Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

“KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


KHUSUS MEKANIK”

DISUSUN OLEH :

NAMA : DWI DEWA RAHMAD

NPM : 20732045

PROGRAM STUDI MEKANISASI


PERTANIAN JURUSAN
TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan


kemahakuasaan-Nya, kami telah menyelesaikan penyusunan
“Laporan Praktikum Mahasiswa untuk Mata Kuliah Kesehatan
dan Keselamatan Kerja”.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata


sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini
nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi.

Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua


pihak khususnya kepada Dosen Mata Kuliah Kesehatan dan
Keselamatan Kerja yang telah membimbing kami dalam
menyusun laporan praktikum ini.

Demikian dan apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan


ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Lampung Timur, 04 Juli 2021

Dwi Dewa Rahmad

i
DAFTAR ISI

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH KESEHATAN DAN


KESELAMATAN KERJA ..................................................................

KATA PENGANTAR ......................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................... ii

BAB I ................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang..................................................................... 1

1.2 Tujuan Praktikum ............................................................... 5

BAB II.................................................................................................. 7

PEMBAHASAN.................................................................................. 7

2.1 Pengertian K3 Mekanik ...................................................... 7

2.2 Tipe Alat yang Digunakan dalam K3 Mekanik ................ 8

2.2.1 Pesawat Tenaga dan Produksi............................................ 8

2.3 Sumber Bahaya .................................................................. 12

2.3.1 Pesawat Tenaga dan Produksi ......................................... 12

2.3.2 Penanggulangan Lingkungan dan Bahan ....................... 13

2.3.3 Konstruksi Mesin ............................................................... 14

2.3.4 Kelistrikan .......................................................................... 14

2.3.5 Pemeliharaan dan Pengawasan ........................................ 14

2.3.6 Kesehatan ........................................................................... 15

2.3.7 Pengaman Mesin ................................................................ 16

2.3.8 Pesawat Angkat dan Angkut ............................................ 16

BAB III .............................................................................................. 18

PENUTUP ......................................................................................... 18

ii
3.1 Kesimpulan ................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan


upaya kita untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat
dan aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas
kecelakaan kerja/penyakit akibat kelalaian yang
mengakibatkan demotivasi dan dan defisiensi produktivitas
kerja. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
menurut WHO ialah sebuah upaya untuk memelihara dan
juga meningkatkan kesehatan fisik tubuh kita meningkatkan
kesehatan mental pekerja dan juga meningkatkan kesehatan
sosial pada setiap para pekerja yang ada. Dengan adanya
K3, maka derajat semua pekerja harus ditingkatkan setinggi
mungkin dan ini berlaku untuk semua jenis dari suatu
pekerjaan. Perusahaan harus melakukan tindakan untuk
pencegahan pada saat terjadi gangguan kesehatan yang
terjadi pada pekerja yang disebabkan oleh pekerjaan yang ia
lakukan ditempat kerja yang sedang ia kerjakan.

Setiap perusahaan wajib menerapkan keselamatan


dan kesehatan kerja (K3) dalam kegiatan usahanya. K3
memberikan perlindungan bagi kesehatan dan keselamatan
kerja tenaga kerja, yaitu dengan cara mencegah terjadinya
kecelakaan dan sakit akibat kerja. Selain itu, penerapan K3
juga akan memberikan perlindungan pada sumber-sumber
produksi sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas perusahaan. Dalam Undang-Undang
Ketenagakerjaan Nomor 13/2003 Pasal 87 disebutkan,
setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan

1
sistem manajemen perusahaan. Kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dari proses produksi
suatu perusahaan, baik jasa maupun industri. Setiap orang
yang bekerja di suatu perusahaan dianggap memiliki risiko
kecelakaan kerja. Karena itu, setiap pemberi kerja wajib
memperhatikan dan menerapkan K3. Soal pentingnya
penerapan K3 ini

2
juga telah dibahas oleh badan buruh internasional,
International Labour Organization (ILO).

Secara umum, K3 adalah perlindungan yang wajib


diberikan oleh pihak pemberi kerja kepada karyawannya.
Dalam situs Prodia OHI dijelaskan, K3 merupakan salah
satu upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman,
sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Keselamatan kerja adalah kondisi yang aman dan kondusif
dalam lingkungan kerja. Dalam situs Cermati dijelaskan,
aspek keselamatan kerja mencakup perlindungan akan
risiko terjadinya penderitaan, kerusakan, hingga kerugian di
tempat kerja. Keselamatan kerja dapat diwujudkan dengan
bekerja dan menggunakan alat kerja sesuai standar
operasional prosedur (SOP) yang berlaku, serta menjaga
tempat kerja agar memiliki potensi bahaya yang minim.
Kesehatan kerja adalah segala hal yang berkaitan dengan
program kesehatan untuk para karyawan atau pekerja. Bila
kesehatan karyawan terjaga, perusahaan akan memiliki
sumber daya manusia yang sehat, jarang absen, dan bekerja
dengan lebih produktif.

K3 merupakan bentuk perlindungan bagi kesehatan


dan keselamatan kerja tenaga kerja, serta bagi sumber-
sumber produksi perusahaan. Bila dijabarkan secara lebih
konkret, tujuan K3 sebagaimana dikutip dari buku
Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan adalah
sebagai berikut:

 Agar setiap pegawai mendapat jaminan


keselamatan dan kesehatan kerja baik

3
secara fisik, sosial, dan psikologis.
 Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja
digunakan sebaik- baiknya selektif mungkin.
 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan


peningkatan kesehatan gizi pegawai.

4
 Agar meningkatnya kegairahan, keserasian kerja,
dan partisipasi kerja.
 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh lingkungan atas kondisi kerja.
 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam
bekerja.

Dalam mewujudkan K3, perusahaan atau pemberi kerja


perlu mengikuti sejumlah prinsip berikut:

 Menyediakan alat pelindung diri (APD) di tempat kerja.

 Menyediakan buku petunjuk penggunaan alat atau isyarat


bahaya.

 Menyediakan peraturan pembagian tugas dan tanggung


jawab.

 Menyediakan tempat kerja yang aman sesuai standar


syarat-syarat lingkungan kerja (SSLK). Contohnya,
tempat kerja steril dari debu kotoran, asap rokok, uap
gas, radiasi, getaran mesin dan peralatan, kebisingan;
aman dari arus listrik; memiliki penerangan yang
memadai; memiliki ventilasi dan sirkulasi udara
yang seimbang; dan memiliki peraturan kerja atau
aturan perilaku di tempat kerja.
 Menyediakan penunjang kesehatan jasmani dan
rohani di tempat kerja.
 Menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap di tempat
kerja.

 Memiliki kesadaran dalam menjaga keselamatan dan


kesehatan kerja.

1.2 Tujuan Praktikum

5
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

 Mengetahui pengertian K3

 Mengetahui apa itu K3 khusus mekanik

 Mengetahui pentingnya penerapan K3 dalam keseharian

 Mengetahui dan menerapkan K3 dalam kegiatan sehari-


hari

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian K3 Mekanik

K3 mekanik adalah serangkaian kegiatan


pengawasan dan semua tindakan yang dilakukan oleh
pengawas ketenagakerjaan atas pemenuhan pelaksanaan
peraturan perundang-undangan terhadap objek pengawasan
K3 mekanik ditempat kerja. Dasar Hukum Pengawasan K3
Mekanik yaitu :

a. Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang kesehatan kerja

b. Permen No.04/Men/1985 tentang pesawat tenaga dan


produksi

c. Permen No.05/Men/1985 tentang pesawat angkat dan


angkut

d. Permen No.01/Men/1989 tentang kualifikasi dan


syarat-syarat operator keran angkat.

Ruang Lingkup Pengawasan K3 Mekanik Meliputi :

a. Perencanaan, pembuatan, pemasangan atau


perakitan, penggunaan atau pengoperasian, dan
pemeliharaan pesawat tenaga dan produksi
b. Perencanaan, pembuatan, pemasangan atau
perakitan, penggunaan atau pengoperasian, dan
pemeliharaan pesawat angkat dan angkut.
c. Operator yang mengoperasikan peralatan tersebut pada a
dan b.

7
2.2 Tipe Alat yang Digunakan dalam K3 Mekanik

2.2.1 Pesawat Tenaga dan Produksi

1. Penggerak Mula

Mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan


energi termal untuk melakukan kerja mekanik.

2. Turbin

Adalah mesin penggerak, dimana energi fluida


kerja dipergunakan langsung untuk memutar
roda turbin dan biasa dibedakan 3 macam
 Turbin air

 Turbin uap

 Turbin gas

3. Perlengkapan Transmisi Tenaga Mekanik

Pemindahan daya dan putaran mesin baik


putarannya berlawanan atau searah dapat
dilakukan dengan Speed Reducer. Macam-
macam Speed reducer, antara lain :

 Roda gigi dengan roda gigi

 Rantai dengan piringan roda gigi

 Pulli dengan ban mesin

 Batang berulir dengan roda gigi

 Roda-roda gesek

4. Mesin Perkakas Kerja dan Mesin Produksi

Dibedakan 2 golongan besar menurut gerakannya

8
menjadi :

 Mesin perkakas kerja gerak utama


berputar ( mesin bor, mesin bubut dll )
 Mesin perkakas kerja gerak utama lurus (
mesin sekrap, mesin tempa, mesin gergaji,
dll ).

9
5. Mesin Gerinda

Penggerindaan adalah proses pemotongan logam


kedalam suatu bentuk tertentu dengan
menggunakan roda gerinda padat yang dibuat dari
butir-butir batu abrasive yang diikat oleh bahan
pengikat. Syarat-syarat pemasangan batu gerinda,
antara lain :

 Sebelum dipasang harus diperiksa keretakannya

 Pemasangan harus dengan dua flens

 Diameter flens sekurang-kurangnya 1/3


dari diameter batu roda gerinda
 Flens harus mampu menahan tegangan
lengkung yang terjadi.
 Roda gerinda yang terpasang pada poros
utama mesin gerinda harus dilengkapi
dengan alat-alat perlindungan, yaitu; Kap
perlindungan, Kaca perlindungan dan
penahan pahat.

6. Mesin pres

Ialah mesin yang digerakkan secara mekanis atau


dengan bantuan kaki dan tangan operator dan
digunakan untuk memotong, melubangi,
membentuk atau merangkai bahan- bahan logam
dan non logam. Pengamanan dapat dilakukan
antara lain dengan :

 Kurungan pada stempel

 Membatasi jarak jalan luncur stempel

 Perlindungan pintu geser

10
 Knop tekan dua tangan

 Pengaman tarik dua tangan, dll.

11
7. Tanur / dapur

Adalah merupakan dapur pembakar dan biasa


ditemui di pabrik pengecoran logam. Menurut
jenisnya, adalah :

 Dapur tinggi/tanur tinggi

 Dapur baja

 Dapur besi

8. Pondasi mesin

9. Pesawat angkat dan angkut

 Peralatan angkat ( Roisting


machinery, Crane,
Elevator )
 Alat pengangkut ( Roisting equipment,
Conveying equipment, Surface and
overhead equipment ).

10. Operator mekanik dan Perusahaan jasa teknik

2.3 Sumber Bahaya

2.3.1 Pesawat Tenaga dan Produksi

1. Penggunaan pesawat-pesawat, alat-alat dan


mesin-mesin di tempat kerja dapat
mengakibatkan kecelakaan. Aturan umum
keselamatan kerja adalah; Tangan operator
senantiasa harus sejauh mungkin dari titik

12
operasi suatu mesin
2. Peralatan harus memenuhi standar keselamatan

3. Bagi berbagai mesin dan operasi dapat diadakan


asas-asas keselamatan kerja umum dan
dikontrol baik sebelum atau selama operasi.

2.3.2 Penanggulangan Lingkungan dan Bahan

1. Tata letak mesin

2. Lantai harus dirawat baik

3. Lorong-lorong terusan harus ditandai

4. Ruang kerja disekitar mesin harus cukup

13
5. Penempatan mesin-mesin harus sesuai terkait
dengan pencahayaan
6. Harus dibuat ketentuan-ketentuan untuk membuang
limbah.

2.3.3 Konstruksi Mesin

Semua mesin harus dibuat dan dipelihara


sedemikian rupa sehingga bilamana berjalan dengan
kecepatan tinggi atau lambat akan bebas dari
kebisingan dan getaran-getaran

2.3.4 Kelistrikan

1. Pentanahan (grounding) mesin-mesin yang


mapan adalah yang utama
2. Harus ada saklar listrik untuk memutuskan
aliran listrik yang dapat dikunci pada posisi
putus.
3. Saklar putus harus kembali secara otomastis ke
posisi putus (off)
4. Pada beberapa mesin sebaiknya dipasang suatu
rem otomatis (automatic brake) yaitu suatu rem
listrik untuk menghentikan aliran di saklar
putus.
5. Kabel dan saklar harus sesuai dengan
persyaratan yang berlaku

2.3.5 Pemeliharaan dan Pengawasan

Harus diadakan suatu sistim pemeliharaan dan


pengawasan secara berkala, melarang perbaikan
pada mesin yang sedang beroperasi dan setiap
pergantian shift, operator harus terlebih dahulu
memeriksa kondisi mesin.

14
2.3.6 Kesehatan

Resiko bahaya yang paling sering diakibatkan oleh


mesin adalah; debu dan kebisingan. Bila melebihi
NAB (85 dBA), maka harus dilakukan;

1. Tutup mesin

2. Jam kerja lebih pendek

15
3. Alat Pelindungan Diri ( APD )

2.3.7 Pengaman Mesin

Mesin terdiri dari mesin penggerak utama, mesin-


mesin transmisi dan mesin kerja yang masing-
masing punya keanekaragaman. Dalam rangka
usaha pencegahan kecelakaan mesin-mesin perlu
diberi pengaman. Meskipun kecelakaan akibat
mesin faktornya sangat kecil, yaitu; 15 % – 25 %,
tetapi tingkat keparahan dari kecelakaan tersebut
sangat tinggi.

2.3.8 Pesawat Angkat dan Angkut

1. Sumber bahaya umum

 Kesalahan design

 Kesalahan pemasangan

 Kesalahan pemakaian

 Kesalahan perawatan

 Tidak pernah diperiksa dan diuji kelayakannya

2. Sumber bahaya khusus

 Bagian-bagian berputar ( poros, roda, puli, roda,


dll )

 Bagian-bagian bergerak ( Gerak vertical,


horizontal, maju dan mundur.
 Bagian-bagian yang menanggung beban
pondasi, kolom-kolom, chasis/kerangka,
dll )

16
 Tenaga penggerak ( peledakan,
suhu tinggi, kebisingan, getaran ).

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem mekanik atau sistem yang terdiri atas komponen


yang bergerak seperti pada mesin-mesin industri juga
merupakan salah satu modal dari proses produksi dari
perusahaan. Mesin-mesin atau peralatan mekanik ini juga
memiliki potensi bahaya yang besar bila tenaga kerja atau
orang- orang yang di sekitarnya tidak memperhatikan
keselamatan kerja. Oleh sebab itu materi Pengawasan K3
Mekanik ini sangat menarik dan penting untuk dipelajari,
dipahami dan dilaksanakan di tempat kerja.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://yudysi.lecture.ub.ac.id/files/2012/12/StandarK3Yudy01stPart2.
pdf

https://nanaskaya-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/nanaskaya.wordpress.com/2017/11/
15/kesehata n-dan-keselamatan-kerja-
mekanik/amp/?amp_gsa=1&amp_js_v=a6&usqp=mq331AQKK
AFQArABI IACAw%3D%3D -
amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16254059208927&referrer
=https%3A%
2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fnanas
kaya.wordpr ess.com%2F2017%2F11%2F15%2Fkesehatan-
dan-keselamatan-kerja- mekanik%2F

19

Anda mungkin juga menyukai