Anda di halaman 1dari 113

ID 1

Tinjauan
soal Jabara
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
n
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (15-30%)
6. Ketrampilan Laboratorium Medik (30-40%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (5-10%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
Tinjauan 6 1.
9. Kimia Klinik
Keamanan dan Keselamatan Kerja (510%)
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette) 7. Sitohistoteknologi
Preparasi spesimen yang diduga mengandung ganja dilakukan dengan cara ekstraksi cair-cair.
Spesimen ditambahkan berturut-turut larutan buffer fosfat (pH 7,4) dan pelarut kloroform.
Kemudian dilakukan penggojogan sehingga didapatkan dua fasa.

Pertanyaan soal :
Berdasarkan kasus diatas, maka spesimen yang diduga mengandung ganja akan terdapat pada fasa
yang manakah ?

Pilihan Jawaban :
a. Fasa kloroform
b. Fasa air
c. Fasa fosfat
d. Fasa buffer
e. Fasa cair

Kunci Jawaban: A
Referensi: Badan Narkotika Nasional dan Departemen Kesehatan. 2008. Pedoman
Pemeriksaan Laboratorium Narkotika, Psikotropika dan Obat Berbahaya.
Jakarta.
Nama pembuat Dheasy Herawati
Institusi/bagian Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo

ID 2
Tinjauan
soal Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (15-30%)
6. Ketrampilan Laboratorium Medik (30-40%)
Tinjauan 2 1.
7. Kognitif (30-40%)
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (5-10%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (30-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
Tinjauan 6 1.
9. Kimia Klinik
Keamanan dan Keselamatan Kerja (510%)
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette) 7. Sitohistoteknologi

Seorang laki-laki yang diduga mengkonsumsi narkoba menjalani pemeriksaan dengan


menggunakan metode strip test. Dari hasil skrining tes urin laki-laki tersebut ternyata positif.
Pemeriksaan harus dilanjutkan dengan pemeriksaan konfirmasi.

Pertanyaan soal :

Peralatan apakah yang dapat digunakan sebagai uji penegasan hasil selain menggunakan
kromatografi gas ?

Pilihan Jawaban:

a. Kromatografi Lapis Tipis


b. Kromatografi Kertas
c. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
d. Spektrometri Serapan Atom
e. Spektrometri UV-Vis
Kunci Jawaban: C
Referensi: Badan Narkotika Nasional dan Departemen Kesehatan. 2008. Pedoman
Pemeriksaan Laboratorium Narkotika, Psikotropika dan Obat Berbahaya.
Jakarta.
Nama pembuat Dheasy Herawati
Institusi/bagian Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo

ID 3
Tinjauan
so Jabaran
Tinjauan
al 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
Kompetensi 3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (15-30%)
6. Ketrampilan Laboratorium Medik (30-40%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (5-10%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%).
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (30-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
Tinjauan 6 1.
9. Kimia Klinik
Keamanan dan Keselamatan Kerja (510%)
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete): 7. Sitohistoteknologi
Pestisida jenis organofosfat bersifat larut dalam lemak, sehingga mudah diabsorpsi melalui kulit
dan mudah ditranspor melewati sawar darah otak menuju reseptornya di otak. Akibatnya terjadi
inhibisi enzim asetilkolinaesterase sehingga muncul gangguan sistem saraf pusat dan perifer.
Oleh karena itu, seseorang yang mengalami keracunan pestisida jenis organofosfat akan
mengalami sesak nafas.

Pertanyaan soal:
Pada batas tertentu, kerja blokade saraf pusat dapat dilawan oleh antagonis asetilkolin. Apakah
senyawa yang dimaksud ?

Pilihan Jawaban :
a. Kodein
b. Atropin
c. Heroin
d. Morfin
e. Ganja

Kunci B
Jawaban:
Referensi: Rahayu M, Solihat MF. 2018. “Bahan Ajar TLM, TOKSIKOLOGI KLINIK”.
PPSDM Kemenkes RI.
Nama pembuat Dheasy Herawati
Institusi/bagian Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo

ID 4
Tinjauan
soal Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (15-30%)
6. Ketrampilan Laboratorium Medik (30-40%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (5-10%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (30-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
Tinjauan 6 1.
9. Kimia Klinik
Keamanan dan Keselamatan Kerja (510%)
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)
Seorang pasien mengeluh sakit kepala, pusing, mual, sesak nafas dan kulit kemerahan. Dari hasil
uji kualitatif menggunakan larutan ammonium hidroksida didapatkan hasil darah berwarna merah
muda. Dugaan sementara pasien mengalami keracunan karbonmonoksida.

Pertanyaan soal :
Berdasarkan kasus diatas, manakah pernyataan yang tidak tepat ?
Pilihan Jawaban :
a. Karbonmonoksida mempunyai tempat ikatan yang sama dengan oksigen pada heme
b. Pengikatan karbonmonoksida pada heme menurunkan kemampuan eritrosit untuk mentranspor
oksigen
c. Keracunan karbonmonoksida dapat mengganggu kerja enzim cytochrome oksidase
d. Pengikatan oksigen pada heme lebih kuat daripada ikatan karbonmonoksida dengan heme

e. Darah pasien yang mengalami keracunan karbonmonoksida berwarna lebih muda dari darah
normal
Kunci Jawaban: D
Referensi: Rahayu, M. & Solihat, M. F. 2018. Toksikologi Klinik. Jakarta: Pusat
Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Nama pembuat Dheasy Herawati
Institusi/bagian Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo

ID soal 5
Tinjauan Jab
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhurara
(5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangann diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (15-30%)
6. Ketrampilan Laboratorium Medik (30-40%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (5-
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
10%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1 Recall (5-10%).
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
Tinjauan 6 9.
1. Keamanan
Kimia Klinikdan Keselamatan Kerja (510%)
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignete):
Seorang laki-laki mengeluh pusing dan mengalami euforia. Dilakukan pemeriksaan awal dengan
metode enzimatik didapatkan hasil positif. Diduga laki-laki tersebut mengalami keracunan
alkohol. Pemeriksaan dilanjutkan dengan uji penegasan.
Pertanyaan soal:
Uji penegasan alkohol dapat dilakukan dengan beberapa metode. Apakah metode yang paling
tepat digunakan untuk uji tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Metode kromatografi gas dan kromatografi lapis tipis
b. Metode spektrofotometri dan kromatografi lapis tipis
c. Metode kromatografi gas dan spektrofotometri
d. Metode kromatografi cair kinerja tinggi dan kromatografi lapis tipis
e. Metode kromatografi cair kinerja tinggi dan spektrofotometri

Kunci Jawaban: C.
Referensi: Badan Narkotika Nasional dan Departemen Kesehatan. 2008. Pedoman
Pemeriksaan Laboratorium Narkotika, Psikotropika dan Obat
Berbahaya. Jakarta.
Nama pembuat Dheasy Herawati
Institusi/bagian Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo
ID soal 9 Diisi oleh panitia
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media / Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignete)
Seorang pasien datang ke laboratorium dengan kondisi punggung dan telapak kaki terlihat
kehitaman. Diduga pasien menderita penyakit blackfoot. Dalam pemeriksaan ini, pasien diambil
urine sebagai spesimennya. Hasil laboratorium pasien tersebut menunjukan terdapat kandungan
logam berat pada tubuh. Pasien merupakan perempuan yang tinggal di lingkungan pabrik
peleburan tembaga dan selalu menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan sehari-
harinya.
Pertanyaan soal: Terindikasi terpapar logam berat apakah pasien tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Arsen
B. Cadmium
C. Merkuri
D. Sianida
E. Timbal
Kunci Jawaban: A
Refereensi: Hodgson, Ernest. 2004. A Textbook of Modern Toxicology: Third Edition.
John Willey & Sons Inc, New Jersey
Nama pembuat Rosalinda Avia Eryatma, S.Si. M.Si
Institusi/bagian D-III Teknologi Laboratorium Medis Akademi Analis Kesehatan Malang
ID soal 9 Diisi oleh panitia
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media / Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignete)
Senyawa ini merupakan senyawa yang termasuk dalam golongan nefrotoksik. Spesimen yang
digunakan pada pemeriksaan laboratorium senyawa ini adalah urine. Kadar batas normal
senyawa ini dalam pemeriksaan urine dengan metode AAS menurut Permenkes RI No. 492/2010
adalah 0,1165-7,313 µ/L dan standart WHO adalah 4µ/L. Senyawa ini pada umumnya terdapat
pada urine dari pekerja tambang emas.
Pertanyaan soal: Senyawa toksik apakah yang dimaksud?
Pilihan Jawaban:
A. Cadmium
B. Kloroform
C. Merkuri
D. Timbal
E. Uranium
Kunci Jawaban: C
Refereensi: Hodgson, Ernest. 2004. A Textbook of Modern Toxicology: Third Edition.
John Willey & Sons Inc, New Jersey
Nama pembuat Rosalinda Avia Eryatma, S.Si. M.Si
Institusi/bagian D-III Teknologi Laboratorium Medis Akademi Analis Kesehatan Malang
ID soal 9 Diisi oleh panitia
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media / Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignete)
Petugas laboratorium kesehatan menerima sampel urin yang berasal dari pasien laki-laki. Pasien
tersebut tinggal dilingkungan pabrik tekstil dan menggunakan air sungai untuk memenuhi
kebutuhan keseharian termasuk digunakan dalam makan dan minum. Petugas melakukan uji
kualitatif kandungan logam berat pada sampel tersebut dengan menggunakan kawat Cu dan reagen
asam klorida. Hasil dari uji kualitatif sampel tersebut adalah terdapat noda hitam kusam pada
kawat Cu.
Pertanyaan soal: Jenis logam berat apakah yang terdapat pada sampel tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Arsen
B. Kadmium
C. Merkuri
D. Sianida
E. Timbal
Kunci Jawaban: A
Refereensi: Wijaya, I Made Agus Gelgel. 2007. Toksikologi Umum. Universitas
Udayana. Bali.
Nama pembuat Rosalinda Avia Eryatma, S.Si. M.Si
Institusi/bagian D-III Teknologi Laboratorium Medis Akademi Analis Kesehatan Malang
ID soal 9 Diisi oleh panitia
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media / Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignete)
Suatu laboratorium menerima sebuah sampel senyawa toksik. Terdapat bau menyengat seperti
telur busuk pada senyawa toksik tersebut. Petugas tersebut memeriksa senyawa tersebut dengan
metode Griess Saltzman dengan hasil akhir membentuk warna ungu kemerahan dengan
pencampuran sulfanilamid pH 2,5.

Pertanyaan soal: senyawa toksik apakah yang dimaksud?


Pilihan Jawaban:
A. Amonia
B. Sianida
C. Kloroform
D. Merkuri
E. Hidrogen sulfida
Kunci Jawaban: E
Refereensi: Molina, D.Kimberley; dkk. 2019. Handbook of Forensic Toxicology for
Medical Examiners: Second Edition. Taylor & Francis. Boca Raton
Nama pembuat Rosalinda Avia Eryatma, S.Si. M.Si
Institusi/bagian D-III Teknologi Laboratorium Medis Akademi Analis Kesehatan Malang
ID soal 9 Diisi oleh panitia
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media / Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignete)
Seorang petugas laboratorium mendengar suara minta tolong dari dalam ruang mesin genset.
Petugas tersebut menemukan pengunjung yang terjebak dalam keadaan hipotermia. Diketahui
mesin genset dalam ruangan tersebut dalam keadaan menyala dan berada dalam ruang tertutup.

Pertanyaan soal: Apa pertolongan pertama yang harus dilakukan oleh petugas laboratorium
tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Memberi handuk basah
B. Memindahkan pasien ke ruangan yang terbuka
C. Memberikan oksigen
D. Memberikan oksigen lalu membawanya ke ruangan yang terbuka
E. Diberi minum air putih dan memberikan oksigen
Kunci Jawaban: B
Refereensi: R.J. Flanagan. Basic Analitycal Toksikologi
Nama pembuat Rosalinda Avia Eryatma, S.Si. M.Si
Institusi/bagian D-III Teknologi Laboratorium Medis Akademi Analis Kesehatan Malang
ID soal 9 Diisi oleh panitia
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media / Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignete)
Suatu laboratorium mendapatkan sebuah sampel dengan permintaan pemeriksaan kandungan
amfetamin pada urine dengan metode Frohde. Metode Frohde adalah metode dengan pembentukan
warna zat amfetamin yang diperiksa dengan asam molibdat atau natirum molibdat dalam suasana
asam sulfat pekat.

Pertanyaan soal: apa warna yang terbentuk dari hasil pemeriksaan amfetamine dengan metode
Frohde?
Pilihan Jawaban:
A. Merah
B. Biru
C. Cokelat
D. Jingga
E. Hijau
Kunci Jawaban: A
Refereensi: Muji, Rahayu; dkk .2018.Toksikologi Klinik. Permenkes
Nama pembuat Rosalinda Avia Eryatma, S.Si. M.Si
Institusi/bagian D-III Teknologi Laboratorium Medis Akademi Analis Kesehatan Malang
ID soal 9 Diisi oleh panitia
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media / Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignete)
Laboratorium telah menerima sampel berupa cairan lambung. Cairan lambung tersebut merupakan
cairan lambung dari seorang laki-laki berusia 60 Tahun dengan bekerja sebagai petani. Petugas
laboratorium tersebut melakukan uji kualitatif dengan menggunakan uji P-Nitrofenol. Uji tersebut
menghasilkan reaksi positif yang ditandai dengan perubahan warna menjadi warna kuning.

Pertanyaan soal: Terkandung senyawa apakah dalam sampel tersebut?


Pilihan Jawaban:
A. Atrazin
B. DDT
C. Karbamat
D. Organoklorin
E. Organofosfat
Kunci Jawaban: E
Refereensi: Muji, Rahayu; dkk .2018.Toksikologi Klinik. Permenkes
Nama pembuat Rosalinda Avia Eryatma, S.Si. M.Si
Institusi/bagian D-III Teknologi Laboratorium Medis Akademi Analis Kesehatan Malang
ID soal 9 Diisi oleh panitia
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media / Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignete)
Sampel urine telah diterima oleh petugas laboratorium dengan permintaan pemeriksaan
kandungan logam berat dengan metode uji kualitatif Reinsch. Hasil dari pemeriksaan sampel
tersebut membentuk warna ungu kehitaman. Hal tersebut menyatakan bahwa kandungan sampel
ini terkandung logam berat.

Pertanyaan soal: logam berat apakah yang dimaksud?


Pilihan Jawaban:
A. Antimoni
B. Arsen
C. Bismut
D. Merkuri
E. Timbal
Kunci Jawaban: A
Refereensi: WHO. 1995. Basic Analytical Toxicology.
Nama pembuat Rosalinda Avia Eryatma, S.Si. M.Si
Institusi/bagian D-III Teknologi Laboratorium Medis Akademi Analis Kesehatan Malang
ID soal 9 Diisi oleh panitia
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media / Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignete)
Suatu laboratorium menerima sampel urine dengan permintaan pemeriksaan dengan
menggunakan uji Fujiwara. Saat pemeriksaan berlangsung tercium aroma manis yang keluar dari
sampel tersebut. Hasil dari sampel urine tersebut menunjukan reaksi positif terhadap salah satu
senyawa toksik. Perubahan warna yang terbentuk adalah berwarna ungu.

Pertanyaan soal: senyawa toksik apakah yang dimaksud?


Pilihan Jawaban:
A. Amonia
B. Etanol
C. Sianida
D. Kloroform
E. Metanol
Kunci Jawaban: D
Refereensi: WHO. 1995. Basic Analytical Toxicology.
Nama pembuat Rosalinda Avia Eryatma, S.Si. M.Si
Institusi/bagian D-III Teknologi Laboratorium Medis Akademi Analis Kesehatan Malang
ID soal 9 Diisi oleh panitia
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media / Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignete)
Dalam pemeriksaan senyawa toksik, aspek pentingnya adalah pengambilan sampel. Salah dari
pengambilan sampel dan salah penyimpanan sampel akan berakibat pada hasil
pemeriksaan.gambar berikut merupakan gambar wadah pengambilan sampel.

Pertanyaan soal: Gambar tersebut merupakan wadah dari pengambilan sampel dalam bentuk
apa?
Pilihan Jawaban:
A. Darah
B. Cairan lambung
C. Vitreous humor
D. Cairan otak
E. Udara
Kunci Jawaban: E
Refereensi: Flanangan, R.J.;dkk. 1995. Basic Analytical Toxicology: WHO Geneve
Nama pembuat Rosalinda Avia Eryatma, S.Si. M.Si
Institusi/bagian D-III Teknologi Laboratorium Medis Akademi Analis Kesehatan Malang
ID soal 9 Diisi oleh panitia
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media / Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignete)
Sebuah sampel dengan permintaan pemeriksaan dengan metode o-cresol ke suatu laboratorium di
kota Malang. Hasil pemeriksaan tersebut menunjukan reaksi positif. Hal ini terlihat dari perubahan
warna yang terjadi, yaitu menjadi warna biru.
Pertanyaan soal: apa senyawa yang dimaksud?
Pilihan Jawaban:
A. Aspirin
B. Alkohol
C. Nitrobenzena
D. Kloroform
E. Parasetamol
Kunci Jawaban: E
Refereensi: Flanangan, R.J.;dkk. 1995. Basic Analytical Toxicology: WHO Geneve
Nama pembuat Rosalinda Avia Eryatma, S.Si. M.Si
Institusi/bagian D-III Teknologi Laboratorium Medis Akademi Analis Kesehatan Malang
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Beberapa petani di desa X di bawa ke IGD karena mengalami gejala pusing, mual dan muntah
setelah melakukan penyemprotan padi. ATLM yang bertugas kemudian melakukan pengukuran
aktivitas enzim AChE untuk mengetahui keberadaan senyawa organofosfat.
Pertanyaan soal:
Sampel apakah yang tepat diambil untuk pemeriksaan tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Urin
B. Darah
C. Muntahan
D. Udara ekspirasi
E. Cairan lambung
Kunci Jawaban: B
Referesensi: Toksikologi Klinik. Kemenkes RI 2018
Nama pembuat Taufiqurrahman Sidqi dan Anita Kurniati
Institusi/bagian D3 TLM Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seorang pasien anak-anak dibawa ke IGD dalam kondisi tak sadarkan diri setelah tidak sengaja
terkunci di dalam mobil. Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan oleh dokter jaga ternyata
kadar oksigen darahnya rendah. Dokter meminta dilakukan pengecekan kemungkinan keracunan
karbon monooksida.
Pertanyaan soal:
Pemeriksaan apa yang seharusnya dilakukan ATLM untuk menegakkan diagnosis tersebut
tersebut ?
Pilihan Jawaban:
A. Kadar hemoglobin
B. Kadar deoksi-Hb
C. Kadar Met-Hb
D. Kadar CO-Hb
E. Indeks eritrosit
Kunci Jawaban: D
Referesensi: Toksikologi Klinik. Kemenkes RI 2018
Nama pembuat Taufiqurrahman Sidqi dan Anita Kurniati
Institusi/bagian D3 TLM Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seorang pasien yang tinggal di bantaran sungai mengalami beberapa gangguan fungsi organ.
Setelah dilakukan serangkaian observasi dan keterangan adanya limbah yang mengandung timbal
dibuang di sungai dekat pasien tinggal maka dilakukan pemeriksaan darah pasien tersebut.
Pertanyaan soal:
Pemeriksaan apa yang seharusnya dilakukan ATLM untuk skrining keracunan logam tersebut ?
Pilihan Jawaban:
A. Bilirubin
B. Nilai Hb
C. Gula darah
D. Kolesterol
E. Leukosit
Kunci Jawaban: B
Referesensi: Toksikologi Klinik. Kemenkes RI 2018
Nama pembuat Taufiqurrahman Sidqi dan Anita Kurniati
Institusi/bagian D3 TLM Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Laboratorium BNN menerima sampel berupa herbal kering sitaan razia polisi. ATLM yang
bertugas diperintahkan untuk memeriksa apakah sampel tersebut merupakan ganja atau bukan.
Pemeriksaan awal dilakukan screening pada sampel.
Pertanyaan soal:
Pemeriksaan apa yang sebaiknya dilakukan oleh ATLM tersebut ?
Pilihan Jawaban:
A. Makroskopis
B. Mikroskopis
C. Uji warna Mayer
D. Uji warna Marquis
E. Uji LFI atau ICT
Kunci Jawaban: B
Referesensi: Toksikologi Klinik. Kemenkes RI 2018
Nama pembuat Taufiqurrahman Sidqi dan Anita Kurniati
Institusi/bagian D3 TLM Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
ATLM yang bekerja di BNN menerima sampel urin yang diambil dari korban kecelakaan. ATLM
tersebut melakukan tes warna pada sampel tersebut. Ternyata uji warna yang dilakukan
memberikan hasil yang positif.
Pertanyaan soal:
Langkah apa yang tepat dilakukan oleh ATLM tersebut selanjutnya ?
Pilihan Jawaban:
A. Langsung melaporkan hasil uji
B. Melakukan uji konfirmasi
C. Membuang sisa sampel
D. Menyimpan sisa sampel
E. Mengulang tes warna
Kunci Jawaban: B
Referesensi: Toksikologi Klinik. Kemenkes RI 2018
Nama pembuat Taufiqurrahman Sidqi dan Anita Kurniati
Institusi/bagian D3 TLM Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

ID soal 1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
TINJAUAN 1 1. Profesionalisme yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan laboratorium medik
7. Pengelolaan masalah kesehatan berbasis laboratorium

TINJAUAN 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif (afektif knowledge)
3. Psikomotorik(prosedur knowledge)
TINJAUAN 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning

TINJAUAN 4 1. Pra Analitik


Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca Analitik

TINJAUAN 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)

TINJAUAN 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Sitohistoteknologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik

Vignette Sebuah laboratorium kesehatan menerima sampelurin.Dari informasi sampel


berasal dari seorang laki-lakiberusia 40 tahun setelah mengkonsumsi air sungai
di dekat indsutri tekstil.Uji kualitatif kandungan logam berat dilakukan
menggunakan kawat Cu dan reagen asam klorida. Dihasilkan noda hitam kusam
pada kawat Cu.
Petanyaan soal Apakah jenis logam berat yang teridentifikasi pada sampel tersebut ?
Pilihan jawaban A. Arsen
B. Bismut
C. Merkuri
D. Antimoni
E. Cadmium
Kunci Jawaban A

Referensi Dr.rer.nat. I Made Agus. G.W. dkk. 2007. Toksikologi Umum


Nama Pembuat Roushandy Asri Fardani,S.Si.,M.Pd
Institusi Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram

ID soal 2 ( diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri
10. Komunikasi efektif
11. Pengelolaan informasi
12. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
13. Keterampilan LaboratoriumMedik
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 4. Kognitif
Domain 5. Psikomotor
6. Afektif
Tinjauan 3 3. Recall
Sifat 4. Reasoning
Tinjauan 4 4. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik
6. Pascaanalitik
Tinjauan 5 10. Pasien
Sasaran 11. Spesimen
12. Metode
13. Prosedur
14. Peralatan
15. Interpretasi hasil
16. Media / Reagensia
17. Penjaminan mutu
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 8. Hematologi
Kelompok 9. Kimia Klinik
Pemeriksaan 10. Parasitologi dan mikologi
11. Bakteriologi
12. Sitohistoteknologi
13. Imunoserologi
14. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete) 1
Sebuahlaboratoriumkesehatanmenerimasampelurindaripasien yang bekerjasebagaisopir bus
dalamkota. Preparasidilakukandenganmetodedestruksibasahdanhasil identifikasi menunjukkan
adanya endapan kuning saat ditambahkan Kalium iodida (KI).

Pertanyaan soal:
Jenis logam apakah yang meracuni pasien tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Arsen
B. Kadmium
C. Karbon dioksida
D. Merkuri
E. Timbal
Kunci Jawaban: E
Refereensi: Vogel. 1979. Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic
Analysis, Fifth Edition. Longman Inc. New York. 194
Nama pembuat Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram
Institusi/bagian Roushandy Asri Fardani, S.Si.,M.Pd

ID soal 4 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)3
Seorang kepala Laboratorium Medis memerintahkan petugas laboratoriumnya untuk melakukan
penataan reagen kimia di Laboratorium. Terdapat banyak botol kaca yang digunakan sebagai
tempat penyimpanan reagen. Hampir semua botol sudah memiliki label nama dan ada beberapa
botol yang tidak memiliki label nama. Tahap pertama penataan reagen adalah dengan
mengidentifikasireagen-reagenorganik yang terdapat pada botol tak berlabel.

Pertanyaan soal:
Metode apakah yang digunakan Petugas Laboratorium pada tahap pertama penataan?
Pilihan Jawaban:
A. DifraksiSinar-X
B. Kromatografi Lapis Tipis
C. SpektrofotometriSerapan Atom
D. Ujikualitatifdenganbeberapareagen
E. Ujikuantitatifdenganbeberapareagen
Kunci Jawaban: B
Refereensi: Flanagan, R.J., Braithwaite, R.A., Brown, S.S., Widdop, B., de Wolff, F.A.
1995. Basic Analytical Toxicology. World Health Organization. Geneva
Nama pembuat Roushandy Asri Fardani,S.Si.,M.Pd
Institusi/bagian Politeknik Medica Farma Husada Mataram
ID soal 5 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah IlmiahLaboratorium Medik
6. Keterampilan LaboratoriumMedik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 7. Kognitif
Domain 8. Psikomotor
9. Afektif
Tinjauan 3 5. Recall
Sifat 6. Reasoning
Tinjauan 4 7. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 8. Analitik
9. Pascaanalitik
Tinjauan 5 19. Pasien
Sasaran 20. Spesimen
21. Metode
22. Prosedur
23. Peralatan
24. Interpretasi hasil
25. Media / Reagensia
26. Penjaminan mutu
27. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 15. Hematologi
Kelompok 16. Kimia Klinik
Pemeriksaan 17. Parasitologi dan mikologi
18. Bakteriologi
19. Sitohistoteknologi
20. Imunoserologi
21. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete) Sebuah Laboratorium Forensik menerima sampel berupa cairan lambung dari
seorang wanita korban keracunan Kopi. Setelah dilakukan uji kualitatif yaitu dengan
menggunakan kertas saring whatman yang sebelumnya dicelupkan ke dalam asam pikrat jenuh
dalam suasana basa didapatkan hasil positif senyawa sianida.

Pertanyaan soal:
Apakag warna yang dihasilkan dari uji tersebut ?
Pilihan Jawaban:
A. Biru
B. Ungu
C. Hijau
D. Merah
E. Kuning
Kunci Jawaban: D
Refereensi: Rahayu, M., dan Solihat, M.F., 2018, Toksikologi Klinik, PPSDM Kemenkes
RI
Nama pembuat Anik Eko Novitasari, S.Si, M.Farm
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik

ID soal 13 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah IlmiahLaboratorium Medik
6. Keterampilan LaboratoriumMedik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete): Seorang peminum minuman keras merasakan mual, sakit perut dan sakit kepala
setelah 1,5 jam mengkonsumsi minuman keras. Diagnosa sementara dokter, pasien mengalami
keracunan metanol. Dokter meminta seorang analis untuk melakukan pemeriksaan metanol
dalam urine.

Pertanyaan soal: Jenis metabolit apakah yang terdapat pada urine pasien tersebut?

Pilihan Jawaban:
a. Metanol
b. Formaldehida
c. Etanol
d. Asam Format
e. Asetaldehida
Kunci Jawaban: E
Refereensi: Bahan Ajar Toksikologi Klinik-Muji Rahayu
Nama pembuat Roushandy Asri Fardani, S.Si.,M.Pd
Institusi/bagian Politeknik Medica Farma Husada Mataram

ID soal 14
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan pasien
Sasaran 2. Pengambilan spesimen
3. Pengolahan spesimen
4. Pengiriman dan penyimpanan spesimen
5. Peralatan dan reagensia
6. Pemeriksaan dan perhitungan
7. Jaminan Mutu
8. Verifikasi dan Validasi
9. Pencatatan, Pelaporan dan pengeluaran hasil
10. Pengelolaan limbah
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang pekerja perusahaan pestisida dan pupuk hayati diketahui mengalami gejala sakit kepala,
mual dan muntah. Gejala lanjutan meliputi berkeringat berlebih, berkemih berlebih dan sesak
nafas. Pasien ini di duga mengalami gejala keracunan.
Pertanyaan soal:
Parameter apa yang perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu?
Pilihan Jawaban :
a. Kadar Enzim Diastase
b. Kadar Enzim Protease
c. Kadar EnzimKatalase
d. Kadar EnzimKolinesterase
e. Kadar EnzimAminotransferase
Kunci Jawaban: D
Referensi Mirjana, dkk. 2013. Acetylcholinesterase Inhibitors: Pharmacology and
Toxicology. Current Neuropharmacology, 11, 315-335
Nama Pembuat Roushandy Asri Fardani, S.Si.,M.Pd
Institusi Politeknik Medica Farma Husada Mataram

ID soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Area Kompetensi
Area Kompetensi 2. Profesionalitas yang luhur
3. Mawas diri dan pengembangan diri
4. Komunikasi efektif
5. Pengelolaan informasi
6. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
7. Keterampilan Laboratorium Medik
8. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasioning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Specimen
3. Metode
4. Media & Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok Pemeriksaan 2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik.
Kasus (Vignette)
1. Seorang pria dicurigai melakukan penyalahgunaan obat dengan kandungan narotika
golongan I. Untuk memastikan kandungan bahan obat tersebut, petugas melakukan
pengujian terhadap obat yang ditemukan di TKP. Pengujian dilakukan menggunakan
uji warna dengan Metode Marquis. Setelah penambahan pereaksi ke dalam serbuk
sampel, terjadi perubahan warna sampel menjadi orange coklat.

Pertanyaan soal:
Apakah kandungan narkotika yang terdapat dalam sampel tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Heroin
B. Morfin
C. Papaverin
D. Diazepam
E. Ampetamin

Jawaban E
Referensi: BNN dan Departemen Kesehatan. 2008. Pedoman
Pemeriksaan Laboratorium Narkotika, Psikotropika dan
Obat Berbahaya. Jakarta.
Nama Pembuat Nur Habibah, S.Si., M.Sc
Institusi Poltekkes Kemenkes Denpasar

ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Area Kompetensi
Area Kompetensi 2. Profesionalitas yang luhur
3. Mawas diri dan pengembangan diri
4. Komunikasi efektif
5. Pengelolaan informasi
6. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
7. Keterampilan Laboratorium Medik
8. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasioning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Specimen
3. Metode
4. Media & Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok Pemeriksaan 2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik.
Kasus (Vignette)
1. Seorang petugas laboratorium ditugaskan untuk melakukan skrining awal terhadap
sampel urine seorang pengendara mobil. Pengujian dilakukan berdasarkan reaksi
oksidasi antara komponen alkohol dalam sampel dengan oksidator dalam suasana
asam. Interpretasi hasil didasarkan pada pembentukan warna hijau atau ungu dalam
sampel.

Pertanyaan soal:
Apakah jenis oksidator yang digunakan pada pengujian sampel urine tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Asam kromatropat
B. Asam sulfat
C. Kalium bikromat
D. Kalium permanganat
E. Asam format

Jawaban C
Referensi: BNN dan Departemen Kesehatan. 2008. Pedoman
Pemeriksaan Laboratorium Narkotika, Psikotropika dan
Obat Berbahaya. Jakarta.
Nama Pembuat Nur Habibah, S.Si., M.Sc
Institusi Poltekkes Kemenkes Denpasar

ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Area Kompetensi
Area Kompetensi 2. Profesionalitas yang luhur
3. Mawas diri dan pengembangan diri
4. Komunikasi efektif
5. Pengelolaan informasi
6. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
7. Keterampilan Laboratorium Medik
8. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasioning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Specimen
3. Metode
4. Media & Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok Pemeriksaan 2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik.
Kasus (Vignette)
1. Diterima specimen darah dari seorang pasien pria berusia 52 tahun. Berdasarkan surat
pengantar sampel diketahui bahwa pasien mengalami keluhan kelelahan, gangguan
saluran cerna, serta gejala insomnia dan diketahui telah bekerja di sebuah SPBU selama
kurang lebih 15 tahun dengan riwayat penggunaan APD tidak diketahui.
Pertanyaan soal:
Apakah salah satu parameter yang dapat di gunakan untuk skrining keracunan pada
kasus tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Albumin
B. Bilirubin
C. Kreatinin
D. Troponin
E. Hemoglobin
Jawaban E
Referensi: Rahayu, M dan Solihat, M.F. 2018. Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium Medik (TLM): Toksikologi Klinik. Jakarta:
Pusdik SDM. Kes, BPPSDM, Kemenkes R.I.
Nama Pembuat Nur Habibah, S.Si., M.Sc
Institusi Poltekkes Kemenkes Denpasar

ID soal 9
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seoarang analis mengidentifikasi spesimen jaringan mayat seorang laki-laki berusia 40 tahun.
Catatan riwayat mayatnya lebam merah dan merupakan korban keracunan pada minuman.
Specimen jaringan tersebut memiliki pH 8, dan hasil uji positif menunjukkan warna kebiruan dan
kehijauan pada kertas saring.
Pertanyaan soal:
Apa zat yang menyebabkan terjadinya kasus keracunan tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Arsen
B. Kadmium
C. Merkuri
D. Sianida
E. Timbal
Kunci Jawaban: D
Refereensi: Uji Toksikologi Forensik : Jenis dan Prosedur, dr. Wiwid Santiko
Nama pembuat I Wayan Karta, M.Si.
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Denpasar

ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area 2. Mawas diri dan pengembangan diri
kompetensi 3. Komunikasi efektif
Teknologi 4. Pengelolaan informasi
Laboratoriu 5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
m Medik 6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif (afektif knowledge)
3. Psikomotorik (Prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasioning

Tinjauan 4 1. Pra analitik


Tahapan 2. Analitik
pemeriksaa 3. Pasca analitik
n

Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metoda
4. Media/Reagensia
5. Aalat
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)

Tinjauan 6 1. Kimia Klinik


Keilmuan 2. Hematologi
3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik

Kasus (vignette)
Seorang pengunjung tempat hiburan malam ditangkap pihak berwajib karena terbukti
mengkonsumsi dan memiliki kanabis. Untuk membuktikan bahwa orang tersebut mengkonsumsi
kanabis, dilakukan uji terhadap urine pengunjung tersebut.
Lead In
Jenis metabolit yang paling tepat dideteksi di dalam urine tersebut adalah....
Option
A. D9-THC
B. 11-hidroksi-D9-THC
C. 8a-hidroksi-D9-THC
D. 8b-hidroksi-D9-THC
E. 9-carboxy-THC
Kunci Jawaban: E
Referensi: Rahayu, M dan Solihat M.F., 2018, Toksikologi Klinik, PPSDM
Kesehatan Kemenkes RI
Nama pembuat Lale Budi Kusuma Dewi
Institusi Poltekkes Kemenkes Mataram
2
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area 2. Mawas diri dan pengembangan diri
kompetensi 3. Komunikasi efektif
Teknologi 4. Pengelolaan informasi
Laboratoriu 5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
m Medik 6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif (afektif knowledge)
3. Psikomotorik (Prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasioning

Tinjauan 4 1. Pra analitik


Tahapan 2. Analitik
pemeriksaa 3. Pasca analitik
n

Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metoda
4. Media/Reagensia
5. Aalat
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)

Tinjauan 6 1. Kimia Klinik


Keilmuan 2. Hematologi
3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik

Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan seorang pecandu NAPZA dengan metode GC. Hasil
pemeriksaan menunjukkan keberadaan fenilaseton dalam sampel urine pecandu tersebut.
Lead In
Keberadaan metabolit tersebut dalam urine menunjukkan bahwa pecandu tersebut
mengkonsumsi....
Option
A. Morfin
B. Kodein
C. Papaverin
D. Amfetamin
E. Karbamazepin
Kunci Jawaban: D
Referensi: Rahayu, M dan Solihat M.F., 2018, Toksikologi Klinik, PPSDM
Kesehatan Kemenkes RI
Nama pembuat Lale Budi Kusuma Dewi
Institusi Poltekkes Kemenkes Mataram
3
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area 2. Mawas diri dan pengembangan diri
kompetensi 3. Komunikasi efektif
Teknologi 4. Pengelolaan informasi
Laboratoriu 5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
m Medik 6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif (afektif knowledge)
3. Psikomotorik (Prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasioning

Tinjauan 4 1. Pra analitik


Tahapan 2. Analitik
pemeriksaa 3. Pasca analitik
n

Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metoda
4. Media/Reagensia
5. Alat
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)

Tinjauan 6 1. Kimia Klinik


Keilmuan 2. Hematologi
3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik

Kasus (vignette)
Seseorang yang mengkonsumsi alkohol mengalami kecelakaan, menabrak kendaraan lain di jalan
raya sehingga menyebabkan 1 orang meninggal dunia dan 2 orang lainnya harus dirawat di rumah
sakit karena mengalami luka parah. Polisi meminta dilakukan uji alkohol terhadap pengendara
tersebut. Alat yang tersedia di laboratorium adalah alat uji saliva. Untuk stimulasi air liur,
digunakan beberapa tetes asam sitrat (C6H8O7).
Lead In
Bagaimana cara anda membuat larutan asam sitrat untuk tujuan tersebut?
Option
A. Melarutkan sebanyak 192 gram dalam 100 ml
B. Melarutkan sebanyak 19,2 gram dalam 100 ml
C. Melarutkan sebanyak 96 gram dalam 100 ml
D. Melarutkan sebanyak 9,6 gram dalam 100 ml
E. Melarutkan sebanyak 0,96 gram dalam 100 ml
Kunci Jawaban: D
Referensi: Rahayu, M dan Solihat M.F., 2018, Toksikologi Klinik, PPSDM
Kesehatan Kemenkes RI
Nama pembuat Lale Budi Kusuma Dewi
Institusi Poltekkes Kemenkes Mataram
4
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area 2. Mawas diri dan pengembangan diri
kompetensi 3. Komunikasi efektif
Teknologi 4. Pengelolaan informasi
Laborat 5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
orium 6. Keterampilan Laboratorium Medik
Medik 7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif (afektif knowledge)
3. Psikomotorik (Prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasioning

Tinjauan 4 1. Pra analitik


Tahapan 2. Analitik
pemeriksaa 3. Pasca analitik
n

Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metoda
4. Media/Reagensia
5. Alat
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)

Tinjauan 6 1. Kimia Klinik


Keilmuan 2. Hematologi
3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik

Kasus (vignette)
Seseorang yang diduga telah menkonsumsi minuman beralkohol mengalami kecelakaan di jalan
raya. ATLM di rumah sakit tempat korban dan pelaku dirawat, diminta untuk melakukan uji
alkohol terhadap urine pelaku.
Lead In
Pereaksi apa yang digunakan untuk pemeriksaan tersebut?
Option
A. Formaldehide 40% dalam H2SO4 pekat
A. 0,25 gram asam selenius dalam 25 ml asam sulfat pekat
B. 25 gram K2Cr2O7 dalam 1000 ml H2SO4 50%
C. 10 gram o-cresol dalam aquadet 1000 ml.
D. Larutan ammonium hydroxide konsentrasi 4 mol/liter
Kunci Jawaban: C
Referensi: Flanagan et al, 1995, Basic analytical toxicology, WHO in collaboration
with the United Nations Environment Programme and the
International Labour Organisation
Nama pembuat Lale Budi Kusuma Dewi
Institusi Poltekkes Kemenkes Mataram
5
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area 2. Mawas diri dan pengembangan diri
kompetensi 3. Komunikasi efektif
Teknologi 4. Pengelolaan informasi
Laboratoriu 5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
m Medik 6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif (afektif knowledge)
3. Psikomotorik (Prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasioning

Tinjauan 4 1. Pra analitik


Tahapan 2. Analitik
pemeriksaa 3. Pasca analitik
n

Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metoda
4. Media/Reagensia
5. Alat
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)

Tinjauan 6 1. Kimia Klinik


Keilmuan 2. Hematologi
3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik

Kasus (vignette)
Seorang laki-laki usia 35 tahun meninggalkan sebuah tempat hiburan malam setelah selesai
pesta minuman beralkohol pada pukul 21.00. Pada pukul 21.10 mengalami kecelakaan di
jalan raya. Polisi meminta dilakukan uji alkohol terhadap pengendara tersebut. Alat yang
tersedia di laboratorium adalah alat uji saliva.
Lead In
Waktu sampling yang tepat pada kasus tersebut adalah....

Option
A. Pukul 21.30 sampai 02.00
B. Pukul 21.30 sampai 03.00
C. Pukul 21.30 sampai 03.30
D. Pukul 21.30 sampai 02.30
E. Pukul 21.40 sampai 03.10
Kunci Jawaban: B
Referensi: Rahayu, M dan Solihat M.F., 2018, Toksikologi Klinik, PPSDM
Kesehatan Kemenkes RI
Nama pembuat Lale Budi Kusuma Dewi
Institusi Poltekkes Kemenkes Mataram
6
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area 2. Mawas diri dan pengembangan diri
kompetensi 3. Komunikasi efektif
Teknologi 4. Pengelolaan informasi
Laboratoriu 5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
m Medik 6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif (afektif knowledge)
3. Psikomotorik (Prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasioning

Tinjauan 4 1. Pra analitik


Tahapan 2. Analitik
pemeriksaa 3. Pasca analitik
n

Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metoda
4. Media/Reagensia
5. Alat
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)

Tinjauan 6 1. Kimia Klinik


Keilmuan 2. Hematologi
3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik

Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan sampling urine terhadap orang yang dicurigai menggunakan
amfetamin. Sampel urine dicurigai telah diencerkan menggunakan air keran. Salah satu tahap
preparasi sampel untuk tujuan konsentrasi atau pemekatan adalah dengan ekstraksi.
Lead In
Pereaksi apa saja yang dibutuhkan untuk ekstraksi sampel tersebut?

Option
A. Eter, natrium bikarbonat dan asam kuat
B. Eter, natrium bikarbonat, NaOH
C. Kloroform, Natrium bikarbonat, NaOH
D. Kloroform, NaOH, H2SO4
E. Kloroform, Ammonia

Kunci Jawaban: E
Referensi: Rahayu, M dan Solihat M.F., 2018, Toksikologi Klinik, PPSDM
Kesehatan Kemenkes RI
Nama pembuat Lale Budi Kusuma Dewi
Institusi Poltekkes Kemenkes Mataram
7
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area 2. Mawas diri dan pengembangan diri
kompetensi 3. Komunikasi efektif
Teknologi 4. Pengelolaan informasi
Laboratoriu 5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
m Medik 6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif (afektif knowledge)
3. Psikomotorik (Prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasioning

Tinjauan 4 1. Pra analitik


Tahapan 2. Analitik
pemeriksaa 3. Pasca analitik
n

Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metoda
4. Media/Reagensia
5. Alat
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)

Tinjauan 6 1. Kimia Klinik


Keilmuan 2. Hematologi
3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik

Kasus (vignette)
Salah satu metode pemeriksaan NAPZA dalam sampel urine dapat dilakukan dengan
pereaksi Marquis. Untuk menyesuaikan sensitivitas metode, dilakukan ekstraksi ekstraksi
sampel urine dengan prosedur masukkan 2 ml urine ke dalam tabung sentrifus, ditambahkan
NaOH 4 N sampai pH 9-10. Ekstraksi dengan 5 ml eter, dimasukkan dalam vortex mixer dan
disentrifus. Ekstrak eter dipisahkan dan diuapkan sampai kering. Residu dilarutkan dalam 1
ml etanol 95%, dikeringkan lagi dan ditambahkan dengan 1 tetes larutan pereaksi.
Interpretasi hasil disesuaikan dengan reaksi warna yang terbentuk.
Lead In
Jenis NAPZA yang masih dapat dideteksi dengan prosedur preparasi dan metode tersebut adalah....
Option
A. Amfetamin
B. Kodein
C. Diazepam
D. Nitrazepam
E. Metilamfetamin
Kunci Jawaban: D
Referensi: Rahayu, M dan Solihat M.F., 2018, Toksikologi Klinik, PPSDM
Kesehatan Kemenkes RI
Nama pembuat Lale Budi Kusuma Dewi
Institusi Poltekkes Kemenkes Mataram

ID soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri
10. Komunikasi efektif
11. Pengelolaan informasi
12. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
13. Keterampilan Laboratorium Medik
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 10. Pasien
Sasaran 11. Spesimen
12. Metode
13. Media dan Reagensia
14. Peralatan
15. Prosedur
16. Interpretasi hasil
17. Penjaminan mutu
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang petani sayur usia 60 tahun datang ke UGD dengan keluhan pusing, mual, lemas dan
mengalami kram otot disertai dengan gangguan saat berjalan. Berdasarkan keterangan wali pasien,
bahwa pasien telah menjadi petani hampir 30 tahun. Dokter yang memeriksa merujuk pemeriksaan
laboratorium untuk dugaan keracunan pestisida golongan organofosfat. ATLM yang bertugas
melakukan sampling pada pasien dan dilakukan uji analisis aktivitas enzim pada darah tersebut.

Pertanyaan soal:
Pemeriksaan apakah yang harus dilakukan pada darah tersebut ?

Pilihan Jawaban :
A. Aktivitas piruvat dehidrogenase
B. Aktivitas asetilkolinesterase
C. Aktivitas sitokrom oksidase
D. Aktivitas alanin transaminase
E. Aktivitas ferokelatase
Kunci Jawaban: B
Referensi: Flanagan, R.J., Taylor. A., Watson. I. D. And Whelpton R., 2007,
Fundamentals Of Analytical Toxicology, John Willey & Son Ltd, West
Sussex
Nama pembuat Previta Zeisar Rahmawati, S.Si., M.Si
Institusi/bagian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maharani Malang

ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang pasien laki-laki berusia 58 tahun berprofesi sebagai petani datang ke UGD karena mual
dan muntah berulang kali disertai dengan diare. Berdasarkan dari hasil diagnosa dokter, pasien
tersebut diduga mengalami keracunan pestisida karena gejala tersebut didapat setelah pasien
melakukan penyemprotan di ladang garapannya. Dokter memutuskan untuk melakukan uji
laboratorium untuk melihat aktivitas asetilkolinesterase. ATLM yang bertugas melakukan uji
menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis dengan pelarut petroleum eter untuk ekstraksi
sampel tersebut.
Pertanyaan soal:
Sampel apa yang digunakan ATLM tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Darah
B. Cairan otak
C. Feses
D. Muntahan
E. Urine
Kunci Jawaban: D
Referensi: Rahayu, M., Solihat M.F., 2018, Bahan Ajar TLM Toksikologi Klinik,
PPSDM kesehatan
Nama pembuat Previta Zeisar Rahmawati, S.Si., M.Si
Institusi/bagian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maharani Malang

ID soal Diisi oleh panitia


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media / Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignete)
Seorang laki laki berusia 38 tahun, bekerja sebagai petugas damkar. Ia mengalami hypoxia,
aritmia dan kelainan fungsi syaraf. Dokter meminta laki-laki tersebut untuk memeriksakan kadar
karbon monoksida dalam tubuh nya.

Pertanyaan soal: Jenis specimen apakah yang paling tepat untuk mengetahui kadar zat tersebut ?
Pilihan Jawaban:
A. Hembusan nafas
B. Darah vena
C. Darah arteri
D. Darah perifer
E. Urine
Kunci Jawaban: C
Refereensi: Rahayu. M, Solihat. M.F., 2018, Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik
(TLM) Toksikologi Klinik, Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia
Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Nama pembuat Qurrotu A’yunin Lathifah, S.Si. M.Si
Institusi/bagian Prodi D-III Teknologi Laboratorium Medis STIKes Hutama Abdi Husada
Tulungagung

ID soal Diisi oleh panitia


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri
10. Komunikasi efektif
11. Pengelolaan informasi
12. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
13. Keterampilan Laboratorium Medik
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 4. Kognitif
Domain 5. Psikomotor
6. Afektif
Tinjauan 3 3. Recall
Sifat 4. Reasoning
Tinjauan 4 4. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik
6. Pascaanalitik
Tinjauan 5 10. Pasien
Sasaran 11. Spesimen
12. Metode
13. Media / Reagensia
14. Peralatan
15. Prosedur
16. Interpretasi hasil
17. Penjaminan mutu
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 8. Hematologi
Kelompok 9. Kimia Klinik
Pemeriksaan 10. Parasitologi
11. Mikrobiologi
12. Imunoserologi
13. Toksikologi Klinik
14. Sitohistoteknologi
Kasus (vignete)
Seorang ATLM diminta untuk memeriksa keberadaan amfetamin dalam tubuh seorang korban
kecelakaan. Seminggu sebelum kecelakaan pasien tersebut mengonsumsi obat golongan
amfetamin.

Pertanyaan soal: Jenis specimen apakah yang paling tepat untuk pemeriksaan tersebut ?
Pilihan Jawaban:
F. Urine
G. Rambut
H. Cairan lambung
I. Darah
J. Muntahan
Kunci Jawaban: D
Refereensi: Badan Narkotika Nasional, 2008, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium
Narkotika, Psikotropika dan Obat Terlarang.
Nama pembuat Qurrotu A’yunin Lathifah, S.Si. M.Si
Institusi/bagian Prodi D-III Teknologi Laboratorium Medis STIKes Hutama Abdi Husada
Tulungagung

ID soal Diisi oleh panitia


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media / Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 25 tahun mengalami over dosis hingga meninggal dunia. Diduga ia
mengonsumsi golongan opioid dosis letal. Pemeriksaan urin positif mengandung narkotik
golongan morfin. Kemudian sebagai uji konfirmasi dilakukan pemeriksaan darah menggunakan
GCMS (gas chromatography mass spektrophotometry).
Pertanyaan soal: Senyawa apakah yang dapat diperiksa dengan metode ini ?
Pilihan Jawaban:
A. Morfin
B. Ethil Morfin
C. Diasetil morfin
D. Mono asetil morfin
E. Metil Morfin
Kunci Jawaban: C
Refereensi: Badan Narkotika Nasional, 2008, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium
Narkotika, Psikotropika dan Obat Terlarang.
Nama pembuat Qurrotu A’yunin Lathifah, S.Si. M.Si
Institusi/bagian Prodi D-III Teknologi Laboratorium Medis STIKes Hutama Abdi Husada
Tulungagung

ID soal Diisi oleh panitia


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media / Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignete)
Seorang ATLM menerima sampel urine seorang laki-laki pekerja tambang berusia 40 tahun.
setelah mengkonsumsi air sungai di dekat industri tekstil. Uji kualitatif menggunakan metode
Reinsch menunjukkan hasil positif yaitu terbentuknya warna perak pada kawa Cu.

Pertanyaan soal: Apakah tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh ATLM tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan menggunakan HPLC
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan menggunakan GC-MS
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan menggunakan spektrofotometri UV - VIS
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan menggunakan AAS
E. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan menggunakan pH meter

Kunci Jawaban: D
Refereensi: Rahayu. M, Solihat. M.F., 2018, Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik
(TLM) Toksikologi Klinik, Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia
Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Nama pembuat Qurrotu A’yunin Lathifah, S.Si. M.Si
Institusi/bagian Prodi D-III Teknologi Laboratorium Medis STIKes Hutama Abdi Husada
Tulungagung

ID soal 1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media/Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seorang Tenaga Laboratorium Medik menerima specimen seorang pecandu narkoba. Pasien
tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan usia 40 tahun. Specimen diambil sebanyak 2 mL,
disentrifuse dan direaksikan dengan NaOH sampai pH 9-10, kemudian diekstraksi dengan eter.
Ekstrak eter diuapkan sampai kering. Residu dilarutkan dengan pelarut dan dikeringkan.
Kemudian ditambahkan dengan reagen spesifik, sehingga terjadi perubahan warna menjadi
oranye-coklat.
Pertanyaan soal:
Apakah jenis metode yang digunakan dalam pemeriksaan tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Simon
B. Mecke
C. Frohde
D. Marquis
E. Fast Blue B
Kunci Jawaban: D
Refereensi: R. Muji dan S.Firman. Toksikologi Klinik. PPSDM. 2018
Nama pembuat Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri, S.Si., M.Si.
Institusi/bagian STIKes Wira Medika Bali
ID soal 2 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seorang Tenaga Laboratorium Medik menerima specimen seorang pecandu narkoba. Pasien
tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan usia 40 tahun. Specimen diambil sebanyak 2 mL,
disentrifuse dan direaksikan dengan NaOH sampai pH 9-10, kemudian diekstraksi dengan eter.
Ekstrak eter diuapkan sampai kering. Residu dilarutkan dengan pelarut dan dikeringkan.
Kemudian ditambahkan dengan reagen spesifik, sehingga terjadi perubahan warna menjadi
oranye-coklat.
Pertanyaan soal:
Apakah specimen yang digunakan dalam pemeriksaan tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Muntahan
B. Saliva
C. Darah
D. Feses
E. Urin
Kunci Jawaban: E
Refereensi: R. Muji dan S.Firman. Toksikologi Klinik. PPSDM. 2018
Nama pembuat Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri, S.Si., M.Si.
Institusi/bagian STIKes Wira Medika Bali

ID soal 3 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seorang Tenaga Laboratorium Medik menerima specimen seorang pecandu narkoba. Pasien
tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan usia 40 tahun. Specimen diambil sebanyak 2 mL,
disentrifuse dan direaksikan dengan NaOH sampai pH 9-10, kemudian diekstraksi dengan eter.
Ekstrak eter diuapkan sampai kering. Residu dilarutkan dengan pelarut dan dikeringkan.
Kemudian ditambahkan dengan reagen spesifik, sehingga terjadi perubahan warna menjadi
oranye-coklat.
Pertanyaan soal:
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, zat apakah yang menyebabkan pasien tersebut mengalami
kecanduan?
Pilihan Jawaban:
A. Codein
B. Cannabis
C. Morphine
D. Diazepam
E. Amphetamin
Kunci Jawaban: E
Refereensi: R. Muji dan S.Firman. Toksikologi Klinik. PPSDM. 2018
Nama pembuat Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri, S.Si., M.Si.
Institusi/bagian STIKes Wira Medika Bali

ID soal 4 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media/Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete):
Seorang pengguna narkoba, selalu memiliki dorongan keinginan yang kuat untuk menggunakan
jenis NAPZA tertentu walaupun telah mengetahui dampak negatif dari penyalahgunaan NAPZA.
Pertanyaan soal:
Disebut apakah kondisi tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Adiksi
B. Toleransi
C. Habituasi
D. Depedensi
E. Gejala putus obat
Kunci Jawaban: A
Refereensi: R. Muji dan S.Firman. Toksikologi Klinik. PPSDM. 2018
Nama pembuat Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri, S.Si., M.Si.
Institusi/bagian STIKes Wira Medika Bali

ID soal 5 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete):
Seorang petugas laboratorium medik akan melakukan pemeriksaan pada pasien pecandu alkohol.
Dalam pemeriksaan tersebut dilakukan pengambilan sampel darah untuk mengetahui kadar etanol
dalam darah.
Pertanyaan soal:
Langkah apa yang penting diperhatikan dalam tahapan tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Desinfeksi tidak menggunakan alkohol
B. Tidak memerlukan antikoagulan
C. Menggunakan lithium heparin
D. Bisa diambil dari darah kapiler
E. Memerlukan pengawet fenol
Kunci Jawaban: A
Refereensi: R. Muji dan S.Firman. Toksikologi Klinik. PPSDM. 2018
Nama pembuat Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri, S.Si., M.Si.
Institusi/bagian STIKes Wira Medika Bali

ID soal 6 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Domain Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Sifat Reasoning
Tinjauan 4 Preanalitik
Tahap Pemeriksaan Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. HematologI
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete):
Seorang petugas laboratorium medik melakukan pemeriksaan pada suatu zat pasien pecandu
narkoba. Pada tahapan pemeriksaan dilakukan identifikasi dengan menggunakan pereaksi
Marquis. Berdasarkan hasil reaksinya memberikan hasil terbentuknya warna ungu.
Pertanyaan soal:
Senyawa apakah yang paling mungkin teridentifikasi?
Pilihan Jawaban:
A. Amphetamin
B. Morfin
C. Cocain
D. Ganja
E. LSD
Kunci Jawaban: B
Refereensi: R. Muji dan S.Firman. Toksikologi Klinik. PPSDM. 2018
Nama pembuat Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri, S.Si., M.Si.
Institusi/bagian STIKes Wira Medika Bali

ID soal 7 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Domain Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Sifat Reasoning
Tinjauan 4 Preanalitik
Tahap Pemeriksaan Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Pasien
Sasaran Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Interpretasi hasil
Media/Reagensia
Penjaminan mutu
Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. HematologI
2. Kimia Klinik
Kelompok 3. Parasitologi dan mikologi
Pemeriksaan 4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete):
Seorang petugas laboratorium melakukan pemeriksaan NAPZA jenis ganja. Sampel yang
digunakan dalam pemeriksaan adalah sampel urin. Dalam pemeriksaannya menggunakan metode
LFI atau ICT, dan diperoleh hasil positif (+).
Pertanyaan soal:
Tindakan apa yang selanjutnya tepat dilakukan?
Pilihan Jawaban:
A. Sampel urin segera dibuang
B. Sampel urin sebera diberi pengawet
C. Hasil positif didokumentasikan dengan foto
D. Uji kunatitasi atau penetapan kadar
E. Uji konfirmasi dengan KLT
Kunci Jawaban: E
Refereensi: R. Muji dan S.Firman. Toksikologi Klinik. PPSDM. 2018
Nama pembuat Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri, S.Si., M.Si.
Institusi/bagian STIKes Wira Medika Bali

ID soal 8 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Domain Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Sifat Reasoning
Tinjauan 4 Preanalitik
Tahap Pemeriksaan Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Pasien
Sasaran Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Interpretasi hasil
Media / Reagensia
Penjaminan mutu
Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Kimia Klinik
Pemeriksaan Parasitologi dan mikologi
Bakteriologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus (vignete):
Senyawa logam berat timbal dapat menyebabkan kerusakan beberapa organ tubuh, tata kelola
pemeriksaan pada keracunan kronis timbal dilakukan dengan melakukan pemeriksaan darah.
Pertanyaan soal:
Pemeriksaan apa yang sering dilakukan untuk skrining keracunan diatas?
Pilihan Jawaban:
A. Nilai Hb
B. Bilirubin
C. Kolesterol
D. Gula darah
E. Nilai eukosit
Kunci Jawaban: A
Refereensi: R. Muji dan S.Firman. Toksikologi Klinik. PPSDM. 2018
Nama pembuat Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri, S.Si., M.Si.
Institusi/bagian STIKes Wira Medika Bali

ID soal 9 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Domain Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Sifat Reasoning
Tinjauan 4 Preanalitik
Tahap Pemeriksaan Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Pasien
Sasaran Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Interpretasi hasil
Media / Reagensia
Penjaminan mutu
Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Kimia Klinik
Pemeriksaan Parasitologi dan mikologi
Bakteriologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus (vignete):
Seorang petugas laboratorium melakukan pemeriksaan diagnosis definitif pada pasien keracunan
etanol. Kadar dari pemeriksaan definitif berada pada darah. Pada pemeriksaannya digunakan
sampel darah utuh.
Pertanyaan soal:
Antikoagulan apakah yang paling tepat pada pemeriksaan tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Li-heparin
B. K-oksalat
C. Na-citrat
D. Heparin
E. EDTA
Kunci Jawaban: B
Refereensi: R. Muji dan S.Firman. Toksikologi Klinik. PPSDM. 2018
Nama pembuat Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri, S.Si., M.Si.
Institusi/bagian STIKes Wira Medika Bali

ID soal 10 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri
10. Komunikasi efektif
11. Pengelolaan informasi
12. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
13. Keterampilan Laboratorium Medik
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 4. Kognitif
Domain 5. Psikomotor
6. Afektif
Tinjauan 3 3. Recall
Sifat 4. Reasoning
Tinjauan 4 4. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik
6. Pascaanalitik
Tinjauan 5 10. Pasien
Sasaran 11. Spesimen
12. Metode
13. Prosedur
14. Peralatan
15. Interpretasi hasil
16. Media / Reagensia
17. Penjaminan mutu
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 8. Hematologi
Kelompok 9. Kimia Klinik
Pemeriksaan 10. Parasitologi dan mikologi
11. Bakteriologi
12. Sitohistoteknologi
13. Imunoserologi
14. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete):
Petugas laboratorium medik dalam tata kelola pemeriksaan toksikologis dapat menggunakan
berbagai sampel yang berasal dari jaringan tubuh manusia. Salah satu jaringan tubuh yang paling
sering digunakan adalah dengan menggunakan sampel darah. Sampel darah untuk pemeriksaan
toksikologis memiliki kelebihan dan kekurangan.
Pertanyaan soal:
Apakah kekurangannyadari sampel tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Sulit diperoleh
B. Mudah membeku
C. Mudah dipalsukan
D. Konsentrasi racun rendah
E. Beresiko terjadi kontaminasi
Kunci Jawaban: B
Refereensi: R. Muji dan S.Firman. Toksikologi Klinik. PPSDM. 2018
Nama pembuat Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri, S.Si., M.Si.
Institusi/bagian STIKes Wira Medika Bali

ID Soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1.Profesional yang luhur
2.Mawas diri dan pengembangan diri
3.Komunikasi efektif
4.Pengelolaan informasi
5.Landasan ilmiah Ilmu laboratorium Medik
6.Kerampilan Laboratorium Medik
7.Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1.Kognitif
2.Psikomotor/Prosedural knowledge
3.Afektif
Tinjauan 3 1.Recall
2.Reasioning
Tinjauan 4 1.Preanalitik
2.Analitik
3.Pascaanalitik
Tinjauan 5 1.Pasien
2.Spesimen
3.Metode
4.Media Reagensia
5.Peralatan
6.Prosedur
7.Interpretasi hasil
8.Penjaminan Mutu
9.Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Tinjauan 6 1.Hematologi
2.Kimia Klinik
3.Parasitologi
4.Mikrobiologi
5.Sitohistoteknologi
6.Imunoserologi
7.Toksikologi klinik
Kasus (vignete)
Seorang remaja laki-laki berusia 18 tahun tengah menjalani reahabilitasi penghentian penggunaan
narkoba. Selama menjalani rehabilitasi, remaja tersebut menunjukkan gejala kecemasan,
kelelahan, berkeringat, muntah, depresi, kejang, dan halusinasi.
Pertanyaan soal ( Lead in ) :
Gejala apakah yang tengah dialami oleh remaja tersebut?
Pilihan Jawaban ( Option ) Berisi 5 option
A. Depedensi
B. Adiksi
C. Habituasi
D. Toleransi
E. Putus obat
Kunci Jawaban: E
Referensi: Rahayu,M.,Moch Firman Solihat, 2018, Toksikologi Klinik, Bahan Ajar
Teknologi Laboratorium Medik, Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan.
Nama pembuat Nyoman Sudarma, S.Si.,M.Si
Institusi/bagian Program Studi Teknologi Laboratorium Medis (D3) STIKesWiraMedika
Bali
ID Soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1.Profesional yang luhur
2.Mawas diri dan pengembangan diri
3.Komunikasi efektif
4.Pengelolaan informasi
5.Landasan ilmiah Ilmu laboratorium Medik
6.Kerampilan Laboratorium Medik
7.Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1.Kognitif
2.Psikomotor/Prosedural knowledge
3.Afektif
Tinjauan 3 1.Recall
2.Reasioning
Tinjauan 4 1.Preanalitik
2.Analitik
3.Pascaanalitik
Tinjauan 5 1.Pasien
2.Spesimen
3.Metode
4.Media Reagensia
5.Peralatan
6.Prosedur
7.Interpretasi hasil
8.Penjaminan Mutu
9.Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Tinjauan 6 1.Hematologi
2.Kimia Klinik
3.Parasitologi
4.Mikrobiologi
5.Sitohistoteknologi
6.Imunoserologi
7.Toksikologi klinik
Kasus (vignete)
Seorang wanita berusia 45 tahun diketemukan meninggal. Menurut keterangan, wanita tersebut
meninggal setelah mengkonsumsi singkong rebus. Sampel isi lambung dari wanita tersebut
diambil dan dianalisis apakah ada kandungan sianida dan hasil nya adalah negatif tidak ada
kandungan sianida.
Pertanyaan soal ( Lead in ) :
Hal apa yang harus dilakukan untuk mengetahui wanita tersebut keracunan atau tidak?
Pilihan Jawaban ( Option ) Berisi 5 option
A. Identifikasi tiosulfat
B. Identifikasi tiosianat
C. Identifikasi amonia
D. Identifikasi sianat
E. Identifikasi ammonium format
Kunci Jawaban: B
Referensi: Rahayu,M.,Moch Firman Solihat, 2018, Toksikologi Klinik, Bahan Ajar
Teknologi Laboratorium Medik, Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan.
Nama pembuat Nyoman Sudarma, S.Si.,M.Si
Institusi/bagian Program Studi Teknologi Laboratorium Medis (D3) STIKesWiraMedika
Bali
ID Soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1.Profesional yang luhur
2.Mawas diri dan pengembangan diri
3.Komunikasi efektif
4.Pengelolaan informasi
5.Landasan ilmiah Ilmu laboratorium Medik
6.Kerampilan Laboratorium Medik
7.Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1.Kognitif
2.Psikomotor/Prosedural knowledge
3.Afektif
Tinjauan 3 1.Recall
2.Reasioning
Tinjauan 4 1.Preanalitik
2.Analitik
3.Pascaanalitik
Tinjauan 5 1.Pasien
2.Spesimen
3.Metode
4.Media Reagensia
5.Peralatan
6.Prosedur
7.Interpretasi hasil
8.Penjaminan Mutu
9.Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Tinjauan 6 1.Hematologi
2.Kimia Klinik
3.Parasitologi
4.Mikrobiologi
5.Sitohistoteknologi
6.Imunoserologi
7.Toksikologi klinik
Kasus (vignete)
Seorang supir berjenis kelamin laki-laki berusia 56 tahun diambil spesimen darah untuk dilakukan
pemeriksaan logam berat Pb dengan AAS. Sampel darah sebanyak 3 mL ditambahkan HNO3
pekat sebanyak 2 ml kemudian dipanaskan sampai lautan berwarna jernih.

Pertanyaan soal ( Lead in ) :


Tahapan apakah dilakukan pada prosedur di atas?
Pilihan Jawaban ( Option ) Berisi 5 option
F. Pengenceran.
G. Pengeringan.
H. Pemanasan
I. Pengabuan
J. Pelarutan.
Kunci Jawaban: E
Referensi: Flanagan

Nama pembuat Nyoman Sudarma,S.Si.,M.Si


Institusi/bagian Program Studi Teknologi Laboratorium Medis (D3) STIKesWiraMedika
Bali

ID Soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1.Profesional yang luhur
2.Mawas diri dan pengembangan diri
3.Komunikasi efektif
4.Pengelolaan informasi
5.Landasan ilmiah Ilmu laboratorium Medik
6.Kerampilan Laboratorium Medik
7.Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1.Kognitif
2.Psikomotor/Prosedural knowledge
3.Afektif
Tinjauan 3 1.Recall
2.Reasioning
Tinjauan 4 1.Preanalitik
2.Analitik
3.Pascaanalitik
Tinjauan 5 1.Pasien
2.Spesimen
3.Metode
4.Media Reagensia
5.Peralatan
6.Prosedur
7.Interpretasi hasil
8.Penjaminan Mutu
9.Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Tinjauan 6 1.Hematologi
2.Kimia Klinik
3.Parasitologi
4.Mikrobiologi
5.Sitohistoteknologi
6.Imunoserologi
7.Toksikologi klinik
Kasus (vignete)
Seorang supir berjenis kelamin laki-laki berusia 56 tahun diambil spesimen darah untuk dilakukan
pemeriksaan logam berat Pb dengan AAS. Sampel darah sebanyak 3 mL ditambahkan HNO3
pekat sebanyak 2 ml kemudian dipanaskan sampai lautan berwarna jernih.

Pertanyaan soal ( Lead in )


Apa tujuan dari tahapan di atas?
Pilihan Jawaban ( Option ) Berisi 5 option
A. Melarutkan komponen oragnik darah
B. Menghilangkan komponen organik darah
C. Mengendapkan komponen oragnik darah
D. Mengendapkan logam berat Pb
E. Melarutkan logam berat Pb
Kunci Jawaban: B
Referensi: Flanagan

Nama pembuat NyomanSudarma


Institusi/bagian Program Studi Teknologi Laboratorium Medis (D3) STIKesWiraMedika
Bali
ID Soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1.Profesional yang luhur
2.Mawas diri dan pengembangan diri
3.Komunikasi efektif
4.Pengelolaan informasi
5.Landasan ilmiah Ilmu laboratorium Medik
6.Kerampilan Laboratorium Medik
7.Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1.Kognitif
2.Psikomotor/Prosedural knowledge
3.Afektif
Tinjauan 3 1.Recall
2.Reasioning
Tinjauan 4 1.Preanalitik
2.Analitik
3.Pascaanalitik
Tinjauan 5 1.Pasien
2.Spesimen
3.Metode
4.Media Reagensia
5.Peralatan
6.Prosedur
7.Interpretasi hasil
8.Penjaminan Mutu
9.Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Tinjauan 6 1.Hematologi
2.Kimia Klinik
3.Parasitologi
4.Mikrobiologi
5.Sitohistoteknologi
6.Imunoserologi
7.Toksikologi klinik
Kasus (vignete)
Seorang ATLM menerima sampel muntahan isi lambung korban keracunan. Korban diduga
keracunan setelah mengkonsumsi singkong rebus. Berdasarkan investigasi diketahui bahwa
singkong tersebut jenis singkong karet (Manihotglaziovii).
Pertanyaan soal ( Lead in )
Apakah senyawa yang menyebabkan keracunan tersebut?
Pilihan Jawaban ( Option ) Berisi 5 option
A. Kumarin
B. Aflaktosin
C. Glikoalkaloid
D. Fitohemaglutinin
E. Glikosida sianogenik

Kunci Jawaban: E
Referensi:

Nama pembuat Nyoman Sudarma, S.Si.,M.Si


Institusi/bagian Program Studi Analis Kesehatan STIKesWiraMedika Bali

ID Soal 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1.Profesional yang luhur
2.Mawas diri dan pengembangan diri
3.Komunikasi efektif
4.Pengelolaan informasi
5.Landasan ilmiah Ilmu laboratorium Medik
6.Kerampilan Laboratorium Medik
7.Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1.Kognitif
2.Psikomotor/Prosedural knowledge
3.Afektif
Tinjauan 3 1.Recall
2.Reasioning
Tinjauan 4 1.Preanalitik
2.Analitik
3.Pascaanalitik
Tinjauan 5 1.Pasien
2.Spesimen
3.Metode
4.Media Reagensia
5.Peralatan
6.Prosedur
7.Interpretasi hasil
8.Penjaminan Mutu
9.Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Tinjauan 6 1.Hematologi
2.Kimia Klinik
3.Parasitologi
4.Mikrobiologi
5.Sitohistoteknologi
6.Imunoserologi
7.Toksikologi klinik
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berumur 56 tahun dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Pasien ditemukan lemas di dalam mobil yang parkir dibasement gedung. Tekanan darah pasien
menurun disertai dengan sesak nafas. Diduga laki-laki tersebut keracunan gas CO.
Pertanyaan soal ( Lead in )
Sampel apa yang diambil untuk pemeriksaan pasien tersebut?
Pilihan Jawaban ( Option ) Berisi 5 option
A. Darah Vena
B. Darah Kapiler
C. Darah Arteri

D. Isi lambung
E. Muntahan lambung
Kunci Jawaban: A
Referensi: Flanagan, R. J., A. Taylor., I. D. Watson, R. Whelpton. (2007).
Fundamentals of Analytical Toxicology. New Delhi: John Wiley and Sons,
Ltd. p. 131 – 134, 137 – 139.

Nama pembuat Nyoman Sudarma, S.Si.,M.Si


Institusi/bagian Program Studi Analis Kesehatan STIKesWiraMedika Bali

ID Soal 7
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1.Profesional yang luhur
2.Mawas diri dan pengembangan diri
3.Komunikasi efektif
4.Pengelolaan informasi
5.Landasan ilmiah Ilmu laboratorium Medik
6.Kerampilan Laboratorium Medik
7.Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1.Kognitif
2.Psikomotor/Prosedural knowledge
3.Afektif
Tinjauan 3 1.Recall
2.Reasioning
Tinjauan 4 1.Preanalitik
2.Analitik
3.Pascaanalitik
Tinjauan 5 1.Pasien
2.Spesimen
3.Metode
4.Media Reagensia
5.Peralatan
6.Prosedur
7.Interpretasi hasil
8.Penjaminan Mutu
9.Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Tinjauan 6 1.Hematologi
2.Kimia Klinik
3.Parasitologi
4.Mikrobiologi
5.Sitohistoteknologi
6.Imunoserologi
7.Toksikologi klinik
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki berumur 6 tahun dibawa oleh orang tuanya kerumah sakit dalam keadaan
lemas dan tidak sadarkan diri. Menurut keterangan, anak tersebut menelan terlalu banyak obat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium pada urin dengan metode O-Cressol didapatkan
perubahan warna biru terang.
Pertanyaan soal ( Lead in )
Keracunan apakah anak tersebut?
Pilihan Jawaban ( Option ) Berisi 5 option
A. Asam mefenamat
B. Pseudoefedrin
C. Ibuprofen
D. Paracetamol
E. Aspirin

Kunci Jawaban: D
Referensi: Rahayu,M., 2018. ToksikologiKlinik. PPSDMK

Nama pembuat Nyoman Sudarma,S.Si.,M.Si


Institusi/bagian Program Studi Analis Kesehatan STIKesWiraMedika Bali

ID Soal 8
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1.Profesional yang luhur
2.Mawas diri dan pengembangan diri
3.Komunikasi efektif
4.Pengelolaan informasi
5.Landasan ilmiah Ilmu laboratorium Medik
6.Kerampilan Laboratorium Medik
7.Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1.Kognitif
2.Psikomotor/Prosedural knowledge
3.Afektif
Tinjauan 3 1.Recall
2.Reasioning
Tinjauan 4 1.Preanalitik
2.Analitik
3.Pascaanalitik
Tinjauan 5 1.Pasien
2.Spesimen
3.Metode
4.Media Reagensia
5.Peralatan
6.Prosedur
7.Interpretasi hasil
8.Penjaminan Mutu
9.Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Tinjauan 6 1.Hematologi
2.Kimia Klinik
3.Parasitologi
4.Mikrobiologi
5.Sitohistoteknologi
6.Imunoserologi
7.Toksikologi klinik
Kasus (vignete)
Seorang remaja laki-laki berusia 18 tahun meninggal diduga akibat minum minuman yang
mengandung alkoholan oplosan yaitu campuran etanol dan methanol.
Pertanyaan soal ( Lead in ) :
Alat apa yang tepat digunakan untuk memastikan bahwa remaja tersebut meninggal akibat
methanol?
Pilihan Jawaban ( Option ) Berisi 5 option
A. Spektrofotometer UV-Vis
B. Spektrofotometer Serapan Atom
C. Kromatografi Lapis Tipis
D. Kromatografi Gas-Spektrofotometer Massa
E. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Kunci Jawaban: E
Referensi: Rahayu,M.,Moch Firman Solihat, 2018, Toksikologi Klinik, Bahan Ajar
Teknologi Laboratorium Medik, Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan.
Nama pembuat Nyoman Sudarma, S.Si.,M.Si
Institusi/bagian Program Studi Teknologi Laboratorium Medis (D3) STIKesWiraMedika
Bali

ID soal 28
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan pasien
Sasaran 2. Pengambilan spesimen
3. Pengolahan spesimen
4. Pengiriman dan penyimpanan spesimen
5. Peralatan dan reagensia
6. Pemeriksaan dan perhitungan
7. Jaminan Mutu
8. Verifikasi dan Validasi
9. Pencatatan, Pelaporan dan pengeluaran hasil
10. Pengelolaan limbah
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi
Kasus (vignette)
Laboratorium kesehatan menerima sampel darah dari pasien yang di duga mengalami keracunan
logam berat. Gejala yang ditunjukkan antara lain perut kram, diare, urine berwarna gelap dan nafas
berbau bawang. Infromasi dari keluarga pasien, pasien baru saja mengkonsumsi kerang darah.
Pertanyaan soal:
Jenis logam berat apakah yang didugaterdapat pada darah pasien ?.
Pilihan Jawaban :
A. Kadmium
B. Merkuri
C. Timbal
D. Nikel
E. Arsenik
Kunci Jawaban: E
Referensi Robert J. Flanagan, et al. 2007. Fundamental of Analytical Toxicology. John
Willey & Sons.
Nama Pembuat EdyAgustianYazid
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik

ID soal 29
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi 1. Profesional yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah ilmu laboratorium medik
6. Keterampilan laboratorium medik
7. Pengelolaan masalah kesehatan berbasis
laboratorium
Tinjauan 2 Domain 1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotor
Tinjauan 3 Sifat 1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap Pemeriksaan 1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 Sasaran 1. Identifikasi pasien
2. Pengambilan spesimen
3. Pengolahan spesimen
4. Pengiriman dan penyimpanan spesimen
5. Peralatan dan reagensia
6. Pemeriksaan dan perhitungan
7. Jaminan mutu
8. Verifikasi dan validasi
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
10. Pengolahan limbah
Tinjauan 6 Kelompok 1. Hematologi
Pemeriksaan 2. Kimia Klinik
3. Parasitologi dan Mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (Vignette)

Seorang pasien datang ke IGD sebuah rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri dan
mulut sedikit berbusa, Berdasarkan informasi dari keluarga pasien, Diagnosis dokter
sementara pasien diduga mengalami keracunan heroin yaitu obat-obatan golongan opioid
sehingga perlu dilakukan pemeriksaan metabolit spesifik yaitu monoasetilmorfin (MAM).
Dokter menanyakan kepada seorang ATLM tentang specimen yang paling tepat untuk
pemeriksaan tersebut.

Pertanyaan Soal
Apakah spesimen yang paling tepat untuk pemeriksaan tersebut?

Pilihan Jawaban
A. Urine
B. Rambut
C. Darah
D. Saliva
E. Feses

Kunci Jawaban C
Referensi Rahayu, M., dan Solihat, M.F., 2018, Toksikologi Klinik,
PPSDM Kemenkes RI
Nama Pembuat EdyAgustianYazid
Institusi/Bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik
ID soal 30
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi 1. Profesional yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah ilmu laboratorium medik
6. Keterampilan laboratorium medik
7. Pengelolaan masalah kesehatan berbasis
laboratorium
Tinjauan 2 Domain 1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotor
Tinjauan 3 Sifat 1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap Pemeriksaan 1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 Sasaran 1. Identifikasi pasien
2. Pengambilan spesimen
3. Pengolahan spesimen
4. Pengiriman dan penyimpanan spesimen
5. Peralatan dan reagensia
6. Pemeriksaan dan perhitungan
7. Jaminan mutu
8. Verifikasi dan validasi
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
10. Pengolahan limbah
Tinjauan 6 Kelompok 1. Hematologi
Pemeriksaan 2. Kimia Klinik
3. Parasitologi dan Mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (Vignette)
Seorang pasien di datangkan ke UGD suatu rumah sakit daerah dalam keadaan tidak
sadarkan diri dan bibir bewarna biru, berdasarkan informasi ini terjadi setelah pasien
mengkonsumsi kopi bersama dengan temannya, dokter menduga pasien tersebut
mengkonsumsi keracunan kopi yang mengandung sianida, dokter tersebut bertanya tentang
reaksi identifikasi pada sampel.

Pertanyaan Soal
Apakah pereaksi yangdapat digunakan pada pemeriksaan tersebut?

Pilihan Jawaban
A. Asam pikrat
B. Asam kromatropat
C. Asam sulfat - formalin
D. Asam klorida – Asam Nitrat
E. Asam klorida – feri klorida
Kunci Jawaban A
Referensi Rahayu, M., dan Solihat, M.F., 2018, Toksikologi Klinik,
PPSDM Kemenkes RI
Nama Pembuat EdyAgustianYazid
Institusi/Bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik

ID soal 31
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi 1. Profesional yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah ilmu laboratorium medik
6. Keterampilan laboratorium medik
7. Pengelolaan masalah kesehatan berbasis
laboratorium
Tinjauan 2 Domain 1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotor
Tinjauan 3 Sifat 1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap Pemeriksaan 1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 Sasaran 1. Identifikasi pasien
2. Pengambilan spesimen
3. Pengolahan spesimen
4. Pengiriman dan penyimpanan spesimen
5. Peralatan dan reagensia
6. Pemeriksaan dan perhitungan
7. Jaminan mutu
8. Verifikasi dan validasi
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
10. Pengolahan limbah
Tinjauan 6 Kelompok 1. Hematologi
Pemeriksaan 2. Kimia Klinik
3. Parasitologi dan Mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (Vignette)

Seorang pecandu kronis narkoba datang ke laboratorium rumah sakit untuk pemeriksaan urin
sesuai dengan permintaan dokter. Menurut pengakuannya dia sudah berhenti mengkonsumsi
selama 1 minggu. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata hasilnya masih menunjukkan
positif.

Pertanyaan Soal
Apakah jenis narkoba yang dikonsumsi orang tersebut?

Pilihan Jawaban
A. Morfin
B. Ganja
C. Ekstasi
D. Luminal
E. Diazepam
Kunci Jawaban B
Referensi Rahayu, M., dan Solihat, M.F., 2018, Toksikologi Klinik,
PPSDM Kemenkes RI
Nama Pembuat EdyAgustianYazid
Institusi/Bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik

ID soal 32
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Spesimen darah seorang laki-laki berusia 40 tahun diperiksa di laboratorium untuk mencari
gangguan kesehatan yang dialami. Catatan tentang keluhan di surat pengantar adalah hiperpnea
sementara, nyeri kepala, dyspnea, kecemasan, agitasi, warna kulit kemerahan, tubuh terasa lemah.
Status pekerjaan yaitu karyawan perusahaan plastik di bagian produksi. Riwayat alat pelindung
diri tidak diketahui dan diduga keracunan.
Pertanyaan soal:
Logam berat apakah yang menyebabkan terjadinya kasus keracunan tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Arsen
B. Kadmium
C. Merkuri
D. Timbal
E. Sianida
Kunci Jawaban: E
Refereensi: Uji Toksikologi Forensik : Jenis dan Prosedur, dr. Wiwid Santiko
Nama pembuat EdyAgustianYazid
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik

ID soal 33
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Spesimen darah seorang laki-laki berusia 40 tahun diperiksa di laboratorium untuk mencari
gangguan kesehatan yang dialami. Catatan tentang keluhan di surat pengantar adalah hiperpnea
sementara, nyeri kepala, dyspnea, kecemasan, agitasi, warna kulit kemerahan, tubuh terasa lemah.
Status pekerjaan yaitu karyawan perusahaan plastik di bagian produksi. Riwayat alat pelindung
diri tidak diketahui dan diduga keracunan.
Pertanyaan soal:
Jenis uji warna apakah yang digunakan pada pemeriksaan tersebut?

Pilihan Jawaban:
A. Reinsch
B. Guajacol
C. Delusi Alkali
D. Asam Pikrat
E. Prussian Blue
Kunci Jawaban: D
Refereensi: Uji Toksikologi Forensik : Jenis dan Prosedur, dr. Wiwid Santiko
Nama pembuat EdyAgustianYazid
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik
ID soal 34
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seoarang ATLM mengidentifikasi spesimen jaringan mayat seorang laki-laki berusia 40 tahun.
Catatan riwayat mayatnya lebam merah dan merupakan korban keracunan pada minuman.
Specimen jaringan tersebut memiliki pH 8, dan hasil uji positif menunjukkan warna kebiruan dan
kehijauan pada kertas saring.
Pertanyaan soal:
Apa zat yang menyebabkan terjadinya keracunan tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Arsen
B. Kadmium
C. Merkuri
D. Timbal
E. Sianida
Kunci Jawaban: E
Refereensi: Uji Toksikologi Forensik : Jenis dan Prosedur, dr. Wiwid Santiko
Nama pembuat EdyAgustianYazid
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik

ID soal 35
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seoarang ATLM mengidentifikasi spesimen jaringan mayat seorang laki-laki berusia 40 tahun.
Catatan riwayat mayatnya lebam merah dan merupakan korban keracunan pada minuman.
Specimen jaringan tersebut memiliki pH 8, dan hasil uji positif menunjukkan warna kebiruan dan
kehijauan pada kertas saring.
Pertanyaan soal:
Jenis metode atau uji warna apakah yang digunakan pada pemeriksaan tersebut?
Pilihan Jawaban:
1. Reinsch
2. Guajacol
3. Delusi Alkali
4. Asam Pikrat
5. Prussian Blue
Kunci Jawaban: B
Refereensi: Uji Toksikologi Forensik : Jenis dan Prosedur, dr. Wiwid Santiko
Nama pembuat EdyAgustianYazid
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik

ID soal 36
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seoarang laki-laki berusia 50 tahun meninggal setelah mengkonsumsi umbi gadung. Dokter
meminta untuk memeriksa adanya sianida dalam cairan isi lambung korban. Hasil yang diproleh
dengan reaksi warna biru berlin adalah positif sianida.
.
Pertanyaan soal:
Tindakan apakah yang seharusnya diambil oleh ATLM sebelum mengeluarkan hasil
pemeriksaan tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaaan reaksi warna biru berlin dengan cara kertas saring
yang diberi asam pikrat
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaaan reaksi warna biru berlin dengan cara mikrodifusi
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaaan reaksi warna dengan cara spektrofotometri
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaaan dengan kadar hemoglobin (Hb)
E. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaaan dengan kadar carboksihemoglobin (HbCO)
Kunci Jawaban: C
Refereensi: Depkes RI, DirektoratJenderalPelayananMedik.
PedomanPemeriksaanLaboratoriumToksikologiObat. Jakarta. Tahun 2004
Nama pembuat EdyAgustianYazid
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik

No Soal 11
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi 8. Profesional yang luhur
9. Mawas diri dan pengembangan diri
10. Komunikasi efektif
11. Pengelolaan informasi
12. Landasan ilmiah ilmu laboratorium medik
13. Keterampilan laboratorium medik
14. Pengelolaan masalah kesehatan berbasis
laboratorium
Tinjauan 2 Domain 1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotor
Tinjauan 3 Sifat 1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap Pemeriksaan 1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 Sasaran 1. Identifikasi pasien
2. Pengambilan spesimen
3. Pengolahan spesimen
4. Pengiriman dan penyimpanan spesimen
5. Peralatan dan reagensia
6. Pemeriksaan dan perhitungan
7. Jaminan mutu
8. Verifikasi dan validasi
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
10. Pengolahan limbah
Tinjauan 6 Kelompok 1. Hematologi
Pemeriksaan 2. Kimia Klinik
3. Parasitologi dan Mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (Vignette)

Pasien datang ke IGD sebuah rumah sakit dalam keadaan hilang kesadaran dan mulut sedikit
berbusa, Berdasarkan informasi dari keluarga pasien, dokter menduga pasien keracunan
heroin yaitu obat-obatan golongan opioid, maka perlu dilakukan pemeriksaan metabolit
spesifik yaitu monoasetilmorfin (MAM).
Pertanyaan Soal
Apakah spesimen yang paling tepat untuk pemeriksaan tersebut?

Pilihan Jawaban
F. Urine
G. Rambut
H. Darah
I. Saliva
J. Feses

Kunci Jawaban C
Referensi Rahayu, M., dan Solihat, M.F., 2018, Toksikologi Klinik,
PPSDM Kemenkes RI
Nama Pembuat Anik Eko Novitasari, S.Si, M.Farm
Institusi/Bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik
No Soal 12
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi 1. Profesional yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah ilmu laboratorium medik
6. Keterampilan laboratorium medik
7. Pengelolaan masalah kesehatan berbasis
laboratorium
Tinjauan 2 Domain 1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotor
Tinjauan 3 Sifat 1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap Pemeriksaan 1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 Sasaran 1. Identifikasi pasien
2. Pengambilan spesimen
3. Pengolahan spesimen
4. Pengiriman dan penyimpanan spesimen
5. Peralatan dan reagensia
6. Pemeriksaan dan perhitungan
7. Jaminan mutu
8. Verifikasi dan validasi
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
10. Pengolahan limbah
Tinjauan 6 Kelompok 1. Hematologi
Pemeriksaan 2. Kimia Klinik
3. Parasitologi dan Mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (Vignette)
Pasien datang ke UGD sebuah rumah sakit dalam keadan pingsan dan bibir bewarna biru ,
berdasarkan informasi ini terjadi setelah pasien mengkonsumsi kopi bersama dengan
temannya, dokter menduga pasien tersebut mengkonsumsi keracunan kopi yang
mengandung sianida.

Pertanyaan Soal
Apakah pereaksi yang yang dapat digunakan?

Pilihan Jawaban
A. Asam pikrat
B. Asam kromatropat
C. Asam sulfat - formalin
D. Asam klorida – Asam Nitrat
E. Asam klorida – feri klorida
Kunci Jawaban A
Referensi Rahayu, M., dan Solihat, M.F., 2018, Toksikologi Klinik,
PPSDM Kemenkes RI
Nama Pembuat Anik Eko Novitasari, S.Si, M.Farm
Institusi/Bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik

No Soal 13
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi 2. Profesional yang luhur
3. Mawas diri dan pengembangan diri
4. Komunikasi efektif
5. Pengelolaan informasi
6. Landasan ilmiah ilmu laboratorium medik
7. Keterampilan laboratorium medik
8. Pengelolaan masalah kesehatan berbasis
laboratorium
Tinjauan 2 Domain 1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotor
Tinjauan 3 Sifat 1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap Pemeriksaan 1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 Sasaran 1. Identifikasi pasien
2. Pengambilan spesimen
3. Pengolahan spesimen
4. Pengiriman dan penyimpanan spesimen
5. Peralatan dan reagensia
6. Pemeriksaan dan perhitungan
7. Jaminan mutu
8. Verifikasi dan validasi
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
10. Pengolahan limbah
Tinjauan 6 Kelompok 1. Hematologi
Pemeriksaan 2. Kimia Klinik
3. Parasitologi dan Mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (Vignette)

Seorang artis yang diamankan pihak kepolisian diperiksa sampel urinenya. Menurut
pengakuannya terakhir dia mengkonsumsi narkoba sudah 1 minggu. Setelah dilakukan
pemeriksaan ternyata hasilnya masih menunjukkan positif.

Pertanyaan Soal
Apakah jenis narkoba yang dikonsumsi tersebut?

Pilihan Jawaban
A. Ganja
B. Morfin
C. Ekstasi
D. Luminal
A. Diazepam
Kunci Jawaban A
Referensi Rahayu, M., dan Solihat, M.F., 2018, Toksikologi Klinik,
PPSDM Kemenkes RI
Nama Pembuat Anik Eko Novitasari, S.Si, M.Farm
Institusi/Bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik

No Soal 14
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seorang ATLM memeriksa sampek darah seorang laki-laki berusia 40 tahun di laboratorium.
Catatan tentang keluhan di surat pengantar adalah hiperpnea sementara, nyeri kepala, dyspnea,
kecemasan, agitasi, warna kulit kemerahan, tubuh terasa lemah. Status pekerjaan yaitu karyawan
perusahaan plastik di bagian produksi. Riwayat alat pelindung diri tidak diketahui dan diduga
keracunan.
Pertanyaan soal:
Logam berat apakah yang menyebabkan terjadinya kasus keracunan tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Arsen
B. Kadmium
C. Merkuri
D. Sianida
E. Timbal
Kunci Jawaban: D
Refereensi: Uji Toksikologi Forensik : Jenis dan Prosedur, dr. Wiwid Santiko
Nama pembuat Anik Eko Novitasari, S.Si, M.Farm
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik

No Soal 15
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seorang ATLM memeriksa sampek darah seorang laki-laki berusia 40 tahun di laboratorium.
Catatan tentang keluhan di surat pengantar adalah hiperpnea sementara, nyeri kepala, dyspnea,
kecemasan, agitasi, warna kulit kemerahan, tubuh terasa lemah. Status pekerjaan yaitu karyawan
perusahaan plastik di bagian produksi. Riwayat alat pelindung diri tidak diketahui dan diduga
keracunan.
Pertanyaan soal:
Metode atau uji apa yang dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab keracunan pada karyawan
tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Reinsch
B. Guajacol
C. Delusi Alkali
D. Asam Pikrat
E. Prussian Blue
Kunci Jawaban: D
Refereensi: Uji Toksikologi Forensik : Jenis dan Prosedur, dr. Wiwid Santiko
Nama pembuat Anik Eko Novitasari, S.Si, M.Farm
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik
No Soal 16
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seoarang ATLM yang bekerja pada sebuah laboratorium forensik mengidentifikasi spesimen
jaringan pada korban seorang laki-laki berusia 35 tahun. Catatan riwayat korban yaitu lebam
merah dan merupakan korban keracunan. Specimen jaringan tersebut memiliki pH 8, dan hasil uji
positif menunjukkan warna kebiruan dan kehijauan pada kertas saring.
Pertanyaan soal:
Apakah zat yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Arsen
B. Kadmium
C. Merkuri
D. Sianida
E. Timbal
Kunci Jawaban: D
Refereensi: Uji Toksikologi Forensik : Jenis dan Prosedur, dr. Wiwid Santiko
Nama pembuat Anik Eko Novitasari, S.Si, M.Farm
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik

No Soal 17
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seoarang ATLM yang bekerja pada sebuah laboratorium forensik mengidentifikasi spesimen
jaringan pada korban seorang laki-laki berusia 35 tahun. Catatan riwayat korban yaitu lebam
merah dan merupakan korban keracunan. Specimen jaringan tersebut memiliki pH 8, dan hasil uji
positif menunjukkan warna kebiruan dan kehijauan pada kertas saring whatman. Diduga senya
yang terdapat pada specimen adalah sianida.
Pertanyaan soal:
Apakah pereaksi yang digunakan oleh ATLM tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Reinsch
B. Guajacol
C. Delusi Alkali
D. Asam Pikrat
E. Prussian Blue
Kunci Jawaban: B
Refereensi: Uji Toksikologi Forensik : Jenis dan Prosedur, dr. Wiwid Santiko
Nama pembuat Anik Eko Novitasari, S.Si, M.Farm
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik

No Soal 18
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seoarang analis mengidentifikasi spesimen jaringan mayat seorang laki-laki berusia 40 tahun.
Catatan riwayat mayatnya lebam merah dan merupakan korban keracunan pada minuman.
Specimen jaringan tersebut memiliki pH 8, dan hasil uji positif menunjukkan warna kebiruan dan
kehijauan pada kertas saring.
Pertanyaan soal:
Reagen apa yang telah ditambahkan pada specimen jaringan sehingga dapat diidentifikasi lebih
lanjut oleh analis tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Asam pikrat
B. Asam tatrat
C. Asam klorida
D. Asam askorbat
E. Asam salisilat
Kunci Jawaban: B
Refereensi: Uji Toksikologi Forensik : Jenis dan Prosedur, dr. Wiwid Santiko
Nama pembuat Anik Eko Novitasari, S.Si, M.Farm
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah ilmu laboratorium medik
6. Keterampilan laboratorium medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Afektif (Afektif Knowledge)
3. Psikomotorik (Prosedur Knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasioning

Tinjauan 4 1. Pre analitik


Tahap pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media Reagensia
5. Alat
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. K3
Tinjauan 6 1. Kimia klinik
Kelompok pemeriksaan 2. Hematologi
3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus(vigneete) 1:
Seorang analis yang sedang dinas di sebuah laboratorium mendapat permintaan pemeriksaan
sampel darah dan urin seorang laki-laki berumur 35 tahun. Menurut informasi, pasien tersebut
pingsan karena telah meminum minuman beralkohol. Berdasarkan gejala klinis dan
pengamatan, diduga keracunan diakibatkan oleh alkohol yang dikombinasi dengan
psikotropika. Keluarga pasien juga meminta untuk segera melakukan pengujian dan
memberikan hasil secepatnya.

Pertayaan Soal 1:
Apa tindakan pertolongan pertama yang paling tepat untuk pasien tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. memberikan pernapasan buatan
B. memberikan larutan karbon aktif
C. merangsang pasien agar muntah
D. pasien dibawa ke ruangan terbuka dengan udara segar
E. membilas kulit yang terkena racun dengan air mengalir
Kunci Jawaban B
Referensi Wirasuta, I.M.A.G. dan Niruri, R., 2006, Toksikologi Umum, Jurusan
Farmasi, FMIPA, Univ. Udayana, Bali
Nama pembuat Winioliski L.O.Rohi Bire, S.Si., M.Si.
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Kupang
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah ilmu laboratorium medik
6. Keterampilan laboratorium medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Afektif (Afektif Knowledge)
3. Psikomotorik (Prosedur Knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasioning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media Reagensia
5. Alat
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. K3
Tinjauan 6 1. Kimia klinik
Kelompok pemeriksaan 2. Hematologi
3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus(vigneete) 1:
Seorang analis yang sedang dinas di sebuah laboratorium mendapat permintaan pemeriksaan
sampel darah dan urin seorang pasien. Menurut informasi, pasien tersebut pingsan karena telah
meminum minuman beralkohol. Berdasarkan gejala klinis dan pengamatan, diduga keracunan
diakibatkan oleh alkohol yang dikombinasi dengan psikotropika. Keluarga pasien juga meminta
untuk segera melakukan pengujian dan memberikan hasil secepatnya.
Pertayaan Soal 2:
Apa tujuan dari pemeriksaan sampel tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Mendukung diagnosa awal dari dokter
B. Mengetahui penyebab keracunan pada pasien tersebut
C. Mengetahui kadar alkohol dan psikotropika dalam sampel
D. Memberikan data pendukung bagi dokter untuk memberikan obat yang tepat
E. Memberikan data pendukung bagi dokter untuk memberikan terapi yang tepat
Kunci Jawaban B
Referensi Wirasuta, I.M.A.G. dan Niruri, R., 2006, Toksikologi Umum, Jurusan
Farmasi, FMIPA, Univ. Udayana, Bali
Nama pembuat Winioliski L.O.Rohi Bire, S.Si., M.Si.
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Kupang

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah ilmu laboratorium medik
6. Keterampilan laboratorium medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Afektif (Afektif Knowledge)
3. Psikomotorik (Prosedur Knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasioning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media Reagensia
5. Alat
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. K3
Tinjauan 6 1. Kimia klinik
Kelompok pemeriksaan 2. Hematologi
3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus(vigneete) 2 :
Keluarga dari seorang pasien datang ke sebuah laboratorium dengan membawa rujukan dari
dokter. Pada surat rujukan tersebut, dokter meminta agar petugas analis memeriksa sampel
makanan, yang diduga mengandung pestisida (organofosfat) dan menjadi penyebab keracunan
pada pasien yang masih balita.
Pertayaan Soal 4 :
Gejala klinis awal apa saja yang mungkin terjadi pada kasus keracunan pasien tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Dilatasi pupil, hipertemia, kulit kering
B. Diare, miosis, gangguan saluran kemih, salivasi
C. Dilatasi pupil, mata kemerahan, diare, otot kram
D. Hipertensi, denyut jantung tidak teratur, depresi pernapasan
E. Hipotensi, denyut jantung tidak teratur, depresi pernapasan
Kunci Jawaban B
Referensi Wirasuta, I.M.A.G. dan Niruri, R., 2006, Toksikologi Umum, Jurusan
Farmasi, FMIPA, Univ. Udayana, Bali
Yumarto, 2013, Residue Inesktisida Golongan Organofosfat pada Buah
Cabai (Capsicum annum Linnaeus) di Beberapa Kabupaten di Sulawesi
Selatan, Thesis, Universitas Hasanudin, Makassar.
Nama pembuat Agnes Rantesalu, S.Si., M.Si.
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Kupang

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah ilmu laboratorium medik
6. Keterampilan laboratorium medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Afektif (Afektif Knowledge)
3. Psikomotorik (Prosedur Knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasioning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media Reagensia
5. Alat
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. K3
Tinjauan 6 1. Kimia klinik
Kelompok pemeriksaan 2. Hematologi
3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus(vigneete) 3 :
di sebuah desa yang terletak di daerah pesisir pantai, terjadi suatu keracunan massal yang diduga
penyebabnya adalah logam arsen. Gejala yang dialami oleh warga sekitar adalah benjolan di
sekujur tubuh, kram, mual, sakit kepala, panas di dada dan penyakit kulit yang parah.
Pemerintah daerah setempat pun mendatangkan tim penanganan kasus keracunan dan
pencemaran lingkungan. Tim tersebut mengambil sampel air dan urin untuk dibawa ke
laboratorium dan dianalisa.
Pertayaan Soal 1:
Metode apakah yang paling tepat digunakan untuk menentukan kadar pencemar dalam sampel
air tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Elektroforesis
B. Kromatografi gas
C. Kromatografi cair
D. Spektrofotometri uv-vis
E. Spektrofotometri serapan atom
Kunci Jawaban E
Referensi Munandar, S., 2013, Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Arsen (As)
dalam Urin Masyrakat Kelurahan Kawatuna Kecamatan Mantikulore
Sulawesi Tengah, Thesis, Universitas Hasanuddin, Makassar
Nama pembuat Agnes Rantesalu, S.Si., M.Si.
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Kupang

Anda mungkin juga menyukai