Pewarnaan jaringan
Disusun oleh :
1. Regita Aulia Rosalina (1613353040)
2. Monafia Syah Nur Sakinah (1613353025)
3. Evan Dwi Nandes (1613353019)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
ISI
Kesulitan tahapan ini adalah memilih jenis pewarna, karena dengan ketepatan
pemilihan bahan pewarna dapat menyesuaikan bagian apa pada spesimen
tersebut yang akan dilihat. Jika terjadi kesalahan dapat terjadi kekeliruan dalam
tujuan penglihatan spesimen.
Struktur Warna
Eritrosit Pink/yellowish red
Bakteri Blue
2. Papanicolaou
Pencelupan Papanicoloau (PAP) ditemukan oleh seorang saintis
bernama Dr. George papanicoloau (1832-1962). Dilahirkan di
Greece, beliau menerima ijazah dari Universiti Athens pada 1904
dan PhD dalam bidang zoology dari Universiti Munich pada 1910.
Dr. George Papanicoloau mula memerikasa perubahan apusan
vagina wanita pada 1923. Beliau menjumpai sel yang abnormal,
besar, nucleus berubah bentuk dan hiperkromatik pada wanita
yang menghidap kanser uterin. Penemuan ini dianggap sebagai
satu titik permulaan untuk perkembangan bidang sitologi.
Pewarnaan sediaan dikerjakan di laboratorium sitologi.
Pewarnaan sediaan sitologi yang dipakai adalah pewarnaan
Papanicolaou. Pewarnaan papanicolaou digunakan untuk
pemeriksaan sel dalam sekret, eksdudat, transudat atau biopsi
berbagai jenis organ dalam dan jaringan. Prosedur pertama yaitu
pewarnaan inti dengan Hema-toxylin dan orange G serta EA
sebagai cat lawan yang mewarnai sitoplasma
Prinsip pewarnaan Papanicolaou adalah melakukan pewarnaan,
hidrasi dan dehidrasi sel. Pengambilan sediaan yang baik, fiksasi
dan pewarnaan sediaan yang baik serta pengamatan mikroskopik
yang cermat, merupakan langkah yang harus ditempuh dalam
menegakkan diagnosis.
Pada spesimen yang disiapkan dengan baik, inti sel berwarna biru
pekat sampai hitam. Sel dengan kandungan keratin yang tinggi
berwarna kuning, glikogen juga berwarna kuning. Sel-sel
superfisial berwarna oranye sampai merah muda, dan sel-sel
menengah dan parabasal berwarna hijau pirus ke biru. Sel
metaplastik sering menodai hijau dan merah jambu sekaligus.
2. Prosedur pewarnaan
Prosedur :
- Sediaan difiksasi dengan methanol 1 menit
- Pewarnaan sitoplasma dengan eosin 1 menit
- Pewarnaan inti dengan methylene blue 1 menit
- Setelah ditiriskan dan dikeringkan sediaan ditetesi dengan entelan
1 tetes kemudian ditutup dengan deck glass
- Sediaan siap dibaca
2. pewarnaan papanicoulau
Prinsip : Spesimen pada kaca slide
Difiksasi alkohol 96 % (spray/ rendam minimal 30 menit)
Dipulas Haematoxylin (inti), lalu OG-6, dan EA 50 atau 65
Fiksasi sediaan :
Rendam dengan alkohol absolut/ 96 %, segera 10- 15 detik
segera rendam angkat sediaan minimal 30 menit kirim ke lab
Spray dengan alkohol absolut / 96% semprot pada jarak 15-20
cm
Prosedur pewarnaan:
Rehidrasi sediaan kedalam alkohol 70%, alkohol 50%,
aquades masing-masing 7 celup
Pewarnaan inti dengan haris hematoxylin (untuk
histopatologi = 45 menit, untuk sitopatologi = 15
menit.) lalu bilas dengan air yang mengalir
Dehidrasi dengan air alkohol 50%, alkohol 70%,
alkohol 90% masing-masing 7 celup
Mewarnai sitoplasma dengan OG 6 selama 3 menit
Dehidrasi dengan alkohol 70% dan 96% 7 celup
Mewarnai sitoplasma dengan eosin alkohol selama 3
menit
Dehidrasi dengan alkohol 70% dan 96% 7 celup
Tiriskan dan keringkan lalu jernihkan dengan larutan
xylol 1 menit atau lebih, lalu keringkan di udara
Teteskan entelan 1 tetes pada sediaan lalu tutup dengan
deck glass jangan sampai ada gelembung.
Sediaan siap dibaca
Perbedaan pewarnaan/pulasan sitologi :
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Patologi Anatomi (PA) berasal dari kata “Pato” yang artinya kelainan,
“logi” artinya ilmu, dan Anatomi artinya susunan organ tubuh.
Sehingga Patologi anatomi dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang kelainan pada susunan atau bagian dari organ-
organ tubuh.
2. Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan
secara detail menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang
dipotong tipis, salah satu dari cabang-cabang biologi. Sitologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang cairan sel. Pemeriksaan sitologis dapat
dilakukan pada cairan tubuh (contoh adalah darah, urine, dan cairan
serebrospinal) atau bahan yang disedot (ditarik keluar melalui hisap
ke jarum suntik) dari tubuh.
3. Pewarnaan bertujuan agar dapat mempertajam atau memperjelas
berbagai elemen tisu, terutama sel-selnya, sehingga dapat dibedakan
dan ditelaah dengan mikroskop.
Ada 2 pewarnaan sitohistologi, yakni Papanicolau dan Diff quick.
B. Saran
- http://jaringankomputer.org/pengertian-patologi-dan-pembagian-patologi/
- http://labcito.co.id/patologi-anatomi/
- http://jasus2b-be-best.blogspot.com/2011/11/pewarnaan-papanicolaou.html
- http://jasus2b-be-best.blogspot.com/2011/11/pewarnaan-histologi.html
- https://budisma.net/2015/02/pengertian-sitologi.html
- http://analiskesehatand3.blogspot.com/2016/11/pewarnaan-jaringan.html
- https://id.wikipedia.org/wiki/Histologi