K3 LABORATORIUM
Disusun oleh :
NIM : 2030801033
Dosen Pengampu
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan
tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti- nantikan syafaatnya di
akhirat nanti.
Saya tentu menyadari bahwa Laporan Praktikum ini jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, saya mengharapakan kritik serta saran dari pembaca untuk Laporan
Praktikum ini , supaya Laporan Praktikum ini nantinya dapat menjadi Laporan
Praktikum yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
Laporan Praktikum ini saya mohon maaf yang sebesar besarnya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................3
B. Tujuan Praktikum ......................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi dan Tujuan Keselamatan Kerja....................................................................5
1.2 Sumber Terjadinya Kecelakaan di Laboratorium......................................................5
1.3 Bahaya Dalam Laboratorium..................................................................................11
1.4 Pengendalian Kecelakaan Kerja Di Laboratorium...................................................12
BAB III...............................................................................................................................17
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat..................................................................................................17
B. Alat dan Bahan.........................................................................................................17
BAB IV..............................................................................................................................18
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil.........................................................................................................................18
B. Pembahasan.............................................................................................................19
BAB V...............................................................................................................................20
PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................20
B. Saran........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................21
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
3
yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain (Salim, 2012). Untuk
keamanan kerja di laboratorium kita mengetahui bagaimana agar diri kita bisa
terhindar dari kecelakaan di laboratorium dan jika terjadi kecelakaan maka kita
sudah mengetahui bagaimana cara menanganinya. Dalam keamanan kerja hal
pertama yang harus di patuhi adalah kedisiplinan terhadap tata tertib serta aturan-
aturan yang ada di laboratorium agar tidak terjadinya kecelakaan (Subiantoro,
2011).
B. Tujuan praktikum
Adapun tujuan Praktikum dalam Laporan Praktikum ini adalah:
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja dan dimana saja yang dapat
menimpa setiap pekerja. Kecelakaan kerja mengakibatkan kerugian baik bagi
pekerja dan pihak yang mempekerjakan. Oleh karena itu perlu dilakukan
identifikasi kecelakaan kerja guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja tersebut.
Melalui identifikasi bahaya kerja maka akan meminimalkan bahkan mencegah
5
bahaya melalui pengendalian bahaya kerja yang dilakukan sesuai hasil analisa
identifikasi bahaya kerja. Agar tindak lanjut penangan dari hasil identifikasi lebih
maksimal maka perlu dilakukan juga suatu penilaian risiko. Penilaian resiko
adalah metode sistematis dalam melihat aktivitas kerja, memikirkan apa yang
dapat menjadi buruk, dan memutuskan kendali yang cocok untuk mencegah
terjadinya kerugian, kerusakan, atau cidera di tempat kerja. Penilaian ini harus
juga melibatkan pengendalian yang diperlukan untuk menghilangkan, mengurangi
atau meminimalkan resiko (Amanah, 2010).
Risiko bahaya, sekecil apapun kadarnya, dapat muncul di saat kapan pun,
di manapun, dan dapat menimpa siapapun yang sedang melakukan pekerjaan.
Bahaya kerja di laboratorium dapat berupa bahaya fisik, seperti infeksi, terluka,
cidera atau bahkan cacat, serta bahaya kesehatan mental seperti stres, syok,
ketakutan, yang bila intensitasnya meningkat dapat menjadi hilangnya kesadaran
(pingsan) bahkan kematian (Winarni, 2014).
Selain itu hasil survei pendahulaun yang dilakukan di laboratorium RSUD dr.
Mohamad Saleh Kota Probolinggo diperoleh informasi bahwa laboratoium
tersebut memiliki berbagai potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan
7
kerja dan penyakit akibat kerja. Bahaya yang paling menonjol di laboratorium itu
adalah bahaya biologis yang berasal dari spesimen-spesimen pasien yang akan
diperiksa. Spesimen-spesimen tersebut antara lain darah, sputum dan urin. Dari
berbagai spesimen tersebut para petugas laboratorium bisa tertular berbagai
penyakit terutama yang ditularkan melalui darah dan cairan tubuh, seperti HIV,
hepatitis B, tuberculosis dan penyakit menular lainnya (Rahman, 2013).
Selain hal diatas dalam pengantar kecelakaan kerja kita harus mengetahui
pokok-pokok tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang
berguna untuk membantu dalam proses penanganan apabila terjadi kecelakaan
10
13
Beberapa perlengkapan pribadi yang biasa digunakan adalah:
14
5. Sepatu pengaman. Sepatu khusus dengan bagian atas yang kuat dan solnya
yang padat harus dipakai saat bekerja dilaboratorium atau bengkel. Jangan
menggunakan sandal untuk menghindari luka dari pecahan kaca dan
tertimpanya kaki oleh benda-benda berat.
6. Layar pelindung. Digunakan jika kita ragu akan terjadinya ledakan dari
bahan kimia dan alat-alat hampa udara.
(Wijayanti, 2014)
Menurut (Subiantoro, 2011) upaya keselamatan dan kesehatan kerja
laboratorium melingkupi pengelolaan sebelum aktivitas kerja (pre-activity), saat
kegiatan (in doing process) sampai dengan penangan resiko (risk taking action).
Ruang lingkup ini menjadi tanggung jawab guru, koordinator laboratorium dan
laboran secara bersama. Meski tidak sedikit atau sederhana dan berpotensi
menambah beban pekerjaan, namun tanggung jawab moral bagi terciptanya situasi
atau lingkungan yang nyaman dan memberi jaminan keselamatan bagi praktikan
adalah tujuan utama. Dalam Laboratorium juga terdapat limbah yang harus
ditanggualangi, ini merupakan salah satu cara supaya dalam pengantar kecelakaan
kerja dapat dikurangi.
15
akan mengurangi limbah yang dihasilkan.
3. Pembuangan langsung dari laboratorium. Metode pembuangan langsung
ini dapat diterapkan untuk bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air.
Bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air dibuang langsung melalui
bak pembuangan limbah laboratorium. Untuk bahan kimia sisa yang
mengandung asam atau basa harus dilakukan penetralan, selanjutnya baru
bisa dibuang. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung logam-logam
berat dan beracun seperti Pb, Hg, Cd dan sebagainya, endapannya harus
dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian cairannya dinetralkan dan dibuang.
4. Dengan pembakaran terbuka. Metoda pembakaran terbuka dapat
diterapkan untuk bahan-bahan organik yang kadar racunnya rendah dan
tidak terlalu berbahaya. Bahan-bahan organik tersebut dibakar ditempat
yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk.
5. Pembakaran dalam Metoda pembakaran dalam insenerator dapat
diterapkan untuk bahan-bahan toksik yang jika dibakar ditempat terbuka
akan menghasilkan senyawa-senyawa yang bersifat toksik.
6. Dikubur didalam tanah dengan perlindungan tertentu agar tidak merembes
ke badan air. Metoda ini dapat diterapkan untuk zat-zat padat yang reaktif
dan beracun.
(Salim, 2012).
16
BAB III
METODE PRAKTIKUM
17
BAB IV
A. Hasil
1. Standar Laboratorium Analisis Kesehatan Pendidik Tenaga Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI Badan PPSDM Kesehatan Pusat Pendidik
Tenaga Kerja. Jakarta (Anonim, 2010).
2. Analisis Potensi Bahaya dengan Metode Job Safety Analysis (JSA)
Sebagai Upaya Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di
Laboraorium X. Fakultas Teknik Universitas Mulawarman. Samarinda.
Vol 4 No.1 Tekinfo (Fathimahhayati, 2015)
3. Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Ketersedian Alat Pelindung Diri
Terhadap Perilaku Keselamatan dan Kesehatan Kerja Petugas
Laboratorium. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta
(Wijayanti, 2014).
4. Cara Kerja Dilaboratorium. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Arrahmaniyah. Depok (Winarni, 2014).
B. Pembahasan
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan risiko adalah
dengan cara mengidentifikasi potensi bahaya yang ada dengan menggunakan
metode Job Safety Analysis (JSA). JSA adalah teknik yang berfokus pada tugas
pekerjaan sebagai cara untuk mengidentifikasi bahaya sebelum terjadi. Hal ini
berfokus pada hubungan antara pekerja, tugas, alat dan lingkungan kerja. Metode
JSA dapat dilakukan pada pekerja baru atau lama dengan risiko menengah
sampai tinggi, sehingga dapat dicapai kesehatan dan keselamatan kerja
(Fathimahhayati, 2015).
19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari hasil makalah yang telah di buat ini, dapat simpulkan bahwa:
2. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan penggunaan
alat alat laboratorium, bahan dan proses praktikum. Tujuanya adalah agar
kita dapat terhindar dari kecelakaan dan tidak terjadi gangguan kesehatan
pada pekerja dan lingkungan disekitarnya, serta melindungi diri dengan
APD.
3. Sumber terjadinya kecelakaan dilaboratorium diantanya kurangnya
pengetahuan dan pemahaman tentang bahan-bahan kimia, kurangnya atau
tidak tersedianya perlengkapan keamanan dan perlengkapan perlindungan
kegiatan laboratorium dan lain-lain.
4. Contoh kasus yang terjadi akibat kecelakaan kerja dilaboratoium yaitu di
Laboratorium Teknik Lingkungan UNDIP karena tidak tersedianya
prosedur K3, tidak tersedianya MSDS, APD, kelangkapan P3K dan alat
pemadam api. Sedangkan pada kasus dilaboratoium Teknik Sepeda Motor
SMKN 2 Kota Palembang kecelakan kerja disebabkan katagori acceptable
risk yaitu kebakaran, tersengat arus listrik, fatigue, mengangkat beban
berat, human error, minyak pelumas bekas, tangan masuk kemesin gerinda
dan lain-lain.
5. Pengendalian kecelakaan kerja dilaboratorium diantaranya sebelum mulai
bekerja kenalilah dulu kemungkinan bahaya yang akan terjadi dan ambil
tindakan untuk mengurangi bahaya tersebut
B. Saran
Disarankan kepada praktikan, dosen dan peneliti agar dapat mematuhi
prosedur keselamatan kerja di laboratorium dan harus mempelajari pengantar
kecelakaan kerja supaya dapat meminimalisir dan dapat menangani apabila terjadi
kecelakaan di laboratorium.
20
DAFTAR PUSTAKA
Fathimahhayati Lina, dkk. 2015. Analisis Potensi Bahaya dengan Metode Job
Safety Analysis (JSA) Sebagai Upaya Penerapan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Di Laboraorium X. Fakultas Teknik Universitas
Mulawarman. Samarinda. Vol 4 No.1 Tekinfo.
Suriansyah.2016.(kesehatan dan keselamatan kerja) pengantar kecelakaan kerja
di laboratorium.semarang,indonesia.
http://himatekkim.ulm.ac.id/id/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-
pengantar-kecelakaan-kerja-di-laboratorium/. 11 November 2020
Hati Shinta, W. 2015. Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada
Pembelajaran Di Laboratorium. Program Studi Teknik Mesin Politeknik
Negeri Batam. Riau.
Subiantoro Agung. 2011. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Di Laboratorium
Sains. Fakultas Mipa UNY. Yogyakarta.
Salim Abdul. 2012. Program Kerja Laboratorium IPA SMA Muhammadiyah 4
Bengkulu. Majelis Pendidik Dasar dan Menengah SMA Muhammadiyah
4. Bengkulu.
Anonim. 2010. Standar Laboratorium Analisis Kesehatan Pendidik Tenaga
Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI Badan PPSDM Kesehatan Pusat
Pendidik Tenaga Kerja. Jakarta.
Syartini, Titi. 2010. Penerapan SMK3 dan Upaya Pencegahan Kecelakaan di PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Cabang Semarang. UNS.
Surakarta
Wijayanti Nur. 2014. Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Ketersedian Alat
Pelindung Diri Terhadap Perilaku Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Petugas Laboratorium. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta
Indrayani, dkk. 2014. Kajian Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
dalam Proses Belajar Mengajar Bengkel dan Laboratorium Politeknik
Negeri Sriwijaya. Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Sriwijaya. Palembang. Vol. 10 No. 1 Pilar. ISSN: 1907-6975
21