kultur Darah pada
1.4 Manfaat
alternatif diagnosis tifoid secara cepat dengan sensitivitas yang lebih tinggi.