Disusun oleh :
Kelompok IV
Siti Halimah 191040400225
Sodaqotul Badriyah 191040400256
Widiyanti 191040400273
Yuni Sulistiani 191040400306
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Alat
Kesehatan untuk Tindakan Bedah” ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas Matakuliah Praktikum Spesialit dan Terminologi Kesehatan.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca dan
juga penulis tentang berbagai jenis alat kesehatan untuk tindakan bedah. Penulis
mengucapkan terimakasih kepad Ibu apt.Suny Koswara R,M.Farm selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Praktikum Spesialit.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis kritik dan saran yang membangun senantiasa diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembedahan merupakan tindakan pengobatan yang menggunakan
teknik invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan
ditangani melalui sayatan yang diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka
(Susetyowati, 2010 dalam Venny, 2014).
Pembedahan dilakukan karena beberapa alasan seperti diagnostik,
kuratif, reparatif, rekonstruksi, dan paliatif. Pembedahan menurut jenisnya
dibedakan menjadi dua jenis yaitu bedah mayor dan bedah minor. Bedah minor
adalah operasi pada sebagian kecil dari tubuh yang mempunyai risiko
komplikasi lebih kecil dibandingkan bedah mayor. Bedah mayor memiliki
risiko yang lebih besar karena dapat menimbulkan beberapa kondisi antara lain
kecacatan, perubahan bentuk tubuh trauma yang sangat luas, sampai dengan
kematian. Hal inilah yang sering menimbulkan dampak yang luas dan
pengaruh pengaruh psikolgis pada pasien pre operasi. Pengaruh psikologis
terhadap tindakan pembedahan dapat berbeda - beda, namun sesungguhnya
selalu timbul rasa ketakutan dan kecemasan yang umum di antaranya karena
anestesi sesuatu yang tidak diinginkan pada saat pembedahan, nyeri akibat luka
operasi, terjadi perubahan fisik menjadi buruk atau tidak berfungsi normal,
operasi gagal, mati dan lain lain (Smeltzer & Bare,2008).
Sebelum dilakukan tindakan bedah, hal yang perlu dilakukan adalah
mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan. Sebelum melakukan
pembedahan pengetahuan mengenai sarana maupun prasarana penunjang
dalam pembedahan perlu dimiliki sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
penggunaan alat tersebut, karena setiap alat memiliki fungsi tertentu. Adapun
hal-hal yang melatarbelakangi pembuatan makalah ini adalah mengetahui
1
2
tentang alat bedah minor serta untuk memperluas pengetahuan tentang alat
bedah minor.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu alat bedah ?
2. Apa saja macam- macam alat bedah minor ?
PEMBAHASAN
3
4
Berikut ini adalah fungsi dan prosedur penggunaan alat – alat bedah minor :
1. Alat Pemotong dan Jenis Gunting
a. Skalpel
Skalpel adalah pisau yang tajam yang digunakan untuk operasi
dan diseksi anatomi. Disediakan skalpel yang sekali pakai (disposable)
dan yang dipakai berulang (re-usable). Skalpel yang dipakai berulang
mempunyai bilah yang menjadi satu dengan gagang yang dapat diasah,
sedangkan skalpel yang sering tersedia sekarang adalah skalpel yang
menggunakan bilah yang diganti setiap dipakai. Skalpel sekali pakai
biasanya mempunyai gagang plastik yang dipasangkan bilah dan
digunakan satu kali kemudian dibuang seluruhnya. (Yarso, 2018)
Fungsi alat skalpel ini yaitu digunakan untuk menginsisi kulit
dan memotong jaringan, dan untuk mengangkat jaringan/benda asing
dari bagian dalam kulit. Alat ini digunakan bersama pegangannya.
Terdapat dua cara memegang skapel:
1) Pegangan telapak tangan atau juga disebut pegangan pisau makan.
Skalpel dipegang dengan jari kedua sampai jari keempat, gagang
diletakkan sepanjang pangkal ibu jari dengan jari telunjuk terletak
sepanjang atas belakang dari pisau dan ibu jari di sepanjang sisi
skalpel. Pegangan ini paling baik untuk permulaan insisi dan
potongan yang besar.
2) Pegangan pensil paling baik digunakan untuk memotong dengan
teliti dengan bilah yang lebih kecil. Skalpel dipegang dengan ujung
jari pertama dan jari kedua dan ujung ibu jari. Gagang diletakkan
5
diatas anatomical snuff box pada pangkal jari telunjuk dan ibu jari
yang gemuk. Perhatikan peletakan gagang tidak boleh terlalu jauh
sepanjang jari telunjuk karena akan menyebabkan pegangan tidak
stabil dan jari menjadi kram.
b. Gunting
Bentuk dan besarnya gunting bermacam- macam tergantung
penggunaanya. Berikut jenis- jenis gunting dan fungsinya :
1) Gunting Bedah. Terdiri dari beberapa bentuk :
a) Lurus tajam - tajam .Fungsinya untuk menggunting atau
memotong bagian luar tubuh,misalnya bulu.
b) Lurus tajam – tumpul. Funsginya untuk menggunting bagian
dalam hingga porintonium bawah, memperdalam,
memperluas, memperpanjang luka sayatan dengan syarat
bagian tumbul dibagian bawah.
c) Bengkok tajam-tumpul. Fungsinya untuk membentuk bidang
jaringan atau jaringan yang lembut dan biasanya digunakan
pada kasus kista.
6
2) Gunting Benang
Gunting Benang (dressing scissors). Gunting benang
didesain untuk menggunting benang, berbentuk lurus dan berujung
tajam. Gunakan hanya untuk menggunting benang, tidak untuk
jaringan. Gunting ini juga digunakansaat mengangkat benang pada
luka yang sudah kering dengan tehnik selipan dan sebaiknya
pemotongan benang menggunakan bagian ujung gunting. Hati-hati
dalam pemotongan jahitan.
3) Gunting Perban
Gunting Perban. Gunting perban merupakan gunting
berujung sudut dengan ujung yang tumpul, memiliki kepala kecil
pada ujungnya yang bermanfaat untuk memudahkan dalam
memotong perban. Jenis gunting ini terdiri atas knowles dan lister.
Bagian dasar gunting ini lebih panjang dan digunakansangat mudah
dalam pemotongan perban. Ujung tumpulnya didesain untuk
mencegah kecelakaan saat remove perban dilakukan. Selain untuk
membentuk dan memotong perban sesaat sebelum menutup luka.
4) Gunting Iris
Gunting iris merupakan gunting dengan ujung yang tajam
dan berukuran kecil sekitar 3-4 inchi. Biasanya digunakan dalam
pembedahan ophtalmicus khususnya iris. Dalam bedah minor,
gunting iris digunakan untuk memotong benang oleh karena
ujungnya yang cukup kecil untuk menyelip saat remove benang
dilakukan.
b. Benang Bedah
Secara umum benang bedah ini dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu :
1) Absorbable. Berfungsi sebagai benang yang dapat diserap biasanya
digunakan secara internal (untuk jahitan bagian dalam tubuh).
Contoh benang absorbable antara lain Polyglycolic Acid,
Polyglactin 910, Catgut, Poliglecaprone 25, dan Polydioxanone.
c. Jarum Bedah
Ukuran bentuk kurva ¼ , 5/8 , ½ dan 3/8 lingkaran. Jarum bedah
ini dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
1) Jarum tajam ( cutting ), di tandai dengan gambar segitiga. Fungsinya
untuk menjahit kulit, memiliki tip yang sangat tajam sehingga
memudahkan proses penjahitan pada kulit.
2) Jarum bulat ( round ), ditandai dengan gambar bulatan. Fungsinya
untuk menjahit jaringan lunak di bawah lapisan kulit.
3) Jarum ceper ( taper ), di tandai dengan gambaran bulan sabit.
Fungsinya untuk menjahit jaringan otot saraf, aponeurosis,
peritoneum, pembuluh darah dan katup-katup.
4) Jarum hecting otot dan kulit. Jarum hecting otot digunakan dalam
Tindakan penjahitan otot, dan jarum hecting kulit digunakan dalam
tindakan penjahitan kulit
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat bedah adalah alat yang dirancang untuk digunakan untuk kegiatan
pembedahan, seperti membedah hewan, manusia, dan sebagainya. Sebelum
melakukan tindakan pembedahan, pengetahuan mengenai sarana dan prasarana
penunjang dalam pembedahan wajib dimengerti sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam penggunaan alat tersebut, karena masing-masing alat bedah
tersebut memiliki fungsi tertentu. Peralatan bedah minor adalah alat-alat yang
dirancang untuk digunakan pada kegiatan bedah minor.
Peralatan bedah minor ini terdiri dari scalpel, gunting bedah, pinset,
klem, needle holder, benang bedah dan jarum bedah.
13
DAFTAR PUSTAKA
14