Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI

Judul Praktikum : Pewarnaan Gram

Hari /Tanggal praktikum : Jumat, 19 Februari 2021

Nama : Mulyana

Nim : PO714203191057

Kelompok : B2

LABORATORIUM BAKTERIOLOGI
ANALIS KESEHATAN POLKESMAS
PRODI D4 TLM
2021

Nilai TTD

70
PEWARNAAN GRAM

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk membedakan bakteri gram postitif dan bakeri gram negative
dengan melihat dinding sel.

II. PRINSIP
Kuman gram positif mengalami denaturasi protein pada dinding sel
oleh pencucian dengan alkohol, protein menjadi keras dan beku, pori-
pori mengecil sehingga kompleks ungu kristal iodium dipertahankan
dan sel tetap ungu. Sedangkan kuman gram negatif melarutkan zat
lipid selama pencucian dengan alkohol, pori-pori pada dinding sel
membesar sehingga zat warna yang sudah diserab mudah dilepas,
kemudian mengambil zat warna merah dari fuchsin.

III. DASAR TEORI


Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu basil (tongkat), coccus,
spirilum. Bakteri yang berbentuk tongkat maupun kokus dibagi menjadi
beberapa macam. Pada bentuk basil pembagiannya yaitu basil
tunggal, diplobasil, dan tripobasil.Sedangkan pada coccus dibagi
menjadi monococcus, diplococcus, sampai stophylococcus. Khusus
pada spirilum hanya dibagi dua yaitu setengah melengkung dan
melengkung (Dwidjoseputro,1998).
Teknik Pewarnaan bukan pekerjaan yang sulit tapi perlu ketelitian
dan kecermatan bekerja serta mengikuti aturan dasar yang berlaku
(Lay,1994)
Menurut Pelzar et al (2005), macam-macam pewarnaan antara lain
pewarnaan sederhana yaitu dengan menggunakan larutan tunggal
suatu pewarna pada lapisan tipis yang sudah di fiksasi. Pewarnaan
differentsial yaitu prosedur pewarnaan yang menampilkan perbedaan
diantara sel-sel mikroba atau bagian-bagian sel mikroba dari
pewarnaan gram adalah teknik pewarnaan differensial digunakan
untuk bakteri.
Menurut Hadioetomo (1991), dalam pewarnaan gram diperlukan
empat reagen yaitu :
 Zat warna utama (violet kristal)
 Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk
mengintensifkan warna utama.
 Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven
organic yang digunakan uantuk melunturkan zat warna utama.
 Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk
mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan cat utama
setelah perlakuan denga alcohol.

Bakteri gram negative adalah bakteri yang tidak mempertahankan


zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram
positif akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan
alcohol, sementara bakteri gram negative tidak.Bakteri gram positif
adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu
proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau
ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram negative akan
berwarna merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis
bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel
bakteri (Aditya,2010)
Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar
yaitu lipoposakarida (lipid) kemungkinan tercuci oleh alkohol, sehingga
pada saat diwarnai dengan safranin akan berwarna merah. Bakteri
gram positif memiliki selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang
tebal. Setelah pewarnaan dengan kristal violet, pori-pori dinding sel
menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol sehingga dinding sel tetap
menahan warna biru (Fitria, 2009).
IV. ALAT DAN BAHAN
 Alat :
 Object Glass
 Pipet tetes
 Lampu spirtus
 Mikroskop
 Cooton bud
 Korek api
 Bak pewarnaan

 Bahan :
 Sampel kotoran telinga atau gigi dll
 Carbol gentian violet
 Lugol
 Alcohol 95%
 Safranin
 Aquadest
 Oil imersi
 Tissue

V. PROSEDUR KERJA
1. Objek glass dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan, lalu di
fiksasi dengan caraa melewatkan diatas lampu apiritus sebanyak 3
kali.
2. Setelah itu membuat sediaan lalu di fiksasi.
3. Kemudian di tetesi dengan carbol gentian violet selama 2-3 menit
lalu, bilas dengan air.
4. Setelah itu, tetesi lugol selama + 45-60 detik, lalu dengan air.
5. Lalu dilunturkan dengan alcohol 95% lalu bilas dengan air.
6. Setelah itu, tetesi safranain selama 30 detik, lalu dengan air. Dan
keringkan.
7. Kemudian amati dibawah mikroskop dengan oil imersi dengan
menggunakan perbesaran 100 X.

VI. HASIL PENGAMATAN


Bakteri gram positif
berbentuk basil (warna
ungu)

VII. PEMBAHASAN
Pewarnaan Gram adalah pewarnaan diferensial yang sangat
berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium
mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal
identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan
peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada
membran sel bakteri. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaan gram
dibagi menjadi dua yaitu gram positif dan gram negatif. Bakteri gram
positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel selapis.
Sedangkan baktri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang
berada di antara dua lapis membran sel.
Praktikum yang dilakukan kali ini adalah pewarnaan gram. Bakteri
biakan murni yang digunakan adalah bakteri yang telah diinokulasi
pada praktikum sebelumnya. Pada pewarnaan bakteri digunakan
berbagai macam reagen atau pewarna seperti kristal violet,lugol dan
safranin. Penambahan carbol gentian violet diteteskan pada objek dan
didiamkan selama 2-3 menit bertujuan agar cat atau pewarna ini dapat
melekat sempurna pada dinding sel bakteri. Lalu, penambahan lugol
diteteskan dan didiamkan selama 45-60 detik bertujuan agar
pengikatan warna oleh bakteri menjadi semakin lebih kuat.
Selanjutnya, diteteskan alkohol 95% kemudian didiamkan
selama 10-20 detik. Setelah itu, kaca objek dibilas dengan aquades
mengalir hingga warnanya hilang. Alkohol 95% berfungsi untuk
membilas kelebihan zat warna pada sel bakteri. Kemudian, diteteskan
safranin kemudian didiamkan selama 30 detik.
Pemberian reagen atau pewarna yang berganti dari satu pewarna
ke pewarna lain dengan waktu yang telah ditentukan disebabkan
karena zat-zat warna tersebut dapat berikatan dengan komponen
dinding sel bakteri dalam waktu singkat. Karena itulah rentang waktu
pemberian zat warna yang satu ke yang lainnya tidak lama sehingga
proses identifikasi bakteri berlangsung cepat.
Selanjutnya untuk hasil pengamatan bakteri yang terdapat pada
sampel berbentuk coccus. Dengan penataan diduga
jenis staphylococcus. Dan bakteri tersebut termasuk gram positif. Hal
ini karena pada saat tahap pewarnaan gram setelah diberi larutan
kristal violet,lugol,safranin dan dilakukan pencucian dengan alkohol
bakteri yang terlihat berwarna ungu.

VIII. KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa,  bacillus yang
berwarna ungu merupakan gram positif.
DAFTAR PUSTAKA

Aditya,Mushoffa.2010.Teknik Pewarnaan Bakteri. http://mushoffaditya.blo
gspot.com/2010/01/teknik-pewarnaan-bakteri.html.  9 Mei 2017.
Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan .Malang.
Fitria, Bayu.2009. Pewarnaan Gram (Gram positif dan Gram
Negatif). http://biobakteri.wordpress.com/2009/06/07/7-pewarnaan-
gram-gram-positif-dan-gram-negatif.  9 Mei 2017.
Lay, Bibiana.. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Rajawali. Jakarta
Hadioetomo, R. S. 1991. Mikrobiologi Dasar Jilid I. Erlangga. Jakarta .
Pelczar, M. J. dan Chan, E. C. S. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi
1.Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai