PENDAHULUAN
I. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan jaminan mutu pemeriksaan Bakteriologi
?
2. Bagaimanakah tahapan-tahapan dari jaminan mutu pemeriksaan
Bakteriologi ?
1
II. Tujuan
Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, makalah ini
disusun dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui definisi dari jaminan mutu pemeriksaan
Bakteriologi
2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan jaminan mutu apa saja yang
digunakan dalam pemeriksaan Bakteriologi
III. Manfaat
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat agar :
1. Dapat mengetahui definisi jaminan mutu pemeriksaan Bakteriologi
2. Dapat mengetahui tahapan-tahapan jaminan mutu dalam pemeriksaan
Bakteriologi
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Jaminan mutu pemeriksaan Bakteriologi adalah suatu usaha atau kegiataan
yang dilaksanakan laboratorium untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang
bermutu dalam arti :
1. Ketepatan (apakah hasil pemeriksaan betul?)
2. Ketelitian (apakah kalau diperiksa ulang, hasil pemeriksaan tetap sama?)
3. Kecepatan (apakah hasil pemeriksaan cepat dan segera dapat digunakan?)
4. Kegunaan (dapat membantu pencegahan dan pengobatan penyakit menular)
5. Biaya murah (apakah biayanya murah, di dalam hubungannya dengan
kemampuan penderita dan masyarakat)
6. Ketepatan (apakah hasil pemeriksaan betul?)
7. Ketelitian (apakah kalau diperiksa ulang, hasil pemeriksaan tetap sama?)
8. Kecepatan (apakah hasil pemeriksaan cepat dan segera dapat digunakan?)
9. Kegunaan (dapat membantu pencegahan dan pengobatan penyakit menular)
10. Biaya murah (apakah biayanya murah, di dalam hubungannya dengan
kemampuan penderita dan masyarakat)
3
Konsensus ini akan mendasari kesetaraan mutu pelayanan laboratorium
mikrobiologi klinik (LMK) di seluruh Indonesia.
4
2.2 Tahapan-tahapan Jaminan Mutu Pemeriksaan Bakteriologi
Pengendalian mutu laboratorium Bakteriologi lebih ditekankan kepada
kesempurnaan teknis. Sistem pengendalian mutu meliputi tiga tahap :
1. Tahap Pra-Analitik
2. Analitik; dan
3. Pasca-Analitik
MIKROBIOLOGI KLINIK
1. Tahap Pra-Analitik
Fase pra-analitik merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dari
pemeriksaan mikrobiologi secara utuh. Pada fase ini komunikasi yang baik
antara klinisi dan ahli mikrobiologi amat penting. Sarana komunikasi anatara
klinisi dan ahli mikrobiologi klinik dimulai dengan lembaran permintaan
pemeriksaan mikrobiologi. Pada lembaran permintaan itu klinisi diharapkan
menuliskan informasi yang tercetak dalam formulir dan ditulis dengan huruf
cetak yang jelas.
5
1.1.3 Jenis spesimen: asal/sumber bahan pemeriksaan, prosedur
pengambilan khusus, tanggal dan jam pengambilan
1.1.4 Diagnosis klinis dan riwayat pasien yang relevan
1.1.5 Jenis pemeriksaan yang dikehendaki
1.1.6 Data lain yang relevan misalnya pasca-operasi, imunodefisiensi,
alergi antibiotika
1.1.7 Antibiotika yang telah diberikan (jenis, dosis, cara pemberian, kapan
dan lama pemberian)
6
Spesimen invasif: kultur darah, cairan tubuh yang steril, cairan amnion,
spesimen yang diambil di kamar operasi (tetap diperiksa dengan
persetujuan klinisi meski tidak memenuhi kriteria spesimen yang baik)
2. Tahap Intra-Analitik
Fase intra-analitik diawali dengan memutuskan penerimaan atau penolakan
spesimen.
7
pemeriksaan dialnjutkan, dapatkan persetujuan tertulis yang
ditandatangani oleh klinisi yang bersangkutan.
2.3. Inokulasi
2.4. Identifikasi
Tahap identifikasi dilakukan secara konvensional atau dengan uji cepat
(komersial) dengan alat otomatik. Metode identifikasi tidak akan
diuraikan secara rinci, karena sudah merupakan prosedur baku yang
darap dirujuk dari berbagai sumber. Hal kritis yang perlu diperhatikan
dalam melakukan identifikasi antara lain
8
Pemilihan koloni tersangka, terutama pada spesimen yang secara
normal tidak steril
Pengambilan koloni tersangka harus dilakukan secara hati-hati, agar
tidak tercemar oleh koloni lain yang berdekatan
Inokulasi ke dalam media untuk uji biokimia harus dilakukan
dengan cermat sesuai petunjuk pembuat media atau kit diagnosis, serta
menghindari terjadinya kontaminasi
Interpretasi hasil uji biokimia dan uji serologi harus dilakukan hanya
oleh mereka yang ahli/berpengalaman.
3. Tahap Pasca-Analitik
Fase ini terutama terdiri dari pelaporan individual dan epidemilogi. Sangat
disarankan laporan disampaikan dalam bentuk tercetak agar mudah terbaca dan
menghindari kesalahan baca, dengan mencantumkan nama ahli mikrobiologi,
alamat dan nomor telepon yang mudah dihubungi. Sedapat mungkin nama
mikroba ditulis hingga spesiesnya.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan makalah kali ini, dapat diambil kesimpulan bahwa :
Jaminan mutu pemeriksaan Bakteriologi adalah suatu usaha atau kegiataan
yang dilaksanakan laboratorium untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang
bermutu meliputi : personil, lingkungan, spesimen, bahan-bahan laboratorium,
metode pemeriksaan, peralatan laboratorium, pembacaan dan pemeriksaan,
dan laporan. Dan tahapan-tahapan jaminan mutu pemeriksaan Bakteriologi
yaitu tahap pra-analitik, analtik dan pasca-analitik.
3.2. Saran
Disarankan kepada seluruh pembaca setelah mengetahui apa yang dimaksud
dengan jaminan mutu pemeriksaan Bakteriologi, dapat juga mengetahui
tahapan-tahapan apa saja yang digunakan dalam jaminan mutu pemeriksaan
Bakteriologi ini.
10
Daftar Pustaka
Wawan S Zaini, S.Pd, M.Kes, Shufiyani, S.ST, Destriana, S.ST, Hamtini, M.Si. 2016.
PENUNTUN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 3. Tangerang: Badan Bakti Usada
Jurusan Analis Kesehatan Tangerang Politeknik Kesehatan Tangerang
11