Anda di halaman 1dari 7

BOTANI FARMASI

TAKSONOMI TUMBUHAN

Disusun Oleh :

Nama : Rita Aspiyanti


NIM : 2011102415117
Kelas : K ( S1 FARMASI)

Program Studi Farmasi


Fakultas Kesehatan Dan Farmasi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2020
1. JELASKAN DENGAN BAHASA KALIAN SENDIRI MENGENAI PERIODE
DALAM KLASIFIKASI TUMBUHAN !
Periode dalam klasifikasi tumbuhan sendiri dibagi menjadi beberapa periode yang
kemudian diikuti oleh adanya teori-teori yang baru dan modern. Klasifikasi sendiri bertujuan
untuk mempermudah pembagian atau pengenalan tumbuhan yang sangat banyak jenis nya.
Sehingga satu tanaman atau makhluk hidup tidak tertukar satu sama lain nya. Klasifikasi juga
berguna untuk mengetahui atau memberi nama ilmiah bagi makhluk hidup tersebut.
Beberapa periode nya adalah :
1. Periode Tertua (Prasejarah hingga abad 4 SM)
Pada periode ini sebenarnya belum ada sistem Klasifikasi secara ilmiah,
namun sejak awal kehidupan manusia pasti bergantung dengan bahan pangan yang
secara tidak langsung berkaitan dan masuk kedalam lingkup taksonomi. Contohnya
seperti mengerti dalam memilih makanan apa yang akan mereka makan dan mana
yang tidak bisa di makan. Hal ini berarti taksonomi sudah ada pada zaman
prasejarah hingga abad ke 4 SM.
2. Periode Sistem Habitus ( dari abad 4 SM hingga 7 SM)
Taksonomi tumbuhan baru diketahui dan diakui sebagai ilmu pengetahuan
pada abad ke 4 SM. Ilmu ini kemudia dipelajari dan dikembangkan oleh orang-orang
yunani dan dipelopori oleh Theopharastes murid seorang filsuf dari yunani yang
bernama Aristoteles. Pada periode ini pengklasifikasian di dasarkan pada perawakan
(habitus) yang golongan- golongan utamanya disebut dengan namapohon, perdu,
semak, tumbuhan memaajat dan terna. Selain golongan-golongan, mereka juga
menentukan tanaman dari umur nya yaitu tumbuhan berumur berumur pendek
(annual), tumbuhan berumur 2 tahun (biennial) serta tumbuhan berumur panjang
(perennial). Theophrastes juga telah sudah bisa membedakan mana tumbuhan
majemuk terbatas (centrifugal) dan mana tumbuhan yang tidak terbatas (centripetal)
, juga telah mengetahui mana bunga dengan daun mahkota (polipetal atau dialipetal)
dan yang berlekatan (gamopetal atau simpetal)
3. Periode Sistem Numerik (awal abad ke 18)
Pada periode ini ditandai dengan sifat yang murni artifisial, yang menjadi
sarana pembantu dalam identifikasi tumbuhan. Pada periode ini pengklasifikasian
nya melalui hubungan kekerabatan tidak lagi melalui bentuk dan tekstur tumbuhan.
Karl Linne (Carolus Linneaus) pada tahun 1707 1228 M. Dia menciptakan
klasifikasi tumbuhan berdasarkan sistem seksual yaitu berdasarkan kesamaan
jumlah alat-alat kelamin, antara lain jumlah benang sari seperti Monandria
(berbenang sari tunggal), Diandria (berbenang sari dua) Triandria (berbenang sari
tiga) dan seterusnya. Itulah sebabnya sistem klasifikasi tumbuhan ciptaan Linnaeus
ini dikenal pula sebagai Sistem Numerik.
4. Periode Sistem Alam (akhir abad sampai pertengahan abad ke 19)

Sebelum berakhirnya masa abad ke 18 terjadi perubahan yang revolusioner


dalam pengklasifikasian tumbuhan. Sistem klasifikasi kemudian disebut sebagai
"sistem alam" yaitu golongan yang terbentuk merupakan unit-unit yang natural bila
terdiri dari anggota-anggota itu, san dengan demikian tercermin pengertian manusia
yang dikehendaki alam. Sistem baru untuk klasifikasi ini tidak begitu tepat karena
pada hakekatnya semua sistem adalah sistem buatan.

5. Periode sistem Filogenetik Berkisar pada abad ke 19 hingga sekarang.

Sistem ini mengupayakan untuk mengadakan penggolongan tumbuhan dari


cerminan urutan-urutan golongan itu dalam sejarah perkembangan filogenetiknya
dan kemudian menunjukan jauh dekat nya hubungan kekerabatan antar golongan
yang satu dengan yang lain. Dasar yang digunakan adalah filogeni dan dari sini lah
lahir "sistem filogenetik" namun, interpretasi para ahli biologi mengenai filogeni
masih berbeda-beda.

6. Periode Sistem Klasifikasi Kontemporer

Pada periode ini sudah terjadi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang pesat sehingga berpengaruh terhadap perkembangan ilmu taksonomi
tumbuhan. Kecendrungan untuk menghitung data penelitian dan pengolahan data
sudah menjadi lebih murah dan mudah. Perkembangan teknologi, khususnya di
bidang elektronika yang dalam abad ini berkembang dengan pesat dan telah
menjamah bidang taksonomi tumbuhan.
2. JELASKAN MEKANISME NOMENCLATUR BOTANI ( BERIKAN 5 CONTOH
TANAMAN DENGAN MENGIKUTI ATURAN TERSEBUT)

Binomial nomenklature merupakan aturan penamaan baku bagi semua organisme


(makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata (binomial berarti 'dua nama') dari sistem
taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies.

Nama ilmiah atau nama spesifik dari suatu organisme adalah suatu kombinasi dari
1) nama genus (nama generik), dan
2) penunjuk jenis (julukan spesifik)

Penulisan nama ilmiah tidak pula dapat ditulis seenaknya. Nama ilmiah haruslah
ditulis miring atau digaris bawahi saat ditulis tangan atau dicetak. Awal dari nama ilimiah
hendaklah huruf besar dan yang lainnya huruf kecil.

Ahli botani moderen di semua Negara menggunakan "International Code of


Botanical Nomenclature" (Voss et al., 1983, yang selanjutnya disebut dengan ICBN) atau
Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (KITT) yang merupakan suatu system yang
sederhana dan tepat yang menunjukkan tingkatan unit atau kelompok taksonomi dan nama
ilmiah yang diterapkan pada individu dari suatu kelompok taksonomi tumbuhan.

Contoh aturan tata nama dan contoh tanamannya

1. Aturan untuk menulis nama Species (jenis)


 Ditulis menggunakan bahasa latin dan terdiri dari dua kata,
 Kata pertama akan menunjukkan nama genus dan kata kedua menunjukkan nama
spesies,
 Cara penulisan pada kata pertama, harus diawali dengan huruf besar sedangkan
pada nama penunjuk spesies diawali dengan huruf kecil,
 Apabila kita tulis dengan cetak tegak, maka antar kata harus digaris bawahi secara
terpisah. Nah, sedangkan bila ditulis dengan cetak miring, maka tidak perlu
digarisbawahi. Contohnya: nama jenis tumbuhan Oryza sativa atau dapat juga
ditulis Oryza sativa (padi) dan kata Zea mays dapat juga ditulis Zea mays (jagung).
 Apabila nama spesies tumbuhan terdiri lebih dari dua kata, maka kata yang kedua
dan seterusnya harus disatukan atau ditulis dengan tanda penghubung. Misalnya
saja, nama bunga sepatu yakni Hibiscus rosasinensis maka kita tulis
menjadi Hibiscus rosa-sinensis. Sedangkan pada jenis hewan yang terdiri atas tiga
suku kata, misalnya Felis manuculata domestica (kucing jinak), maka penulisannya
tidak dirangkai dengan tanda penghubung.
 Apabila nama jenis tersebut untuk mengenang jasa orang yang menemukannya,
maka nama sang penemu dapat dicantumkan pada kata kedua dengan menambah
huruf (i) di belakangnya, misalnya tanaman pinus yang ditemukan oleh Merkus,
nama tanaman tersebut menjadi Pinus merkusii.
Contoh :
1. Jahe (Zingiber officinale)
2. Bengkuang (Pachyrhizus erosus)
3. Lengkuas (Alpinia galanga)
4. Singkong (Manihot esculenta)
5. Ubi Jalar (Ipomoea batatas)

2. Aturan untuk menulis Genus (marga)


Nama genus tumbuhan terdiri atas satu kata tunggal yang dapat diambil dari kata apa
saja, dapat juga diambil dari nama tumbuhan, zat kandungan atau sesuatu hal yang
merupakan karakteristik organisme tersebut. Adapun huruf pertamanya ditulis dengan huruf
besar, misal genus pada tumbuhan yaitu
1. Solanum (terong-terongan)
2. Oryza (padi )
3. Zea ( jagung )
4. Cocos (Kelapa)
5. Zallaca ( Salak)

3. Aturan untuk menulis nama Familia (suku)


aturan untuk menulis nama familia ini, kita ambil dari nama genus organisme yang
bersangkutan kemudian ditambah akhiran -aceae untuk organisme tumbuhan.
1. Arecaceae (kelapa)
2. Poaceae (jewawut)
3. Zingiberaceae (jahe)
4. Liliaceae ( bawang merah)
5. Orchidaceae (anggrek bulan)

4. Aturan untuk menulis nama Ordo (bangsa)


Aturan penulisan nama ordo diambil dari nama genus yang kita tambah dengan
akhiran ales
1. Orchidales (anggrek bulan)
2. Sapindales (mangga)
3. Myrtales (jambu biji)
4. Asteridales (bunga matahari)
5. Rutales (jeruk nipis)
5. Aturan untuk menulis nama Classis (kelas)

Adapun aturan untuk menulis nama classis diambil dari nama genus yang kita tambah
dengan akhiran -nae,

1. Dicotyledonae (anggur)
2. Monocotyledonae (padi)
3. Chlorophyta (ganggang hijau),
4. Mycotina (jamur)
5. Bacilariophycea (Diatomae / alga)

Anda mungkin juga menyukai