Anda di halaman 1dari 15

SITOHISTOTEKNOLOGI

ANGGOTA KELOMPOK :
1. Annisa Febyola(2000222047)
2. Desri Fitri Ramadhani(2000222051)
3. Elshaday.S (2000222053)
4. Oktania Hendrayani (2000222070)
5. Regi Perdana Putra (2000222075)
6. Viona Wulandari (2000222083)
7. Wulan Sari (2000222085)
01
Persiapan
Pemeriksaan Patologi
Anatomi
1. PENGAMBILAN JARINGAN

Jaringan untuk pemeriksaan patologi anatomi didapat melalui proses


biopsi:
a. Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB)
Merupakan proses pengambilan jaringan dengan menggunakan jarum
halus yang disuntikkan ke jaringan tumor.
b. Biopsi Insisi
Pengambilan sebagian jaringan tumor melalui tindakan operasi
c. Biopsi Eksisi
Pengambilan seluruh jaringan tumor melalui tindakan operasi
2. PERSIAPAN JARINGAN

Jaringan yang diperoleh melalui tindakan biopsi akan melalui serangkaian


proses persiapan, dimulai dari pemilihan, pemotongan dan pemrosesan jaringan
3. PELEKATAN PARAFIN
Jaringan yang dipilih akan direkatkan dengan parafin untuk memudahkan
dalam proses pemotongan tipis selanjutnya 
4. PEMOTONGAN JARINGAN
Jaringan yang telah dilekatkan dengan parafin, kemudian dipotong tipis
dengan ketebalan 2 micron menggunakan microtome manual atau otomatis.
5. PEWARNAAN JARINGAN
Jaringan tipis yang dihasilkan melalui proses pemotongan, selanjutkan akan
diwarnai dengan pewarnaan khusus karena jaringan asalnya bersifat transparan. 
a. Pewarnaan Hematoxylin Eosin
 b. Pewarnaan Immunohistokimia
Merupakan perwarnaan khusus menggunakan antibodi untuk dapat melakukan
pemeriksaan lebih spesifik terhadap jaringan sehingga dapat dilakukan pengobatan
yang lebih tepat.
6. PEMBACAAN JARINGAN
Setelah proses pewarnaan, sediaan jaringan siap untuk dibaca melalui mikroskop
oleh Dokter Spesialis Patologi Anatomi untuk menentukan diagnosis penyakit
secara pasti.
TAHAPAN PEMERIKSAAN
MAKROSKOPIK MAUPUN
MIKROSKOPIK
Tahap Pemeriksaan Sitologi

a. Penerimaan dan persiapan pasien


b. Pengambilan sampel ( Pap Smear atau FNAB )
c. Pengambilan/ penerimaan bahan secret dan cairan tubuh
d. Pengolahan sampel
e. Pembuatan preparat
f. Pengecatan preparat
Tahap Pemeriksaan Makroskopik Histologi
a. Penerimaan dan identifikasi jaringan
b. Deskripsi jaringan yang akan diperiksa
c. Pemotongan gross jaringan
d. Prossesing jaringan
e. Pembuatan blok paraffin
f. Pemotongan blok paraffin
g. Pembuatan preparat histologi
h. Pengecatan preparat histology
Pembuatan preparat histology
1. Ambil hasil pemotongan blok jaringan yang bagus dengan menggunakan jarum
2. Lalu pindahkan atau letakkan keatas permukaan air pada alat “waterbath”
3. Jika terdapat lipatan pada potongan jaringan tersebut, gunakan bagian belakang
jarum untuk menghilangkan lipatan
4. Gunakan objek glass untuk mengambil hasil potongan jaringan
5. Keringkan sebentar dan beri etiket
6. Lalu letakkan diatas “hotplate” hingga sisa paraffin meleleh dan yang tersisa
hanya potongan jaringannya saja Cara pembuatan sediaan atau preparat
histologis disebut mikroteknik.
Jenis Pemeriksaan Berdasarkan
Pewarnaannya
SITOLOGI
Teknik Pewarnaan Pewarnaan pada sediaan apus/smear untuk pemeriksaan
sitologi bertujuan untuk identifikasi morfologi sel, inti sel maupun sitoplasma
sel, sehingga bisa memberikan gambaran menyeluruh kondisi morfologi sel
yang diperiksa.
Teknik pewarnaan untuk standar pemeriksaan sitologi, yaitu :
1.Pewarnaan Papanicolaou
Terdapat lima langkah utama dalam metode pewarnaan Papanicolaou, yaitu :
a. Fiksasi
b. Pewarnaan Inti
c. Pewarnaan sitoplasma
d. Penjernihan ( Clearing )
e. Mounting
Langkah-langkah dalam pewarnaan Giemsa :
a. Fiksasi
b. Pewarnaan dengan larutan Giemsa
c. Mounting
HISTOLOGI
Pewarnaan yang paling sering digunakan pada pemeriksaan histopatologi adalah pewarnaan
Hematoxylin dan Eosin.
PROSEDUR PEWARNAAN HEMATOXYLIN EOSIN
Masukkan ke dalam alkohol 96% sebanyak 2 kali (masing-masing selama 5 menit). Cuci
dengan air mengalir sampai alkohol hilang. Masukkan ke dalam cat hematoksilin selama 7-
10 menit. Cuci dengan air mengalir sampai tidak luntur.
PERANAN LABORATORIUM
PATOLOGI ANATOMI
1. Baku emas penegakan diagnosis berabsis perubahan morfologi sel
dan jaringan sampai pemeriksaan imunologik dan molekuler,
khusus bersumber dari sel maupun jaringan.
2. Mendeteksi kelainan akibat perubahan pada jaringan tubuh dan
melakukan penapisan dari suatu penyakit.
3. Mencakup penentuan pilihan terapi dan prediksi prognosis yang
sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi di bidang
molekuler.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai