Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK

Dosen pengampu : irmatika hendriyani,M.Sc

Disusun oleh :

Nama :Nabila nurul safira


Nim : 2021E1C041
Kelas : 2C

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

2022
PERCOBAAN I
Analisis Kualitatif Senyawa Organik

A. TUJUAN
1. Memahami analisis kualitatif unsur-unsur penyusun suatu senyawa organik
2. Mengidentifikasi uji warna atau reaksi-reaksi untuk uji kualitatif unsur-unsur
penyusun suatu senyawa organic

B. DASAR TEORI
Yang dimaksud dengan analisis dalam kimia organik adalah untuk menentukan
unsur zat organik. Pada umumnya zat organik mengandung unsur C, H, N, O, P, dan
Halogen . sesudah suatu zat organik dimurnikan, maka dengan metoda tertentu
macam atom dalam molekul organik dapat ditentukan. Analisis ini disebut analisis
kualitatif.
Sebagai contoh, menentukan atom C dan H dalam suatu molekul. Untuk
mengoksidasi senyawa organik yang terdiri dari karbon dan hidrogen, dipakai
kuprioksida. Karbon berubah menjadi karbondioksida yang ditunjukkan oleh air
kapur yang memberikan endapan putih kalsium karbonat, hidrogen menjadi air,
berupa tetesan cairan disekeliling tabung pembakaran dan dideteksi dengan padatan
kuprisulfat anhidrus yang mengubah warna putih dari kuprisulfat menjadi biru.
Untuk menentukan atom halogen, nitrogen dan belerang.
Senyawa organik dipijarkan dengan logam natrium. Halogen dan blerang akan
diubah pada pemijaran menjadi senyawa natrium halide dan natrium sulfide.
Nitrogen dalam pemijaran ini diubah menjadi senyawa sianida. Hasil pemijaran
kemudian dideteksi secara konvensional. Adanya halogen ditunjukkan dengan
larutan AgNO3 yang memberikan endapan putih dari AgCl dan AgBr, sedangkan
AgI berwarna kuning. Adanya belerang ditentukan dengan menambah plumbum
asetat yang akan memberi endapan hitam dari PbS. Adanya nitrogen dapat
diidentifikasi dari hasil pemijaran dengan menambahkan larutan ferrosulfat yang
memberikan endapan Biru Berlin. Adanya oksigen dalam senyawa organik hanya
diketahui dari analisis kualitatif karena tidak dikenal analisis kualitatif yang dapat
menunjukkan adanya oksigen dalam senyawa organik.
Senyawa organik menunjukkan sifat kimia dan fisika yang sangan berbeda
karena strukturnya berbeda. Beberapa diantaranya berwujud padat, sebagian
berwujud cair, da nada pula gas. Ada yang rasanya manis dan ada pula yang asam.
Ada yang beracun, ada yang sangat penting untuk kehidupan. Untuk memahami
berbagai sifat molekul organik perlu diketahui strukturnya.Tiga prinsip sederhana
yang dapat memberikan pengertian dasar tentang struktur dan kimiawi molekul
organik adalah”
1. Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan ikatan hydrogen
2. Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom karbon lain untuk
membangun rantai karbon.
3. Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan unsur lain, terutama
oksigen, nitrogen, belerang, dan halogen.
Perkembangan kimia organik berhubungan dengan susunan bahan alam yang
kelihatannya rumit. Sebuah reaksi kimia ditandai oleh interaksi suatu molekul
dengan molekul lainnya sedemikian rupa sehingga beberapa ikatan terputus dan
beberapa lainnya terbentuk. Pada tingkat molekul arti dari reaksi kimia adalah
tarikan muatan dan gerakan elektron.
Pengkajian terperinci dari reaksi organik akan ditangguhkan sampai kita selesai
mempelajari sifat yang menunjukkan ciri senyawa karbon. Namun, beberapa contoh
sederhana dari tiap golongan reaksi diperkenalkan untuk menggambarkan arah yang
aan ditempuh. Reaksi dibagi dalam tiga golongan yaitu adisi, substitusi, dan
eliminasi. Nitrogen terdapat dalam keadaan bebas di udara 78% dari dalam senyawa
seperti garam nitrat dan garam ammonium. Sifat nitrogen :
1. Sukar bereaksi karena energi ikatannya besar
2. Reaksi nitrogen umumnya endoterm dan memerlukan katalis
3. Satu-satunya logam yang bereaksi dengan nitrogen pada suhu kamar yaitu Li dan
membentuk senyawa-senyawa kovalen dengan bilangan oksidasi -3 sampai +5.
Oksigen merupakan unsur terbanyak di alam. Sifat oksigen yaitu tidak dapat
terbakar tetapi diperlukan pada pembakaran dan dengan logam dan non logam
membentuk oksida.. Halogen adalah zat oksidator dan memiliki bilangan oksidasi
dari 0 sampai +7
Analaisis Kualitatif Unsur
Dalam senyawa organik unsur sering terjadi bersama dengan karbon dan
hidrogen adalah oksigen, nitrogen, sulfur, klor, brom, dan iodin. Deteksi unsur ini
tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkonversi larutan dalam air senyawa
ionik dan penerapan tes khusus.
Deteksi berbagai unsur hadir dalam senyawa organik yang disebut analisis
kualitatif. Karbon dan hidrogen yang hadir di hamper semua senyawa organik. Unsur
lainnya biasanya hadir dalam senyawa organik adalah oksigen, nitrogen, halogen,
sulfur, dan kadang-kadang fosfor. Penggolongan senyawa organik atau senyawa
karbon dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:
a. Senyawa siklik adalah senyawa yang mempunyai rantai karbon tertutup. Senyawa
siklik memiliki atom lingkarnya, selain tersusun dari atom C (karbon) juga
tersusun oleh atom lain, misalnya O, N dan S.
b. Senyawa alifatik adalah senyawa yang mempunyai rantai karbon yang terbuka
atau tidak tertutup.
c. Senyawa polisiklik adalah senyawa yang mempunyai lebih dari dua struktur
lingkar atom karbon.
d. Senyawa alisiklik adalah senyawa siklik yang mempunyai sifat-sifat seperti
senyawa alifatik.
e. Senyawa aromatik adalah senyawa siklik yang tersusun oleh beberapa atom
karbon membentuk segi lima, segi enam secara beraturan dan mempunyai ikatan
rangkap yang terkonjugasi dengan ketentuan : tiap atom dalam cincin harus
mempunyai orbital p yang tersedia untuk pengikatan, bentuk cincin harus datar,
harus terdapat (4n+2) elektron π dalam cincin itu aturan Huckel.
Senyawa oraganik mempunyai sifat umum diantaranya:
a. Pada umunya senyawa organik mengandung unsur–unsur C, H, O, N dan halogen,
belerang dan fosfor.
b. Senyawa organik mudah terbakar dan memberikan hasil hasil akhir CO₂ , H₂ O
dan hasil-hasil lain, tergantung pada unsur penyusunnya.
c. Pengaruh panas terhadap senyawa organik dapat mengakibatkan perubahan
tertentu dan mungkin saja terjadi dekomposisi.
d. Pada umumnya titik leleh senyawa organik lebih rendah dari pada senyawa
organik.
e. Rekasi-reaksi senyawa organik berlangsung lebih lambat dari pada senyawa
anorganik dan sering kali disertai hasil sampingan.

Alat:
 Tabung Reaksi
 Gelas Ukur
 Bunsen
 Pipet tetes
 Cawan Porselen
Bahan :
 Pb Kromat
 Ba(OH)2
 Senyawa yang mengandung unsur C
 HCL
 Natrium Hidroksida
 Pereaksi Nessler
 Glisin

C. CARA KERJA :
1. Unsur C (Karbon)
a. Sampel senyawa (yang mengandung unsur C) diletakkan dalam cawan
porselen, dipanaskan di atas lampu spiritus nyala kecil, terbentuk warna hitam,
menunjukkan adanya unsur C.
b. Dalam tabung reaksi masukkan sampel senyawa (yang mengandung unsur C),
tambahkan Pb Kromat, pijarkan di atas lampu spiritus. Pada mulut tabung
reaksi diletakkan pipet tetes yang berisi larutan Ba(OH)2, apabila cairan dalam
pipet tetes menjadi keruh/ endapan putih, maka ada unsur C
2. Analisis kualitatif unsur Nitrogen dalam asam amino glisin
A. Bagian pertama
1. Dua (2) tetes HCL pekat ditambahkan kedalam tabung reaksi yang telah
berisi 0,1 gr glisin
2. Tabung reaksi dipanaskan selama 5 menit
3. Campuran reaksi dalam tabung reaksi diencerkan dengan 1 mL air sulin
4. Basa (karutan NaOH) ditambahkan sampai dengan larutan campuran
reaksi menjadi alkalis atau basa
5. Larutan didinginkan sampai temperatur kamar
B. Bagian kedua
1. Satu tetes larutan di atas ditempatkan ke dalam tabung reaksi
2. Satu tetes pereaksi nessler ditambahkan ke dalam tabung
C. Bagian ketiga
1. Tabung pereaksi yang mengandung alkalis (hasil percobaan bagian
pertama) dipanaskan
2. Kertas lakmus merah ditempatkan pada mulut tabung

D. HASIL PENGAMATAN
1. Unsur C (Karbon)
a. Identifikasi Unsur Karbon (Metode Pemanasan)
Penimbangan sampel Perlakuan Hasil Pengamatan
0,1 gr glisin Dipanaskan Putih ke Hitam

b. Identifitas Senyawa Karbon ( Ba(OH)₂ )


Penimbangan sampel Perlakuan Hasil Pengamatan
0,1 gr glisin + kalium Dipanaskan + larutan Keruh
kromat Ba(OH)₂

2. Identifikasi Unsur Nitrogen (pereaksi Nessler)


a. Bagian pertama (identifikasi pH larutan sampel)
Penimbangan sampel Perlakuan Hasil Pengujian
indikator pH
0,1 gr glisin + 2 tetes HCl Dipanaskan + 1 mL 12
pekat 2 N air sulin + NaOH lalu
didinginkan

b. Bagian kedua
Penagambilan sampel Perlakuan Hasil Pengamatan
Larutan alkalis + preaksi Nesseler Coklat keruh
c. Bagian ketiga (identifikasi asam basa dengan kertas lakmus)
Pengambilan sampel Uji larutan Hasil Pengamatan
Larutan alkalis Menggunakan kertas Biru
lakmus merah

E. PEMBAHASAN
Untuk mengidentifikasi senyawa Karbon (unsur C), dapat dilakukan dengan
pengujian Karbon (unsur C), dalam hal ini dibantu dengan bantuan glisin
(C₂ H₅ NO₂ ). Saat glisin dipanaskan terjadi reaksi kimia yang ditandai dengan
adanya perubahan warna yaitu yang awalnya berwarna putih menjadi warna hitam.
Hal ini menunjukkan adanya unsur C.
Untuk melakukan pengujian dengan Ba(OH)₂ . Dilakukan dengan
perlakukan yang sama yaitu pada pengujian glisin (C₂ H₅ NO₂ ). Senyawa yang
mengandung unsur C (glisin) ditambahkan dengan kalium Kromat (K₂ CrO₄ )
dipanaskan, kemudian setelah terjadi reaksi kimia ditambahkan lagi dengan
Ba(OH)₂ yang pemanasannya dilakukan dengan cara diletakkannya pada mulut
tabung reaksi. Dihasilkan perubahan yang ditandai dengan warna keruh atau endapan
putih yang berarti menunjukkan adanya unsur C.
Untuk mengidentifikasi senyawa Nitrogen pada asam amino glisin dengan
pereaksi Nesseler dilakukan dengan pengujian senyawa yaitu glisin (C₂ H₅ NO₂ ).
Diambil sampel glisin (C₂ H₅ NO₂ ) ditambahkan 2 HCl 2 N dipanaskan
kemudian setelah terjadi reaksi kimia pada sempel sebelumnya dapat dilihat
perubahan yang terjadi larutan menjadi putih keruh. Selanjutnya sampel sebelumnya
ditambahkan dengan air sulin dan ditambahkan kembali dengan NaOH sampai
larutan bersifat alkalis (basa) lalu didinginkan. Setelah terjadi reaksi perubahan
warna selanjutnya di Uji dengan kertas indikator pH universal yang berfungsi untuk
mengetahui derajat keasaman suatu zat secara akurat. Setelah dilakukan pengujian,
warna yang dihasilkan menunjukkan nomor 12.
Percobaan selanjutnya sempel larutan alkalis yang ditambahkan dengan
preaksi nesseler yang berfungsi untuk identifikasi ammonia didalam suatu sampel.
Setelah terjadi reaksi kimia yang ditandai dengan perubahan warna yang menjadi
coklat keruh.
Selanjutnya sempel larutan alkalis yang sebelumnya kemudian di Uji
dengan kertas lakmus merah dan menunjukan perubahan warna menjadi biru.
F. KESIMPULAN
Pengujian adanya unsur karbon dan Nitrogen (asam amino glisin) dilakukan
dengan pengujian unsur C dan Nitrogen. Setelah dilakukan percobaan dan
mengamatinya didapatkan bahwa :
- Hasil pengamatan pada identifikasi senyawa karbon (unsur C) :
 Percobaan dengan metode pemanasan, menunjukkan adanya unsur C yaitu
terbukti perubahan terbentuk menjadi warna hitam.
 Percobaan dengan Ba(OH)₂ , menunjukkan adanya unsur C yaitu terbukti
perubahan terbentuk warna menjadi keruh.
- Hasil pengamatan pada identifikasi senyawa nitrogen :
 Identifikasi pH larutan sampel menunjukan nomor 12
 Percobaan dengan larutan alkalis menunjukan perubahan warna menjadi coklat
keruh
 Identifikasi asam basa dengan kertas lakmus merah menunjukan warna biru
DAFTAR PUSTAKA

Modul Praktikum Kimia Organik 2021

kimiamahasiswa.blogspot.com. (2017) KIMIA "Chemical Science" Analisa


Kualitatif Senyawa Organik. Di akses pada 11 juni 2021 dari
http://kimiamahasiswa.blogspot.com/2017/05/analisa-kualitatif-senyawa-
organik.html
Video Praktikum Kimia Organik : Analisis Kualitatif Senyawa Organik. Diakses
pada 10 juni 2021 dari https://youtu.be/FM3ZxhtaEMU

Anda mungkin juga menyukai