NIM : 1207020011
LAPORAN PRAKTIKUM PEWARNAAN BAKTERI
A. PENDAHULUAN
a. Waktu Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan dengan metode studi literatur yang dilaksanakan
pada hari Rabu tanggal 5 Mei 2021 pukul 12.30 - 13.45 WIB. Tempat pelaksanaan
di rumah pribadi Jl. KH Usman Dhomiri No 59, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota
Cimahi.
b. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mempelajari bentuk struktur (morfologi) bakteri dengan
jelas dengan aplikasi teknik pewarnaan sel dan mikroskop
2. Mahasiswa mempunyai kemampuan mengidentifikasi bakteri melalui teknik
pewarnaan
3. Mahasiswa mengetahui sifat-sifat bakteri terhadap suatu jenis pewarnaan
c. Dasar Teori
Mikrobiologi adalah studi tentang organisme hidup mikroskopis. Dunia
mikroba terdiri dari lima jenis organisme: bakteri, protozoa, virus, serta mikroalga
dan jamur. Di bidang mikrobiologi, kita telah mempelajari banyak aspek
mikroorganisme ini (disebut juga mikroorganisme atau protista yang ada,
karakteristiknya, kekerabatan antara satu sama lain dengan kelompok biologis
lainnya, pengendaliannya, dan pengaruhnya terhadap kesehatan dan Peranan kita
dalam kesejahteraan- makhluk). Hal ini erat kaitannya dengan kehidupan kita, ada
yang berhubungan dengan pembuangan sampah, ada yang bermanfaat, dan ada yang
merugikan (Michael J. Pelczar, 2008).
Bakteri merupakan organisme prokariot. Umumnya ukuran bakteri sangat
kecil, bentuk tubuh bakteru baru dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
dengan pembesaran 1.000x atau lebih (Waluyo, 2004). Pewarnaan bateri untuk
memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk
bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam bakteru seperti dinding sel
dan vakuola, menghasilakn sifat-sifat fisik dan kimia yang khas dari bakteri dengan
zat warna, serta meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya. Teknik
pewarnaan warna pada bakteri dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu
pengecetan diferensial dan pengecetan structural. (Michael J. Pelczar, 2008).
Bakteri yang diwarnai dengan teknik pewarnaan gram terbagi dua golongan,
yaitu: Gram positif, bila warna zat pewarna pertama (Karbol gential violet) tetap
bertahan, dengan demikian warna bakteri tampak ungu tua; dan Gram negative, bila
warna zat pewarna pertama tidak bertahan (luntur) kemudian tercat oleh zat pewarna
tandingannya, missal: air fuchsin, safranin, dan oleh zat lainnya (Razali, 1987).
Penyebab terjadinya dua golongan bakteri yitu Gram positif dan Gram
negative ialah setelah diberi zat pewarna berhubungan dengan struktur dan
komposisi dinding sel. Perbedaan ketebalan anatara kedua golongan, di mana
dinding sel bakteri gram negative pada umumnya lebih tipis dibandingkan bakteri
gram positif. Perbedaan permeabilitas antara kedua golongan bakteri yaitu pada
bakteri Gram negative kandungan peptidoglikan jauh lebih sedikit sehingga
kerapatan jalinannya jauh lebih sedikit daripada bakteri Gram positif. Pori-poti
dalam peptidoglikan bakteri Gram negative tetap masih cukup besar untuk dapat
disari keluar kompleks karbol gential violet dan lugol. Selanjutnya apabila sel-sel
Gram positif diperlakukan dengan lisozimuntuk menyingkirkan dinding selnya. Sisa
strukturnya yang disebut protoplas atau sel tanpa dinding akan terlihat oleh karbol
gential violet dan lugol. Tetapu sel ini mudah dihapus oleh alkohol. Menunjukan
bahwa struktur sel bakteri Gram positif yang menjadi tempat melekatna zat pewarna
pertama karbol gential violet. (Razali, 1987).
B. METODE
a. Alat dan Bahan
Alat
- Pc
Bahan
- Video Youtube
- Internet
- Materi Pewarnaan
b. Prosedur Kerja
Sumber: https://youtu.be/e8T_PlCeOAo
Dari hasil metode pewarnaan Gram dengan pewarnaan latar belakang menjadi
hitam dan tidak mewarnai bakteri didapat hasil pada perbesaran 1000x bakteri terlihat
jelas berbentuk batang bewarna putih. Pewarnaan Negatif; pewarnaan ini bertujuan
untuk mengetahui morfologi organisme yang sukar diwarnai oleh pewarnaan sederhana.
Merode ini bukan untuk mewarnai bakteri, tetapi mewarnai latar belakangnya. Metode
ini dilakukan dengan cara mencampur mikroorganisme dengan setetes tinta cina,
kemudian disebarkan pada kaca objek. Dengan metode ini maka mikroorganisme atau
badan sel yang diamati menjadi transparan diantara medan yang gelap. Hal ini terjadi
karena pewarna tersebut tidak menembuis organisme. Pada metode ini bakteri tidak
dapat diidentifikasi apakah bakteri tersebut Gram positif atau Gram negative sebab tidak
adanya warna yang menunjukan hal tersebut. Di mana apabila bakteri tersebut termasuk
Gram positif maka bakteri akan bewarna ungu dan apabila bakteri Gram negative maka
akan bewarna merah. Metode ini cocok untuk melihat bakteri dengan jelas tanpa
mengetahui termasuk Gram positive atau Gram negative.
Berbeda pada video youtube kedua menggunakan metode diferensial adapun alat
dan bahan yang digunakan sebagi berikut: Bunsen, pewarna kristal violet, aquadest,
pewarna safrani, lugol, etanol 96%, pipet, objek glass, penjepit tabung, jrum ose,
mikroskop, korek api, tissue, dan kultur bakteri (E. coli dan B. subtilis). Langkah dan
hasil metode ini sebagai berikut:
No Prosedur Gambar
1 Bersihkan meja kerja menggunakan alkohol
70%
Sumber: https://youtu.be/GaqCIwik7Fk
Dari hasil pengamatan video dengan menggunakan metode pewarnaan diferensial
didapat hasil bahwa bakteri B.subtilis berwarna ungu dan bakteri E. coli berwarna
merah. Pewarnaan diferensial merupakan metode pewarnaan yang membedakan macam
sel melalui perbedaan warna. Prosedur pewarnaan diferensial yang digunakan di dalam
pewarnaan bakteri adalah Pewarnaan Gram. Pewarnaan Gram dikembangkan oleh
Christian Gram pada tahun 1884 dan dimodifikasi oleh Hucker pada tahun 1921.
Pewarnaan Gram memisahkan bakteri ke dalam dua kelompok Bakteri gram positif
yang mempertahankan zat warna utama (kristal violet) dan Bakteri gram negatif yang
menyerap warna dari counterstain/pewarna penutup (biasanya safranin O). (Setiawan,
2013).
Pewarnaaan Differensial; Bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat bakteri terhadap
suatu jenis pewarnaan dan untuk mengidentifikasi. Pewarnaan ini menggunakan lebih
daari satu pewarna. Contoh pewarnaan differensial dan bersifat pewarnaan khusus
adalah: Pewarnaan Gram, Pewarnaan Spora, Pewarnaan Kapsul, dan lain-lain.
Perbedaan hasil dari pewarnaan ini disebabkan oleh perbedaan struktur dinding sel
antara kedua kelompok tersebut. Pewarna kristal violet pada awalnya diserap oleh kedua
kelompok tersebut. Langkah berikutnya, larutan lugol sebagai penguat, menstabilkan
kristal violet ke dalam lapisan peptidoglikan dinding sel. Lapisan peptidoglikan pada
dinding sel bakteri gram positif lebih tebal dibanding pada gram negatif. Pada bakteri
gram positif, peptidoglikan yang tebal terdapat pada bagian terluar menyelubungi
membran sitoplasma, sedangkan pada bakteri gram negatif lapisan peptidoglikan
dilapisi lagi oleh membran luar yang banyak mengandung lipida. Oleh karena itu,
pewarna kristal violet terkurung lebih banyak di dalam peptidoglikan bakteri gram
positif (Goldman, 2009)
Gambar 1. 1 Diagram skematik dinding sel bakteri Gram positif (a) dan
bakteri Gram negatif (b)
Jawab
Farah, I. (2021, Mei 4). PEWARNAAN GRAM. Retrieved Mei 8, 2021, from youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=GaqCIwik7Fk
Madigan MT, M. J. (2012). Brock Biology of Microorganisms (13th ed.). San Francisco:
Pearson Education.
Renardi. (2019, Oktober 2). Tutorial Pewarnaan Negatif Bakteri Kultur Murni. Retrieved Mei
8, 2021, from youtube: https://www.youtube.com/watch?v=e8T_PlCeOAo
Rita B. Moyes, J. R. (2009). Differential Staining of Bacteria: Gram Stain. Current Protocols
in Microbiology.