DISUSUN OLEH :
SANTI YULIANA
2030801033
DOSEN PENGAMPU :
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb, segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya
kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan
tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti- nantikan syafaatnya di
akhirat nanti.
Saya tentu menyadari bahwa Laporan Praktikum ini jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, saya mengharapakan kritik serta saran dari pembaca untuk Laporan
Praktikum ini , supaya Laporan Praktikum ini nantinya dapat menjadi Laporan
Praktikum yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
Laporan Praktikum ini saya mohon maaf yang sebesar besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Tujuan Praktikum............................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................4
A. Mikrobiologi....................................................................................................4
B. Pengenalan Alat...............................................................................................4
C. Sterilisasi..........................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................8
METODE PRAKTIKUM......................................................................................8
A. Waktu dan Tempat..........................................................................................8
B. Alat dan Bahan................................................................................................8
C. Cara Kerja........................................................................................................8
BAB IV..................................................................................................................10
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................10
A. Hasil...............................................................................................................10
B. Pembahasan...................................................................................................10
BAB V....................................................................................................................11
PENUTUPAN.......................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat melakukan praktikum mikrobiologi, tentu saja terlebih
dahulukita perlu mengetahui jenis alat yang akan digunakan pada praktikum
tersebut.Selain itu, kita juga perlu mengetahui prosedur penggunaannya,
carapembersih dan fungsi dari masing-masing alat tersebut. Pada saat sekarang
inialat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu
pekerjaandilaboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkanberlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat
sangatdiperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan
untukkeselamatan kerja saat melakukan penelitian (Ririn, 2016).
1
sumber makanan, dan penyedia nutrisi bagi mikroorganisme yang akan dibiakan
pada media, selain itu media juga berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan,
mengirimkan dan meyimpan mikroorganisme dalam waktu yang lama di
laboratorium. Media berdasarkan sifat terbagi menjadi 3 yaitu Media padat, Media
semi padat semi cair, Media cair. Media berdasarkan Komposisi/susunannya
terdiri atas Media Sintesis, semisintesis, dan media non sintesis. Berdasarkan
tujuan yaitu media selektif atau penghambat dan media diperkaya. Jenis Media
yang sering digunakan, yaitu Nutrient Agar, Nutrient Broth (NB), PDA (Potato
Dextrose Agar), Briliant Green Lactose Billbroth (BGLB), EosinMethylene Blue
Agar (Secara umum sterilisasi merupakan proses pemusnahan kehidupan
khususnya mikroba dalam suatu wadah ataupun peralatan laboratorium.
Hal ini dilakukan karena alat- alat yang digunakan pada laboratorium
mikrobiologi memiliki teknik sterilisasi yang berbeda. Oleh karena itu,
diadakanlah praktikum “Pengenalan alat, Pembuatan media dan sterilisasi” ini
guna memberikan pemahaman kepada kita tentang hal-hal yang berkaitan dengan
Alat, sterilisasi dan pembuatan media serta menambah pengetahuan dan
2
keterampilan tentang teknik atau tata cara sterilisasi dan pembuatan media dalam
mikrobiologi. EMBA).
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah :
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Mikrobiologi
Mikrobiologi ditripkan sebagai ilmu yang mempelajari mahluk hidup
berukuran mikroskopis meliputi bakteri, algae, protozoa, fungi dan
virus.Mikrobiologi dapat di pandang sebagai ilmu dasar yang mempelajari biologi
dan mikroba, seperti fisiologi, taksonomi, ekologi dan genetika mikroba serta
dapat berperan sebagai ilmu terapan antara lain mikrobilogi pertanian. Fungsi
mikrobiologi pertanian antara lain agar meningkatkan produktivitas pertanian baik
kualitas maupun kuantitas dan dapat menekan kemungkinan bahwa kehilangan
hasil produksi (Tumbas, 2012).
Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang mempelajari
tentang organisme yang mikroskopik yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga dan
protozoa. Mikrobiologi boleh dikatakan merupakan ilmu yang masih baru. Dunia
jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu dan makna
sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu barulah dipahami sekitar 200 tahun
kemudian.Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi
yang sangat berarti karena mikroorganisme digunakan oleh para peneliti dalam
penelaah hampir semua gejala biologis yang utama (Feeyra, 2013).
B. Pengenalan Alat
Kemampuan menggunakan alat laboratorium adalah sikap yang
ditunjukkandalam bekerja dan berfikir untuk mendapatkan pengetahuan sains
pada kegiatan eksperimen di laboratorium untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kemampuan menggunakan alat laboratoriumnya tinggi akan berusaha secara tepat
dan efisienuntuk memahami materi tersebut daripada siswa yang kemampuan
menggunakanalat laboratoriumnya rendah (Manasikana, 2012).
4
mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan
di laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung
reaksi,cawan petri, pipet ukur, dan pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer,
gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki
tiga dengan kawat asbes, dan rak tabung reaksi. Di samping peralatan gelas
tersebut, pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus
antara lain: autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum), jarum preparat,
gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk
membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer
untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan,penangas air untuk mencairkan
medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian
fermentasi (Alfi, 2013).
5
berbahaya maupun tidak, oleh sebab itu kita harus mengetahui cara penggunaan,
fungsi dan prinsip kerja setiap alat-alat tersebut. laboratorium mempunyai banyak
fungsi diantaranya, sebagai tempat untuk mengasah penalaran (melalui
pengamatan, pencatatan dan pemahaman), sebagai sumber belajar, memperdalam
sifat ingin tahu seseorang dan membina rasa percaya diri (Pasaribu, 2013).
C. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organism yang
teradapat pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu penggunaan panas (pemijaran dan udara panas); penyaringan;
penggunaanbahan kimia (etilena oksida, asam perasetat, formaldehida dan
glutaraldehida alkalin) (Mirsadiq, 2013).
Sterilisasi dengan uap air panas, bahan yang mengandung cairan tidak
dapat didterilkan dengan oven sehingga digunakan alat ini. alat ini disebut Arnold
steam sterilizer dengan suhu 1000 C dalam keadaan lembab. Secara sederhana
dapat pula digunakan dandang. Mula-mula bahan disterilkan pada suhu 1000 C
selama 30 menit untuk membunuh sel-sel vegetatif mikrobia. kemudian disimpan
6
pada suhu kamar 24 jam untuk memberi kesempatan spora tumbuh menjadi sel
vegetatif, lalu dipanaskan lagi 1000 C 30 menit. dan diinkubasi lagi 24 jam dan
disterilkan lagi, jadi ada 3 kali sterilisasi. Banyak bakteri berspora belum mati
dengan cara ini sehingga dikembangkan cara berikutnya yaitu uap air bertekanan
(Machmud, 2015).
Bahan yang tidak boleh dipanaskan seperti serum darah atau beberapa
macam gula tertentu dapat disterilisasi dengan cara filtrasi (penyaringan).
Sterilisasi dengan cara filtrasi mengguanakan suatu saringan yang berpori sangat
kecil (0.22 mikron atau 0,45 mikron) sehingga tertahan pada saringan tersebut.
Umumnya dilakukan dengan cara pemanasan pada suhu tinggi. Salah satu
contohnya adalah menggunakan alat autoklaf,disterilisasi pada suhu 121°C
dengan tekanan atm/15 psi selama 15 menit.
7
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1. Timbangan analitik
2. Gelas ukur
3. Elemeyer
4. Tabung reaksi
5. Kaca pengaduk
6. Autoklaf
Bahan :
1. Aquades
2. Kapas
3. Alumunium foil
4. Alcohol
5. Kentang 200g
6. Dektrosa/gula
7. Agar-agar
8. Kompor gas
C. Cara Kerja
Sterilisasi Fisika (Autoklaf)
8
1. Sebelum dihidupkan periksa alat AUTCLAVE-PRESSURE STEAM
STERILIZERS, sudah bersih atau belum.
2. Isi air dalam alat sebatas sarangan.
3. Masukkan bahan-bahan yang akan disterilisasi. Sebelumnya diberi
indikator tanda sudah steril/belum dengan autoclave tape
4. Tutup covernya dengan mencocokan dengan tanda kuncinya
5. Rapatkan kunci-kunci secara diagonal sampai rapat betul. Posisi alat pada
high
6. Tekan power/ ON dengan menutup katup agar uap air tidak keluar.
7. Bila tekanan sudah sampai pada tanda 15 tekanan sudah mencapai 121°C
atau caution
8. Tekan timer selama 15 menit
9. Bila sudah 15 menit, maka katup dibuka bersamaan dengan itu matikan
power
10. Bila alat sudah dalam posisi 0, maka buka katu. Biarkan alat dingin dahulu
11. Buka metal to metal secara diagonal. Ambil hasil sterilan, lihat indikator
autclae tape nya.
9
5. Jika kerja di safety cabinet tidak perlu memakai pembakar bunsen tetapi
jika di luar safety cabinet maka semakin banyak sumber api maka semakin
terjamin kondisi septisnya.
BAB IV
A. Hasil
Hasil akhir dari proses sterilisasi sesuai dengan petunjuk praktikum yang
kita dapatkan setelah menginkubasi alat dan bahan ke dalam autoklaf pada suhu
121℃ selama 15 menit, alat dan bahan tersebut menjadi steril (matinya
mikroorganisme yang terdapat pada alat dan bahan).
B. Pembahasan
Dalam pengerjaan praktikum mikrobiologi, diperlukan juga ruangan dan
tempat kerja yang steril. Ruang yang steril merupakan suatu keadaan ruang yang
bebas dari semua bentuk kehidupan mikroba yang patogen maupun yang non-
patogen. Agar ruangan praktikum tetap steril, lakukanlah sterilisasi rutin terhadap
alat-alat dan tempat kerja. Contohnya meja, semprotkan alkohol 70% ke meja.
Kondisi yang steril juga dapat membantu keberhasilan dalam praktikum
mikrobiologi. Bukan hanya ruang kerja yang steril, tetapi pengerjaan kita dalam
praktikum mikrobiologi juga harus steril serta memakai alat pelindung diri.
Seperti gloves, jas lab, masker serta penutup kepala.
10
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini yang dapat disimpulkan ialah :
11
Media yang steril dapat dibuat dengan cara memperhatikan kebersihan saat
membuat media dan setelah media selesai dibuat, maka media tersebut
dimasukkan kedalam autoclave untuk disterilisasi.
B. Saran
Diharapkan semua praktikan dapat hands-on secara langsung dalam demonstrasi
penggunaan alat agar kedepannya lebih mahir dalam praktikum dalam
laboratorium.
Saran saya dalam praktikum pembuatan media dan sterilisasi adalah agar para
praktikan lebih memperhatikan arahan dari asisten sehingga pada saat praktikum
tidak terjadi kesalahan dan Saran saya kepada pihak laboratorium untuk
melengkapi atau memperbanyak alat-alat laboratorium yang ada, untuk membuat
waktu praktikum yang efisien dan juga hasil yang maksimal.
12
DAFTAR PUSTAKA
Feeyra. 2013. Penuntun Dasar Dasar Kimia. Jakarta: Lepdikbud
Khaeruni, Andi dan Vit Neru Satrah. 2017. Penuntun Praktikum Mikrobiologi
Pangan. Universitas Halu Oleo. Kendari.
Suardani, Dkk. 2014. Identifikasi E Colli 0157:H7 dari Feses Ayam dan Uji
Profil Hemolisisinya Pada Media Agar Darah. Jurnal kedokteran
hewan. Vol 8. No. 1.
13
Permatasi, et all, 2013. Uji Pembuatan Marning Jagung dengan Menggunakan
Autoclave. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. Vol. I.
No.1
Selian L. et all, 2013, Uji Most Probable Number (MPN) dan Deteksi Bakteri
Koliform Dalam Minuman Jajanan yang dijual DiSekolah Dasar
Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung
Zhu, S, et all. 2015. Culture at a Higher Temperatire Midly Inhibits Cancer Cell
Grouth but Enhances Chemotherapetic Effect by Inhibiting Cell-Cell
Collaboration. Plos One. 10 (10): 1-17.Mikrobiologi Vol. 1 No. 1. ISSN
: 01A114084
14