A. Pengertian :
1. Terjadi akumulasi bilirubin dalam darah yang ditandai dengan adanya joundice or icterus.
2. Keadaan klinis dimana ditemukannya warna kuning pada kulit dan mukosa yang disebabkan
oleh pigmen empedu.
B. Insidentil :
C. Etiologi :
1. Hemolisis akibat inkompatibilitas golongan darah A,B,O atau defisiensi enzim G6PD.
2. Perdarahan tertutup.
3. Inkompatibilitas golongan darah Rh.
4. Infeksi utama terjadi pada penderita sepsis & gastroenteritis.
5. Hipoksia / anoksia.
6. Dehidrasi.
7. Asidosis.
8. Polisitemia.
9. Physiologik ( perkembangan ) / faktor prematur
10. Menyusui / ASI.
11. Kelebihan produksi bilirubin (seperti penyakit hemolytik, kerusakan biochemikal).
12. Gangguan kapasitas sekresi konyungasi bilirubin dalam hati (seperti : defisiensi Enzyme,
Obisitas, duktus empedu).
13. Beberapa penyakit (seperti : hypotiroidism, galaktosemia, diabetes ibu / bayi).
14. Faktor genetik.
D. Pathofisiologi :
Kejaringan
- Glukoronic acid
Konyugasi dari hati enzim glucoronil transferase
Konyugasi bilirubin
Glukoronicle
Empedu
Bilirubin Urobilinogen
menurun menurun Ekresi (warna) pada feses
dalam feses dalam urine dan urine.
E. Penatalaksanaan
PENGKAJIAN
Observasi tanda-tanda joundice secara teratur.
Joundice dipastikan dengan observasi warna kulit bayi head to toe, warna sklera dan membran
mukosa.
Tekanan langsung pada kulit terutama pada tulang yang menonjol seperti pada tulang
hidung/sternum.
Untuk kulit bayi yang hitam warna sklera, konjungtiva dan mukosa oral.
Observasi sebaiknya dilakukan pada siang hari warna natural.
KULIT
TANDA-TANDA JOUNDICE TAMPAK SEBELUM USIA BAYI:
Ukuran billirubin transcutaneus untuk screening dan mendeteksi joundice pada neonatus
secara lengkap.
Phototerapi dapat mengurangi joundice.
Sampel darah (lab).
Riwayat kesehatan masa lampau dari orang tua/saudara kandung bayi (hyperbillirubinemia).
Adat istiadat dari orang tua/keluarga.
Karakteristik dari bayi seperti: BB yang berlebihan dan usia gestasi.
Pemberian dan frekuensi minum.
DILAKUKAN BILA:
Kadar billirubin indirek > 20 mg/dl.
Kadar billirubin tali pusat > 4 mg/dl.
Kadar Hb < 10 g/dl.
Bila terjadi peningkatan billirubin yang cepat 1 mg/dl tiap jam.
Transfusi darah dipertimbangkan bila pada bayi menderita :
Asfiksia.
Sindrom gawat nafas.
Asidosis metabolik.
Kelainan SSP.
BB < 1500 gram.
I. Pengkajian
1. IDENTITAS
Klien
Nama Klien : By Ivon
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 6 hari
Register : 10185083
Orang Tua :
Ayah Ibu
Nama : Tn. Dimas Karuba : Ny. Ivon Karuba
Umur : 26 th : 28 th
Pendidikan : SD : SD
Agama : Islam : Islam
Alamat : Pondok Benowo Indah A 10 / 6
Keluhan Utama :
Riwayat penyakit :
Pada saat dikaji klien sudah dirawat di Ruang Neonatologi selama 6 hari sejak tanggal 23 Juli
2002.
Riwayat perawatan di Ruang Neonatologi RSUD Dr. Soetomo sebagai berikut:
30/7/2002
31/7/2002
1/8/2002
Riwayat Persalinan
1. ANC
By. Ivon merupakan anak pertama dari pasangan Tn. Dimas Karuba dan Ny. Ivon Karuba.
Pada saat mengandung By Ivon ibu selalu melakukan kontrol terhadap kehamilannya ke
Bidan, dengan frekwensi 5 kali hingga dilahirkan. Imunisasi saat kehamilan (TT) dua kali.
Ibu tidak pernah menderita sakit selama mengandung anaknya. Untuk mempertahankan
kondisinya Ny. Ivon Karuba secara teratur minum jamu yang dibeli di warung. Keadaan ini
hingga umur kehamilan cukup. Selama hamil ibu tidak punya masalah dengan nafsu makan.
2. Perinatal
By Ivon dilahirkan di RSUD Dr. Soetomo pada umur kehamilan 35 – 36 Minggu. Bayi lahir
spontan dengan letak belakang kepala. Berat badan lahir 2,5 kg panjang 50 cm Lingkar
kepala 32 cm dan lingkar dada 28 cm. Saat persalinan bayi langsung menangis. Apgar skore
5 - 7.
3. Post natal
Sejak lahir hingga umur 6 hari diberikan ASI + PASI.
3. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK (PENGKAJIAN
PERSISTEM).
1) Keadaan Umum:
Anak tampak lemah, kuning dan kurus. Kesadaran baik, BB : 2,5 kg, PB : 50 cm, LK : 32 cm,
LD : 28 cm.
Tidak tampak kelainan pada bentuk dan fungsi hidung, kontraksi dada simetris tidak terlihat
retraksi. RR : 30 X/menit, Wh -/-, Rh -/-, Rales -/-,. Batuk tidak ada. Pilek tidak ada.
S : 36, 5 derajat C, nadi : 128 X/mnt, akral hangat, kapilari refill 2-3 dt, konjunctiva agak
pucat, S1 dan S2 normal tubuh tampak lemah dan kuning.
Bayi tidak punya riwayat kejang. Tidak ditemukan kelainan pada fungsi susunan saraf pusat
maupun perifer termasuk terhadap fungsi saraf kranialis serta ektremitas.
Tidak ada tanda-tanda gatal, panas ataupun nyeri pada genital maupun simpisis, tidak ada
perubahan pola kencing. Kencing warna kuning bening. Jumlah kencing tidak pernah
diperhatikan.
Tidak ditemukan kelainan pada bentuk dan ukuran genital. Genital bersih.
Gaster terdengan suara agak redup, Bab + warna kuning kecoklatan dan lembek 1 kali sehari,
peristaltik normal. Tidak ditemukan kelainan pada anus. Tidak ditemukan pembesaran
kelenjar limfe.
Tidak ditemukan gangguan dalam bentuk maupun fungsi dari ekstremitas atas dan bawah,
tulang intak.
Tidak ditemukan keluhan khusus. Tidak ditemukan pembesaran kelenjar tyroid. Belum
dilakukan pemeriksaan laboratorium yang menunjang tumbuh kembang anak seperti GH,
insulin, Tyroid.
10) Psikososial
Anak menagis jika didekati oleh petugas kesehatan, anak lebih suka diam dan tiduran.
Komunikasi kurang, anak tampak lesu dan kurang bergairah. Anak malu jika badannya
dibuka untuk pemeriksaan.
O:
Hasil Pemeriksaan tanggal : 24
Juli 2002
Leukosit : 18.000.
Hasil Pemeriksaan tanggal : 28
Juli 2002.
Bilirubin Direk : 0,83 mg/dl.
Bilirubin Total : 21,3 mg/dl
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.D (1997), Nursing Diagnois; Application to Clinical Practice, 7th. Edition, Lippincott,
Philadelpia, New York.
Kozier Barbara et.al (1995), Fundamental Of Nursing ; Concept, Process and Practice , 5 th Edition,
Addison Wesley Nursing, Cuming Publishing, New York.
Whaley and Wong (1997), Pediatric Nursing; Clinical Manual, Mosby Year Book, Philadelpia.
Whaley and Wong (1996), Nursing Care of Infants and Children, 5 th Edition, Mosby Year Book,
Philadelpia.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook