dokter pengirim
Disusun sampel sesuai nomor PA pada (apabila sampel yag di terima dalam
Di persiapkan kaset (wadah sediaan) / slide yang sudah di tulisi nomor PA dengan
Pensil
dengan pewarnaan HE
Apabila sampel cairan tubuh bukan hasil FNAB sampel di santrifuge 3000 rpm
Endapan di buat sediaan pada slide, dibuat 4 slide.lalu dilakukan pewarnaan rutin
Anatomi
Apabila sampel cairan tubuh hasil Absorbsi FNAB , sampel di teteskan pada slide
yang sudah di tulisi nomer PA. Kemudian d keringkan. Setelah kering masuk pada
proses pewarnaan.
7. Administrasi hasil
Hasil dari pemprosesan dan pewarnaan kemudian di serahkan kepada dokter untuk
administrasi untuk di siapkan apabila akan di ambil pasien. Hasil analisa digunakan
untuk penegakan diagnosa dan tindak lanjut oleh dokter yang menangani pasien
tersebut.
5.2 Pemeriksaan Histopatologi
menegakkan diagnosis kelainan yang kelaianan yang meliputi degeneresi, radang atau
merupakan suatu cara yang dilakukan untuk melihat perubahan metobolisme dari
dengan menipiskan sel jaringan dari organ-organ tubuh. Untuk itu jaringan halus
Prasyarat untuk mendapatkan histopatologi dan histokimia yang tepat dapat diperoleh
mempunyai tanda spesifik yang terlihat dari jaringan sel dan struktur jaringan akibat
serangan patogenisitas
yang bersifat basa (hematoksilin) dan protein sitoplasma akan mengikat cat yang
bersifat asam (eosin) sehingga sel akan berwarna merah muda dengan inti berwarna
birukeunguan
1. Penerimaan Jaringan
nekropi atau aspirasi yang difiksasi dalam cairan Buffer Formalin 10% dan ditutup
Hal yang harus diperhatikan dalam penerimaan sampel jaringan antara lain
keterangan yang ada pada dan formulir harus cocok, pada formulir harus ada
keterangan tentang nama Dokter/Rumah Sakit pengirim, nama, umur, jenis kelamin,
Disebutkan nomor PA pada formulir sesuai dengan nomor urut hari, tanggal dan
tahun, disampaikan juga pada si pengirim hasil bisa diambil 7 hari setelah
pengiriman sampel dan dikirim keruangan atau diambil sendiri oleh keluarga pasien
dengan surat pengantar dari dokter pengirim, jaringan serta formulir diserahkan ke
laboratorium.
Pada tahap ini dokter juga akan memotong jaringan yang dicurigaiPemeriksaan
mengambilan satu kaset atau beberapa kaset dari beberapa bagian biopsy jaringan,
kemudian masing – masing kaset diberi nomor PA dan diberi label untuk selanjutnya
dimasukan kembali pada wadah atau toples dan diberi BNF 10%. Kemudian pada
wadah atau toples diberi label nomor PA dan tanggal pemotongan dan disimpan ± 3
1. Prosesing Jaringan
a) Fiksasi
terjadi perubahan pasca mati (autolisis post mortem) sehingga struktur jaringan
2. Aquadest 900%
b) Dehidrasi
bahan kimia tertentu. Proses memasukan atau menambah molekul air secara bertahap
pada jaringan yang akan diwarnai dengan cara mencelupkan sebanyak 4 kali.
(Alkohol bertingkat dari 70, 80, 96, 100% masing – masing 5 kali selama 30
menit)
c) Clearing
pada larutan Xylol. Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan bahan kimia dehidrasi
jaringan sampel untuk menggantikan xylol yang telah hilang, sehingga sampel tidak
e) Embedding
membentuk blok paraffin. Tahap ini bertujuan memasukan paraffin ke dalam jaringan
Dipilih paraffin yang memiliki titik cair 50 - 56°C untuk menjaga agar enzim tidak
e) Masukan hasil potongan kedalam waterbath yang sudah berisi air dengan
temperature 37°C
f) Ambil hasil potongan menggunakan objek glass
g) Tulis nomor PA sesuai dengan nomor yang tertera pada kaset blok paraffin
h) Masukan slide kedalam oven ±10 menit supaya paraffin yang menempel cair
dan hilang
a) Periksa reagen pada masing – masing staining jaringan jika kurang/ habis
ditambah.
b) Celupkan slide yang ditandai dengan identitas secara manual dengan rak
Xylol I 10 menit
Xylol II 10 menit
Aqudest 10 celupan
Hemotoxylin 10 menit
Aquadest 10 celupan
Aquadest 10 celupan
Bluing jenuh 2 menit
Aquadest 10 celupan
Eosin 3 menit
Xylol I 10 menit
Xylol II 10 menit
Xylol II 10 menit
5.2 Tetesi dengan entelan tutup deck glass dan di beri label ( mounting)
slide, jejak cacat pisau saat pemotongan , jaringan yang terlipat saat floating,
keseluruhan jarngan yang tertutupi oleh entelan. Penegakan diagnosa dokter juga akan
dengan cara pemrosesan yaitu dilakukan fiksasi dengan pemberian pigmen kemudian
Spesimen cairan tubuh atapun hasil absorsi dari jarum halus di endapan,
Anatomi untuk pemeriksaan sitologi adalah cairan hasil yang diperoleh dengan
Hal yang harus diperhatikan dalam penerimaan sampel cairan tubuh antara lain
keterangan yang ada pada dan formulir harus cocok, pada formulir harus ada
keterangan tentang nama Dokter/Rumah Sakit pengirim, nama, umur, jenis kelamin,
Disebutkan nomor PA pada formulir sesuai dengan nomor urut hari, tanggal dan
tahun, disampaikan juga pada si pengirim hasil bisa diambil 7 hari setelah
pengiriman sampel dan dikirim keruangan atau diambil sendiri oleh keluarga pasien
dengan surat pengantar dari dokter pengirim, jaringan serta formulir diserahkan ke
laboratorium.
pemeriksaan dokter. Pada tahap ini dokter juga akan melihat secara kasat mata
1. Pap Smear
Pap Smear merupakan suatu metode atau tes yang digunakan untuk
mengetahui apakah di dalam tubuh seseorang terdapat sel-sel kanker atau tidak. Tes
yang juga dikenal dengan istilah tes Papanicolaou ini dilakukan khususnya bagi para
wanita untuk melihat gejala kanker serviks yang mungkin dialami.Adapun wilayah
kewanitaan yang diperiksa meliputi sel – sel dari leher rahim hingga panggul.ada 2
cara penangan pap smear, yang pertama papsmear konvensionakl dan liquid prep.
pada side.yang kedua yaitu liquid prap . pertama tabung spesimen di nomori
kemudian di vortex hingga homogen, setelah itu d tuang pada tabung centrifuge.
selama 1 menit. Sedimen ang sudah terurai dibuat slide. Slide yang sudah jadi siap
manusia dengan alat aspirator berupa jarum suntik ke bagian yang membenjol, lalu
ditinjau pada tumor yang letaknya superficial dan papable misalnya tumor kelenjar
getah bening, kelenjar liur, payudara. Sedangkan untuk tumor pada organ dalam
misalnya tumor pada paru, ginjal, hati, limpa dilakukan dengan CT/USG Guided. Ada
a) Fiksasi Kering/Hairdyer
Setelah sediaan selesai dibuat, semprot segera dengan hair spray pada objek
glass dengan jarak kurang lebih 10 – 15 cm dari objek glass, sebanyak 2 - 3 kali
b) Fiksasi basah
Setelah sediaan selesai dibuat, sediaan segera dimasukan kedalam alcohol 95%
selama 30 menit, setelah itu diangkat dan dikeringkan. Selanjutnya sediaan dapat
dikirim dalam keadaan kering terfiksasi atau dapat pula dikirim dalam keadaan
Cairan tubuh ini merupakan hasil aspirasi guna mengambil spesimen yang di
yang di lakulan oleh dokter adalah hasilyang valid. Beberapa spesimen hasil aspirasi
yaitu, liquor cerebro spinalis (LCS), cairan Pleura. Cara penangan spesimen ini yaitu
yang pertama, sampel yang diterima dipindahakan pada tabung sentrifuge kemudian
di sentrufuge 3000 rpm 3menit. Setelah itu supernatan di buang, sedimen yang
tertingal di buat 4 apusan pada slide , sisa sedimen kemudian di tambahkan alkohol
96% agar sedimen lebih menggumpal, lalu di buat cellblok dengan cara sedimen di
saring dengan kertas saring , kemudian di masukan dalam kaset untuk di prosesing
seperti jaringan. Slide yang sudah siap kemudian di cat menggunakan MDT dan
1. Pengecatan Papanicolou
- Hematoxylin 10 menit
- Xylol I 10 menit
- Xylol II 10 menit
Tetesi dengan entelan tutup deck glass (Mounting) dan di beri label
( labeling).
Penilaian hasil laboratorium meliputi hasil dari sediaan yang di buat, warna
dari pengecatan yang di lakukan , temuan bakteri yang terwarnai, serta analisa lain
dari dokter untuk diagnosa. Penegakan diagnosa dokter juga akan terverifikasi oleh