Guru Pembimbing:
Yeni Rifma Yona
Dibuat Oleh:
Arif Ferdiansyah
Kelas: X TKJ 1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah
berjudul K3LH.
Makalah K3LH disusun guna memenuhi tugas Yeni Rifma Yona pada pelajaran Dasar-Dasar Keahlian
Komputer di SMKN 1 Batam. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang K3LH
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Arif Ferdiansyah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...........................................
DAFTAR ISI…………………………..........................................................................................................
TUJUAN PEMBELAJARAN……………………………………………………………………………
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah upaya untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
A. Bentuk Lambang K3: Palang dilingkari roda bergigi sebelas berwana hijau di atas
warna putih.
Dasar hukum penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja di Indonesia diatur
dalam berbagai peraturan perundang-undangan, antara lain:
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 27 Ayat 2, yang menjamin setiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, yang mengatur tentang keselamatan
kerja dalam segala bentuk usaha dan pekerjaan guna melindungi tenaga kerja dari segala bentuk
kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, dan penyakit akibat kerja.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang mengatur tentang perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga kerja.
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, yang mengatur tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
di tempat kerja.
Selain itu, terdapat juga berbagai peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan K3, seperti
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 4 Tahun 1987 tentang
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor
1 Tahun 1979 tentang Pengaturan Upah Minimum.
Dasar hukum tersebut mengatur berbagai hal terkait K3, antara lain:
Pengertian K3
Tanggung jawab penerapan K3
Prosedur penerapan K3
Sanksi bagi pelanggar K3
Penerapan K3 di tempat kerja sangat penting untuk menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja.
Dengan penerapan K3 yang baik, dapat terhindar dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,
sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan tenaga kerja.
3. Tujuan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja. Tujuan ini
diwujudkan dengan cara menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta memberikan
pelatihan dan informasi K3 kepada tenaga kerja.
Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien. Tujuan ini diwujudkan
dengan cara memelihara dan merawat peralatan dan fasilitas kerja secara baik, serta meminimalisir
penggunaan bahan berbahaya dan beracun.
Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional. Tujuan ini diwujudkan dengan cara
meningkatkan produktivitas kerja, mengurangi biaya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta
meningkatkan daya saing industri.
Penerapan K3 di tempat kerja sangat penting untuk menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja,
serta meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nasional.
4.Manfaat K3 bagi tenaga kerja
Pemeliharaan dan perawatan peralatan dan fasilitas kerja secara baik. Peralatan dan fasilitas kerja yang
tidak dirawat dengan baik dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Oleh karena itu, perusahaan perlu
melakukan pemeliharaan dan perawatan secara rutin untuk memastikan peralatan dan fasilitas kerja
berada dalam kondisi baik dan aman.
Pemakaian alat pelindung diri (APD) yang sesuai. APD berfungsi untuk melindungi tenaga kerja dari
bahaya di tempat kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja wajib menggunakan APD yang sesuai dengan jenis
pekerjaannya.
Pembelajaran dan pelatihan K3. Tenaga kerja perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan K3 yang
memadai agar dapat bekerja dengan aman dan nyaman. Oleh karena itu, perusahaan perlu memberikan
pembelajaran dan pelatihan K3 secara berkala kepada tenaga kerjanya.
Penerapan sistem manajemen K3. Sistem manajemen K3 merupakan suatu sistem yang terintegrasi
untuk mengelola aspek K3 di tempat kerja. Dengan menerapkan sistem manajemen K3, perusahaan
dapat meningkatkan efektivitas penerapan K3 di tempat kerja.
6. MANFAAT DARI K3
Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja merupakan hal yang dapat menimbulkan kerugian material
dan non-material, baik bagi pekerja, perusahaan, maupun masyarakat. Dengan menerapkan K3, maka
risiko terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat diminimalisir.
Lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan sehat akan membuat pekerja merasa lebih nyaman dan
produktif. Hal ini juga akan meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja pekerja.
Karyawan yang bekerja di lingkungan yang aman dan nyaman akan lebih produktif. Hal ini dikarenakan
mereka tidak perlu khawatir dengan keselamatan dan kesehatannya.
Karyawan yang bekerja di lingkungan yang aman dan nyaman akan lebih fokus dan efisien dalam
bekerja. Hal ini dikarenakan mereka tidak terganggu dengan rasa khawatir akan keselamatan dan
kesehatannya.
Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat menimbulkan kerugian material dan non-material, baik
bagi pekerja, perusahaan, maupun masyarakat. Dengan menerapkan K3, maka kerugian tersebut dapat
diminimalisir.
Oleh karena itu, penerapan K3 sangatlah penting untuk dilakukan di semua tempat kerja, baik di
perusahaan besar maupun kecil.
Penerapan K3LH pada saat menggunakan komputer adalah hal yang penting untuk dilakukan, baik di
lingkungan kerja maupun di rumah. Hal ini untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja atau gangguan
kesehatan yang dapat disebabkan oleh penggunaan komputer dalam jangka waktu yang lama.
* Duduk dengan tegak dan rileks, dengan punggung bersandar pada sandaran kursi.
* Letakkan monitor sejajar dengan mata, dengan jarak sekitar 50-60 cm.
* Atur ketinggian keyboard dan mouse sehingga siku membentuk sudut 90 derajat saat mengetik atau
menggerakkan mouse.
* Gunakan sandaran kaki untuk menopang kaki agar tidak menggantung.
Jangan duduk terlalu lama di depan komputer. Istirahat secara teratur dapat membantu mencegah
kelelahan mata dan otot. Sebaiknya istirahatlah setiap 20-30 menit sekali selama 5-10 menit. Selama
istirahat, gunakan waktu untuk berdiri, berjalan, atau sekadar menggerakkan otot-otot tubuh.
Jagalah kebersihan komputer untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Bersihkan komputer secara
rutin, terutama bagian keyboard dan mouse. Hindari makan dan minum di sekitar komputer untuk
mencegah tumpahan cairan yang dapat merusak komputer.
Gunakan perangkat komputer yang sudah memenuhi standar keamanan. Pastikan komputer memiliki
fitur keamanan yang memadai untuk melindungi data dari serangan malware.
Keluhan mata lelah, nyeri mata, dan mata kering adalah keluhan yang umum terjadi saat menggunakan
komputer dalam jangka waktu yang lama. Untuk menjaga kesehatan mata, lakukan hal-hal berikut:
* Atur kecerahan dan kontras layar komputer agar tidak terlalu terang atau terlalu gelap.
* Gunakan filter layar komputer untuk mengurangi paparan radiasi.
* Berhenti sejenak dan alihkan pandangan dari layar komputer setiap 20-30 menit sekali.
Penerapan K3LH pada saat menggunakan komputer dapat membantu mencegah terjadinya kecelakaan
kerja atau gangguan kesehatan. Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat menggunakan
komputer dengan lebih aman dan nyaman.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) saat memasang jaringan, seperti
jaringan komputer atau telekomunikasi, dapat mencakup langkah-langkah berikut:
1. Identifikasi Risiko: Kenali dan identifikasi potensi risiko yang mungkin timbul selama pekerjaan
jaringan.
2. Penilaian Risiko: Lakukan penilaian risiko untuk mengukur seberapa besar bahaya dan dampaknya.\
3. Pemilihan Peralatan yang Aman: Gunakan peralatan yang sesuai dan aman untuk pekerjaan, termasuk
Alat Pelindung Diri (APD).
4. Pelatihan dan Sertifikasi: Pastikan bahwa semua pekerja telah menerima pelatihan K3 yang memadai
dan memiliki sertifikasi yang diperlukan.
5. Perencanaan yang Teliti: Buat rencana kerja yang detail dan pastikan pekerja memahaminya.
6. Penggunaan APD: Wajibkan penggunaan APD yang sesuai, seperti helm, kacamata pelindung, dan
sarung tangan.
7. Pengendalian Zona Kerja: Tetapkan zona kerja yang aman dan tanda peringatan yang sesuai.
8. Penanganan Bahan Kimia: Jika ada penggunaan bahan kimia, pastikan penanganannya sesuai
panduan keselamatan.
10. Tanggapan Terhadap Darurat: Persiapkan rencana tanggapan darurat dan pastikan semua pekerja
tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi darurat.
11. Pelaporan dan Investigasi Insiden: Dorong pelaporan insiden segera dan lakukan investigasi untuk
mencegah kejadian serupa di masa depan.
Keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap pekerjaan di bidang TKJ untuk melindungi
pekerja dan menjaga keamanan serta integritas peralatan.
Berikut adalah beberapa jenis APD yang harus digunakan pada K3 di bidang TKJ:
Alat pelindung kepala: Helm pengaman digunakan untuk melindungi kepala dari benturan, benda jatuh, dan
percikan api.
Alat pelindung mata: Kacamata pengaman atau pelindung wajah digunakan untuk melindungi mata dari debu,
percikan api, dan radiasi.
Alat pelindung telinga: Pelindung telinga digunakan untuk melindungi telinga dari kebisingan.
Alat pelindung pernapasan: Masker atau respirator digunakan untuk melindungi pernapasan dari debu, asap, dan
gas beracun.
Alat pelindung tangan: Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari benda tajam, panas, dan arus
listrik.
Alat pelindung kaki: Sepatu keselamatan digunakan untuk melindungi kaki dari benda jatuh, benda tajam, dan
arus listrik.
Alat pelindung tubuh: Pakaian pelindung digunakan untuk melindungi tubuh dari benda jatuh, bahan kimia, dan
radiasi.
Selain APD yang disebutkan di atas, pekerja di bidang TKJ juga harus menggunakan alat pengaman ketinggian,
seperti harness dan tali pengaman, jika perlu bekerja di ketinggian.
Pilih APD yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
Dengan menggunakan APD yang tepat, pekerja di bidang TKJ dapat membantu melindungi diri dari bahaya yang
mungkin terjadi saat bekerja.
10. Budaya 5R
Budaya 5R adalah budaya kerja yang menekankan pada pentingnya menciptakan lingkungan
kerja yang bersih, rapi, dan aman. Budaya 5R terdiri dari lima langkah, yaitu: