Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Disusun Oleh:
Husnia Susi Hartati (1130018001)/ 5A

Dosen Fasilitator:
Priyo Mukti Pribadi Winoto, S.Kep., Ns., M.Kep/ 1301837

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021
Transportasi
Transportasi merupakan salah satu komponen penunjang yang sangat penting.
Tehnik pengangkutan yang salah akan berdampak berbahaya bagi korban.
Pemindahan korban tidak selalu menggunakan alat transportasi, baik yang
sederhan maupun dengan alat transportasi seperti ambulans. Prinsip dasar dalam
proses pemindahan korban adalah tidak menyebabkan kondisikorban makin jelek,
maka sebelum pemindahan harus mempertimbangkan kondisi korban agar tetap
aman dan nyaman bagi penolong.
Transportasi digunakan untuk:
1. Pemindahan darurat dari lokasi berbahaya ke lokasi yang aman
2. Pemindahan ke tempat lain guna penanganan lebih lanjut
Upaya pemindahan korban harus mempertimbangkan:
1. Pemindahan korban dilakukan apabila diperlukan betul dan tidak
membahayakan penolong
2. Berikan penjelasan pada korban yang sadar agar kooperatif
3. Libatkan penolong lain
4. Pertolongan pemindahan korban dibawah satu komando
5. Gunakan tehnik mengangkat korban dengan benar
Dalam melakukan penanganan pasien yang mengalami kecelakaan atau dalam
kondisi bahaya maka penolong harus memastikan 3A yakni aman diri penolong,
aman lingkungan dan aman korban. Setelah dipastikan aman 3A maka selanjutnya
yang dilakukan adalah mengecek respon pasien dengan memanggil nama sambil
menepuk bahu dari pasien tersebut. Jika pasien tidak memberikan respon maka
kita dapat memberikan tekanan pada bagian sternum. Kemudian lakukan call for
help, yang harus disampaikan ketika meminta bantua yaitu:
1. Sebutkan nama penolong
2. Jelaskan kondisi korban
3. Usia dan jenis kelamin korban
4. Nomor yang bisa dihubungi
5. Alamat kejadian
Setelah meminta bantuan sambil menunggu datang maka kita lakukan pengecekan
ABCD.
Transpotasi tanpa alat bantu
Sadar mampu berjalan human crutch human crutch
Sadar tidak mampu berjalan piggy back atau cradle, jika bb berat : drag dan two
handed seat atau fore and aft carry
Tidak sadar cradle atau drag fore and aft carry.

Transportasi dengan Alat Bantu


Proses pemindahan dengan menggunakan alat bantu :kursi, tandu/strethcer, kursi
roda, kendaraan. Sebelum alat bantu digunakan pastikan alat dalam kondisi baik
dan laik pakai. Peraturan umum membaw korban dengan tandu, kepaa korban di
arah belakang, kecuali :
1. Korban dengan kerusakan tungkai berat, hipotermia, menuruni bukit/tangga
2. Pasien stroke, trauma kepala, letak kepala harus lebih tinggi dari kaki korban

LOG ROLL
logroll berasal dari kata log (balok kayu) dan roll (berguling). Log roll adalah cara
memindahkan atau memiringkan pasien dengan prinsip kesegarisan. Log roll
digunakan terutama untuk memindahkan pasien dengan kecurigaan fraktur
cervikal, dengan harapan tidak menambah parah korban. Tanda-tanda cidera
tulang cervical :
1. Jejas pada leher
2. Korban tidak sadar
3. Multiple trauma
4. Trauma dengan kecepatan tinggi
5. Adanya deficit neurologis

Prinsip Melakukan Immobilisasi Tulang & Log Roll


- Long Spine Board dengan tali pengikat
- In Line Immobilisasi kepala leher kolar servikal semi rigid
- Lengan penderita diluruskan dan diletakkan disamping badan
- Tungkai bawah diluruskan dalam posisi kesegarisan, kedua pergelangan kaki
diikat satu sama
lain dengan plester
- Gerakan Log Roll
- Spine board hanya untuk transfer penderita
- Bantal pasir dikiri dan kanan kepala leher dan diikat
- Bahaya pemakaian long spine board lebih dari 2 jam dikubitus di
oksiput,skapula,sakrum,tumit

Beberapa aturan terkait dengan pengangkatan dan pemindahan korban


- Pemindahan korban dilakukan apabila diperlukan betul dan tidak
membahayakan penolong
Terangkan secara jelas pada korban apa yang akan dilakukan agar Korban dapat
kooperatif
- Libatkan penolong lain.Yakinkan penolong lain mengerti apa yang akan
dikerjakan
- Pertolongan pemindahan dibawah satu komando agar dapat dikerjakan secara
bersamaan
- Pakailah cara mengangkat korban dengan teknik yang benar agar tidak
menambah cedera yang lebih berat
Mengangkat yang aman
Digunakan otot yang kuat antara lain : otot paha,otot pinggul dan otot bahu
Ikuti cara-cara berikut :
- Pikirkan cara masak-masak sebelum mengangkat korban
- Berdiri sedekat mungkin dengan pasien atau alat-alat angkat
- Pusatkan kekuatan pada lutut
- Atur punggung tegak namun tidak kaku
- Gunakan kaki untuk menopang tenaga yang diperlukan
- Selanjutnya bergeraklah secara halus tahanlah si pasien atau alat angkut dekat ke
saudara

Anda mungkin juga menyukai