Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit gagal ginjal adalah masalah kesehatan masyarakat di dunia.

Etiologi dari penyakit ini bermacam-macam, diantaranya genetik, autoimun,

infeksi, lingkungan, makanan dan obat-obatan. Di Jepang, penyebab utama

penyakit ini adalah glomerulonefritis kronik, diabetik nefropati dan nefrosklerosis

hipertensi. Kerusakan pada penyakit gagal ginjal biasanya terjadi pada

glomerulus, tubulus, insterstitium, dan kompartemen vaskuler. Dengan adanya

penyakit ini, maka banyak dikembangkan penelitian histologi dengan model

hewan untuk melihat kerusakan ginjal maupun pengobatan pada ginjal. Salah satu

agen yang dapat digunakan untuk memeriksa kerusakan yang terjadi pada ginjal

adalah aloksan.(1,2)

Aloksan mempunyai efek toksik dan diabetogenik pada ginjal hewan uji.

Efek toksik menyebabkan perubahan pada ginjal diantaranya pembengkakan yang

luas, degenerasi sel vakuolar tubulus, nekrosis sel tubulus dan pelebaran tubulus.

Sedangkan efek diabetogenik yang ditimbulkan aloksan adalah terjadinya diabetes

mellitus pada hewan uji. Diabetes mellitus kronis dapat menyebabkan kelainan

struktur pada ginjal berupa glomerular hipertrofi, penebalan membran basal

glomerulus, glomerulosklerosis, fibrosis interstitial, dan nekrosis sel tubulus.(3,4,5)

Kerusakan ginjal karena induksi aloksan dapat diperiksa secara

histopatologi untuk melihat perubahan abnormal yang terjadi pada jaringan

1
2

dengan membuat sediaan jaringan melalui histoteknik. Tahapan histoteknik

adalah fiksasi, pengolahan jaringan dan pewarnaan. Teknik pewarnaan digunakan

untuk mewarnai jaringan yang transparan setelah dilakukan proses fiksasi dan

pengolahan jaringan. Dengan adanya teknik pewarnaan, maka akan telihat secara

kontras komponen-komponen pada jaringan di bawah mikroskop cahaya.

Pewarnaan yang dapat digunakan dalam pemeriksaan histopatologi ginjal adalah

pewaranaan rutin yaitu Hematoksilin Eosin dan pewarnaan khusus yaitu Masson

Trichrome.(6)

Hematoksilin Eosin (HE) adalah metode pewarnaan yang sering

digunakan, kemampuannya yaitu bisa membedakan dengan jelas antar inti sel dan

sitoplasma. Hematoksilin berfungsi mewarnai inti menjadi biru, menampilkan

struktur intranuklear, sedangkan Eosin mewarnai sitoplasma sel dan jaringan ikat

dengan corak pink, oranye dan merah. HE dapat digunakan untuk mendeteksi

derajat kerusakan pada sel tubulus (7)

Masson trichrome (MT) adalah metode pewarnaan khusus digunakan di

laboratorium histopatologi. MT digunakan sebagai pewarna lanjutan yang selektif

mewarnai otot, serat kolagen, fibrin dan eritrosit. MT menghasilkan tiga warna

yang berbeda; inti dan struktur basofilik lainnya berwarna hitam dengan

hematoksilin; kolagen yang bernoda hijau atau biru dengan Light Green atau

Anilin blue; sitoplasma, otot, fibrin dan eritrosit berwarna merah terang dengan

Basic fuschin. MT dapat digunakan untuk mendeteksi ketebalan serat kolagen

pada ginjal. (8)


3

Pewarnaan HE dan MT sering digunakan untuk memeriksa kerusakan

ginjal, namun perlu dilakukan perbandingan diantara keduanya sehingga bisa

diketahui metode pewarnaan yang lebih sensitif. Masing-masing mempunyai

tingkat kekuatan yang berbeda untuk bereaksi dengan komponen-komponen yang

ada di dalam jaringan ginjal. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian

mengenai tingkat sensitivitas metode pewarnaan HE dan MT terhadap deteksi

perubahan histologi ginjal pada mencit yang diinduksi oleh aloksan. (9)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sensitivitas pewarnaan HE dalam deteksi kerusakan ginjal mencit

oleh aloksan?

2. Bagaimana sensitivitas pewarnaan MT dalam deteksi kerusakan ginjal mencit

oleh aloksan?

3. Bagaimana perbandingan sensitivitas pewarnaan HE dan MT terhadap deteksi

kerusakan ginjal mencit oleh aloksan?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui sensitivitas pewarnaan HE dalam deteksi kerusakan ginjal mencit

oleh aloksan.

2. Mengetahui sensitivitas pewarnaan MT dalam deteksi kerusakan ginjal mencit

oleh aloksan.

3. Mengetahui perbandingan sensitivitas pewarnaan HE dan MT terhadap deteksi

kerusakan ginjal mencit oleh aloksan.


4

1.4 Manfaat

Sebagai referensi penentuan pewarnaan yang lebih sensitif terhadap deteksi

kerusakan ginjal yang disebabkan oleh induksi aloksan.

Anda mungkin juga menyukai