PRAKTIKUM FARMASI
EMULSI “
DISUSUN OLEH :
NIM 2011102415074
KELAS : PRAKTIKUM
D KELOMPOK : 3 (TIGA)
DOSEN PENGAMPU
PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
B. Latar Belakang
Ahli fisika kimia menentukan emulsi sebagai suatu campuran yang tidak stabil
secara termodinamis, dari dua cairan yang pada dasarnya tidak saling
bercampur.
Pada percobaan ini kita akan mempelajari cara pembuatan emulsi dengan
menggunakan emulgator dari golongan surfaktan yaitu tween 80 dan span 80.
Dalam pembuatan suatu emulsi, pemilihan emulgator merupakan faktor penting
untuk diperlihatkan karena mutu dan kestabilan suatu emulsi banyak dipengaruhi
oleh emulgator yang digunakan.
C. Tinjauan Pustaka
Emulsi adalah suatu sistem yang secara termodinamika tidak stabil. Terdiri
dari paling sedikit dua fase sebagai globul – globul dalam fase cair lainnya.
Sistem ini biasanya distabilkan dengan emulgator. Emulsi, elmusiones, adalah
sistem disperse kasar dari dua aturan lebih cairan yang tidak larut satu sama lain
penandaan emulsi diantaranya dari bahasa latin (emulgere : memerah) dan
berpedoman pada susu sebagi jenis suatu emulsi alam. (Akbari,et.al,2018)
Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam
cairan yang lain, dalam bentuk terkesan kecil. Jika minyak yang merupakan fase
terdispersi dan larutan air merupakan fase pembawa, sistem ini disebut emulsi
air dalam minyak. Sebaliknya, jika air atau aliran air yang merupakan fase
terdispersi dan minyak atau bahan seperti minyak merupakan fase pembawa.
Sistem ini disebut sistem emulsi air dalam minyak. (Megawati,eva,ddk.2015)
Dalam bidang farmasi : emulsi biasanya terdiri dari minyak dan air.
Berdasarkan fase terdispersinya dikenal dua jenis emulsi, yaitu :
1. Emulsi minyak dalam air, yaitu bila fasa minyak terdispersi di dalam fasa
air
2. Emulsi air dalam minyak, yaitu bila fasa air terdispersi didalam fasa
merupakan faktor
yang penting untuk diperhatikan karena mutu dan kestabilan suatu emulsi
banyak dipengaruhi oleh emulgator yang digunakan. Salah satu emulgator
yang aktif permukaan atau lebih dikenal dengan surfaktan. Mekanisme
kerjanya adalah menurunkan tegangan antarmuka permukaan air dan minyak
serta dapat membentuk lapisan film pada permukaan global – globa fasa
terdispersinya. (Kallaka,Intan,etal,2015)
4. Emulsi yang digunakan farmasi adalah suatu sediaan yang terdiri dari dua
cairan tidak bercampur, dimana yang terdispersi seluruhnya sebagai
globula – globula terhadap yang lain. Walaupun umumnya kita berpikir
bahwa emulsi merupakan bahan cair, emulsi dapat digunakan untuk
sejumlah kepentingan yang berbeda.
a. Creaming
b. Koalesen
c. Cracking
1. Alat
a. Batang pengaduk
b. Cawan porselen
c. Gelas kimia
d. Gelas ukur
e. Pengangas air
f. Neraca analitik
h. Pipet tetes
2. Bahan
a. Tween 80
b. Span 80
c. Paraffin cair
d. Aquadest
E. URAIAN BAHAN
1. Twenn80(FiEd.IIIHal.509)
Kelarutan : mudah larut dalam air, dalam etanl (959),p, dalam etil asetat p
dan dalam methanol p sukar larut dalam parafin cair p dan dalam minyak biji
kecap.
2. Span80(FiEd.IIIHal567)
Kelarutan : praktis tidak larut tetapi terdispersi dalam air dan dapat
bercampur dengan alkohol ; sedikit larut dalam minyak biji kapas.
3. Paraffincair(FiEd.IIIHal474)
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dam etanol 95x p, dalam
kloroform p dan dalam eter p.
4. Aquadest(FiEd.IIIHal96)
Nama lain : aquadesttillata, air suling
F. CARA KERJA
e. Tambahkan cairan kedalam gelas ukur, beri label, lalu amati perubahan yang
terjadi
f. Catat perubahan nya pada 30 menit, 1 jam, 2 jam, 1 g jam, dan 21 jam
DAFTAR PUSTAKA
Indayanti,Deisy.2016.Ujistabilitasfiskdankomponenkimiapadaminyakbiji
jinten hitam (Nigella Sativa L) dalam bentuk emulsi tipe minyak dalam air
menggunakanGLMS.ProgramstudiFarmasi,UINJakarta.
Afoes,G2016.Pengembangansediaanfarmasi,Bandung:PenerbitITB.