• Bahan yang diambil untuk preparat apus dapat berasal dari berbagai
tempat diseluruh tubuh dan sekresinya mempunyai komposisi yang
bervariasi. Prostat, mamae dan saluran genital wanita dan dahak
mempunyai cairan yang kental dan biasanya mengandung sejumlah sel
yang cukup tinggi. Oleh karena itu bahan-bahan ini dapat menyebar
secara langsung pada objek glass.
• Sebaliknya air seni, cairan bilas saluran pencernaan atau bronchus dan
eksudat dan bahan lainnya lebih encer serta mengandung sedikit sel.
Biasanya terhadap bahan-bahan ini perlu dilakukan centrifuge
(pemusingan) dalam waktu tertentu sehingga tampak endapan dengan
cairan yang jernih.
FIKSASI UNTUK BAHAN PEMERIKSAAN SITOLOGI
• Untuk memeriksa struktur sel dengan jelas dan dengan perubahan yang
minimal perlu suatu proses yang disebut sebagai fiksasi. Bahan fiksasi ini akan
mengeraskan sel sehingga tahan terhadap berbagai reagen yang akan
diberikan dan merubah susunan protein degenerasi yang disebabkan oleh
aktivitas bakteri
• Terdapat beberapa metode fiksasi yang dapat digunakan, akan tetapi
yang dipakai tergantung dari jenis bahan, pemeriksaan yang diperlukan,
tehnik pengecatan yang digunakan.
• Metode yang ditemukan oleh Papaniculaou untuk keperluan sitologi
eksfoliatif sangat mudah. Metode ini efektif oleh karena penetrasi yang
cepat dari sel oleh fiksasi yaitu larutan eter dan etil alkohol 95% dalam
volume yang sama. Jika bahan yang segar difiksasi dengan segera
perubahan sel akan minimal. Selanjutnya komposisi bahan fiksasi ini
digunakan untuk pengecatan Papaniculaou.
• Segera setelah bahan siap, celupkan bahan tersebut tanpa
dikeringkan kedalam larutan eter alkohol sampai akan
dilakukan pengecatan. Sebelum difiksasi sediaan tidak
boleh kering oleh karena dapat menyebabkan kerusakan
sel dan hilangnya afinitas untuk pewarnaan.
• Untuk fiksasi sel diperlukan waktu 15 menit akan tetapi bagi
sediaan yang cenderung lepas akan lebih melekat apabila
dicelupkan dalam fiksasi selama 1 jam lebih. Apabila bahan
yang digunakan dari dahak dan cairan yang akan difiksasi
dengan larutan eter alkohol terlebih dahulu dicampur
dengan alkohol segera setelah diletakkan pada objek glass
untuk difiksasi awal kemudian dikirim ke laboratorium.
PAPANICOLAOU
• Walaupun cara pengambilan bahan dan persiapannya berbeda-beda
ditiap laboratorium akan tetapi prinsip dasarnya sama.
• Pertimbangan utama pemilihan teknik ini adalah :
1. Akan mewarnai inti sel dengan jelas yang berguna untuk melihat
struktur inti apabila terdapat kemungkinan keganasan.
2. Pewarna banding yang akan menimbulkan warna pada
sitoplasma, sehingga warna inti lebih kontras.
3. Warna yang cerah dari sitoplasma akan memungkinkan untuk
melihat sel-sel lain dibawahnya yang kadang-kadang
bertumpuk atau berkelompok.
• Yang digunakan untuk mewarnai inti adalah Harris Hematoxylin. Chromatin
dan membran inti akan berwarna biru tua sampai ungu, sedangkan anak
inti berwarna merah, merah muda atau orange.
• Preparat hematoxylin ini bisa saja diganti untuk dapat memberikan warna
seperti yang diinginkan. Harris hematoxylin adalah preparat yang sangat
mudah dibuat dan siap dalam waktu 24 jam.
• Terdapat 2 pewarna banding yang baik untuk dipakai :
a. Orange G (Papaniculaou formula OG-6)
Mewarnai sitoplasma menjadi kuning atau orange jika ada
keratin. Sel yang mengandung keratin dapat bersifat jinak atau
ganas biasanya sel-sel banyak mengandung keratin sehingga
sitoplasmanya akan tampak bercorak, warna orange berkilat
kontras dengan warna inti yang gelap. Sel-sel tersebut akan
tampak nyata dibandingkan sel-sel lainnya pada sediaan.
• EA-50
Warna polikhromasi yang mengandung larutan eosin alkohol, light
green dan Bismark brown. Formula untuk pewarnaan polikhromasi aslinya
ditemukan oleh Papaniculaou untuk apus vagina, ditulis dengan kode EA-36.
Preparat komersil EA-50 dibuat dengan formula tadi kecuali pada pelarutnya
dan dapat digunakan bergantian dengan EA-36.
5. Identifikasi Bahan.
Yang tak kalah pentingnyan adalah memberi tanda pada setiap
sediaan yang diterima termasuk pemberian tanda identifikasi pada
setiap alat yang dipakai selam pembuatan sediaan.
TEKNIK SITOLOGI TAMBAHAN
• Berikut beberapa alternative cara membuat sediaan
Fiksasi.
# Penggunaan ether kadang-kadang tidak amankarena mudah terbakar,
penggantinya adalah alcohol 95%.
# Etil alcohol mungkin terlalu mahal atau susah dicari, penngantinya dapat
digunakan methyl isopropyl atau preparat komersil yang mengandung
alcohol 95%.
Perlu diperhatikan apabila sputum difiksasi dengan isopropyl alcohol akan mengeras
dan susah dibuat preparat apus.
# Sediaan yang difiksasi dengan aseton 95% lebih mudah dan murah, juga berguna
untuk pengiriman asalkan dikeringkan setelah difiksasi.
# bahan fiksasi komersil lainnya yang dapat dipakai untuk keperluan pengiriman.