Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM STERILISASI

DISUSUN OLEH :

SANTI YULIANA

2030801033

DOSEN PENGAMPU :

RIRI NOVITA SUNARTI,M.Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb, segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya
kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan
tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti- nantikan syafaatnya di
akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya ,baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran ,sehingga saya mampu
untuk menyelesaikan pembuatan laporan praktikum sebagai tugas mata kuliah
Praktikum Mikrobiologi yang berjudul “Laporan Praktikum Sterilisasi”

Saya tentu menyadari bahwa Laporan Praktikum ini jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, saya mengharapakan kritik serta saran dari pembaca untuk Laporan
Praktikum ini , supaya Laporan Praktikum ini nantinya dapat menjadi Laporan
Praktikum yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
Laporan Praktikum ini saya mohon maaf yang sebesar besarnya.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada dosen pengampu saya Ibu Riri Novita Sunarti, M.Si, yang telah
membimbing dalam mata kuliah ini.

Demikian, semoga Laporan Praktikum ini dapat bermanfaat. Terima kasih.


Saya ucapakan Wassalamualaikum wr wb.

Palembang,6 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Tujuan Praktikum............................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................4
A. Mikrobiologi....................................................................................................4
B. Pengenalan Alat...............................................................................................4
C. Sterilisasi..........................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................8
METODE PRAKTIKUM......................................................................................8
A. Waktu dan Tempat..........................................................................................8
B. Alat dan Bahan................................................................................................8
C. Cara Kerja........................................................................................................8
BAB IV..................................................................................................................10
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................10
A. Hasil...............................................................................................................10
B. Pembahasan...................................................................................................10
BAB V....................................................................................................................11
PENUTUPAN.......................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat melakukan praktikum mikrobiologi, tentu saja terlebih
dahulukita perlu mengetahui jenis alat yang akan digunakan pada praktikum
tersebut.Selain itu, kita juga perlu mengetahui prosedur penggunaannya,
carapembersih dan fungsi dari masing-masing alat tersebut. Pada saat sekarang
inialat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu
pekerjaandilaboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkanberlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat
sangatdiperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan
untukkeselamatan kerja saat melakukan penelitian (Ririn, 2016).

Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya


jikapenggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya
dilakukanpengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui
carapenggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan
prosedurpemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin.

Mikroorganisme terdapat dimana saja, hampir disetiap tempat.


Bahkanbenda-benda, air minum, makanan kita sehari-hari yang kita anggap sudah
steril dan bersih, setelah diteliti lagi ternyata masih banyak terdapat
mikroorganisme di dalamnya. Keberadaan mikroorganisme ini tentu saja ada yang
membahayakan dan ada juga yang tidak.Media pertumbuhan mikroorganisme
adalah suatu bahan yang terdiri atascampuran nutrisi (nutrient) yang digunakan
oleh suatu mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembangbiak pada media
tersebut.Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi pada media berupa molekul-
molekul kecil yang dirakituntuk menyusun komponen sel-nya.Media
pertumbuhan juga bisa digunakan untuk mengisolasi mikroorganisme,
identifikasi,dan membuat kultur murni. Media berfungsi sebagai tempat tinggal,

1
sumber makanan, dan penyedia nutrisi bagi mikroorganisme yang akan dibiakan
pada media, selain itu media juga berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan,
mengirimkan dan meyimpan mikroorganisme dalam waktu yang lama di
laboratorium. Media berdasarkan sifat terbagi menjadi 3 yaitu Media padat, Media
semi padat semi cair, Media cair. Media berdasarkan Komposisi/susunannya
terdiri atas Media Sintesis, semisintesis, dan media non sintesis. Berdasarkan
tujuan yaitu media selektif atau penghambat dan media diperkaya. Jenis Media
yang sering digunakan, yaitu Nutrient Agar, Nutrient Broth (NB), PDA (Potato
Dextrose Agar), Briliant Green Lactose Billbroth (BGLB), EosinMethylene Blue
Agar (Secara umum sterilisasi merupakan proses pemusnahan kehidupan
khususnya mikroba dalam suatu wadah ataupun peralatan laboratorium.

Sterilisasi dalam Mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan


semua mikroorgansime yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Ada tiga
cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu menggunakan uap dari air
yang mendidih selama beberapa menit, yang kedua dengan menggunakan
autoklave, atau yang ketiga dengan penyaringan atau filtrasi. Pada proses
setrilisasi dan penyiapan media ini, kita harus memperhatikan beberapa hal,
tujuanya adalah agar bahan yang kita siapkan tidak terkontaminasi oleh mikroba
yang tidak kita kehendaki. Sterilisasi yang baik dapat mencegah tumbuhnya
mikroba lain yang tidak diharapkan dalam bahan yang telah disterilisasi. Teknik
sterilisasi yang digunakan berbeda antara satu dengan lainnya, tergantung dari
jenis material yang digunakan. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum
mikrobiologi juga harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman serta bakteri,
virus dan jamur. Untuk mensterilkannya diperlukan pula pengetahuan tentang
cara-cara dan teknik sterilisasi.

Hal ini dilakukan karena alat- alat yang digunakan pada laboratorium
mikrobiologi memiliki teknik sterilisasi yang berbeda. Oleh karena itu,
diadakanlah praktikum “Pengenalan alat, Pembuatan media dan sterilisasi” ini
guna memberikan pemahaman kepada kita tentang hal-hal yang berkaitan dengan
Alat, sterilisasi dan pembuatan media serta menambah pengetahuan dan

2
keterampilan tentang teknik atau tata cara sterilisasi dan pembuatan media dalam
mikrobiologi. EMBA).

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah :

Untuk mengetahui cara dan macam-macam sterilisasi.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Mikrobiologi
Mikrobiologi ditripkan sebagai ilmu yang mempelajari mahluk hidup
berukuran mikroskopis meliputi bakteri, algae, protozoa, fungi dan
virus.Mikrobiologi dapat di pandang sebagai ilmu dasar yang mempelajari biologi
dan mikroba, seperti fisiologi, taksonomi, ekologi dan genetika mikroba serta
dapat berperan sebagai ilmu terapan antara lain mikrobilogi pertanian. Fungsi
mikrobiologi pertanian antara lain agar meningkatkan produktivitas pertanian baik
kualitas maupun kuantitas dan dapat menekan kemungkinan bahwa kehilangan
hasil produksi (Tumbas, 2012).

Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang mempelajari
tentang organisme yang mikroskopik yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga dan
protozoa. Mikrobiologi boleh dikatakan merupakan ilmu yang masih baru. Dunia
jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu dan makna
sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu barulah dipahami sekitar 200 tahun
kemudian.Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi
yang sangat berarti karena mikroorganisme digunakan oleh para peneliti dalam
penelaah hampir semua gejala biologis yang utama (Feeyra, 2013).

B. Pengenalan Alat
Kemampuan menggunakan alat laboratorium adalah sikap yang
ditunjukkandalam bekerja dan berfikir untuk mendapatkan pengetahuan sains
pada kegiatan eksperimen di laboratorium untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kemampuan menggunakan alat laboratoriumnya tinggi akan berusaha secara tepat
dan efisienuntuk memahami materi tersebut daripada siswa yang kemampuan
menggunakanalat laboratoriumnya rendah (Manasikana, 2012).

Di dalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-


alat yang berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium

4
mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan
di laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung
reaksi,cawan petri, pipet ukur, dan pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer,
gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki
tiga dengan kawat asbes, dan rak tabung reaksi. Di samping peralatan gelas
tersebut, pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus
antara lain: autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum), jarum preparat,
gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk
membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer
untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan,penangas air untuk mencairkan
medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian
fermentasi (Alfi, 2013).

Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat


yang berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium
mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan
di laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi,
cawan petri, pipet ukur, dan pipet volumetrik, 4 labu ukur, labu erlenmeyer, gelas
piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga
dengan kawat asbes, dan rak tabung reaksi. Di samping peralatan gelas
tersebut,pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus
antara lain : autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum), jarum preparat,
gelas objek,kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk
membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer
untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan, penangas air untuk mencairkan
medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian
fermentasi. Alat - alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari pengeram
(inkubator), autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur,
pinset, cawan petri, lidi kapas steril, lampus pritus, ose (Selian, et all, 2013).

Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan kegiatan praktikum


atau kegiatan penelitian. Banyak alat-alat yang terdapat di laboratorium baik yang

5
berbahaya maupun tidak, oleh sebab itu kita harus mengetahui cara penggunaan,
fungsi dan prinsip kerja setiap alat-alat tersebut. laboratorium mempunyai banyak
fungsi diantaranya, sebagai tempat untuk mengasah penalaran (melalui
pengamatan, pencatatan dan pemahaman), sebagai sumber belajar, memperdalam
sifat ingin tahu seseorang dan membina rasa percaya diri (Pasaribu, 2013).

Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat


yang berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium
mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan
di laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi,
cawan petri, pipet ukur, dan pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas
piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga
dengan kawat asbes, dan rak tabung reaksi. Di samping peralatan gelas tersebut,
pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain:
autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum), jarum preparat, gelas objek,
kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakan
mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer untuk
mengukur kepekatan suspensi atau larutan, penangas air untuk mencairkan
medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian
fermentasi (Ardiansyah, 2013).

C. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organism yang
teradapat pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu penggunaan panas (pemijaran dan udara panas); penyaringan;
penggunaanbahan kimia (etilena oksida, asam perasetat, formaldehida dan
glutaraldehida alkalin) (Mirsadiq, 2013).

Sterilisasi dengan uap air panas, bahan yang mengandung cairan tidak
dapat didterilkan dengan oven sehingga digunakan alat ini. alat ini disebut Arnold
steam sterilizer dengan suhu 1000 C dalam keadaan lembab. Secara sederhana
dapat pula digunakan dandang. Mula-mula bahan disterilkan pada suhu 1000 C
selama 30 menit untuk membunuh sel-sel vegetatif mikrobia. kemudian disimpan

6
pada suhu kamar 24 jam untuk memberi kesempatan spora tumbuh menjadi sel
vegetatif, lalu dipanaskan lagi 1000 C 30 menit. dan diinkubasi lagi 24 jam dan
disterilkan lagi, jadi ada 3 kali sterilisasi. Banyak bakteri berspora belum mati
dengan cara ini sehingga dikembangkan cara berikutnya yaitu uap air bertekanan
(Machmud, 2015).

Sterilisasi bahan disebut steril apabila bahan tersebut bebas dari


mikroorganisme. Sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai macam metode ;
metode kimia,mekanik dan fisika.

Sterilisasi secara kimia

Bahan/senyawa kimia mempunyai sifat membunuh mikroorganisme dapat


digunakan untuk sterilisasi (disinfektan), misalnya di bidang kedokteran.
Contohnya alcohol,ditergen,karbol,lisol,merkurokhrom dan lain-lain.

Sterilisasi secara mekanik

Bahan yang tidak boleh dipanaskan seperti serum darah atau beberapa
macam gula tertentu dapat disterilisasi dengan cara filtrasi (penyaringan).
Sterilisasi dengan cara filtrasi mengguanakan suatu saringan yang berpori sangat
kecil (0.22 mikron atau 0,45 mikron) sehingga tertahan pada saringan tersebut.

Sterilisasi secara fisika

Umumnya dilakukan dengan cara pemanasan pada suhu tinggi. Salah satu
contohnya adalah menggunakan alat autoklaf,disterilisasi pada suhu 121°C
dengan tekanan atm/15 psi selama 15 menit.

7
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilakukan pada hari Jum’at tanggal 26 Maret 2021 pukul 14.00 –
18.00 WIB dan bertempat di gedung Laboratorium Terpadu Fakultas Sains dan
Teknologi.

B. Alat dan Bahan


Alat :

1. Timbangan analitik
2. Gelas ukur
3. Elemeyer
4. Tabung reaksi
5. Kaca pengaduk
6. Autoklaf

Bahan :

1. Aquades
2. Kapas
3. Alumunium foil
4. Alcohol
5. Kentang 200g
6. Dektrosa/gula
7. Agar-agar
8. Kompor gas

C. Cara Kerja
Sterilisasi Fisika (Autoklaf)

8
1. Sebelum dihidupkan periksa alat AUTCLAVE-PRESSURE STEAM
STERILIZERS, sudah bersih atau belum.
2. Isi air dalam alat sebatas sarangan.
3. Masukkan bahan-bahan yang akan disterilisasi. Sebelumnya diberi
indikator tanda sudah steril/belum dengan autoclave tape
4. Tutup covernya dengan mencocokan dengan tanda kuncinya
5. Rapatkan kunci-kunci secara diagonal sampai rapat betul. Posisi alat pada
high
6. Tekan power/ ON dengan menutup katup agar uap air tidak keluar.
7. Bila tekanan sudah sampai pada tanda 15 tekanan sudah mencapai 121°C
atau caution
8. Tekan timer selama 15 menit
9. Bila sudah 15 menit, maka katup dibuka bersamaan dengan itu matikan
power
10. Bila alat sudah dalam posisi 0, maka buka katu. Biarkan alat dingin dahulu
11. Buka metal to metal secara diagonal. Ambil hasil sterilan, lihat indikator
autclae tape nya.

Sterilisasi cara kimia

1. Sebelum membuka ruangan atau bagian steril di dalam


tabung/cawan/erlenmeyer sebaiknya bagian mulut (bagian yang
memungkinkan kontaminan masuk) dibakar/dilewatkan api terlebih
dahulu.
2. Pinset, batang L,dll dapat disemprot dengan alkohol terlebih dahulu lalu
dibakar
3. Ujung jarum inokulum yang sudah dipijarkan harus ditunggu dingin
dahulu atau dapat ditempelkan tutup cawan bagian dalam untuk
mempercepat transfer panas yang terjadi.
4. Usahakan bagian alat yang diharapkan dalam kondisi steril didekatkan
kebagian api.

9
5. Jika kerja di safety cabinet tidak perlu memakai pembakar bunsen tetapi
jika di luar safety cabinet maka semakin banyak sumber api maka semakin
terjamin kondisi septisnya.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Hasil akhir dari proses sterilisasi sesuai dengan petunjuk praktikum yang
kita dapatkan setelah menginkubasi alat dan bahan ke dalam autoklaf pada suhu
121℃ selama 15 menit, alat dan bahan tersebut menjadi steril (matinya
mikroorganisme yang terdapat pada alat dan bahan).

B. Pembahasan
Dalam pengerjaan praktikum mikrobiologi, diperlukan juga ruangan dan
tempat kerja yang steril. Ruang yang steril merupakan suatu keadaan ruang yang
bebas dari semua bentuk kehidupan mikroba yang patogen maupun yang non-
patogen. Agar ruangan praktikum tetap steril, lakukanlah sterilisasi rutin terhadap
alat-alat dan tempat kerja. Contohnya meja, semprotkan alkohol 70% ke meja.
Kondisi yang steril juga dapat membantu keberhasilan dalam praktikum
mikrobiologi. Bukan hanya ruang kerja yang steril, tetapi pengerjaan kita dalam
praktikum mikrobiologi juga harus steril serta memakai alat pelindung diri.
Seperti gloves, jas lab, masker serta penutup kepala.

10
BAB V

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini yang dapat disimpulkan ialah :

1. Peralatan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi terdiri dari:


jarum ose, spreader, bunsen, cawan petri, tabung reaksi, tabung
erlenmeyer, mikropipet,inkubator ,mikroskop, autoklaf,
,pemanas/microwave, kaca preparat dan cover glass, colony counter,
laminar air flow dan spatula
2. Peralatan yang terbuat dari gelas atau kaca meliputi tabung reaksi, cawan
petri, kaca preparat dan cover glass, erlenmeyer dan spreader. Peralatan
yang terbuat dari non gelas, yaitu mikropipet, jarum ose dan spatula.
Peralatan yang bersifat elektrik seperti shake incubator, inkubator
,mikroskop autoklaf, timbangan ,pemanas/microwave, colony counter,
laminar air flow.
3. Peralatan yang digunakan dalam inokulasi bakteri adalah seperti cawan
petri, tabung reaksi, bunsen, LAF, jarum ose, beaker, dan erlenmeyer

Kesimpulan yang di dapat setalah melakukan praktikum ini yaitu media


pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-
zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi di dalam media berupa
molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan
media, pertumbuhan dapat dilakukan dengan isolasi mikroorganisme menjadi
kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Bahan
dasar adalah air (H2O) sebagai pelarut dari agar-agar (rumput laut) dimana agar-
agar tersebut berfungsi sebagai pemadat media.

11
Media yang steril dapat dibuat dengan cara memperhatikan kebersihan saat
membuat media dan setelah media selesai dibuat, maka media tersebut
dimasukkan kedalam autoclave untuk disterilisasi.

B. Saran
Diharapkan semua praktikan dapat hands-on secara langsung dalam demonstrasi
penggunaan alat agar kedepannya lebih mahir dalam praktikum dalam
laboratorium.

Saran saya dalam praktikum pembuatan media dan sterilisasi adalah agar para
praktikan lebih memperhatikan arahan dari asisten sehingga pada saat praktikum
tidak terjadi kesalahan dan Saran saya kepada pihak laboratorium untuk
melengkapi atau memperbanyak alat-alat laboratorium yang ada, untuk membuat
waktu praktikum yang efisien dan juga hasil yang maksimal.

12
DAFTAR PUSTAKA
Feeyra. 2013. Penuntun Dasar Dasar Kimia. Jakarta: Lepdikbud

Harti, Agnes. 2015. Mikrobiologi Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset

Khaeruni, Andi dan Vit Neru Satrah. 2017. Penuntun Praktikum Mikrobiologi
Pangan. Universitas Halu Oleo. Kendari.

Machmud, M. 2013. Teknik Penyimpanan dan Pemeliharaan Mikroba. Balai


Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan. Bogor.

Mirsadiq, Lucky. 2013. Laporan Praktikum Migrobiologi Pertanian. Universitas


Sebelas Maret. Surakarta.

Suardani, Dkk. 2014. Identifikasi E Colli 0157:H7 dari Feses Ayam dan Uji
Profil Hemolisisinya Pada Media Agar Darah. Jurnal kedokteran
hewan. Vol 8. No. 1.

Suhardi, S.H., Koesnandar, D. K. Indriani, H. Arnaldo 2015. Biosafety: Pedoman


Keselamatan Kerja di Laboratorium Mikrobiologi dan Rumah Sakit.
PT. Multazam Mitra Prima

Ardiansyah. 2013. Blog Ardiansyah. Pengenalan Alat Laboratorium.


http://addhy-ar dhy.blogspot.com/2013/07/pengenalan-alat-alat.html.
Diakses pada Tanggal 6 April 2021

Pasaribu, Devita A. 2013. Blog Devita. Alat Laboratorium.


http://devitapasaribu.blog spot.com/2013/05/laporan-mikrobiologi-
umum.html. diakses pada tanggal 6 april 2021

Adrian, Ririn. 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk


Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal

13
Permatasi, et all, 2013. Uji Pembuatan Marning Jagung dengan Menggunakan
Autoclave. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. Vol. I.
No.1

Safitri,M.F dan Swarastuti, A., 2011,Kualitas Kefir BerdasarkanKonsentrasi Kefir


Grain, Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, Vol2(2).

Selian L. et all, 2013, Uji Most Probable Number (MPN) dan Deteksi Bakteri
Koliform Dalam Minuman Jajanan yang dijual DiSekolah Dasar
Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung

Zhu, S, et all. 2015. Culture at a Higher Temperatire Midly Inhibits Cancer Cell
Grouth but Enhances Chemotherapetic Effect by Inhibiting Cell-Cell
Collaboration. Plos One. 10 (10): 1-17.Mikrobiologi Vol. 1 No. 1. ISSN
: 01A114084

14

Anda mungkin juga menyukai